Anda di halaman 1dari 8

Konsep malpraktek dan kelalaian dalam praktek

keperawatan
oleh : Lenny N. Ali S.Kep N.s MM.
3. Malpraktik Perdata
Malpraktik perdata terjadi apabila terdapat hal-hal yang menyebabkan
tidak terpenuhinya isi perjanjian (wanprestasi) didalam transaksi
terapeutik oleh tenaga kesehatan, atau terjadinya perbuatan
melanggar hukum , sehingga menimbulkan kerugian kepada pasien.

4. Malpraktik Pidana
Malpraktik pidana terjadi apabila pasien meninggal dunia atau
mengalami cacat akibat tenaga kesehatan kurang hati-hati. Atau
kurang cermat dalam melakukan upaya perawatan terhadap pasien
yang meninggal dunia atau cacat tersebut. Malpraktik pidana ada tiga
bentuk yaitu:
1.Malpraktik pidana karena kesengajaan , tenaga medis tidak
melakukan pertolongan pada kasus gawat padahal diketahui bahwa tidak
ada orang lain yang bisa menolong, serta memberikan surat keterangan
yang tidak benar. Contoh : melakukan aborsi tanpa tindakan medis.

2.Malpraktik pidana karena kecerobohan misalnya melakukan tindakan


yang tidak legeartis atau tidak sesuai dengan standar profesi serta
melakukan tindakan tanpa disertai persetujuan tindakan medis. Contoh:
Kurang hati-hatinya perawat dalam memasang infus yang menyebabkan
tangan pasien membengkak karena terinfeksi.

3.Malpraktik pidana karena kealpaan ,misalnya terjadi cacat atau


kematian pada pasien sebagai akibat tindakan tenaga kesehatan yang
kurang hati-hati. Contoh: seorang bayi berumur 3 bulan yang jarinya
2. Mengabaikan Keluhan Pasien: termasuk perawat melalaikan dalam melakukan
observasi dan memberi tindakan secara tepat. Padahal dapat saja keluhan pasien
menjadi data yang dapat dipergunakan dalam menentukan masalah pasien dengan
tepat (Kozier, 1991)

3. Kesalahan Mengidentifikasi Masalah Klien: Kemunungkinan terjadi pada situasi


RS yang cukup sibuk, sehingga kondisi pasien tidak dapat secara rinci diperhatikan.
(Kozier, 1991).

4. Kelalaian di ruang operasi: Sering ditemukan kasus adanya benda atau alat
kesehatan yang tertinggal di tubuh pasien saat operasi. Kelalaian ini juga kelalaian
perawat, dimana peran perawat di kamar operasi harusnya mampu mengoservasi
jalannya operasi, kerjasama yang baik dan terkontrol dapat menghindarkan
kelalaian ini.
5. Timbulnya Kasus Decubitus selama dalam perawatan: Kondisi ini
muncul karena kelalaian perawat, kondisi ini sering muncul karena
asuhan keperawatan yang dijalankan oleh perawat tidak dijalankan
dengan baik dan juga pengetahuan perawat terdahap asuhan
keperawatan tidak optimal.

6. Kelalaian terhadap keamanan dan keselamatan Pasien: Contoh yang


sering ditemukan adalah kejadian pasien jatuh yang sesungguhnya dapat
dicegah jika perawat memperhatikan keamanan tempat tidur pasien.
Beberapa rumah sakit memiliki aturan tertentu mengenai penggunaan
alat-alat untuk mencegah hal ini.
Hal yang perlu diperhatikan
1. Standar profesi keperawatan dan standar kompetensi merupakan hal penting
untuk menghindarkan terjadinya kelalaian, maka perlunya pemberlakuan
standar praktek keperawatan secara Nasional dan terlegalisasi dengan jelas.
2. Perawat sebagai profesi baik perorangan dan kelompok hendaknya memahami
dan mentaati aturan perundang-undangan yang telah diberlakukan di
Indonesia, agar perawat dapat terhindar dari bentuk pelanggaran baik etik dan
hukum.
3. Pemahaman dan bekerja dengan kehati-hatian, kecermatan, menghindarkan
bekerja dengan cerobah, adalah cara terbaik dalam melakukan praktek
keperawatan sehingga dapat terhindar dari kelalaian/malpraktek.
4. Rumah Sakit sebagai institusi pengelola layanan praktek keperawatan dan
asuhan keperawatan harus memperjelas kedudukannya dan hubungannya dengan
pelaku/pemberi pelayanan keperawatan, sehingga dapat diperjelas bentuk
tanggung jawab dari masing-masing pihak

5. Penyelesaian terbaik dalam menghadapi masalah kelalaian adalah, dengan jalan


melakukan penilaian atas sikap dan tindakan yang dilakukan ,atau yang tidak
dilakukan oleh tenaga perawat dan tenaga kesehatan lainnya dengan standar yang
berlaku.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai