Modul 3 Perkembangan Peserta Didik
Modul 3 Perkembangan Peserta Didik
TAHAP PERKEMBANGAN
BAHASA
1. KOMPONEN PENYUSUNAN
BAHASA
2. TEORI PEKEMBANGAN
BAHASA
1. KOMPONEN PENYUSUNAN BAHASA
a. Fonologi b. Morfologi
Cabang dari linguistik/ilmu Cabang dari linguistik/ilmu bahasa
bahasa yang mengkaji yang mengkaji pembentukan
bunyi ujar dalam bahasa kata/morfem dalam suatu bahasa.
tertentu.
c. Semantik
d. Sintax
Aturan dalam pembentukan
Cabang dari kalimat agar mampu
linguistik/ilmu bahasa dimengerti dengan benar.
e.
yang mengkaji makna
yang terkandung dalam Pragmatik
bahasa, kode/jenis lain Cabang dari linguistik/ilmu bahasa
dari reprensentasi yang mengkaji penggunaan bahasa
yang dikaitkan dengan konteks
pemkaianya
2. TEORI PERKEMBANGAN BAHASA
a. Teori Empiris
Teori empiris atau teori yang di kenal dengan teori belajar
menunjukan bahwa ketika bayi dilahirkan, mereka di kelilingi oleh
bahasa. Kita berbicara dengan setiap waktu walaupun kita tahu kalau
mereka tidak dapat mengerti dan mrespon apa yang sedang kita
bicarakan
2. TEORI PERKEMBANGAN BAHASA
b. Teori Nativisme
Menurut Noam Chomsky manusia terlahir dengan
perangkat akuisisi bahasa, tidak mempercayaijika bayi
belajar mengembangkan bahasa dengan cara
mengikuti perkataan orang dewasa di sekitarnya,
karena orang dewasa sangat jarang berbicara dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
2. TEORI PERKEMBANGAN
BAHASA
c. Teori Interaksi
Teori ini menjelaskan Interaksi antara
perkembangan bahasa, perkembangan kognitif,
dan kemampuan berfikir secara umum. Teori ini
banyak terkait mengenai teori kognivitas dari
Piaget.
Mengembangkan Bahasa
Terjadi ketika bayi. Walaupun bayi belum dapat berbicara, tetapi mereka dapat
menyampaikan pesan dengan suara atau ekspresi wajah.
2. Periode Holophrase
Di tahap ini, manusia masih mengenal satu demi satu kata yang biasa digunakan.
3. Periode Telegrafis
Tahap pengembangan dari tahap sebelumnya. Anak mulai mengkombinasikan dua kata sehingga dapat
menyampaikan pesan. Pada tahap ini biasanya kosa kata anak semakin meningkat.
Morfologi/
Usia Fonologi Semantik Pragmatik
Sintax
Mengisyaratkan
Menerima suara Menekankan
0-1 ucapan orang Memperhatikan keadaan sekitar, seperti objek sekeliling
dan bubbling pola asli bahasa
lain
Menyederhanaka Mulai
Muncul kata Menggunakan isyarat dan gerakan untuk memperjelas pesan
1–2 n pengucapan menghasilkan
pertama yang akan disampaikan
kata dua kata
Peningkatan
Berkembangnya Sadar aturan
3–5 dalam Menyesuaikan lawan bicara
kosakata bahasa
pengucapan
sama dengan
lebih kecil
B. Pandangan Teori Kemampuan Matematika
1. Pandangan Teori Interaksi
Teori ini memberikan pandangan bahwa anak dapat dikatakan paham mengenai
numerik ketika ia dapat menyamakan antara angka dan jumlah.
Contoh:
Guru menampilkan 7 gambar buah apel. Anak diminta menuliskan jumlah gambar
menggunakan angka.
Angka Jumlah
……………….. ……………………
C. Penalaran dan Penyelesaian Masalah Secara
Matematis
1. Penalaran Aditif
Merupakan penalaran yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan pada matematika.
Contoh:
Andi dan Rina memiliki pita. Panjang pita Andi 10cm, sedangkan pita Rina panjangnya
15cm. Jumlah panjang pita mereka jika digabungkan adalah ….
Andi dan Rina menghitung jumlah total panjang pita mereka sebagai berikut
10 + 15 = 25