Anda di halaman 1dari 26

“TAHAP PERKEMBANGAN

BAHASA DAN KEMAMPUAN


BERPIKIR MATEMATIS”
KEGIATAN BELAJAR 1

TAHAP PERKEMBANGAN
BAHASA

Mengapa pendidik perlu


mempelajari teori dan tahapan
perkembangan bahasa ?
A. BAHASA DAN KOMPONEN
PENYUSUNAN
Menurut KBBI, Bahasa adalah sistem kata, simbol, atau
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, interaksi dan
mengidentifikasikan diri.
A. BAHASA DAN KOMPONEN
PENYUSUNAN

1. KOMPONEN PENYUSUNAN
BAHASA

2. TEORI PEKEMBANGAN
BAHASA
1. KOMPONEN PENYUSUNAN BAHASA
a. Fonologi b. Morfologi
Cabang dari linguistik/ilmu Cabang dari linguistik/ilmu bahasa
bahasa yang mengkaji yang mengkaji pembentukan
bunyi ujar dalam bahasa kata/morfem dalam suatu bahasa.
tertentu.

c. Semantik
d. Sintax
Aturan dalam pembentukan
Cabang dari kalimat agar mampu
linguistik/ilmu bahasa dimengerti dengan benar.
e.
yang mengkaji makna
yang terkandung dalam Pragmatik
bahasa, kode/jenis lain Cabang dari linguistik/ilmu bahasa
dari reprensentasi yang mengkaji penggunaan bahasa
yang dikaitkan dengan konteks
pemkaianya
2. TEORI PERKEMBANGAN BAHASA

a. Teori Empiris
Teori empiris atau teori yang di kenal dengan teori belajar
menunjukan bahwa ketika bayi dilahirkan, mereka di kelilingi oleh
bahasa. Kita berbicara dengan setiap waktu walaupun kita tahu kalau
mereka tidak dapat mengerti dan mrespon apa yang sedang kita
bicarakan
2. TEORI PERKEMBANGAN BAHASA

b. Teori Nativisme
Menurut Noam Chomsky manusia terlahir dengan
perangkat akuisisi bahasa, tidak mempercayaijika bayi
belajar mengembangkan bahasa dengan cara
mengikuti perkataan orang dewasa di sekitarnya,
karena orang dewasa sangat jarang berbicara dengan
menggunakan tata bahasa yang benar.
2. TEORI PERKEMBANGAN
BAHASA

c. Teori Interaksi
Teori ini menjelaskan Interaksi antara
perkembangan bahasa, perkembangan kognitif,
dan kemampuan berfikir secara umum. Teori ini
banyak terkait mengenai teori kognivitas dari
Piaget.
Mengembangkan Bahasa

1. Broca (pusat bahasa)  memproduksi kemampuan


Broca
bahasa

2. Motor context  mengatur gerakan sadar


OTA
K 3. Wernicke  memahami bahasa yang digabungkan
Motor
Wernicke
Context broca melalui syaraf.
Tahap Perkembangan Bahasa
1. Periode Pralinguistik

Terjadi ketika bayi. Walaupun bayi belum dapat berbicara, tetapi mereka dapat
menyampaikan pesan dengan suara atau ekspresi wajah.

2. Periode Holophrase
Di tahap ini, manusia masih mengenal satu demi satu kata yang biasa digunakan.

3. Periode Telegrafis
Tahap pengembangan dari tahap sebelumnya. Anak mulai mengkombinasikan dua kata sehingga dapat
menyampaikan pesan. Pada tahap ini biasanya kosa kata anak semakin meningkat.

4. Perkembangan Bahasa Usia Dini, Kanak-Kanak, dan Remaja


Selain untuk komunikasi, bahasa juga digunakan sebagai alat pendeteksi gejala-gejala yang
mungkin terjadi pada perkembangan anak.
Tahap Perkembangan Bahasa
(Palupi, 2002)

No. Tingkatan Usia Kemampuan

• Perkembangan suara, isyarat, persepsi suara.


1. Prabicara Lahir s/d 10 bulan
• Anak dapat menggunakan konsonan dan huruf vocal terbatas.

• Mengerti dan mengucapkan kata tunggal, isyarat sebagai kata,


2. Kata Pertama 10 – 13 bulan mendapatkan perhatian dengan melihat objek.
• Mulai menerima banyak kosa kata kurang dari 100 kata.

• Mengucapkan kata tunggal dengan makna yang lebbih


3. Kombinasi Kata 18 – 24 bulan kompleks.
• Menggunakan kombinasi kata untuk kalimat.

• Mulai mengucapkan dengan kata ganti.


4. Tata Bahasa 20 – 30 bulan
• Kalimat berpola dengan aturan yang teratur.
Komponen Penyusun Berbahasa
(Shaffer and Kipp, 2014)

Morfologi/
Usia Fonologi Semantik Pragmatik
Sintax

Mengisyaratkan
Menerima suara Menekankan
0-1 ucapan orang Memperhatikan keadaan sekitar, seperti objek sekeliling
dan bubbling pola asli bahasa
lain

Menyederhanaka Mulai
Muncul kata Menggunakan isyarat dan gerakan untuk memperjelas pesan
1–2 n pengucapan menghasilkan
pertama yang akan disampaikan
kata dua kata

Peningkatan
Berkembangnya Sadar aturan
3–5 dalam Menyesuaikan lawan bicara
kosakata bahasa
pengucapan

Pengucapan Berkembangnya Mengoreksi tata


6- Mempu mendeteksi dan memperbaiki pesan yang dikirim serta
seperti orang kosakata sampai bahasa yang
remaja diterima.
dewasa kata abstrak kurang tepat
Bilingualisme
Penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam
bersosialisasi dengan orang lain secara bergantian.
KEMAMPUAN
BERPIKIR
SISTEMATIS
2 TOPIK UTAMA

Pandangan terhadap Penalaran serta


kemampuan berpikir penyelesaian masalah
matematis pada anak secara matematis
A. Pandangan terhadap kemampuan berpikir
1. Definisi berpikir matematis matematis
kemampuan untuk berpikir secara rasional misalnya
mengkombinasi symbol & makna atau kata demi kata.

Ada 3 macam cara manusia dalam memecahkan masalah :

Sekelompok orang yang berusaha mencapai puncak kesuksesan,


Climbers siap menghadapi rintangan, dan selalu membangkitkan dirinya
pada kesuksesan.

Sekelompok orang yang masih ada keinginan untuk menanggapi


Campers tantangan yang ada, tapi tidak mencapai puncak kesuksesan dan
mudah puas dengan apa yang sudah dicapai.

Sekelompok orang yang lebih memilih mengindar dan menolak


Quitters Kesempatan yang ada, mudah putus asa, mudah menyerah,
cenderung pasif, dan tidak bergairah.
2. Memahami Konsep Bilangan
a. Memahami konsep bilangan kardinal
Bilangan kardinal : Bilangan yang menunjukkan kuantitas. Contoh :
1,2,3,4,5,6,7,8, dst.

sama dengan

b. Memahami konsep bilangan ordinal (asli)


Bilangan ordinal : Bilangan yang digunakan untuk mengindikasikan
aturan dalam 1 hubungan dengan hubungan yang lain.
Contoh :

lebih kecil
B. Pandangan Teori Kemampuan Matematika
1. Pandangan Teori Interaksi
Teori ini memberikan pandangan bahwa anak dapat dikatakan paham mengenai
numerik ketika ia dapat menyamakan antara angka dan jumlah.
Contoh:
Guru menampilkan 7 gambar buah apel. Anak diminta menuliskan jumlah gambar
menggunakan angka.

2. Pandangan Teori Nativisme


Teori ini memberikan pandangan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan untuk
membuat perkiraan penilaian tentang jumlah angka. Misalnya memberikan nomor setiap
objek dalam menghitung dengan jumlah yang sesuai.
Contoh:
Setiap anak membuat gambar lingkaran dan menuliskan nomor absennya.
B. Pandangan Teori Kemampuan Matematika
3. Pandangan Teori Empirisme
Teori ini memberikan pandangan bahwa yang perlu diketahui anak dalam belajar
matematika adalah membedaka antara angka dan jumlah.
Contoh:

Angka Jumlah
……………….. ……………………
C. Penalaran dan Penyelesaian Masalah Secara
Matematis
1. Penalaran Aditif
Merupakan penalaran yang biasa digunakan untuk memecahkan masalah dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan pada matematika.
Contoh:
Andi dan Rina memiliki pita. Panjang pita Andi 10cm, sedangkan pita Rina panjangnya
15cm. Jumlah panjang pita mereka jika digabungkan adalah ….

Andi dan Rina menghitung jumlah total panjang pita mereka sebagai berikut
10 + 15 = 25

Anda mungkin juga menyukai