Kuliah 4. Pengolahan Lateks Lanjutan
Kuliah 4. Pengolahan Lateks Lanjutan
No Fraksi Unsur
Fraksi Karet Karet, protein, fosfopida, ester-ester,
1 sterol, ion logam (Ca, Mg, Cu)
(37 %)
Fraksi Kuning Karetenoida, lipida, partikel Frey-
2 (1-3%) Wyssling
Air, karbohidrat & inositol, senyawa N,
Fraksi Serum asam nukleat & nukleosida, ion-ion
3
(48 %) logam (Cu, Ca), ion-ion anorganik
(CO32- , PO43-)
Air, protein & senyawa nitrogen, lipida,
Fraksi Dasar
4 dan ion logam Ca, Mg, Cu, K, N, P, Mn,
(15 %)
& Fe)
KOMPOSISI KIMIA LATEKS
Kedua lapisan
membentuk lapisan
rangkap listrik sebagai
akibat perbedaan
muatan.
Lapisan pelindung partikel Ujung rantai molekul
karet terdiri protein dan protein ini merupakan ion
fosfolipida yang dipolar dan bersifat
bermuatan listrik negatif amfoter dapat mengion
dalam suasana basa dan sebagai asam atau basa
bermuatan positif bila tergantung kondisi
suasana asam. lingkungan dan keadaan di
dalam lateks itu sendiri.
3. IONISASI
Perubahan muatan
disebabkan ujung rantai
molekul protein Proses ionisasi
merupakan gugus asam menyebabkan perubahan
amino yang yang terdiri muatan listrik yang
dari gugus karboksil (- ditandai perubahan derajat
COOH) dan gugus amina keasaman (pH) lateks.
(- NH2).
UJUNG RANTAI MOLEKUL KARET
IONISASI
Adalah kondisi lateks yang
tidak stabil sebelum sampai
di pabrik pengolahan karet
PRAKOAGULASI yang ditandai dengan lateks
LATEKS membubur sampai
menggumpal menyebabkan
penurunan mutu karet yang
akan dihasilkan.
Lateks prakoagulasi terdiri:
scrap, lump, slab, dan sisa-
Lateks yang sisa hasil pengolahan lateks
membeku sebelum segar (Ex Affal).
sampai di pabrik
pengolahan karet
dapat diolah
menjadi karet yang Proses penanganan :
bermutu lebih pemotongan dan
rendah. pembersihan dengan
menggunakan slab cutter,
scrap, dan washer dengan
air.
1. PENGENCERAN OLEH AIR HUJAN
2. Cara Penyadapan
Penyadapan tanaman karet harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi prakoagulasi. Penyadapan harus dilakukan pada
keadaan suhu rendah dalam arti pada pagi-pagi hari, karena pada pagi
hari tanaman karet mempunyai tekanan turgor yang tinggi sehingga
diharapkan pengaliran latek akan lebih tinggi dan lebih cepat serta
lebih lama ,disamping belum Terpengaruh sinar matahari langsung
dengan demikian pengaliran latek pada bidang sadp akan lancar dan
dapat diperoleh volume latek yang lebih banyak. Disamping itu pada
pengangkutan hasil latek harus hati-hati jangan terlalu bayak
mendapatkan goncangan dalam perjalanan pengangkutan.
3. Alat-alat Penyadapan/Pengangkutan
Alat-alat pendukung tersebut semuanya harus bersih dan
tahan karat, sehingga akan menekan terjadinya
prakoagulasi.
Prinsip pencegahan
prakoagulasi adalah
dengan
mempertahankan
pH lateks dengan Bahan yang
menambahan umum
sejumlah bahan digunakan
kimia. amonia (NH3) Pemberian
dengan dosis 5- dilakukan pada
10 ml NH3 2,5% mangkuk-mangkuk
per liter lateks. penampung, ember,
dan tangki
pengangkut/
penimbun.
PENCEGAHAN PRAKOAGULASI
Alkalis
NH3 + H20 NH4OH <==== NH4+ + 0H-
Bakteriostatik
Netralisasi asam
H 3C H CH 2 H
∞ C=C C=C ∞
H 2O CH 2 ― CH 2 CH 2 n
JENIS PRODUK
KARET
PENGOLAHAN
KARET ALAM
JENIS OLAHAN KARET
PENGOLAHAN
KARET ALAM
1. PENERIMAAN LATEKS
Keseragaman koagulum
Melunakkan bekuan/koagulum
Menghilangkan gelembung-gelembung
Kemudahan penggilingan
Kebutuhan air
N = Volume lateks
3. PENAMBAHAN ANTIOKSIDAN
Pembekuan berlangsung
selama 3-4 jam.
Asam yang digunakan
asam formiat (HCOOH)
2% sebanyak 0,4%/Kg
karet atau asam asetat
(CH3COOH) 4% sebanyak
0,2%/Kg karet Hasil bekuan berupa
koagulum lateks yang
berukuran 45 x 23 x23 cm.
KARET ASAP (sheet)
(RIBBED SMOKED SHEET - RSS)
PENGOLAHAN KARET ALAM
1. PENGGILINGAN
Bahan bakar
Keadaan cuaca
3. SORTASI