Anda di halaman 1dari 77

Kelompok 2

Annisa Humaira
Artati Kartikasari
Asmaul Husna
Ayu Cahya Aprilliony
Dewi Aulia Rahma
Fatmawati
Fitriana Utami
Juliana Safitri
Miftahul Jannah
Nuke Azwarina
Kasus 1
01
Subjective
Identitas pasien
Nama Pasien : Tn. B

Tanggal Lahir/Umur : 7 Februari 1961/60 Tahun

No. RM : 00-00-xx-xx-xx

Tanggal MRS : 17 Januari 2022

Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi Tidak Terkontrol

Riwayat Pengobatan : Tidak Diketahui

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak Diketahui

Riwayat Alergi : Alergi Makanan: Telur, Ayam Dan Ikan Laut

Keluhan Saat MRS : Nyeri dada

Diagnosa MRS : Acute Transmural Myocardial Of Anterior Wall


Data Subjektif Keluhan Pasien
1. Keluhan nyeri ulu hati 6. Nyeri kepala (=)
sejak pagi hari 7. Demam (-)
2. Nyeri ulu hati hingga dada 8. RPD:HT (+) tidak
serta menusuk ke terkontrol
kebelakang 9. DM (-)
3. Nyeri dada sebelah kiri 10. Jantung (-)
skala 3/10 11. Kolesterol (-)
4. Nyeri ± 15 menit
5. Muntah 3x
02
Objective
Tanda-Tanda Vital

Hasil

  17/1/22 18/1/22 19/1/22 20/1/22 21/1/22 22/1/22


Parameter
22:47 08:30 11:55 01:14 09:16 18:47 07:09 07:21 13:15

Tek. Darah 162/111 138/96 133/87 119/82 108/80 92/71 91/63 159/99 127/82

Suhu 36,3 36,6 36,3 Afebris 36,6 36,8 36,6 36,2 -

RR 20 20 26 14 27 20 20 20 -

Nadi 91 92 77 93 90 88 88 75 -

SPO2 95 98 96 92 95 96 96 99 -
Data Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Nilai Rujukan Data Pasien
Limfosit 25-33 % 7.8
Basofil 0-1 % 0.3
Monosit 2-5 % 7.1
Neutrofil 46 – 73 % 84.8
NLR <3.5 10.87
CK-MB <=25 u/L 743
GDP 76 – 110 mg/dL 176
GD 2 JAM PP <=125mg/dL 183
GDS 70 – 115 mg/dL 171
Kreatinin 0,6 – 1,0 mg/dL 1.3

SGPT 10 – 32 u/L 96
SGOT 8 – 31 u/L 605
03
Assesment &
Plan
OBAT SAAT DI IGD (17/1/2022)
PROBLEM MONITORIN
TERAPI ASSESSMENT PLAN
MEDIK G
Nyeri ulu hati Terapi sudah
Monitoring
Omeprazol 40 sesuai
Tidak ada DRP rasa nyeri ulu
mg
hati

IMA Monitoring
Terapi sudah
ISDN 5 mg Tidak ada DRP rasa nyeri
sesuai
tab dada

IMA Dosis tdk sesuai


(overdose) dengan Mengusulkan
Monitoring
Clopidogrel 75 Literatur kpd dokter utk
rasa nyeri
mg tab (medscape) yg menurunkan
dada
menyebutkan dosis dosis
PROBLEM MONITORIN
TERAPI ASSESSMENT PLAN
MEDIK G
IMA Dosis tdk sesuai
(overdose) dengan Mengusulkan Monitoring
Literatur kpd dokter utk rasa nyeri
Aspilet
(medscape) yg menurunkan dada
menyebutkan dosis dosis
nya 75 mg/hari
OBAT SAAT DI ICU (18/1/2022)

IMA Monitoring
Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
Fasorbid Inj. sesuai
dada

IMA Monitoring
Aritxtra 2,5 Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
mg/0,5 mg inj sesuai
dada
IMA Monitoring
Terapi sudah
PROBLEM MONITORIN
TERAPI ASSESSMENT PLAN
MEDIK G
IMA Pemberian
jarak minum
Monitoring
Clopidogrel 75 mg obat (2-3 jam)
rasa nyeri
tab Duplikasi obat antara obat
dada
aspirin dan
clopidogrel
OBAT SAAT DI ICU (19/1/2022)
IMA Monitoring
Arixtra 2,5 Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
mg/0,5 inj sesuai
dada
IMA Monitoring
Miniaspi 80 mg Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
PROBLEM MONITORIN
TERAPI ASSESSMENT PLAN
MEDIK G
IMA Monitoring
Klopidogrel 75 Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
mg tab sesuai
dada
IMA Monitoring
Terapi sudah
Atorvastatin Tidak ada DRP rasa nyeri
sesuai
dada
IMA Monitoring
Terapi sudah
Fasorbid inj Tidak ada DRP rasa nyeri
sesuai
dada
IMA Monitoring
Ramipril 2,5 mg Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
tab sesuai
dada
OBAT SAAT DI RAWAT INAP (20/1/2022)

PROBLEM
TERAPI ASSESSMENT PLAN MONITORING
MEDIK
IMA Arixtran 2,5 Terapi sudah Monitoring
Tidak ada DRP
mg/0,5 inj sesuai rasa nyeri dada
IMA Miniaspi 80 mg Terapi sudah Monitoring
Tidak ada DRP
tab sesuai rasa nyeri dada
IMA Klopidogrel 75 Terapi sudah Monitoring
Tidak ada DRP
mg tab sesuai rasa nyeri dada
IMA Atorvastatin 20 Terapi sudah Monitoring
Tidak ada DRP
mg tab sesuai rasa nyeri dada
IMA Nebilet 5 mg Terapi sudah Monitoring
Tidak ada DRP
tab sesuai rasa nyeri dada
OBAT SAAT DI RAWAT INAP
PROBLEM MONITORIN
TERAPI ASSESSMENT PLAN
MEDIK G
IMA Monitoring
Metformin 500 Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
mg tab sesuai
dada

OBAT SAAT DI RAWAT INAP (21/1/2022)

IMA Monitoring
Arixtran 2,5 Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
mg/0,5 inj sesuai
dada
IMA Monitoring
Miniaspi 80 mg Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
tab sesuai
dada
PROBLEM MONITORIN
TERAPI ASSESSMENT PLAN
MEDIK G
IMA Monitoring
Atorvastatin Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
20 mg tab sesuai
dada
IMA Monitoring
Nebilet 5 mg Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
tab sesuai
dada
IMA Monitoring
Ramipril 2,5 mg Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
tab sesuai
dada
IMA Monitoring
Metformin 500 Terapi sudah
Tidak ada DRP rasa nyeri
mg tab sesuai
dada
OBAT PULANG

PROBLEM MEDIK TERAPI ASSESSMENT PLAN MONITORING

Hipertensi DisarTerapi sudah


Ramipril 2,5 mg sesuai Monitoring
Tidak ada DRP
tab (ACEI) tekanan darah

Preventif utk Monitoring rasa


Miniaspi 80 mg Tidak ada DRP Terapi sudah sesuai
serangan jantung nyeri dada
tab
sekunder
Infrak miokard Dosis tdk sesuai
akut (underdose) dengan
Mengusulkan kpd
Nebilet 5 mg tab Literatur (medscape) yg Monitoring rasa
dokter utk
(Nebivolol) menyebutkan bahwa nyeri dada
menaikkan dosis
nebilet (nebivolol) 5 mg
dosisnya 5 mg/perhari
PROBLEM
TERAPI ASSESSMENT PLAN MONITORING
MEDIK
DM Metformin 500 mg Terapi sudah Monitoring gula
Tidak ada DRP
2 x 1 tab sesuai darah
Preventif utk
Atorvastatin 20 Terapi sudah Monitoring
serangan Tidak ada DRP
mg 1 x 2 tab sesuai rasa nyeri dada
sekunder
(malam)
04
Terapi Non
Farmakologi
Terapi Non Farmakologi yang diterapkan untuk mengurangi nyeri dada pada
pasien infark miokard akut yaitu :

1. Thermotherapy yaitu terapi panas jenis aplikasi yang di gunakan untuk


thermotherapy yaitu hot pack (kantung panas)
2. Jalan-jalan santai
3. Menjaga makanan
4. Kurangi stres dan kerja
5. Melakuan terapi senam jantung
Kasus 2
01
Subjective
Identitas Pasien
:
Nama Pasien Tn. A
:
Tanggal Lahir/Umur 01-07-1961, 60 Tahun
:
Tinggi/Berat Badan Pasien 165 Cm/45 Kg
:
No. Rm Xxxxxx
:
Tanggal MRS 17 Januari 2022
:
Riwayat Alergi -
:
Sesak Napas Dan Batuk ± ½ Bulan, Berat Badan Menurun, Berkeringat
Keluhan Saat MRS
Malam Hari.

:
Diagnosa MRS Tuberkulosis Paru, Secara Bakteriologis Dan Histologis (24/01-2022)
Data Subjektif Keluhan Pasien
1. Sesak Nafas Dan Batuk ± ½ Bulan
2. Berat Badan Menurun
3. Berkeringat Malam Hari
02
Objective
• OBJECTIVE
TANDA-TANDA VITAL

Ket: TD = mmHg; Suhu = oC; Napas = x/menit; Nadi = x/menit; SPO2 = %; RR = x/menit
HASIL PEMERIKSAAN LAB

Leukosit 21.63 ribu /uL 3-11 ribu/L Leukosit Di atas Normal Menandakan adanya
infeksi

Hemoglobin 10.01 g/dL 12-18g/dL


Hematokrit 31.1 % 36-48%
Eritrosit 5.38 jt/uL 4-5 juta/L
Trombosit 452 ribu/uL 150-400 ribu/L Trombosit Tinggi : menandakan adanya kemungkinan

Eusinofil 0.0 % 2-4% Eusinofil Rendah : dapat menurunkan sistem imun,

Neutrofil 93.9 46-73% Nutrofil Tinggi : artinya ada gangguan pada sel darah

MCH 18.8 25-35 pg MCH Rendah menunjukkan adanya Anemia

MCV 57.8 75-100 fl MCV Rendah Menunjukaan anadanya Anemia

SGPT 33 10-32 /L
SGOT 50 8-31 /L
03
Assesment &
Plan
• Assesment
Tanggal Keluhan Terapi yang di berikan DRP Planning

Obat Tanpa Untuk Obat Resfar


1. Infus ( RL, NaCl 100 Ml, NaCl Indikasi tidak di perlukan,
0.9% 12 Tpm) karena tidak ada
2. Injeksi (Ranitidine 25 mg / ml, keluhan batuk
Sesak dan batuk, Resfar 25 ml, 1x 24 jam, berdahak dan
17/01/2022
keringat dingin, Levofloxaxin 750 mg, memerlukan
Lansoprazole Injeksi, Aqua Pro mukolitik
Injeksi 25 ml, Neurobion 5000)
3. Oral (Curvit 120 ml, Vioxy fm)
• Assesment
Tanggal Keluhan Terapi yang di berikan DRP Planning

Pemilihan Kombivent,
1. Infus (NaCl 100 Ml, NaCl Dosis Berlebih (dari obat karena dalam obat
0.9% 12 Tpm) ventolin dan Combivent) tersebut memiliki
2. Injeksi (Levofloxaxin 750 mg, sama sama memiliki kandungan
Batuk +, Sesak Nafas Lansoprazole Injeksi, Aqua salbutamol Ipratropium Bromide
18/01/2022 -
+ , Makan Minum Pro Injeksi 25 ml, Neurobion yang dapat Mencegah
19/01/2022
bertahap 5000, Ventolin Nebules 2,5 Penyempitan Saluran
mg, Combivent Respul) Pernapasan
3. Oral (Vioxy fm, Vitamin B (Bronkospasme)
Kompleks, Codein 10 mg) (Nurlian, dkk, 2018).
• Assesment
Tanggal Keluhan Terapi yang di berikan DRP Planning

Dosis levofloxaxin Menurunkan dosis


1. Infus (NaCl 0.9% 12 Tpm) berlebih levofloxacin menjadi
2. Injeksi (Levofloxaxin 750 500mg 1x sehari
mg, Lansoprazole Injeksi, selama 7-14 hari.
Aqua Pro Injeksi 25 ml, (Medscape)
Neurobion 5000, Ventolin Ada obat tidak ada Disarannkan agar
Sesak dan batuk
Nebules 2,5 mg, Combivent indikasi OAT tidak diberikan
20/01/2022 berkurang, makan
Respul) karena beluum ada
minum bertahap
3. Oral (Vioxy fm, Vitamin B hasil BTA+ dari
Kompleks, Codein 10 mg, pemeriksaan Pasien
Isoniazid 300 mg, Rifampisin
450 mg, Pirazinamida 500
mg, Etambutol 500 mg)
Assesment
Tanggal Keluhan Terapi yang di berikan DRP Planning

Hasil BTA pasien


positif (+) sehingga
obat OAT mulai
diberikan.

1. Infus (NaCl 0.9% 12 Tpm)


Pemilihan Obat Setelah didapatkan
2. Injeksi (Levofloxaxin 750 mg,
Tidak Tepat hasil SGOT dan
Lansoprazole Injeksi, Aqua
SGPT pasien
Pro Injeksi 25 ml, Pulmicort
ternyata pasien
Sesak dan Batuk masih tetapi Resp 0.25/0.5 in 2 ml)
24/01/2022 memiliki kelainan
intensiasnya berkurang 3. Oral (Vioxy fm, Codein 10
hati sehingga
mg, Isoniazid 300 mg,
Pirazinamid tidak
Rifampisin 450 mg,
boleh diberikan
Pirazinamida 500 mg,
karena bersifat
Etambutol 500 mg)
hepatotoksik,
sehingga
dianjurkan untuk
diberikan obat
2RHES (WHO,
2010)
Obat Pulang
OBAT ATURAN PAKAI INDIKASI DRP
 Pemilihan Obat Setelah didapatkan
Tidak Tepat hasil SGOT dan
Obat Anti SGPT pasien
4FDC (Tablet DOTS
1 x 3 tablet Tuberkulosis (OAT) ternyata pasien
Fase Intensif RHZ)
Fase Intensif memiliki kelainan
hati sehingga
Pirazinamid tidak
boleh diberikan
Seritide diskus 500 karena bersifat
2 x 1 inhalasi Sesak
mcg hepatotoksik,
sehingga dianjurkan
untuk diberikan obat
2 x 1 sendok takar, sesudah Penambah nafsu 2RHES (WHO,
Curvit syr
makan makan 2010)

Lansoprazole 30mg 1 x 1 kapsul, sebelum makan Tukak Lambung


04
Terapi Non
Farmakologi &
Konseling
● Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi dan mengatur pola makan
● Mengurangi frekuensi merokok
● Melakukan olahraga rutin
● Mengurangi makanan yang banyak mengandung natrium dan kafein
● Memberitahukan kepada pasien untuk meminum obat harus sesuai dengan aturan pakai dan
jadwal minum obat tidak terlewat serta meminum obat secara teratur
● Jika terlewat minum obat maka pengobatan harus dimulai dari awal
● Memberikan Informasi kepada keluarga pasien untuk mengawasi terapi OAT pada pasien karena
pengobatan pada terapi obat pertama selama 2 bulan merupakan tahap intensif.
Kasus 3
01
Subjective
SUBJEKTIF
Nama : Ny. SS

Umur : 47 Tahun

Berat Badan : 36 Kg

Tinggi Badan : 148 cm

Tanggal Masuk RS : 25 Desember 2021

Tanggal Keluar RS : 6 Januari 2022


1. Keluhan saat masuk IGD RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh adalah luka kaki kanan jempol, lemas, pusing, mual, nafsu makan
berkurang. Diagnosa awal : Non insulin dependent diabetes melitus without complications
2. Keluhan pasien saat di ruang rawat inap Nilam 2 :

3. Riwayat penyakit terdahulu: Diabetes, Hipertensi dan Kejang


4. Riwayat keluarga: -\
02
Objective
Large image 1. Hasil Pemeriksaan Fisik

Tanggal
Nilai
Pemeriksaan
normal
25/12/2 26/12/2 27/12/2 28/12/ 29/12/2 30/12/ 31/12/2 01/01/2 02/01/2 03/01/20 04/01/2 05/01/2 06/01/2
021 021 021 2021 021 2021 021 022 022 22 022 022 022

RR (x/menit) 12‒20  22 20  20 20  20  19   20  20 21  20  21  20  21 

SpO2 (%) 94‒95  97 99  96  97  99  99  95  98  97  97  96  96  99 

T (°C) 36,5‒37 36,5  36,6  36,4  36  36,3 36,9   37,2  36,5 37,5   37,2  37,1 37,4   36,5

 183/10  124/7  120/6


TD (mmHg) 120/80 2  103/80  131/70 2 142/76  6  146/58 160/90  149/91   179/100 153/91  149/91  165/90 

N (x/menit) 60‒100 98   93  96  91 88  104  93  90   100 106  90   102 104 
Object Assesment Plan
Diagnosa : DM tipe 2 Indikasi Tanpa Obat Penambahan terapi :
Hasil Lab : Metformin 500 mg x 1 sehari (DIH ed.17)
• 27/12/21
GDP 112
GD2P 180
• 6/1/22
Glucose sewaktu 128
kadar GFR 39,525 ( Kemungkinan GGK kronis stage 3
(Moderate))

Diagnosa : Hipertensi (Stage 1) Pemilihan Obat Tidak Tepat Penggantian terapi :


Hasil Lab : Lisinopril 10 mg x 1 sehari
• 6/1/22 HCT 12,5 mg x 1 sehari (DIH ed.17)
165/90 mmHg
Riwayat Pengobatan :
Candesartan 8mg 1x1pc

Diagnosa : Diabetic Foot Terapi Sudah Tepat Lanjutkan terapi


Hasil Lab : (monitoring pengobatan selama seminggu)
• 6/1/22
Trombosit 611
Eosinofit % 1,7
Limfosit % 21,8
Basofil % 0,6
Monosit % 8,8
Neurotrofil % 67,1
Riwayat Pengobatan :
Cefixime 200mg 2x1pc
Klindamisin 300mg 2x1pc
Terapi Tambahan
● Melanjutkan terapi Lansoprazole 30mg 1x sehari sebelum makan (DIH ed.17)
● Penambahan Curvit Sirup untuk meningkatkan nafsu makan
DIABETES MELITUS TIPE 2 (Dipiro ed 7, 2008
● Guidline hipertensi (DIH ed 17)
● guidline lansoprazole (DIH ed.17)
● Monitoring

Standart Of Care (ADA) 2016


Microvascular Complications and Foot Care
S74
● Monitoring

Keluhan pasien : katarak pada mata sebelah


kiri (Diabetic retinopaty)

Standart Of Care (ADA) 2016


Microvascular Complications and Foot Care
S75
MONITORING
pasien direkomendasikan mengontrol :
● gula darah (HbA1C) tekanan darah
● e-GFR
● SGPT dan SGOT
● apoteker diharapkan mengontrol kepatuhan pasien dalam terapi pengobatan
monitoring penggunaan antibiotik
Terapi Non farmakologi
Mengubah gaya hidup antara lain :
1. Asupan garam dikurangi
2. Olahraga teratur
3. Tidak konsumsi alkohol + rokok
4. Diet dan atur pola makan
5. mengurangi konsumsi caffein
Kasus 4
01
Subjective
Identitas Pasien
Keluhan, Diagnosa, dan Riwayat Pasien

Diagnosa awal :
Perdarahan
intraserebral pada
bagian yang
membelah otak

RPD : DM, HT
(tidak pernah
minum
obat/keluarga
tidak pernah tau)

RK : -
02
Objective
Hasil Pemeriksaan Fisik
Hasil Pemeriksaan Lab
Profil Pengobatan Pasien
1. Pengobatan saat di IGD RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh
2. Pengobatan saat di ruang rawat inap Alexandri 3
3. Obat Pulang (07/01/22)
03
Assesment
OBAT SAAT DI IGD (28/12/2021)

Problem
Terapi Tujuan Assessment Plan
Medik
Muntah ± 10x Mengatasi
dehidrasi,
Inf. NaCl 0,9%
menghentikan Terapi sudah sesuai Lanjutkan terapi
Inj. Ondansentron
muntah dan
Inj. Ranitidin
mencegah tukak
lambung
Pusing
(Gejala ini
terjadi
- - Indikasi tanpa terapi Inf. paracetamol
karena
tekanan
intrakarnial)
Lemah badan Mengurangi
bag. Kiri Inj. Citicolin kerusakan saraf Terapi sudah sesuai
Lanjutkan terapi
Inj. Mecobalamin dan neuropati
28-31/12/21
Dosis Inf. Manitol,
PERDOSSI (2007) 
0,25-1 gr/kgBB/30
menit selama 3-5 hari

28/12/21-
6/1/22
Dosis nimodipin,
ISO vol.46
(328)  6 x 2
tab

29/12/21-
6/1/22
Terapi
antibiotik
hanya
29/12/21,
29/12/21, Novorapid
Novorapid dianjurkan
30/12/21, PasienHipoglikemik
30/12/21, Pasien Hipoglikemik(GDS
(GDS57)
57)
Flexpen
Flexpen pada pasien
Diduga karna penggunaan
penggunaan insulin
insulin rapid
rapid
ISO vol.46
ISO vol.46(273)
(273)
0,5-1
0,5- yang memiliki
acting yang tdk
acting yang tidak sesuai
sesuai dosis
dosis terapi
terapi
1iu/KgBB/hari
iu/KgBB/hari gejala infeksi
2/1/22-6/1/22,
2/1/22-6/1/22, Inj.
Inj.
Lansoprazole,
Lansoprazole, 11 xx30
30mg
mg

3/1/22-6/1/22, sucralfat
3/1/22-6/1/22,
syrsucralfat syr
ISO vol.46
ISO (453)
vol. 46  4x 24 sdtk
(453) x2
(10 ML)
sdtk (10 mL)

4/1/22-6/1/22,
Acarbose
First line terapi
DM
Metformin 3 x
500 mg

5/1/22-6/1/22,
6/1/22, Citicolin 500 mg aminefron
6/1/22,
ISO vol.Citicolin
46 (345)500mg
2x ISO vol. 46 (576)  4-8
ISO vol. 46 500
(345)mg
 2 x 500 mg
tablet/hari
(Pedoman Pengelolaan Dan
Pencegahan Diabetes Melitus
Tipe 2 Dewasa Di Indonesia -
2021 Perkeni)
DRP
TERAPI REGIMEN KETERANGAN REFERENSI SARAN
Inf. manitol 4 x 125 Subterapi PERDOSSI (2007) 0,25-1 0,25 gr x 45 kg x 6 jam
gr/kgBB/30 menit selama 3-5 hari (360) menit = 135 gr

Moxifloxacin 1 x 400 mg Terapi tanpa indikasi Pasien tidak menunjukan gejala Tidak diberikan
infeksi dan perlu dilakukan Uji
Kultur
Nimodipin tablet 4 x 2 tab Subterapi ISO vol. 46 (328)  6 x 2 tab 6 x 2 tab
Novorapid Flexpen 2 iu / jam Melebihi dosis terapi ISO vol. 46 (273)  0,5-1 1 iu x 45 kg = 45 iu
iu/KgBB/hari 2 iu x 24 jam = 48 iu > 45
iu
Sucralfat syr 3 x 2 cth Subterapi ISO vol. 46 (453)  4 x 2 sdtk 4 x 2 sdtk (10 mL)
(10 mL)

Citicoline 500 mg 3 x 1 tab Melebihi dosis terapi ISO vol. 46 (345)  2 x 500 mg 2 x 1 tablet

Aminefron tab 3 x 1 tab Subterapi ISO vol. 46 (576)  4-8 4 x 1 tablet


tablet/hari
Inj. Lansoprazol 2 x 1 vial Melebihi dosis terapi ISO vol. 46 (446)  1V 30mg/hari 1 x 30 mg
7/1/22, Galvus
First line terapi
DM  Metformin
3 x 500 mg

7/01/22, Lansoprazole cap 7/01/22, Atorvastatin tab


PIONAS  30 mg (1 cap) x 1 ac PIONAS  10 mg (1 cap) x 1
Lansoprazole & Atorvastatin :
PIONAS

Metformin : Kepmenkes, 2020


PLAN IGD
Muntah ± 10x Inf. NaCl 0,9%
Pusing Inj. Ondansentron
Lemah badan bagian kiri
Inj. Ranitidin
Inf. Paracetamol
Inj. Citicoline
Inj. Mecobalamin
PLAN RAWAT INAP
Terapi Regimen Terapi Regimen
Inf. Manitol 4 x 135 Inf. Dextrose 10 tpm
20%
Inf. NaCl 0,9% 20 tpm Inf. D40% 2 fls
Inf. RL 15 tpm Sucralfat Syr 4 x 10 ml
Inj. Kalnex 3 x 1 gr Candesartan 1x1 pagi
Inj. Citicoline 2x 250 mg Metformin tab 3 x 500 mg
Nimodipin tab 6x2 tab Aminefron tab 4 x 1 tab
Novorapid flexpen 45 iu/ hari Citicolin 500 mg 2 x 1 tab
Inj. Ondansentron 3 x 4 mg
Inj. Ranitidin 2 x 1 ampul
Inj. Ketorolac 30 mg 3 x 30 mg
Inj. Lansoprazole 1 x 1 vial
Plan Obat Pulang

Citicolin tab 500 mg 2 x 1 tab

Kalnex 500 mg 3 x 1 tab

Candesartan 8 mg 1 x 1 tab, pagi

Lansoprazole cap 1 x 1 cap ac

Aminefron tab 3x1

Metformin tab 3 x 500 mg

Atorvastatin 20 mg 10 mg x 1 cap
1. Pemberian obat hipertensi yaitu candesartan seharusnya diberikan pada hari
pertama pasien masuk rumah sakit, karena TD pasien sudah tergolong tinggi pada
hari pertama
2. Pemberian obat aminefron untuk mengatasi gangguan fungsi ginjal seharusnya
diberikan setelah hasil lab keluar yaitu pada tanggal 31/12/21
3. Inj. Moxifloxacin dihentikan karena pasien tidak menunjukkan adanya gejala
infeksi dan perlu dilakukan uji kultur
4. Penggunaan acarbose dan galvus kurang tepat karena untuk penderita diabetes
mellitus tipe 2, obat lini pertamanya adalah metformin
5. Penggunaaan metformin akan berinteraksi dengan obat ondansetron dan
nimodipine. Maka dari itu, perlu dilakukan monitoring waktu pemberian metformin
dengan ondansetron dan nimodipine
6. Memperbaiki regimen obat saat dirawat di RS yaitu Inf Manitol 4 x 135 mg
selama 3-5 hari, nimodipin menjadi 6 x 2 tablet dan citicolin 2 x 1 tab
7. Memperbaiki regimen obat saat pulang yaitu lansoprazole 1 x 1 ac, atorvastatin
10 mg x 1, dan metformin 3 x 500 mg
Monitoring
1. Pemantauan denyut nadi
2. Pemantauan pernapasan dan saturasi oksigen
3. Pemantauan refleks-refleks tubuh
4. Pasien direkomendasikan untuk mengontrol kadar gula darah
5. Pasien direkomendasikan untuk mengontrol tekanan darah, karena hipertensi
termasuk salah satu faktor risiko yang paling penting dan merupakan faktor
risiko yang dapat mengakibatkan perdarahan intraserebral
6. Pasien direkomendasikan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam tubuh.
Konseling
1. Memberikan edukasi pada pasien untuk melakukan pola hidup sehat, menjaga
makanan dan minuman, serta melakukan olahraga
2. Menyarankan pasien memperbanyak minum air putih
3. Menyarankan pasien untuk menghindari makanan-makanan yang dapat
menyebabkan tekanan darah tinggi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai