Anda di halaman 1dari 17

Toxoplasmosis Cerebri pada

pasien HIV/AIDS
Di Susun Oleh:
Ketrina S. Burdam

Pembimbing:
dr. Devie C Lasut. Sp.PD

 Departemen Ilmu Penyakit Dalam


Rsud Sele Be Solu Kota Sorong
Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Papua
2022
Latar Belakang
● Toxoplasma gondii adalah parasit protozoa intraseluler obligat yang muncul sebagai infeksi
zoonosis yang didistribusikan ke seluruh dunia. Pada individu HIV-positif, itu menyebabkan
infeksi oportunistik yang parah,
● Pada individu imunokompeten yang sehat, itu menyebabkan infeksi persisten kronis tanpa
gejala, tetapi pada pasien yang mengalami imunosupresi, ada reaktivasi parasit jika jumlah
CD4 turun di bawah 200 sel /μl.

AM Guerra, Orille E, Waseem M. Hand, Foot, and Mouth Disease[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jul 19 [update 10 May 2022; cited 29 Jun 2022] Available from: 2. Xing
Wang Li, Xin Ni, Su Yun Qian, Quan Wang, Rong Meng Jiang, Wen Bo Xu · Yu Cai Zhang,Guang Jun Yu, dkk. Chinese guidelines for the diagnosis and treatment of hand, foot and mouth disease (2018
Tujuan
1. Tujuan penulisan referat ini sebagai persyaratan dalam
penyusunan tugas Kepaniteraan Ilmu Penyakit Dalam
Program Profesi Dokter Universitas Papua serta mempelajari
lebih dalam terkait Toxoplasmosis cerebri pada pasien
HIV/AIDS sehingga diharapkan dapat membantu dalam
penegakan diagnosis penyakit tersebut
Tinjauan Pustaka
Definisi
● Toxoplasma cerebri atau dikenal dengan nama lain Ensefalitis
toksoplasma (ET) merupakan etiologi infeksi intrakranial
tersering yang muncul sebagai lesi desak ruang di otak pada
pasien HIV akibat reaktivasi dari infeksi Toxoplasma gondii. 1

Sumber: AM Guerra, Orille E, Waseem M. Hand, Foot, and Mouth Disease[Internet]. Treasure Island (FL)
Etiopatogenesis

AM Guerra, Orille E, Waseem M. Hand, Foot, and Mouth


Disease[Internet]. Treasure Island (FL)
Diagnosis

uerra, Orille E, Waseem M. Hand, Foot, and Mouth Disease[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jul 19 [update 10 May 2022; cited 29 Jun 2022] Available from: 2.Xing Wang Li, Xin Ni, Su Yun Qian, Quan Wang, Rong Meng Jiang, Wen Bo Xu ·
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
virology dan Laboratorium Pencitraan
serologi
• Deteksi asam • Tes darah rutin • Foto Thoraks
nukleat dan C‑reactive • CT Scan atau
enterovirus protein (CRP) MRI Kepala
spesifik dapat • Pemeriksaan • Elektrokardigrafi
dilakukan pada Biokimia Darah • Elektroenselografi
spesimen klinis: • Analisis cairan
usap serebrospinal
tenggorokan, • Analilis gas darah
tinja, usap dubur,
dan darah.
Tatalaksana
● Medikamentosa
Pengobatan umum:
- Demam: ibuprofen 5-10 mg/kgbb/hari, acetaminophen 10-15 mg/kgbb/kali. Interval
minimum antara dua dosis adalah 6 jam
- Kejang: Midazolam intravena atau intramuskular, 0,1-0,3 mg/kg. Dosis tunggal maksimum
adalah 5 mg pada pasien < 40 kg sedangkan pemberian 10 mg dianjurkan untuk mereka
dengan berat badan > 40 kg, Injeksi diazepam intravena lambat pada 0,3-0,5 mg/kg dengan
dosis tunggal maksimum 10 mg.

Pemberian antivirus
- semprotan interferon alfa dan dan pemberian ribavirin mungkin memiliki beberapa efek
dalam pengelolaan HFMD pada tahap awal

Terapi cairan
- Kebutuhan cairan fisiologis adalah 60-80 mL/kg/hari pilihan cairan dapat diberikan RL atau
Nacl.
- kasus syok sirkulasi, resusitasi dengan menggunakan cairan salin normal yaitu NaCl 0,9%
sebanyak 5-10 mL/kg/ waktu selama 15–30 menit. Sumber: Xing Wang Li, Xin Ni, Su Yun Qian, Quan Wang, Rong Meng Jiang, Wen Bo Xu · Yu Cai Zhang,Gua
Tatalaksana
● Non-Medikamentosa
Sanitasi
- Kebiasaan kebersihan pribadi yang baik adalah kunci untuk
mencegah HFMD. Sering cuci tangan, dan cegah anak-anak dari
minum air yang tidak bersih, dan makan makanan mentah dan dingin.
Mainan dan barang lain yang sering dihubungi harus dibersihkan dan
didesinfeksi secara teratur. Jauhkan anak-anak dari kontak dengan
pasien HFMD.

Vaksinasi
Vaksin aktif EV-A71 saat ini masih sementara dalam proses penelitian
Diagnosis Banding
Campak Roseola infatum
Demam: 39-40oC Demam: 40-40,6oC
Ruam: pola Ruam: Dada, punggung,
penyebaran wajah,ekstremitas
sentrifugal, Muncul Waktu muncul:
dari retroauricular ke Setelah demam ↓ 3-5 hari
wajah, dada, muncul ruam.
esktremitas
Waktu muncul: 3-4
hari

Rubela Varicella zoster


Demam: 38-38,7 C
o Demam: 37,6-37,9oC
Ruam: Wajah, leher, Ruam: Kas seperti tear
dada, ekstremitas, drops muncul dari badan
Enantema kemudian menyebar
(Forchheimer) di secara sentrifugal ke
palatum mole-uvula wajah, ekstremitsa.
Waktu muncul:
1-3 hari
Komplikasi

Dehidrasi
Meningitis
Ringan Stomatitis
aseptik
sedang-Berat

Ataksia
Sindrom
serebelar Ensefalitis
Guillain-Barre
akut
Prognosis
 Prognosis untuk sebagian besar pasien dengan HFMD baik, jika tampa
komplikasi penyakit lain pada anak.
 Kebanyakan pasien sembuh dalam beberapa minggu tanpa gejala sisa.
 Penyakit akut biasanya berlangsung 10 sampai 14 hari, dan infeksi jarang
kambuh atau berlanjut
Kesimpulan
● HFMD adalah adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh virus enterovirus EV-A71 dan
CVA16, biasanya virus ini menyerang bayi dan anak-anak dengan usia < 7 tahun tetapi dapat juga
menyerang orang dewasa.
● Penegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik sesuai 5 tahap gejala klinis
seperti yang dijelaskan dalam pembahasan, kemudian dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
laboratorium dan pencitraan .
● Tatalaksana yang dapat diberikan berupa tatalaksana pengobatan secara umum, pemberian antivirus
dan terapi cairan menghindari syok.
● Diagnosis banding untuk membedakan HFMD dengan beberapa penyakit yang mirip dengan gejala
klinis HFMD yaitu, Ensefalitis atau meningitis yang disebabkan oleh virus lain, Polio, Campak, Rubella,
Varicela zoster, roseola infantum. Kebanyakan penyakit dengan ruam yang harus bisa dibedakan
dengan baik karena gambaran ruamnya hampir sama seperti pada HFMD.
● Prognosis untuk sebagian besar pasien dengan penyakit HFMD baik, jika pasien tanpa komplikasi.
● Kebanyakan pasien sembuh dalam beberapa minggu tanpa gejala sisa
TERIMAKASIH
Daftar pustaka
1. AM Guerra, Orille E, Waseem M. Hand, Foot, and Mouth Disease[Internet]. Treasure Island (FL):
StatPearls Publishing; 2021 Jul 19 [update 10 May 2022; cited 29 Jun 2022] Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431082/
2. Xing Wang Li, Xin Ni, Su Yun Qian, Quan Wang, Rong Meng Jiang, Wen Bo Xu · Yu Cai Zhang,Guang Jun
Yu, dkk. Chinese guidelines for the diagnosis and treatment of hand, foot and mouth disease (2018 edition)
[Internet] Children’s Hospital, Zhejiang University School of Medicine. [update 28 june 2018; cited 29 Jun 2022].
14:437–447
3. Gayatree N, Sanat KB, Ruchi B , Akankshya S Dattatreya K and Ananya Kuana. Global emergence of
Enterovirus 71: a systematic review [internet]. Beni-Suef University Journal of Basic and Applied Science.
[update 2022; cited 29 Jun 2022]: 11(78). P 1-11.
4. Peiqing L, Yuge H, Danping Z, Sida Y, and Dandan H. Risk Factors for Severe Hand-Foot-Mouth Disease
in China: A Systematic Review and Meta-Analysis [Internet]. Wuhan Institute of Virology. [Update 29 oktober
2019, cited 30 juni 2022].
5. Zhijie Y, Shujun P, Wenshuai Suo, Xiaoyang Wang, Zengyuan Huang, Aihua Y. Epidemiological
characteristics, routine laboratory diagnosis, clinical signs and risk factors for hand, -foot -and -mouth disease:
A systematic review and meta-analysis [Internet]. [update 28 april 2022; cited 29 Jun 2022]: 11(78). P 1-11
6. Kurnia B. Tinjauan atas hand, foot, mouth disease. UKW. [Update 2020, cited 30 juni 2022].Vol 47.No 6.
H 429-30
7. S Aswathyraj. HFMD emergeing eepidemiology and the need for a vaccine strategy [Internet]. Med
microbiol immuno: StatPearls Publishing; 2021 Jul 19 [update 2016; cited 29 Jun 2022] Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/27406374/
8. Hutapea IE, Karyanti MR. Hand, Foot and mouth disease (HFMD) [internet]. Ed 1. IDAI [update 2016;
cited 30 Jun 2022]. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/hand-foot-mouth-disease-hfmd
9. Meng DX, Tong Y. Epidemical and etilogical study on hand, foot and mouth disease following EV-
A71 vaccination in Xiayang China. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 1 desember 2020[ cited
30 Jun 2022] Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431082/
10. Hartoyo E. Gambaran klinis dan karakteristik genetik human enterovirus 71 penyebab hand, foot
and mouth disease di Banjarmasin-Kalimantan selatan tahun 2016. Sari pediatri. [publis februari 2020,
cited: 30 juni 2022] Vol 21;no 5. H 271-74
11. WHO. A guide to clinical management and public health response for hand, foot and mouth
disease (hfmd) [Internet]. (Update 2011, Cited 16 July 2022). P 20-45
12. Aisah S, Handoko R. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi 7. FK UI. Jakarta: 2016. H 128-30
13. Rahayu T, Tumbelaka AR. Gambaran klinis penyakit eksantema akut pada anak. Sari pediatri: Upd:
3 Desember 2002 [Cited 15 juli 2022]; Vol. 4, No. 3. H 104 – 113.
14. Peiqing Li, Yuge Huang , Danping Zhu, Sida Yang and Dandan Hu. Risk Factors for Severe Hand-
Foot-Mouth Disease in China A Systematic Review and Meta-Analysis. tatPearls Publishing; Frontiers in
pediatric: 10 nov 2021 [ cited 30 Jun 2022] Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431082/
15. Aswathyraj S, ArunkumarvG, Alidjinou. Hand, goot and mouth disease (HFMD): emerging
epidemiology and the need for a vaccine strategy [internet].Springer link: (Update 12 juli 2016, Cited 16
July 2022). P 397-407 available from: http://link.springer.com/article /10.1007/s00430-016-0465-y
16. Qiu J, Yan H, Cheng N, Lu X, Hu X et all. The clinical and epidemiological study of children with
hand, foot, and mouth disease in Hunan, China from 2013-2017 [Internet]. Sci Rep: 2019 Aug 12 [cited
18 juli 2022]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/

Anda mungkin juga menyukai