Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP – PRINSIP

ORGANISASI
PENGANTAR
 Organisasi adalah tempat atau wadah kerjasama
untuk mencapai tujuan dengan pola tertentu.
 Dalam perwujudannya organisasi memiliki sejumlah
kekayaan bersifat fisik maupun non fisik, meliputi
pula aspek – aspek sosial, budaya, teknologi dan
sejumlah interaksi yang tidak tampak oleh panca
indera.
 Contoh organisasi : keluarga, kampung, perusahaan,
sekolah, pemerintah, dsb baik dalam bentuk formal
maupun informal.
KONSEP ORGANISASI
 Menurut Pendapat Rosenzweig organisasi dapat dipandang
sebagai :
 Sistem sosial
 Integrasi atau kesatuan dari aktivitas – aktivitas
orang – orang yang bekerja sama.
 Orang – orang yang berorientasi atau berpedoman
pada tujuan Bersama

 Menurut pendapat Matthias Aroef, suatu organisasi terjadi


apabila sekelompok orang bekerja bersama – sama untuk
mencapai tujuannya.
 Pfiffner dan Sherwood, menekankan pada interelasi
formal diantara orang – orang dalam mencapai tujuan
bersama, sebagai berikut :
Organisasi adalah suatu pola dari cara – cara dalam
mana sejumlah orang yang saling berhubungan,
bertemu muka, secara intim dan terikat dalam suatu
tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu
dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara
sistematis.
 Menurut Bakke,
organisasi sosial adalah sistem yang kontinu dari
penggunaan, pemindahan aktivitas – aktivitas manusia
yang dibebankan dan dikoordinasikan, sehingga
membentuk suatu kumpulan tertentu yang terdiri dari
manusia, material, capital, gagasan dan sumber daya
alam ke dalam suatu keseluruhan pemecahan
persoalan.
Fungsi organisasi tersebut adalah untuk memuaskan
kebutuhan manusia dalam proses saling pengaruh
mempengaruhi dengan system – system lain dari
aktivitas – aktivitas manusia dan sumber – sumber
dalam lingkungannya.
 Pendapat Allen tentang organisasi :
Organisasi adalah suatu proses identifikasi dan
pembentukkan dan pengelompokkan kerja,
mendefinisikan dan mendelegasikan wewenang
maupun tanggung jawab dan menetapkan
hubungan – hubungan dengan maksud untuk
memungkinkan orang – orang bekerja sama
secara efektif dalam menuju tujuan yang
ditetapkan.
PRINSIP – PRINSIP
ORGANISASI
Suatu organisasi yang dianggap baik mempunyai ciri–ciri sbb :
 Adanya tujuan yang jelas
 Tujuan organisasi dapat dipahami oleh setiap orang yang ada didalam organisasi itu.
 Tujuan organisasi harus dapat diterima oleh setiap individu dalam organisasi
 Adanya kesatuan arah dalam organisasi
 Adanya kesatuan perintah
 Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
 Adanya pembagian tugas yang merata
 Struktur organisasi sesederhana mungkin
 Pola dasar organisasi harus mantap
 Setiap orang yang telah berjasa harus mendapat imbalan yang setimpal sesuai dengan
jasa yang diberikannya pada organisasi.
 Penempatan orang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya
 Adanya jaminan jabatan
 Koordinasi
STRUKTUR
ORGANISASI
 Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-
hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran.
 Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik
(bagan) yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis – garis
wewenang yang ada.
 Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan bagan organisasi adalah :
- Dapat memperlihatkan karakteristik utama dari perusahaan yang
bersangkutan
- Dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan hubungan –
hubungan yang ada di dalam perusahaan
- Dapat dipergunakan untuk merumuskan rencana kerja yang
ideal sebagai pedoman untuk dapat mengetahui siapa bawahan
dan siapa atasan.
BENTUK – BENTUK ORGANISASI
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Organisasi Garis ;
Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit, pemilik merupakan pimpinan
tertinggi dan memiliki hubungan langsung dengan bawahannya.
Kebaikan – kebaikan organisasi garis :
 bentuk organisasi sederhana sehingga mudah dipahami dan
dilaksanakan
 pembagian tugas serta tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas
 adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan perintah sehingga
mempermudah pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab
 pengambilan keputusan dapat dilaksanakan secara cepat karena
komunikasi cukup mudah
Kekurangan – kekurangannya adalah :
 bentuk organisasi tidak fleksibel
 kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar
 ketergantungan pada seseorang cukup besar sehingga mudah terjadi
kekacauan bila seseorang dalam garis organisasi “hilang”
2. Organisasi Garis dan Staf
 Didalam organisasi garis dan staf :
 terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan
secara maksimal
 dalam melaksanakan pekerjaannya, anggota garis atau lini dapat
meminta pengarahan serta informasi dari staf
 pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi
pelaksana
 staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan pekerjaan
 pengalaman.
 kekurangan dari organisasi ini adalah :
 bagi para pelaksanan operasional perbedaan antara perintah dan
saran tidak selalu jelas.
 Saran serta nasihat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit
 Pejabat garis cenderung mengabaikan gagasan dari staf
 Timbulnya kekacauan bila tugas – tugas tidak dirumuskan dengan
jelas.
3. Organisasi Fungsional
 Kebaikan – kebaikan Organisasi Fungsional :
 adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat
dilakukan dengan baik.
 Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal
 Koordinasi antara orang – orang dalam satu fungsi mudah
dilaksanakan atau dijalankan.
 Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik

 Kekurangan – kekurangan organisasi ini adalah :


 tanggung jawab terbagi – bagi, sehingga jika terjadi masalah tidak
jelas siapa yang harus bertanggung jawab penuh
 ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan akan
membingungkan
 terjadinya saling mementingkan fungsi masing – masing
menyebabkan koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar
dijalankan
 Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan.
4. Organisasi Komite / Panitia
 Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang
yang diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka
dapat membuat keputusan bersama-sama.
Empat macam bentuk komite, yaitu :
1. Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk
bertindak (biasanya terdapat pada tingkatan
institusional)
2. Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi
mempunyai hak untuk menolak (hak veto)
3. Komite penasehat
4. Komite pendidikan yang merupakan kelompok
diskusi.

Anda mungkin juga menyukai