GINA ZAHARA
DEFINISI
Latin “amputare” , Yunani “apocope” pancung
Amputasi :
• Tindakan pemancungan, tujuan :
– menghentikan morbiditas
– mengembalikan fungsi (Modul)
• Pembuangan anggota gerak/anggota badan/
hasil perkembangan badan (Dorland, Soelarto)
INSIDEN
WHO, 2004
INSIDEN
• Amputasi ekstremitas atas 10% dari semua
amputasi, terbanyak BEA
• Ratio amputasi ekstremitas atas dan bawah =
1:5
FAKTOR PENYEBAB
• Trauma :
– Kecelakaan industri, pertanian, kendaraan bermotor
– Infeksi gigitan binatang dan manusia serta luka lainnya
(antibiotik kurang adekuat dan pengobatan tradisional)
– Usia muda dan populasi aktif
• Penyakit :
– vascular diseases, diabetes and tumors, serta kusta
– setelah usia 60
• Congenital limb deficiencies : 3 %
INDIKASI
• Medik :
– live saving
– limb saving/limb salvage
• Non medik : eksekusi hukuman
LEVEL AMPUTASI
LEVEL AMPUTASI
• Ekstremitas atas:
– Transhumeral : 7-10 cm proksimal dari distal
condylus humeri --> elbow prostetik
– Transradial : minimal 5 cm proksimal dari distal
radius externally powered terminal device
– Bentuk ideal : silinder
• Ekstremitas bawah:
– Transfemoral : 10 cm diatas bagian terbawah dari
femur, bentuk ideal konus
– Transtibial : 4-6 inchi dari tibial plateau, bentuk
ideal silinder
KOMPLIKASI
• Edema
• Hematoma
• Infeksi
• Nekrosis, ulserasi dan gangren
• Kontraktur
• Neuroma
• Nyeri dan sensasi phantom
• Trombosis vena dan emboli paru
EVALUASI PUNTUNG
1. Kondisi umum:
- status mental : motivasi
- kondisi fisik: KU, alat gerak lainnya.
EVALUASI PUNTUNG
2. Kondisi lokal :
- Panjang puntung
Sesuai kebutuhan fungsional dan
pemasangan prosthesis
- Kontur/bentuk
Ideal: conical, tidak bulbous, sisa jaringan
lunak tidak berlebihan
EVALUASI PUNTUNG
2. Kondisi lokal :
- Posisi dan tipe insisi jaringan parut.
Jaringan parut :
- bentuk semi circular puntung conical, dog
ear (-)
- tidak melekat pada jaringan lunak
dibawahnya & cukup mobile (Perkins)
EVALUASI PUNTUNG
2. Kondisi lokal :
- LGS
BK: deformitas fleksi
AK: deformitas abduksi fleksi
ekstremitas atas: LGS siku dan bahu hambat
pemasangan prosthesis (tu. Body powered
prosthesis)
- Stabilitas sendi
BK PTB prosthesis tidak dapat diberikan
REHABILITASI MEDIK
• Penanganan preprostetik (Preprosthetic
management)
• Perawatan paska operasi (Postoperative care)
• Fitting prostetik dan training (Prosthetic fitting
and training)
• Follow-up jangka panjang (long-term follow-up
care)
TT : tubercle of tibia
MJ line : medial joint
Pengukuran Panjang Stump
GT : greater trochanter
Penanganan Stump
Tipe dressing :
– Soft dressing transtibial dan transfemoral
• Penutupan menggunakan bahan elastik, dipakai selama
24 jam/hari kecuali mandi, dan dijaga tetap bersih
• Luka operasi dapat sering diperiksa
• Drainase luka
• Tersedianya bahan bandage, 4 inchi untuk BKA dan 6
inchi untuk AKA
• Kurangnya keahlian dalam memakai rigid dressing
• Tidak tersedianya bahan rigid dressing
Below Knee Amputation