Anda di halaman 1dari 22

ANASTESI REGIONAL

Tutor : dr. Lasmaria Flora Sp.An

KKS ILMU ANASTESI


RSUD BANGKINANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
2013
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Analgesia regional adalah tindakan analgesia yang
dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestetika lokal
pada lokasi serat saraf yang menginervasi regio tertentu

Pembagian Anestesi/Analgesia Regional


1. Blok sentral (blok neuroaksial), yaitu meliputi blok
spinal, epidural, dan kaudal. Tindakan ini sering
dikerjakan.
2. Blok perifer (blok saraf), misalnya anestesi topikal,
infiltrasi lokal, blok lapangan, dan analgesia regional
intravena.
Keuntungan Anestesia Regional
1. Alat minim dan teknik relatif sederhana, sehingga biaya
relatif lebih murah.
2. Relatif aman untuk pasien yang tidak puasa (operasi
emergency, lambung penuh) karena penderita sadar.
3. Tidak ada komplikasi jalan nafas dan respirasi.

4. Tidak ada polusi kamar operasi oleh gas anestesi.

5. Perawatan post operasi lebih ringan.


Kerugian Anestesia Regional
1. Tidak semua penderita mau dilakukan anestesi secara
regional.
2. Membutuhkan kerjasama pasien yang kooperatif

3. Sulit diterapkan pada anak-anak.

4. Tidak semua ahli bedah menyukai anestesi regional.

5. Terdapat kemungkinan kegagalan pada teknik anestesi


regional.
Persiapan Anastesi Regional
Persiapan anestesi regional sama dengan persiapan anestesi
umum karena untuk mengantisipasi terjadinya reaksi toksik
sistemik yg bisa berakibat fatal, perlu persiapan resusitasi.

Misalnya: obat anestesi spinal/epidural masuk ke pembuluh


darah → kolaps kardiovaskular sampai cardiac arrest. Juga
untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan, sehingga operasi
bisa dilanjutkan dg anestesi umum.
ANASTESI SPINAL
Anestesi spinal ialah pemberian obat anestetik lokal ke
dalam ruang subarachnoid. Anestesi spinal diperoleh
dengan cara menyuntikkan anestetik lokal ke dalam ruang
subarachnoid. Anestesi spinal/subaraknoid disebut juga
sebagai analgesi/blok spinal intradural atau blok intratekal.
Indikasi:
1. Bedah ekstremitas bawah

2. Bedah panggul

3. Tindakan sekitar rektum perineum

4. Bedah obstetrik-ginekologi

5. Bedah urologi

6. Bedah abdomen bawah

7. Pada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik


biasanya dikombinasikan dengan anestesi umum ringan
Kontra indikasi absolut:
1. Pasien menolak

2. Infeksi pada tempat suntikan

3. Hipovolemia berat, syok

4. Koagulapatia atau mendapat terapi koagulan

5. Tekanan intrakranial meningkat

6. Fasilitas resusitasi minim

7. Kurang pengalaman tanpa didampingi konsulen


anestesi.
Kontra indikasi relatif:
1. Infeksi sistemik

2. Infeksi sekitar tempat suntikan

3. Kelainan neurologis

4. Kelainan psikis

5. Bedah lama

6. Penyakit jantung

7. Hipovolemia ringan

8. Nyeri punggung kronik


Komplikasi tindakan anestesi spinal:
1. Hipotensi berat
2. Bradikardia
3. Hipoventilasi
4. Trauma pembuluh saraf
5. Trauma saraf
6. Mual-muntah
7. Gangguan pendengaran
8. Blok spinal tinggi atau spinal total
Komplikasi pasca tindakan:
1. Nyeri tempat suntikan
2. Nyeri punggung
3. Nyeri kepala karena kebocoran likuor
4. Retensio urine
5. Meningitis
ANESTESIA EPIDURAL
Anestesia atau analgesia epidural adalah
blokade saraf dengan menempatkan obat di ruang
epidural. Ruang ini berada di antara ligamentum
flavum dan duramater. Kedalaman ruang ini rata-
rata 5 mm dan di bagian posterior kedalaman
maksimal pada daerah lumbal.
Keuntungan epidural dibandingkan spinal:
• Bisa segmental
• Tidak terjadi headache post op
• Hipotensi lambat terjadi

Kerugian epidural dibandingkan spinal:


• Teknik lebih sulit
• Jumlah obat anestesi lokal lebih besar
• Reaksi sistemis 
Komplikasi anestesi / analgesi epidural:
1. Blok tidak merata
2. Depresi kardiovaskular (hipotensi)
3. Hipoventilasi (hati-hati keracunan obat)
4. Mual – muntah
ANESTESIA KAUDAL
Anestesi kaudal sebenarnya sama dengan anestesi
epidural, karena kanalis kaudalis adalah kepanjangan dari
ruang epidural dan obat ditempatkan di ruang kaudal
melalui hiatus sakralis.

Indikasi : Bedah daerah sekitar perineum, anorektal


misalnya hemoroid, fistula paraanal.

Kontra indikasi : Seperti analgesia spinal dan analgesia


epidural.
ANASTESI SPINAL TOTAL
Anestesi spinal total ialah anestesi spinal intratekal
atau epidural yang naik sampai di atas daerah servikal.
Anestesi ini biasanya tidak disengaja, pasien batuk-batuk,
dosis obat berlebihan, terutama pada analgesia epidural
dengan posisi pasien yang tidak menguntungkan.
Tanda-tanda klinis:
1. tangan kesemutan
2. lidah kesemutan
3. napas berat
4. mengantuk kemudian tidak sadar
5. bradikardi dan hipotensi berat
6. henti napas
7. pupil midriasis.
ANASTESI LOKAL
A. Infiltrasi Lokal
Penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan sekitar
tempat lesi

B. Blok Lapangan (Field Block)


Infiltrasi sekitar lapangan operasi (contoh, untuk ekstirpasi tumor
kecil)

C. Analgesia Permukaan (Topikal)


Obat analgetika lokal dioles atau disemprot di atas selaput mukosa

D. Analgesia Regional Intravena (Bier Block)


DAFTAR PUSTAKA
1. Mangku, Gde. Agung Senapathi, Tjokorda Gde. Buku
Ajar Ilmu Anastesia dan Reanimasi. Jakarta : Indeks.
2010
2. Latief, Said. Analgesia Regional. Dalam: Petunjuk
Praktis Anestesiologi edisi II. Jakarta: Bagian
Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI. 2009
3. Dobson, M. B. dkk. Penuntun Praktis Anestesi. Jakarta:
EGC. 1994 Werth, M. Pokok-pokok Anestesi. Jakarta:
EGC. 2010
4. Morgan, Edward dkk. Clinical Anesthesiology Fourth
Edition. McGraw-Hill Companies. 2006

Anda mungkin juga menyukai