Anda di halaman 1dari 38

WORKING CAPITAL

MANAGEMENT

OLEH :

1. LUVITA (20090322501)

2. ISA NARISA (20090322502)

3. CIRSKA NADIA PUTRI (20090322503)

4. A. YOGASWARA (20090322504)
Pendahuluan
●Manajemen modal kerja yang baik sangat penting dalam bidang
keuangan karena kekeliruan dalam mengelola modal kerja dapat
menyebabkan kegiatan usaha menjadi terhambat. Sehingga adanya
analisis modal kerja perusahaan sangat penting dilakukan untuk
mengetahui situasi modal kerja saat ini dan dihubungkan dengan
dengan situsasi keuangan yang akan dihadapi di masa depan,
sehingga dari informasi tersebut dapat ditentukan kebijakan apa
yang akan diambil perusahaan untuk mengatasi permasalahan
keuangan perusahaan. Di dalam perusahaan diperlukan adanya
manajemen modal kerja yang tepat karena manajemen modal kerja
akan berpengaruh pada kegiatan operasional perusahaan.
Pendahuluan
●Kegiatan operasional ini akan berpengaruh pada pendapatan
yang akan diperoleh perusahaan. Pendapatan tersebut akan
dikurangi dengan beban pokok penjualan dan beban
operasional atau beban lainnya sampai diperoleh laba atau
rugi. Pengelolaan modal kerja ini berpengaruh pada
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
(profitabilitas). Perusahaan yang dikatakan memiliki tingkat
profitabilitas tinggi berarti tinggi pula efisiensi penggunaan
modal kerja yang digunakan perusahaan tersebut.
MODAL KERJA
●Yaitu dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasianal perusahaan sehari-hari, seperti pembelian
bahan baku, pembayaran upah guru, membayar hutang, dll.

Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk


membelanjai operasinya sehari hari, dimana uang yang
dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat kembali lagi dalam
perusahaan dalam waktu pendek melalui penjualan hasil
produksinya. Uang yang masuk dari hasil penjualan tersebut akan
dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya.
MASA PERPUTARAN MODAL KERJA
●Masa perputaran modal kerja yakni sejak kas ditanamkan pada
elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas kerja lagi adalah
kurang dari satu tahun atau berjangka pendek.
●Masa perputaran modal kerja ini menunjukan tingkat efisiensi
penggunaan modal kerja,
●Semakin cepat masa perputaran modal kerja, semakin efisien
penggunaan modal kerja dan tentunya investasi pada modal
kerja semakin kecil.
KONSEP MODAL KERJA

1. Modal kerja kuantitatif


2. Modal kerja kualitatif
3. Modal kerja fungsional
1. MODAL KERJA KUANTITATIF
●Menitikberatkan pada segi kuantitas dana yang
tertanam dalam aktiva yang masa perputarannya
kurang dari satu tahun.
●Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan
elemen aktiva lancar.
●Oleh karena semua elemen aktiva lancar
diperhitungkan sebagai modal kerja tampa
memperhatikan kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya, maka modal kerja ini sering di sebut
modal kerja bruto atau Gross Working Capital.
2.MODAL KERJA KUALITATIF

●Pada konsep ini, modal kerja bukan semua aktiva lancar tetapi telah
mempertimbangkan kewajiban-kewajiban yang segera harus dibayar
sehingga dana yang digunakan benar-benar khusus digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan sehari-hari tanpa khawatir terganggu oleh
pembayaran-pembayaran hutang yang segera jatuh tempo.
●Karena menurut konsep ini hutang lancar telah dikeluarkan dari
perhitungan, sehingga modal kerja merupakan selisih antara aktiva
lancar dengan hutang lancarnya.
3.MODAL KERJA FUNGSIONAL
● Konsep ini lebih menitikberatkan pada fungsi dana dalam
menghasilkan penghasilan langsung atau current income.
● Pengertian modal kerja menurut konsep ini adalah dana
yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan
current income sesuai dengan tujuan didirikannya
perusahaan pada satu periode tertentu.
3.MODAL KERJA FUNGSIONAL
Berdasarkan konsep ini maka modal kerja dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
working capital dan non working capital,

Working capital adalah modal kerja yang menghasilkan pendapatan langsung dalam satu
periode akuntansi antara lain adalah : Kas, Persediaan, Piutang yang dikurangi dengan
keuntungan sedang bagian piutang yang merupakan keuntungan digolongkan kedalam
modal kerja potensial, dana yang terikat dalam aktiva tetap. Non working capital adalah
misalnya sebagian dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap akan menghasilkan
pendapatan untuk tahun yang akan datang.
JENIS MODAL KERJA
1. Modal Kerja Permanen
2. Modal Kerja Variabel
MODAL KERJA PERMANEN
●Yaitu modal kerja yang selalu harus ada dalam perusahaan agar
perusahaan dapat menjaiankan kegiatannya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
●Modal kerja permanen dibagi menjadi dua macam yakni:

a. Modal Kerja Primer

b. Modal Kerja Normal


MODAL KERJA PERMANEN
a. Modal Kerja Primer
●Modal kerja primer adalah modal kerja minimal yang harus ada dalam
perusahaan untuk menjamin agar perusahaan tetap bisa beroperasi.
b. Modal Kerja Normal
●Merupakan modal kerja yang harus ada agar perusahaan bisa beroperasi
dengan tingkat produksi normal.
●Produksi normal merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang sebesar kapasitas normal perusahaan
MODAL KERJA VARIABEL

●Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan


perubahan kegiatan ataupun keadaan lain yang mempengaruhi
perusahaan.
●Modal kerja variabel terdiri dari:

a. Modal Kerja Musiman


b. Modal Kerja Siklis
c. Modal Kerja Darurat
MODAL KERJA VARIABEL
a. Modal Kerja Musiman
Merupakan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk mengantisipasi
apabila ada fluktuasi kegiatan perusahaan, misalnya perusahaan
biscuit harus menyediakan modal kerja lebih besar pada saat
musim hari raya.
MODAL KERJA VARIABEL

b. Modal Kerja Siklis


Yaitu modal kerja yang jumlah kebutuhannya dipengaruhi
oleh fluktuasi
MODAL KERJA VARIABEL

c. Modal Kerja Darurat


Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan-keadaan yang terjadi diluar kemampuan
perusahaan.
Rp

Modal Kerja Normal

Modal Kerja Primer


waktu
KEBIJAKSANAAN MODAL KERJA
●Kebijaksanaan modal kerja merupakan strategi yang diterapkan
oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja
dengan berbagai alternatif sumber dana.
●Sumber dana untuk memenuhi modal kerja bisa dipilih dari
sumber dana jangka panjang maupun jangka pendek, yang
masing-masing alternatif mempunyai konsekuensi dan keuntungan
yang berbeda.
KEBIJAKSANAAN MODAL KERJA
●Kebijaksanaan modal kerja apa yang harus diambil oleh
perusahaan, tergantung dari seberapa besar manajer
berani mengambil risiko. Kebijaksanaan modal kerja yang
bisa diambil oleh perusahaan adalah:
1 Kebijaksanaan Konservatif
2 Kebijaksanaan Moderat atau hedging
3 Kebijaksanaan Agresif
1. KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF
●Rencana pemenuhan kebutuhan dana konservatif merupakan rencana
pemenuhan dana modal kerja yang lebih banyak menggunakan sumber
dana jangka panjang dibandingkan sumber dana jangka pendek.
●Dalam kebijakan ini modal kerja permanen dan sebagian modal kerja
variabel dipenuhi oleh sumber dana jangka panjang, sedangkan sebagian
modal kerja variabel lainnya dipenuhi dengan sumber dana jangka
pendek.
●Kebijaksanaan ini disebut konservatif (hati-hati), karena sumber dana
jangka panjang mempunyai jatuh tempo yang lama, sehingga perusahaan
memiliki keleluasaan dalam pelunasan kembali artinya perusahaan
mempunyai tingkat keamanan atau margin of safety yang besar.
1. KEBIJAKSANAAN KONSERVATIF
●Bila digambarkan kebijaksanaan konservatif nampak sebagai berikut.

Permodalan Jk
pendek Fluktuasi Aktiva Lancar

Sumber Jk
Pjg

Waktu
KEBIJAKSANAAN MODERAT
●Pada kebijakan atau strategi pendanaan ini perusahaan
membiayai setiap aktiva dengan dana yang jangka waktunya
kurang lebih sama dengan jangka waktu perputaran aktiva
tersebut. Artinya aktiva yang bersifat permanen yakni aktiva tetap
dan modal kerja permanen akan didanai dengan sumber dana
jangka panjang, dan aktiva yang bersifat variabel atau modal kerja
variabel akan didanai dengan sumber dana jangka pendek.
●Kebijakan ini didasarkan atas prinsip matching principle yang
menyatakan bahwa jangka waktu sumber dana sebaiknya
disesuaikan dengan lamanya dana tersebut diperlukan.
KEBIJAKSANAAN MODERAT
●Bila dana yang diperlukan hanya untuk jangka pendek maka
sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka pendek, demikian
pula kalau dana tersebut diperlukan untuk jangka panjang maka
sebaiknya didanai dengan sumber dana jangka panjang sehingga
risiko yang dihadapi hanyak berupa terjadinya penyimpangan
aliran kas yang diharapkan.
●Oleh karena itu kesulitan yang dihadapi adalah memperkirakan
jangka waktu skedul arus kas bersih dan pembayaran hutang,
yang selalu terdapat unsur ketidakpastian. Dan pada kebijakan ini
akan muncul trade-off antara profitabilitas dan risiko.
KEBIJAKSANAAN MODERAT
●Semakin besar margin of safety yang ditentukan untuk menutup
penyimpangan arus kas bersih semakin aman bagi perusahaan,
tetapi harus menyediakan dana yang jangka waktunya melebihi
kebutuhan dana yang akan digunakan, akibatnya akan terjadi
dana menganggur dan hal ini akan menurunkan profitabilitas.
●Dengan kata lain bila risiko rendah akan mengakibatkan
profitabilitas juga rendah. Bila digambarkan akan nampak sebagai
berikut :
KEBIJAKSANAAN
MODERAT
Fluktuasi Aktiva
lancar
Sumber Jk
pendek

Sumber Jk Pjg

Waktu
3. KEBIJAKSANAAN AGRESIF
●Bila pada kebijakan konservatif perusahaan lebih mementingkan
faktor keamanan sehingga margin of safetynya sangat besar, tetapi
tentunya akan mengakibatkan tingkat profitabilitas menjadi
rendah.
●Sebaliknya dengan kebijakan agresif, maka sebagian kebutuhan
dana jangka panjang akan dipenuhi dengan sumber dana jangka
pendek.
●Pada pendekatan ini perusahaan berani menanggung risiko yang
cukup besar, sedangkan trade-off yang diharapkan adalah
memnperoleh profitabilitas yang lebih besar.
KEBIJAKSANAAN AGRESIF
Fluktuasi Aktiva
lancar
Sumber Jk
pendek

Sumber Jk Pjg

Waktu
Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja
Volume penjualan

Kebijakan Perusahaan yang dapat menyangkut mengenai politik


penjuaan kredit,

Pengaruh Musiman

Kemajuan teknologi misalnya membutuhkan peralatan yang canggih , shg


dibutuhkan modal kerja untuk investasi peralatan Tersebut
Penentuan Besarnya Modal Kerja

1.Periode perputaran atau 2. Pengeluaran kas rata-


terikatnya modal kerja. rata setiap harinya.
Sumber-sumber pemenuhan modal kerja
1. Modal sendiri dari pemilik perusahaan

2. Saham Biasa atau saham preferen


(merupakan modal sendiri) dapat
diperoleh dengan menjual surat-surat
berharga tersebut di pasar modal.

3. Obligasi atau surat tanda hutang yang


dijual melalui pasar modal

4. Kredit Bank

5. Leasing dari lembaga kuangan non


Bank
Setelah kita mengetahui berbagai sumber dana yang mungkin digunakan untuk
perusahaan maka faktor yang harus diperhatikan dalam pemenuhan sumber
dana ada dua yaitu :

• Pemenuhan Dana dengan


1
memperhatikan Likuiditas
• Pemenuhan Kebutuhan Dana
2 dengan memperhatikan Biaya
Modal
1. Pemenuhan Dana dengan memperhatikan
Likuiditas
Apabila perusahaan mempertimbangkan likuiditas maka berarti
perusahaan mengutamakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
2. Pemenuhan Kebutuhan Dana dengan
memperhatikan Biaya Modal

a. Biaya modal bukan merupakan biaya yang sesungguhnya tetapi hanya


merupakan tingkat minimum hasil-hasil yang harus dicapai oleh suatu
investasi.
b. Biaya modal menunjukkan tingkat minimum dari keuntungan.
Penggunaan modal kerja
Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah
aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan
turunnya aktiva lancar adalah :
a. pembayaran kerugian operasional perusahaan
b. pembayaran hutang jangka panjang
c. pembelian aktiva tetap
d. pengambailan uang kas oleh pemilik
e. adanya pembentukan dana dari aktiva lancar untuk tujuan jangka penjang misalnya : dana
pensiun, dana asuransi
Manajemen modal kerja yang
efisien dan efektif
Ada dua pengertian modal kerja

gross working Modal kerja yang efektif adalah


capital, adalah modal kerja yang cukup
keseluruhan digunakan untuk menangkap
aktiva lanca
semua kesempatan/peluang baik
yang dihadapi perusahaan.
Net working Manajemen modal yang efektif
capital adalah menjadi sangat penting untuk
kelebihan aktiva pertumbuhan kelangsungan
lancar di atas
utang lancar. perusahaan dalam jangka panjang.
Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan
produksinya, maka besar kemugkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan.
Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban
jangka pendek tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Investasi modal
kerja merupakan proses terus-menerus selama perusahaan beroperasi, yang dipengaruhi oleh:

(1) tingkat Investasi aktiva lancar perusahaan

(2) proporsi utang jangka pendek yang digunakan

(3) tingkat Investasi pada setiap jenis aktiva lancar

(4) Sumber dana yang spesifik dan komposisi utang lancar yang harus dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai