Referat General Onkologi
Referat General Onkologi
“GENERAL ONKOLOGI”
Oleh :
Indri meliawati Radisu
11120192059
Pembimbing:
dr. Syarif Hidayatullah, Sp.OT
BAB I
PENDAHULUAN
• Onkologi adalah cabang ilmu kedokteran dalam hal ini ilmu mempelajari penyakit akibat
tumor. Dalam arti luas tumor berarti setiap benjolan abnormal pada tubuh tanpa melihat
penyebabnya. Tumor dalam arti sempit disebut juga neoplasma, yakni pertumbuhan sel
atau jaringan baru di luar kendali tubuh.
• Prinsip-prinsip Onkologi meliputi epidemiologi tumor, biologi tumor yang terdiri dari
karsinogenesis, genetik, etiologi kanker atau karsinogen, diagnosis dan stadium kanker, dan
terapi kanker.
• Kanker merupakan ancaman serius kesehatan masyarakat kita karena insiden dan angka
kematiannya terus merayap naik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Onkologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit akibat tumor. Dalam arti
luas tumor berarti setiap benjolan abnormal pada tubuh tanpa melihat penyebabnya, misalnya
benjolan pada dahi akibat terbentur benda keras atau pembengkakan akibat infeksi. Tumor dalam
arti sempit disebut juga neoplasma, yakni pertumbuhan sel atau jaringan baru di luar kendali tubuh.
Epidemiologi
• Angka kejadian tumor setiap tahun mengalami peningkatan dan diperkirakan ada sekitar 100.000
kasus baru setiap tahunnya. Insidens tumor bervariasi berdasarkan geografis suatu daerah.
Hal ini dikarenakan ada pengaruh dari faktor genetik, lingkungan, dan pengaruh diet.
Siklus Pertumbuhan Sel Dan Biokimiawi
Sel Tumor
Sel tumor ialah sel tubuh kita sendiri yang mengalami transformasi
(perubahan) sehingga tumbuhnya di dalam tubuh menjadi autonom yaitu
tumbuhnya tersendiri, terlepas dari kendali pertumbuhan tubuh normal.
Sel tumor terdiri dari :
- Sel tumor jinak
- Sel tumor ganas (sel kanker)
Perbedaan sifat tumor jinak dengan sel ganas tergantung dari jauhnya
penyimpangan dari bentuk sel normal dalam hal derajat diferensiasinya,
autonominya dan kemampuannya mengadakan infiltrasi dan metastasis.
Sifat-sifat sel kanker
Lokal in situ
Lokal invasive
Ke organ jauh
Pertumbuhan Lokal
Kanker mulai tumbuh dari satu sel kanker pada satu tempat di dalam organ
(unisentris). Jarang kanker tumbuh dari beberapa sel di dalam organ
(multisentris) atau dari beberapa organ (multilokular).
• Anamnesis harus
dilakukan secara teliti,
terinci tentang riwayat
penyakit, mendengarkan Pemeriksaan fisik
dengan penuh
perhatian keluhan • Laboratorium
utama pasien, hal • Radiologi
pokok dalam • Pemeriksaan fisik umum • Histologi
jawabannya terhadap • Pemeriksaan fisik lokal • Sitologi
pertanyaan tentang
riwayat penyakitnya. • Pemeriksaan kelenjar
• Mengumpulkan riwayat limfe
penyakit secara
komprehensif dan akurat
merupakan dasar yang Pemeriksaan penunjang
penting bagi diagnosis
tepat
Anamnesis
Klasifikasi Tumor Berdasarkan ICD 10 dari WHO
- Menentukan Prognosis.
lain.
Stadium Tumor Berdasarkan sistem TNM
T = Tumor.
Tx : Tumor primer tidak diketahui
T0 : tidak adanya tumor primer
T1 : Karsinoma in situ
T1, T2, T3, T4 : peningkatan ukuran dan lokasi tumor primer.
N = Node ( kelenjar )
Nx : kelenjar limfe regional tidak diketahui
N0 : tidak ada metastasis ke kelenjar limfe regional.
N1,N2,N3 : peningkatan penjalaran ke kelenjar limfe regional.
M = Metastasis jauh.
Mx : metastasis tidak diketahui
M0 : tidak ada metastasis jauh.
M1 ; adanya metastasis ke organ yang jauh.
Status Penampilan Menurut WHO
2: Lemah, tidak dapat bekerja,tapi dapat jalan & merawat diri sendiri 50% dari
waktu sadar.
3: Jelek, tidak dapat jalan,dapat bangun &rawat diri sendiri,perlu tiduran > 50%
waktu sadar
4: Jelek sekali : tidak dapat bangun & rawat diri sendiri,hanya tiduran saja.
Status Karnofsky
Grade 0 : Masih sepenuhnya aktif tanpa hambatan untuk mengerjakan tugas kerja dan pekerjaan
sehari-hari.
Grade 1 : Hambatan pada pekerjaan berat, namun masih mampu bekerja kantor ataupun pekerjaan
rumah yang ringan.
Grade 2 : Hambatan melakukan pekerjaan, 50% waktunya untuk tidur dan hanya bisa mengurus
perawatan dirinya sendiri, tidak dapat melakukan pekerjaan lain.
Grade 3 : Hanya mampu melakukan perawatan diri tertentu, lebih dari 50% waktunya untuk tidur.
Grade 4 : Sepenuhnya tidak bisa melakukan aktifitas apapun, betul-betul hanya di kursi atau tiduran
terus.
Prinsip Penatalaksanaan
1. Menengakkan diagnosis
• Penentuan stadium tumor secara klinis (clinical staging = cTNM) sangat penting dalam merencanakan
terapi dan penentuan prognosis. Stadium klinis ini berdasarkan pada hasil pemeriksaan sesuai diagnosis
klinis, TNM. Hasil ini dapat berubah setelah operasi dan stadium ini disebut patological staging (pTNM).
• Setelah diagnosis, staging dan status penampilan penderita ditentukan maka dapatlah direncanakan
modalitas terapi yang sesuai untuk penderita. Disini perlu pendekatan multidisiplin.
• Terapi operasi terutama dilakukan pada tumor yang masih lokal atau lokoregional, sedang tumor yang sudah
bermetastasis, pembedahan hanya bersifat paliatif (tidak kuratif lagi). Terapi operasi dapat didahului oleh
terapi radiasi atau sesudah operasi diikuti terapi radiasi atau pemberian kemoterapi. Terapi ini disebut
adjuvant terapi.
5. Pelaksanaan (implementasi)
• Dilakukan sesuai rencana yang telah ditetapkan dan perlu dilakukan kerja sama yang baik dari anggota tim
kanker
6. Evaluasi
• Dilakukan setelah pelaksanaan terapi dan tinjauan apakah stadium klinis sesuai dengan stadium patologi
sesudah operasi. Bila berbeda mungkin dipertimbangkan pemberian terapi adjuvant atau terapi tambahan..
TERIMA KASIH