Pertemuan 7 Sediaan Steril Untuk Mata
Pertemuan 7 Sediaan Steril Untuk Mata
UNTUK MATA
RINI AMBARWATI
PENGERTIAN
Menurut FI III :
adalah sediaan steril yang berupa salep, larutan atau
suspensi dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir
mata disekitar bola mata dan bola mata
Idealnya sediaan obat mata memiliki sifat sebagai
berikut:
steril
Basis salep
Isotonis
tidak
dengan air
boleh
mata
iritan
Bebas Bila
partikel mungkin
asing isohidri
jernih
Yang perlu diperhatikan selama proses
pembuatan sediaan
• Kecermatan dan kebersihan selama
pembuatan
• Pembuatan dikerjakan seaseptis mungkin
• Formula yang lengkap
• Teknologi pembuatan dan peralatan yang
menunjang
TETES MATA
Tetes mata adalah larutan yang
diteteskan ke lapisan conjunctiva
Faktor yang menjadi hambatan untuk absorpsi di
mata:
• Volume larutan yang dapat ditampung oleh
mata sangatlah terbatas (±7mL)
• Absorpsi obat di mata yang kurang baik:
▫ Arah air mata, pengenceran
▫ Struktur khas kornea
• Waktu kontak yang singkat, solusinya?
Anatomi Mata
• Tiga lapisan mata (dari luar ke dalam):
1. Sclera (Lap. serabut)
– Conjunctiva (tempat pemberian obat)
– Kornea (Absorpsi obat)
2. Choroidea (lapisan vaskuler)
– mulucus ciliaris dan proseus ciliaris
– Iris dan pupil
3. Retina (lapisan saraf)
Anatomi Mata
Lap epitel bersifat
lipofil
Endothelium lapisan
monoseluler
bersifat lipofil
Struktur Kornea
Pengertian Isotonis,
Hipotonis, dan
Hipertonis
Lanjutan
Tidak berinterasi
dengan bahan aktif atau
Tidak Toksis
bahan pembantu
lainnya
1. Benzalkonium Klorida
Efektif dalam dosis kecil, reaksi cepat, stabilitas yang tinggi.
Merupakan garam dari basa lemah. Pengunaan dalam tetes
mata antara 0,0040-0, 02%
2. Garam Raksa
Antara lain :
• fenilraksa (II) nitrat (PNM) : 0,002-0,004%
• Fenilraksa (II) Asetat (PMA): 0,005-0,02%
• tiomersal : 0,01%
lanjutan
3. Klorbutanol
Stabil pada suhu kamar, pada pH 5 atau kurang.
Klorbutanol dapat berpenetrasi pada wadah plastik.
Konsentrasinya sekitar 0,5%
4. Metil dan Propil Paraben
Mencegah pertumbuhan jamur. Kelemahan kelarutan
yang rendah dan dapat menimbulkan rasa pedih di mata.
Metilparaben antara 0,03-0,1% dan propilparaben 0,01-
0,02%
lanjutan
5. Feniletilalkohol
Aktivitasnya lemah, dan mudah menguap, dapat
berpenetrasi dalam wadah plastik, kelarutan kecil, dan
memberi rasa pedih di mata. Konsentrasinya 0,5%
Salep Mata