Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BRENCHMARK

KELOMPOK 4
PENCEGAHAN KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM DI BEBERAPA NEGARA
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI
SINGAPURA
Terdapat pedoman skrining payudara dengan Risiko Normal tanpa Gejala:
1. Usia 39 th ke bawah : pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan
2. 40-49 th : pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, pertimbangkan mamografi
setahun sekali
3. 50-69 th : pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan, skrining mamografi setiap 2
tahun sekali
DETEKSI DINI KANKER SERVIK DI KANADA

• Di kanada merekomendasikan skrining ca servik setiap 2-3 tahun sekali , di mulai dari
usia 25-69 tahun yang sudah aktif secara seksual.
• Metode skrining dilakukan dengan memberikan undangan kepada sasaran melalui
undangan/nomer telpon.
• Skrining melalui Pap smear sebagai skrining primer, dan HPV DNA sebagai follow up
pengobatan
• Pencegahan dengan imunisasi HPV pada kelas 4 sampai 7 pada anak perempuan dan laki-
laki
DETEKSI DINI PERANGKAT SWAPERIKSA DI AUSTRALIA

• Mulai 1 Juli tahun depan, siapa pun yang memiliki serviks akan ditawari alat untuk melakukan screening sendiri, untuk wanita tertentu di
atas usia 30 tahun.
• Alat ini memungkinkan pasien mengambil swab serviks mereka sendiri, di bawah arahan dokter atau perawat. Tes ini pertama kali
diperkenalkan di Australia pada tahun 2017, sebagai bagian dari perombakan program screening nasional. Namun, pemakaian alat
swaperiksa ini belum sebesar yang diharapkan.
• Pencegahan Kanker leher Rahim di Australia menggunakan vaksin HPV dan Vaksin Gardasil. Cakupan pencegahan
infeksi HPV dari vaksin ini lebih luas daripada vaksin Gardasil sebelumnya, yaitu mencakup HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV-52,
dan HPV-58 yang juga merupakan penyebab kanker serviks. Pemberian vaksin ini dapat dilakukan pada pria maupun wanita usia 9–45
tahun
• Pusat Kanker Peter MacCallum di Melbourne, Australia, mulai menyediakan layanan terapi sel untuk mengobati kanker. Bentuk terapinya
berupa T-CAR yang didanai pemerintah sebesar $ 80 juta. Bentuk baru perawatan penyakit kanker ini berupa pengangkatan beberapa sel
sistem kekebalan tubuh pasien sehingga dapat direkayasa ulang di laboratorium. Sel-sel kekebalan tubuh yang telah direkayasa tersebut
kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien untuk menyerang sel kanker.

Anda mungkin juga menyukai