Anda di halaman 1dari 32

Penyakit Kulit Akibat

Alergi
ALERGI SECARA UMUM

ALERGI PADA KULIT


Pengertian ..
• Alergi (Hipersensitivitas)
Alergi atau hipersensitivitas adalah perubahan
kemampuan tubuh yang khas untuk bereaksi
terhadap zat (alergen, antigen) yang menempel
atau masuk ke dalam tubuh.

Dengan kata lain Alergi berarti suatu perubahan reaksi atau


respon pertahanan tubuh yang menolak dan tidak tahan
terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya.
Kulit Sensitif
 Diagnosis kulit sensitif didasarkan atas gejala-gejala
penambahan warna, dan reaksi cepat terhadap
rangsangan. Kulit sensitif biasanya lebih tipis dari jenis
kulit lain sehingga sangat peka terhadap hal-hal yang
bisa menimbulkan alergi (allergen).
 Kulit sensitif seringkali tidak dapat diamati secara
langsung, diperlukan bantuan dokter kulit atau
dermatolog untuk memeriksanya dalam tes alergi-
imunologi.
Zat-zat yang dapat
menyebabkan alergi antara lain berupa :
a. Makanan, minuman dan obat-obatan.
b. Bahan-bahan yang ditempelkan ke kulit seperti
kosmetika (alas bedak, bedak, lipstik, parfum, hair
spray, cat rambut) dan obat-obatan (salep, balsam
atau krim).
c. Bahan yang dihirup seperti udara, debu.
Pada umumnya reaksi alergi pada kulit
menunjukkan gejala :

 Kulit terlihat merah, gatal, bengkak, sesak napas dan


pingsan.
 Reaksi alergi dapat terjadi segera setelah kontak
dengan zat tersebut atau beberapa saat setelah kontak
dengan zat-zat tersebut.

Sebagai langkah pencegahan, hindari penggunaan zat atau


bahan yang dapat menimbulkan alergi.
Cara mendiagnosa
1. Pemeriksaan In vivo

Uji kulit intradermal: 0,01-0,02 ml ekstrak alergen disuntikkan


ke dalam lapisan dermis sehingga timbul gelembung
berdiameter 3 mm. Dimulai dengan konsentrasi terendah yang
menimbulkan reaksi, lalu ditingkatkan berangsur dengan
konsentrasi 10 kali lipat hingga berindurasi 5-15 mm. Teknik uji
kulit intradermal lebih sensitif dibanding skin prick test (SPT)
• Uji tusuk (skin prick test/SPT): Uji tusuk dapat dilakukan pada
alergen hirup, alergen di tempat kerja, dan alergen makanan.
Lokasi terbaik adalah daerah volar lengan bawah dengan jarak
minimal 2 cm dari lipat siku dan pergelangan tangan. Setetes
ekstrak alergen dalam gliserin diletakkan pada permukaan
kulit. Lapisan superfisial kulit ditusuk dan dicungkit ke atas
dengan jarum khusus untuk uji tusuk.6 Hasil positif bila wheal
yang terbentuk >2 mm.

Uji tusuk (skin prick test/SPT)


2. Pemeriksaan In vitro
• Hitung eosinofil total
• Hitung eosinofil dalam sekret
• Kadar serum IgE total
• Kadar IgE spesifik
Mekanisme Alergi
• Sebelum alergi muncul, kekebalan tubuh
berkenalan lebih dulu. Pada saat makanan
dicerna, sel memproduksi IgE dalam jumlah
besar, lalu dilepaskan dan menempel pada
permukaan sel mast. Ketika yang
bersangkutan mengkonsumsi makanan yang
sama, IgE pada permukaan sel mast
berinteraksi mengeluarkan histamine
• Gejala alergi akan muncul tergantung pada bagian mana
jaringan mengeluarkan histamine; pada telinga, hidung,
tenggorokan, gatal pada bagian dalam mulut atau kesulitan
bernafas dan menelan. Bisa juga pada saluran pencernaan
yang mengakibatkan diare dan sakit perut. Kondisi paling
parah jika alergi terhadap seluruh proses pencernaan, dari
mulai mulut hingga usus besar dan pembuangan.
REAKSI ALERGI MELIBATKAN
SELURUH TUBUH

1. Produksi immunoglobin E (IgE) tipe


protein yang dinamakan antibodi
beredar dalam darah.
2. Sel mast berada pada semua jaringan
tubuh terutama pada daerah yang
menimbulkan reaksi alergi, seperti
hidung, tenggorokan, paru-paru, kulit,
dan saluran pencernaan.
ALERGI
PADA KULIT
Bentuk-Bentuk Alergi pada Kulit
1. Dermatitis Atopik (DA) atau Eksema Atopik
2. Dermatitis Kontak Alergik (DKA)
3. Reaksi Kulit Karena Obat (RKKO)
4. Urtikaria/ bidur
1. Dermatitis Atopik (DA) atau Eksema Atopik
• DA merupakan penyakit peradangan kulit yang terjadi pada
individu yang memiliki riwayat atopi (adanya asma, alergi
hidung, eksema) baik pada keluarganya atau pada dirinya
sendiri. DA dapat terjadi pada berbagai tingkat umur.
Penanganan Dermatitis Atopik
• Krim atau salep corticosteroid bisa mengurangi ruam
dan mengendalikan rasa gatal.
• Antihistamin (difenhidramin, hydroxizini) bisa
mengendalikan rasa gatal, terutama dengan efek
sedatifnya.
2. Dermatitis Kontak Alergik (DKA)
Dermatitis Kontak Alergik (DKA) adalah suatu peradangan
kulit yang didasari mekanisme alergik (reaksi
hipersensitivitas tipe IV menurut Gell & Comp) yang
diakibatkan karena kontak dengan bahan yang bersifat
alergenik (sensitizer), dan terjadi pada orang-orang
tertentu.
Penanganan DKA
• Membersihkan kulit yang terpapar alergen
secepat mungkin (10menit pertama setelah
terpapar) akan mengurangi keparahan respon
imun. Tipe terapi tergantung pada keparahan
reaksi alergi : mild, moderat, atau parah.
• Pada kondisi yang parah segera konsultasikan
dengan tenaga medis terkait.
3. Urtikaria/ biduran

• Urtikaria berupa bentol


kemerahan dan menonjol (1 – 2
mm sampai beberapa cm)
disertai rasa gatal dan dapat
bersifat kambuhan dalam waktu
yang tak terbatas. Penyebab
urtikaria sangat bervariasi
misalnya obat, makanan,
mikroorganisme, fisik, penyakit
dalam, sehingga klasifikasinya
pun sangat bervariasi.
Penanganan Urtikaria
• Pencegahan terulangnya biduran, usahakan mencari
penyebab alergi dan perhatikan bahan apa saja yang
baru disentuh, dimakan, atau dihirupketika mulai
terserang biduran. Jika penyebabnya adalah makanan,
maka hindari makanan tersebut, jika penyebabnya
adalah udara dingin, maka kenakan pakaian tebal dan
hangat yang bisa menutupi seluruh tubuh, jika perlu
kenakan sarung tangan dan kaos kaki.
• Hindari pengobatan yang dapat mencetuskan urtikaria
seperti antibiotik golongan penisilin, aspirin dan
lainnya
4. Reaksi Kulit Karena Obat (RKKO)

• Reaksi Kulit Karena Obat (RKKO) merupakan efek


samping yang terjadi akibat ketidakcocokan dan
umumnya disebabkan oleh adanya reaksi alergi.
• RKKO dapat disebabkan oleh semua macam obat,
baik yang diberikan dokter lewat resep, tetapi juga
obat bebas, bahkan ramuan herbal. Obat yang sama
dapat menyebabkan reaksi yang berbeda pada orang
yang sama pada waktu yang berlainan, sebaliknya
berbagai obat dapat menyebabkan reaksi atau
manifestasi klinis yang sama.
Penanganan RKKO
• Kenali sedini mungkin reaksi alergi oleh karena
obat tertentu
• Hindari penggunaan obat tersebut secara
berlanjut.
• Contoh : pada seseorang yang memiliki
kecenderungan alergi terhadap paracetamol
bisa menyebabkan alergi pada kulit.
GEJALA ALERGI PADA KULIT
• Terasa panas, nyeri, kulit mengelupas.
• Kulit memerah dan melepuh.
• Bercak-bercak merah.
• Kulit bengkak, gatal-gatal, biduran.
• Rambut rontok didaerah yang terkena.
• Mual, muntah, berkeringat, gemetar.
• Keluarnya nanah pada tingkat terburuk.
• Keriput adalah efek langsung dari akibat
paparan sinar UV.
PENATALAKSANAAN
SECARA UMUM

Ringan:
Sembuh sendiri 2 - 3 hari setelah
alergen disingkirkan

Sedang - Berat :
• Hindari alergen penyebab alergi
• Desensititasi, Imunoterapi
• Obat oral / Injeksi :
antihistamin, kortikosteroid,
simpatomimetik, anti cemas/penenang
PENATALAKSANAAN FT

ALERGI → gatal-gatal →
menggaruk bagian yang gatal
→ luka lecet → bekas luka →
UV (Ultra Violet)
PEMBERIAN UV PADA KASUS
ALERGI KULIT

Tujuan UV : meningkatkan sistem


pertahanan tubuh, membunuh kuman dan
bakteri pada luka lecet serta dapat
mengatasi infeksi
Indikasi :
penyakit kulit karena jamur, luka lama
(decubitus), hipopigmentasi (bekas luka
terbakar), acne vulvagaris.

Kontra Indikasi :
Penyakit yang akut (TBC, paru, dermatitis,
exim), penderita yang sedang mendapat
radioterapi, penderita alergis terhadap
sinar UV, sensitiser (adanya kemungkinan
penderita menjadi sensitive terhadap sinar
UV setelah pengobatan dengan obat-
obatan tertentu, misal : sulfa, insuline,
thyroid extract, kinine, gold therapy.
Mekanisme :
UV merangsang serabut saraf untuk
merespon rasa sakit sehingga
mengirimkan hormor repair
sehingga terjadi regenerasi.

Anda mungkin juga menyukai