Anda di halaman 1dari 15

Persamaan Non Linier

Metode Regula Falsi

METODE NUMERIK
TA 2022/2023

Ike Verawati,M.Kom

Fakultas Ilmu Komputer 1


Metode Regula Falsi

• Metode Regular Falsi adalah panduan konsep Metode Biseksi dan


Metode Secant.
• Menggunakan konsep Metode Bagi Dua karena dimulai dengan
pemilihan dua titik awal x0 dan x1 sedemikian sehingga f(x0) dan f(x1)
berlawanan tanda atau f(x0)f(x1) < 0.
• Kemudian menggunakan konsep Metode Secant yaitu dengan menarik
garis l dari titik f(x0) dan f(x1) sedemikian sehingga garis l berpotongan
pada sumbu – x dan memotong kurva / grafik fungsi pada titik f(x0) dan
f(x1).
Metode Regular Falsi ini akan menghasilkan titik potong pada sumbu-x yaitu
x2 yang merupakan calon akar dan tetap berada dalam interval [x0, x1]. Metode
ini kemudian berlanjut dengan menghasilkan berturut-turut interval [xn-1, xn]
yang semuanya berisi akar f.
Gambaran kurva Metode Regula Falsi
Langkah penyelesaian

• Menentukan interval titik awal a dan b sedemikian sehingga f(a)f(b) < 0.


• Setelah itu menghitung p = b – .
• Kemudian periksa apakah f(a)f(p) < 0 , jika f(a)f(p) < 0 atau (-) maka a =
a atau b = p, dan jika f(a)f(p)>0 atau (+), maka b = b atau a = p.
• Kemudian ulangi terus langkah-langkah tersebut sampai ketemu ‘akar’
yang paling mendekati ‘akar yang sebenarnya’ atau mempunyai error
yang cukup kecil.
Rumus dan Syarat

f (b)(b  a)
Rumus p  b( )
f (b)  f (a )

syarat : f(a)f(b) < 0


Contoh Soal

f(x) = 4x3 – 15x2 + 17x – 6

NB: Dimisalkan : x0 = a
x1 = b
x2 = p
Penyelesaian

Iterasi 1:
Menentukan dua titik duga yang memuat akar (memenuhi syarat f(a).f(b)<0)
a= -1 f(-1) = 4(-1)3 – 15(-1)2 + 17(-1) – 6 = -42

b =3 f(3) = 4(3)3 – 15(3)2 + 17(3) – 6 = 18

𝑝 1=3 − ¿
f() = 4(1,8)3 – 15(1,8)2 + 17(1,8) – 6 = - 0,672

Cek : f(a).f()  (-42) . (-0,672) > 0 maka a= dan b=b


Iterasi 2:
a== 1.8 f() = 4(1,8)3 – 15(1,8)2 + 17(1,8) – 6 = - 0.672

b =3 f(3) = 4(3)3 – 15(3)2 + 17(3) – 6 = 18


18 ( 3 − ( 1.8 ) )
𝑝 2=3 −( )=1.8432
18 − ( − 0.672 )

f() = 4(1.8432)3 – 15(1.8432)2 + 17(1.8432) – 6 = - 0.5776

Cek : f(a).f()  (- 0.672) . (- 0.5776) > 0 maka a= dan b=b


Iterasi 3:
a= f() = 4(1.8432)3 – 15(1.8432)2 + 17(1.8432) – 6 = - 0.5776

b =3 f(3) = 4(3)3 – 15(3)2 + 17(3) – 6 = 18


18 (3 −(1.8432))
𝑝 3=3− =1.879
18 − ( − 0.5776 )

f() = 4(1.879)3 – 15(1.879)2 + 17(1.879) – 6 = - 0.478

Cek : f(a).f()  (- 0.5776) . (- 0.478) > 0 maka a= dan b=b


Iterasi 4:
a= f() = 4(1.879)3 – 15(1.879)2 + 17(1.879) – 6 = - 0.478

b =3 f(3) = 4(3)3 – 15(3)2 + 17(3) – 6 = 18


18(3 −(1.879))
𝑝 4 =3 − =1.908
18 − ( −0. 478 )

f() = 4()3 – 15(1.908)2 + 17(1.908) – 6 = - 0.387

Cek : f(a).f()  (- 0.478) . (- 0.387) > 0 maka a= dan b=b


Program
Program 2
%PROGRAM SPNL-Regula Falsi
clear; close all;
disp('masukkan nilai fungsi non linear nya ');
s = input ('','s');
f=inline(s,'x');
%f=inline('x^3+x^2-3*x-3');
xa = input('Berikan terkaan awal 1 :');
xb = input('Berikan terkaan awal 2 :');
fa = f(xa);
fb = f(xb);
if (fa*fb > 0)
fprintf('Terkaan awal tdk mengurung, Ulangi!!')
break;
end;
fa = f(xa);
fb = f(xb);
tol=1e-6;
fid=fopen('regula.txt','w'); Lanjutan
n=0; % inisialisasi no iterasi
xc=0; % inisialisasi untuk xc
while abs(f(xc))>tol
n=n+1;
xc = xa - (xb-xa)/(fb-fa)*fa;
fc = f(xc);
xb = xc;
fb = fc;
fprintf('%i %f %f\n',n,xc,fc);
fprintf(fid,'%i %f %f\n',n,xc,fc);
end
fclose(fid);
load regula.txt;
x=regula(:,1);
y=regula(:,2);
plot(x,y,'LineWidth',3.5)
xlabel('i ');
ylabel ('y');
Terima Kasih . . . .

Anda mungkin juga menyukai