Anda di halaman 1dari 24

 Adiksi adalah suatu penyakit

ketergantungan (narkoba pada


khususnya).
 Adiksi dikatakan suatu penyakit karena

ada faktor kekambuhan (relapse).


 Relapse adalah suatu keadaan dimana

seseorang menggunakan narkoba


kembali setelah dia berhenti
menggunakan narkoba
 USER = Pemakai
– ditandai dengan pemakaian sekali - sekali, coba - coba,
tanpa masalah berarti. Semua aspek kehidupan normal -
normal saja.

 ABUSER = Penyalahguna
– ditandai dengan pemakaian agak bermasalah,
menggunakan cukup rutin. Sebagian aspek kehidupan
mulai / amat terganggu.

 ADDICT = Pecandu
– ditandai dengan pemakaian bermasalah, menggunakan
sangat rutin hingga setiap hari. Segala aspek
kehidupan rusak. Seolah mereka hidup untuk pakaw
dan pakaw untuk hidup.
Motivasi yang ada dapat mendorong
orang untuk menggunakan narkoba
untuk pertama kalinya :
• Rasa ingin diterima oleh kelompok,
• Pernyataan atas keinginan untuk
mendapat perhatian lebih (baik dengan
target yang jelas maupun tidak),
• Rasa ingin tahu,
•Tuntutan pekerjaan.
 Beberapa faktor yang memicu
seseorang untuk menggunakan
Narkoba lagi:
◦ Rasa ingin merasakan kenikmatan /
efeknya kembali,
◦ Rasa ingin tetap diterima dalam
kelompok dan tidak ingin kehilangan
kelompok yang telah menjadi
identitasnya,
◦ Rasa ingin tahu (terpengaruh oleh mitos
yang ada),
◦ Tuntutan lingkungan ,
◦ Mempunyai tujuan tertentu.
aktu
w
gan
n
t de
g ka
enin
h m
l a
a sa
m hanya ada
Senang - senang masalah
tetapi saja
masalah
Senang - senang
mulai muncul

USER ABUSER ADDICT


Pikiran
obsesif

Coba-coba menyalahgunakan kecanduan

k
n fisi at
n g a gk
n
g antu m eni
Ket
er
r a nsi
e
Tol aw
ak
ka i-s
e ma logis
t akm ps iko
bila gan Perilaku
at u n
ut us
Z
rg ant Kompulsif
aP et e yang
j al K
Ge Bermasala
a k aw
p h
nt uk
k a wu
Kra
IBADAH
OLAHRAGA
MAKANAN KELUARGA
HOBBY

TEMAN KERJA
SEKOLAH
SAHABAT
ALKOHOL
ORGANISASI
PACAR

USER = Pemakai
IBADAH
OLAHRAGA
MAKANAN KELUARGA
NARKOBA
TEMAN KERJA
SEKOLAH
SAHABAT
ALKOHOL
ORGANISASI
PACAR

USER = Pemakai
OLAHRAGA NARKOBA

MAKANAN KELUARGA
NARKOBA

TEMAN KERJA
SEKOLAH
SAHABAT
ALKOHOL
NARKOBA
PACAR

ABUSER = Penyalahguna
se an
NARKOBA

f
NARKOBA

ob kir
si
Pi NARKOBA
NARKOBA
NARKOBA
NARKOBA
NARKOBA NARKOBA
NARKOBA
ALKOHOL
NARKOBA

NARKOBA

ADDICT = Pecandu
Perilaku Kompulsif
yang Bermasalah
1. Bila penggunaan berulang, yang
berakibat pada kegagalan memenuhi
tanggung jawab di tempat kerja,
sekolah atau rumah.
2. Penggunaan berulang bahkan dalam
situasi - situasi yang berbahaya secara
fisik.
3. Penggunaannya berakibat pada masalah
berulang terkait hukum.
4. Terus menggunakan narkoba meskipun
banyak permasalahan sosial atau
interpersonal yang timbul sebagai
dampak langsung pemakaiannya.
CUT DOWN: JUMLAH – merasakan diri perlu
mengurangi pemakaian narkoba. Mulai merasa
bahwa masalahnya ada kaitannya dengan narkoba
yang dipakainya.

ANNOYED: JENGKEL – merasa jengkel kalau


pemakaian narkobanya disinggung orang.

GUILT FEELINGS: BERSALAH – merasa bersalah


mengenai pemakaian narkoba, dan rasa senang
mulai berkurang.

EYE OPENER: BUKA MATA – memakai narkoba


pilihannya di pagi hari setelah bangun.
 Gejala Putus Zat: Pada seseorang yang sudah
menunjukkan ketergantungan fisik terhadap zat
adiktif tertentu, ia akan membutuhkan zat tersebut
hanya untuk dapat berfungsi secara normal.
Pemutusan zat, mengakibatkan tubuh bereaksi.

 Di antara reaksi fisik yang terjadi adalah


berkeringat, muntah, tremor. Bisa ringan (misalnya
kafein), dan bisa mematikan (misalnya alkohol).

 Reaksi putus obat bisa dihilangkan dengan kembali


menggunakan zat tersebut atau penggantinya.
 Naik turunnya suasana hati
 Depresi dan menarik diri
 Terganggunya pola tidur
 Kecemasan tinggi
 Agresif, destruktif
 Menyakiti diri sendiri
 Gejala psikotik
 Rasa sakit pada otot, demam
 Hilangnya tenaga, lemas
Menyakiti Diri:
Suasana hati cepat berubah dan tidak dapat
diramalkan

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Tempatkan pecandu di tempat terpisah
dimana ia dapat terus diobservasi dan
didukung
 Jauhkan dari benda berbahaya yang dapat
dipakai menyakiti diri sendiri.
 Selalu waspada pada prosedur pencegahan
bunuh diri.
Perilaku Depresi:
menjauhi orang, tidak memperhatikan diri sendiri,
tidak berpartisipasi, sangat diam, bergerak lamban
atau tidak banyak bergerak, berbeda dari biasanya.

Apa yang Dapat dilakukan?


 Kemungkinan bunuh diri. Tingkatkan kewaspadaan

dengan observasi dan berikan dukungan psikologis.


 Staff medis perlu menilainya: bantuan medis,

emosional dan praktis perlu diberikan.


Sulit Tidur:
sering menjadi akibat berhenti dari
narkoba, kecemasan karena ada di
rehabilitasi

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Pastikan staff medis tahu tentang hal ini.

 Bila parah, bisa diberikan obat penenang.

 Berikan keyakinan, latih untuk relaksasi

 Berusaha untuk membentuk pola tidur

sesuai dengan kebiasaan di lapas


Kecemasan Tinggi:
seringkali berakibat keringat yang berlebihan, detak
jantung cepat, sulit berkonsentrasi, pusing/ migraine,
gemetar / tremor

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Gejala bisa menunjukkan resiko menyakiti diri sendiri.
Monitor tahanan dan tingkatkan kewaspadaan.
 Jika gejala berlanjut setelah beberapa hari, pastikan ia
bertemu dokter
 Jika sudah diberikan penenang cukup lama

(atau ia juga lama menggunakan alkohol


sebelumnya), agak berbahaya untuk langsung
berhenti tanpa bantuan.
Kacau, Tidak Teramalkan, Agresif:
Sering terjadi selama / setelah putus zat. Tak selalu
merupakan perilaku normal pecandu.

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Hadapi dengan tenang. Gunakan borgol atau penahan
lain hanya kalau cara menenangkan yang lain tak
berhasil.
 Berusaha menenangkan tahanan: berbicara,

negosiasi, konseling.
 Jangan ditahan sendirian selama putus

zat tanpa pengawasan. Tidak aman.


Kelelahan, Tidur berlebihan:
umum terjadi di masa akhir putus zat, terutama
perangsang (mis. Shabu). Hilangnya kesadaran bisa
akibat overdosis.

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Laporkan pada staff medis tentang kondisi
tahanan.
 Yakinkan tahanan bahwa gejala akan hilang sendiri
 Selalu waspada akan kemungkinannya menyakiti
diri sendiri
 Sarankan tahanan untuk banyak minum, makan,
berolahraga / senam, menghirup udara segar.
Gejala Psikotik:
pemikiran yang terganggu, bingung, delusi dan hilangnya
argumentasi yang logis; halusinasi; perasaan yang
berubah-ubah dari sangat depresi hingga rusuh

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Beritahukan staff medis agar menilai kondisi kesehatan
mental pecandu
 Sadari kemungkinan bahwa orang tersebut mungkin
sudah lama menderita psikosis dan atau punya sejarah
panjang penggunaan narkoba
 Gejala dapat hilang sendiri bila efek zat sudah hilang,
namun sebagian bisa saja bertahan (bila sejarah
penggunaan sudah panjang)
Rasa sakit dan Gelisah:
putus dari penggunaan zat tertentu dapat menyebabkan
nyeri otot serta keram perut dan kaki. Biasanya hilang
setelah 6-7 hari

Apa yang Dapat Dilakukan?


 Yakinkan pecandu bahwa gejala akan hilang dengan
sendirinya
 Berikan kegiatan untuk melepaskan pikirannya dari
keadaan dirinya, misalnya ajak berbicara.
 Senam ringan bila memungkinkan
 Berikan minuman hangat dengan banyak gula
 Orang tak mati karena putus heroin, namun banyak yang
mati karena overdosis. Putus heroin saja tak pernah
langsung menjadi penyebab kematian.
 Berikan dukungan umum dan pengertian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai