Anda di halaman 1dari 25

TATA KRAMA SISWA

Oleh
Syawaludin Syamsul, S.Pd
Pengertian
Tata krama atau adat sopan santun atau yang
biasa disebut etiket telah menjadi bahan
dalam hidup kita, ia telah menjadi
persyaratan dalam hidup sehari-hari, malahan
menjadi meningkat dan sangat berperan untuk
memudahkan manusia diterima di
masyarakatnya. Pada waktu anda masih
kanak-kanak, secara tidak sadar orang tua
anda telah melatih anda agar menerima
pemberian orang dengan tangan kanan,lalu
mengucapkan terima kasih.
Orang tua anda juga melatih anda
cara makan,minum, menyapa, memberi
hormat, berbicara, berpakaian, dan
bersikap jika ada tamu yang datang
kerumah anda. Lama kelamaan prilaku
anda terbentuk menjadi suatu
kebiasaan, tanpa memikirkan mengapa
anda harus bertindak seperti yang
demikian.
Tata krama adalah kebiasaan. Kebiasaan ini merupakan tata
cara yang lahir dalam hubungan antar manusia. Kebiasaan
ini muncul karena adanya aksi dan reaksi dalam pergaulan.
Sebagai contoh, kalau orang indonesia setuju dengan apa
yang dikemukakan ia akan mengangguk- anggukan kepalanya.
Sebaliknya di negeri lain ada yang menyatakan setuju
dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tata krama yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas,
lama kelamaan dapat merambat kelingkungan masyarakat
yang lebih luas.
Tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang
disepakati dalam lingkungan pergaulan antar
manusia setempat. Tata krama terdiri atas tata
dan krama. Tata berarti adat, aturan , norma,
peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan
tindakan, perbuatan. Dengan demikian, tata
krama berarti adab sopan santun, kebiasaan
sopan santun, atau sopan santun.
Manusia tipe durian adalah orang yang
penampilannya tidak menarik, kasar, dan tidak
mengundang simpati, namun berhati emas.
Hatinya diliputi sifat-sifat terpuji, seperti
rendah hati, suka memaafkan, suka menolong,
dan menghargai orang, serta tidak menyakiti
orang lain.
Manusia tipe kedong-dong akan dijauhi orang
setelah merasakan betapa asam sifat-sifatnya.
Disinilah letak betapa pentingnya
tata krama. Orang yang mengenal
dan menerapkannya akan melahirkan
penampilan yang menarik seperti
kulit kedongdong,dan perhatian itu
tepancar dari hati seperti isi durian.
Tata krama memang dapat menentukan nasib baik seseorang
faktor tata krama yang tidak ditaati terkadang dapat
membawa malapetaka yang menyedihkan juga tidak
dijadikan suatu kebisaan dan sikap hidup.
Hendaklah anda camkan prinsip ini. Tata krama berada
dimana saja dan kapan saja. Anda tidak mungkin
menghindarinya. Ia selalu menghimbau anda untuk
melaksanakannya. Oleh karena itu, terimalah kenyataan.
Yang paling penting mau menerima dan mempelajarinya
bilamana perlu. Lalu, sesuaikanlah anda dengan tempat dan
waktu. Pikirkanlah sejenak dan bertindaklah dengan cepat
dan tepat.
A. Pergaulan /Komunikasi
hubungan antar manusia atau komunikasi
melahirkan pergaulan. Dalam bergaul faktor
perhatian sangat menentukan. Pergaulan
bisanya diawali dengan berkenalan. Dalam
pergaulan orang perlu memahami tata cara
dalam pembicaraan tatap muka serta
pembicaraan dengan sarana komunikasi
misalnya, surat dan telepon.
1.Komunikasi sebagai sifat alami manusia
komunikasi dengan orang lain dalam
pergaulan merupakan arena yang paling
banyak menuntut diterapkannya tata
krama. Oleh karena itu banyak orang
berkata bahwa tata krama dan
komunikasi dalam pergaulan merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Ada beberapa faktor yang perlu dicamkan untuk
mengatasi masalah komunikasi.
A. perlakukanlah orang lain sebagai mana anda ingin
di perlakukan, ini adalah kunci yang utama.
B. setiap orang mempunyai perbedaan, jadi
terimalah sifat tertentu teman anda yang mungkin
agak aneh dirasakan.
C. kenal dulu baru sayang, oleh karena itu anda perlu
membuka diri agar semakin dikenal.
D. cintailah orang lain dan percayakan apa yang
terjadi, serta mudahlah untuk berkorban.
Keempat aturan itu mudah dihafal, tetapi sulit untuk
dicamkan.
2. Tata Krama Berkenalan
tata krama berkenalan dan bertamu cukup
beragam antar suku, wilayah dan bangsa. Para
siswa seyogyanya mengetahui aturan-aturan
umum yang disepakati pada masyarakat
umumnya, sedangkan penerapannya disesuaikan
dengan kondisi yang berlaku.
3. Tata Cara Bertamu
kalau hendak bertamu ke rumah orang,
hendaknya anda datang pada waktu yang
tepat, tidak pada waktu istirahat. Sebaliknya
keinginan anda disampaikan terlebih dahulu
melalui telepon atau surat, jika keadaan
memungkinkan. Kalau anda mengetuk pintu
sebaiknya hanya tiga kali dengan suara yang
wajar jangan seperti orang menggedor pintu.
4. Tata Cara Berbicara
cobalah anda renungkan berapa
banyak kata yang anda keluarkan dalam
satu hari, dan ingatlah dengan
pepatah “ berkata pliharalah lidah”
hati-hatilah dalam berbicara agar
tidak mengakibatkan suatu hal yang
tidak menyenangkan di kemudian hari.
5. Tata Cara Surat Menyurat
para siswa sekarang sudah pandai menulis surat.
Kaum remaja sangat gemar mengirim surat dan
membalasnya. Ada aturan-aturan umum yang
lazim agar isi surat anda terhindar dari hal-hal
yang tidak dikehendaki orang. Perhatikanlah
kertas surat dan amplop yang akan anda
gunakan. Pakailah tinta hitam atau biru dalam
menulis surat. Janganlah memakai tinta merah
atau pensil.
B. Penampilan

1.Cara Bersolek dan Menggunakan Perhiasan


setiap siswa hendaknya berpenampilan sesuai
denga peraturan sekolah, sesuai dengan tata
krama kesopanan, rapih dan pantas. Selain itu
tampak kurang pantas jika bersolek
berlebihan.
2. Cara Berpakaian
Siswa yang mengatur rambutnya
dengan rapih dan pantas akan
memperlihatkan keserasian. Busana
yang warna serta modelnya aneh hanya
cocok dipakai di pesta ulang tahun atau
pesta.
3. Ukuran Ketampanan
Ketampanan pria lebih ditentukan oleh sifat
yang penuh dengan tanggung jawab,
percaya diri, siap sedia melindungi,
kejantanan hati, sikap sportif atau satria,
kepekaan rasa dan rela berkorban.
4. Cara Berjalan Bersama
kalau seorang pria berjalan dengan
seorang wanita hendaknya pria berada
pada jalur lalu lintas, sedang kan wanita
selalu berada pada posisi terlindung.
5. Cara makan
Tata cara makan merupakan unsur
yang paling penting dalam tata krama.
Tata cara makan berbeda dari
tempat ketempat. Oleh karena
itu,perlulah anda menanyakan tata
cara makan dilingkungan yang belum
pernah anda ketahui
BOBOT NILAI PELANGGARAN
TATA TERTIB
PASAL YANG
NO ASPEK BOBOT SANKSI/TINDAKAN
DILANGGAR

I KERAJINAN :      
1 Diluar sekolah pada waktu jam efektif Pasal 3 ayat 1 5 Membersihkan lingkungan
  belajar tanpa izin     sekolah
2 Tidak mengikuti KBM sedangkan siswa Pasal 14 ayat 3 10 Dipanggil BK & guru B.studi
  ada di sekolah     nilainya kosong
3 Diluar kelas pada waktu KBM Pasal 3 ayat 5 5 Membersihkan lingkungan
        sekolah
4 Terlambat Pasal 13 ayat 1 5 Dipulangkan
  terlambat 3 kali dalam 1 bulan   20 orang tua dipanggil
5 Alpha Pasal 14 ayat 3 5  
6 Alpha 3 hari berturut-turut/5 kali dlm 1 bln Pasal 16 ayat 1 25 orang tua dipanggil
7 Orang tua tidak memenuhi panggilan se-   10 Panggilan 2 & home visit
  kolah tanpa keterangan      
8 Terlambat membayar uang sekolah/me-   20 Lihat kasus latar belakang
  nyalahgunakan uang sekolah     ekonomi keluarga
II KELAKUAN      
1 Tidak mengikuti upacara sekolah Pasal 2 ayat 2 5 Upacara sendiri
2 Merokok di lingkungan Sekolah Pasal 20 ayat 2 20 Orang tua dipanggil & merokok
        sekaligus
3 Meninggalkan Sekolah tanpa izin Pasal 4 ayat 1.a 10 Dipanggil guru piket & BK di-
        beri tugas
4 Tidak sopan terhadap guru/karyawan Pasal 17 ayat 1 10 Dipanggil BK & diberi tugas
5 Melawan guru/karyawan Pasal 20 ayat 21 50 Keluar
6 Berlaku kasar terhadap teman Pasal 17 ayat 3 10 Dipanggil BK & diberi tugas
7 Merusak Keindahan,kebersihan, serta ke- Pasal 20 ayat 8,13 10 Dipanggil BK & diberi tugas
  utuhan sarana ruang kelas & sarana lain   membersihkan lingkungan sekolah
  nya & membuang sampah sembarangan      
8 Membawa teman ke sekolah yg tidak ada Pasal 20 ayat 2 10 Lari 2 kali lapangan olah raga
  hubungannya dengan kegiatan belajar      
9 Menikah Pasal 20 ayat 6 50 Keluar
10 Pacaran Demonstratif Pasal 20 ayat 12 50 Keluar
11 Membawa/menyimpan, menggunakan & Pasal 20 ayat 10,16 50 Keluar
  mengedarkan narkoba/miras      
12 Membawa senjata tajam,senjata api/ba- Pasal 20 ayat 4 50 Keluar
  han peledak      
13 Tindakan ogitasi/profokasi untuk menim- Pasal 20 ayat 13 50 Keluar
  bulkan kerusuhan masal & atau perke-    
  lahian massal      
14 Membawa rokok dilingkungan sekolah   10 Orang tua dipanggil & merokok 5
        batang sekaligus
15 Membawa VCD/buku porno dilingkungan   50 Keluar
  sekolah      
16 Melakukan pemerasan dilingkungan se- Pasal 20 ayat 14 50 Keluar
  kolah terhadap teman      
17 Mencuri & ditemukan barang bukti Pasal 20 ayat 11 50 skorsing 4 hari diobservasi
18 Memalsukan tanda tangan Pasal 20 ayat 18 50 Keluar
19 Membentuk organisasi diluar osis Pasal 20 ayat 17 50 Keluar
20 Mengubah isi/edaran sekolah Pasal 20 ayat 19 20 skorsing 4 hari diobservasi
21 Merubah isi raport Pasal 20 ayat 22 30 skorsing,orang tua dipanggil & me

    ngembalikan nilai rapor seperti se-


        mula
22 Selama ekstrakulikuler berpakaian sera- Pasal 20 ayat 16 30 sandal disita & peringatan
  gam rapih tidak memakai sandal      
23 Selama kegiatan PSG,siswa harus me- Pasal 20 ayat 23 50 Panggil orang tua & dilaporkan ke

  lapor ke sekolah   tempat PSG & hak PSG nya diba-


        talkan
III KERAPIHAN      
1 Mengenakan seragam tidak rapi (baju di- BAB III 5 Lari 2 kali lapangan olah raga +
  keluarkan,kecil,rok pendek,celana sempit)     peringatan
2 Berseragam tidak lengkap BAB III 5 Lari 2 kali lapangan olah raga +
        peringatan
3 Memelihara kuku panjang Pasal 19 ayat 1 5 Lari 2 kali lapangan olah raga +
        dipotong
4 Mencat kuku Pasal 19 ayat 1 5 Lari 2 kali lapangan olah raga +
        dipotong
5 Mengenakan perhiasan/aksesoris Pasal 11 5 Lari 2 kali lapangan olah raga +
        disita
6 Rambut panjang bagi laki2 Pasal 18 ayat 1 15 Rambut dipotong & panggil orang
        tua
7 Memakai anting dilidah,bibir & dikuping Pasal 19 ayat 3 20 Disita & panggil orang tua
  bagi laki-laki      
8 Rambut dicat & memakai jelly Pasal 18 ayat 2 10 Dipotong & cat hitam
9 Memakai kalung & gelang bagi laki-laki Pasal 19 ayat 3 5 Disita piket & BK
10 Memakai topi yang bukan topi sekolah Pasal 12 ayat 2 5 Disita piket & BK
11 Memakai jaket (kecuali ada ket sakit) Pasal 12 ayat 2 5 Disita piket & BK
12 Bersepatu tidak hitam, kaos kaki tidak pu- BAB IV 5 Dipanggil BK & diberi tugas + disi-
  tih/panjang, talinya warna-warni     ta piket
KARTU KASUS
NAMA : ...........................................................
NIS : ...........................................................
PROGRAM KEAHLIAN : ...........................................................

NO HARI JENIS SKOR SANKSI TINDAK LANJUT PARAF


TGL PELANGGARAN PIKET/BK

Catatan:
Penanganan Kasus dalam 1 semester
* skor mencapai 1 – 10 ringan : orang tua dipanggil
* skor mencapai 11 – 25 sedang : peringatan 1 – 2
* skor mencapai 26 – 50 berat : peringatan ke 3 & dirumahkan 3 hari
* skor mencapai 50 > dikembalikan kepada orang tua (dikeluarkan)

Jakarta, ...............................
Mengetahui, Bimbingan dan Konseling

Drs. Waluyo Hadi Dra. Heryani Fauziah

Anda mungkin juga menyukai