MINGGU I
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Disarikan oleh:
PROF. DR. IR. KAIMUDDIN
WHAT ?
Anggaran Pendidikan
Pemerintah dalam % terhadap
3 PDB
2,462
2,5
Persen %
1,406
1,5
1 0,833
0,597
0,5 0,25
0,137
0
Republik Rakyat India Indone sia Thailand Malaysia Philipina
Cina
% dari PDB
Negara
Strategi dan Kesimpulan
• Pembiayaan IPTEK pada saat ini tidak mungkin
diandalkan pada Usaha Kecil dan Usaha Menengah
sedangkan Usaha Besar masih sangat tergantung pada
perusahaan induknya atau mitranya di negara asal.
• Pembiayaan IPTEK sementara masih tergantung pada
Anggaran Pemerintah yang hanya mampu
menyediakan 0,05% dari PDB
(negara maju menyediakan antara 3% dan 5% PDB mereka
untuk pembiayaan IPTEK, belum termasuk IPTEK yang dibiayai
langsung oleh perusahaan nasional dan multi nasional negara
tersebut).
• Dana IPTEK yang disediakan oleh Pemerintah harus
dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan kualitas dan
pertumbuhan UK, UM dan UB pada dasarnya dan khususnya
bidang Agroindustri, Manufaktur dan Jasa.
• Masyarakat, Pemerintah dan Anggota Legislatif di Daerah
maupun Pusat harus mencegah ditutupnya Usaha Kecil, Usaha
Menengah dan Usaha Besar jikalau memang terbukti pernah
menyediakan lapangan kerja, memanfaatkan hasil IPTEK dan
membayar pajak.
• SDM yang telah menikmati pendidikan dan proses keunggulan
melalui pekerjaan di perusahaan harus diperhatikan dan tidak
dibenarkan dibiarkan merantau ke negara tetangga, Timur
Tengah bahkan ke negara maju seperti Europa, Amerika Utara
dan Jepang.
• Pusat – pusat keunggulan IPTEK perlu diarahkan menjadi
proaktif melaksanakan penelitian dan pengkajian secara rinci
untuk dapat membantu penyelesaian masalah yang sedang
dihadapi oleh masyarakat baik di pusat maupun didaerah.
• Adanya kaitan dan arus Informasi yang cepat, tepat dan
bermutu antara Lembaga, Pusat Keunggulan, Usaha dan Industri
baik Swasta maupun BUMN di Daerah dan Pusat harus
dikembangkan.
• Kerjasama dengan mitra di Luar Negeri harus dipromosikan.
• SDM yang berkualitas dan berpengalaman dipromosikan dan
diberi insentif untuk proaktif membangun daerah demi
memperkecil kesenjangan antara daerah dan pusat
khususnya seperti tercermin oleh PAD DKI Jakarta
dibandingkan dengan PAD Propinsi lainnya.