Sudaryanto, M.Pd. PBSI FKIP UAD Penyuntingan Naskah • Tugas seorang penyunting naskah adalah membuat naskah menjadi bisa dibaca sekaligus enak dibaca. • Untuk dapat melaksanakan penyuntingan naskah dengan baik, seorang penyunting harus memeriksa hal-hal berikut: (1) ejaan, (2) tata bahasa, (3) kebenaran fakta, (4) legalitas, (5) konsistensi, (6) gaya penulis, (7) konvensi penyuntingan naskah, dan (8) gaya penerbit/gaya selingkung. • Ejaan sesuai dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Edisi V yang dirilis oleh Badan Bahasa pada 16 Agustus 2022. Lanjutan • Uraian tata bahasa, kebenaran fakta, legalitas, konsistensi, dan gaya penulis dapat dibaca langsung di buku Keredaksian dan Penyuntingan (hlm. 77—122). • Konvensi penyuntingan naskah meliputi beberapa hal: 1. Titel akademis (tidak dicantumkan pada daftar pustaka) 2. Kata/istilah asing (jika belum ada padanan Indonesianya, dicetak miring) 3. Bahasa daerah (dicetak miring) 4. Almarhum/almarhumah (ditulis lengkap; tidak disingkat alm.) 5. Nomor urut (angka romawi/arab) 6. Kepanjangan dan singkatannya (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) …) 7. Pemenggalan nama orang dan singkatan 8. Huruf (pilihan huruf, ukuran huruf) Gaya Penerbit/Gaya Selingkung • Kulit depan/sampul depan • Halaman prancis • Halaman hak cipta • Daftar isi • Nomor bab • Judul bab • Informasi tentang pengarang • Nomor halaman • Kulit belakang/sampul belakang