Anda di halaman 1dari 14

Prinsip-prinsip Dasar Pertanggungan

1. Kepentingan / pokok pertanggungan (prinsip


insurable interest) adalah hak subyektif yang
mungkin akan berkurang karena adana peristiwa
yang tidak tentu
2. Ganti rugi (prinsip indemnity) adalah perjanjian yang
bertujuan memberikan ganti rugi terhadap kerugian
yang diderita oleh tertanggung, yang disebabkan oleh
bahaya sebagaimana ditentukan didalam polis.
3. Itikad baik/ kejujuran yang sempurna (prinsip
Utmost Goodfaith). Tertanggung diwajibkan untuk
memberkan segala sesuatu yang diketahuinya
menegenai obyek atau barnag yang
dipertanggungkan secara benar
4. Penggantian kedudukan tertanggung oleh pihak
penanggung bagi pihak ketiga (prinsip subrogasi)
Penggolongan Asuransi/ Pertanggungan

1. Menurut ilmu pengetahuan


A. Asuransi ganti kerugian
B. Asuransi sejumlah uang
C. Asuransi campuran
2. Asuransi berdasarkan undang-undang pasal 247
A. Pertanggungan terhadap biaya kebakaran
B. Pertanggungan jiwa
C. Pertanggungan terhadap bahaya laut dan perbudakan
D. Bahaya mengancam pengangkutan daratan, sungai,
perairan darat
3. Pertanggungan jenis usaha berdasarkan
undang-undang no.2 tahun 1992
A. Usaha asuransi kerugian
B. Usaha asuransi jiwa
C. Usaha reasuransi
4. Asuransi berdasarkan kemauan
A. Asuransi sukarela, contoh: asuransi kebakaran, jiwa
B. Asuransi wajib atau sosial, yaitu asuransi yang
diwajibkan oleh pemerintah melalui undang-undang
Perbedaan antara pertanggungan kerugian
dan pertanggungan jumlah
1. Para pihak
A. Pertanggungan kerugian
– Pihak penanggung
– Pihak tertanggung
B. Pertanggungan jiwa
– Penutup/ pengambil asuransi
– Penikmat

2. Obyek pertanggungan
A. Pertanggungan kerugian yang dipertanggungkan adalah barang
B. Pertanggungan jiwa yang dipertanggungkan adalah jiwa seseorang
3. Prestasi penanggung
A. Pertanggungan kerugian: prestasi penanggung adalah mengganti kerugian yang
diderita tertaggung
B. Pertanggungan jiwa: prestasi penanggung adalah membayar uang tertentu yang
telah ditutupnya pertanggungan kepada penikmat
4. Mengenai kepentingan
A. Pertanggungan kerugian: hak subyektif. Yang bisa diukur dengan
uang
B. Pertanggungan jiwa: immaterial. Seperti hubungan kekeluargaan
5. Mengenai peristiwa tidak tentu yang diperjanjikan
yang telah menjadi kenyataan
A. Pertanggungan kerugian: terjadinya peristiwa tak tentu yang
menimbuklan kerugian pada tertanggung
B. Pertanggungan jiwa: hilangnya jiwa seseorang
6. Mengenai asas idemnitas
A. Pertanggungan kerugian: kerugian yang benar-benar diderita
oleh tertanggung yang diganti
B. Pertanggungan jiwa: unsur kerugian materiil tidak menjadi hal
yang mutlak adanya
Jenis Pertanggungan
1. Jenis-jenis pertanggungan yang disebut
dalam undang-undang
A. Pertaggungan di bawah nilai penuh
B. Pertanggungan premier-resque
C. Reasuransi
D. Pertanggungan kembali
E. Pertanggungan persekutuan
F. Pertanggungan saling menanggung
2. Jenis-jenis pertanggungan yang tidak disebut
dalam undang-undang
A. Pertanggungan terhadap pencurian dan pembongkaran
B. Pertanggungan terhadap kerugian perusahaan
C. Pertanggungan keeclakaan
D. Pertanggungan tanggung-jawab terhadap pihak ketiga
E. Pertanggungan kredit
F. Pertanggungan perusahaan
G. Pertanggungan hujan
3. Jenis-jenis pertanggungan yang ada di Indonesia
A. Pertanggungan kerugian
– Asuransi kebakaran
– Asuransi pengangutan laut
– Asuransi pengangkutan sungai, daratan, udara
– Asuransi kendaraan bermotor
B. Pertanggungan jumlah
– Asuransi jiwa
– Asuransi jiwa bersama da segala ragamnya
C. Pertanggungan campuran, yaitu pertanggungan
kecelakaan diri (pribadi)
Perantara Dalam Bidang Pertanggungan
A. Agen Pertanggungan
1. Agen pertanggungan bentuk pertama, bertindak bagi
kepentingan perusahaan pertanggungan dengan mencari
langganan bagi perusahaannya
2. Agen pertanggungan bentuk kedua, agen yang dibayar oleh
perusahaan pertanggungan
3. Agen pertanggungan bentuk ketiga, agen yang berdiri sendiri
dan mempunyai hubugan tetap dengan beberapa
perusahaan pertanggungan
B. Pemeriksa (inspektur): merupakan petugas yang dibayar
oleh perusahaan pertanggungan yang bertugas memimpin
organisasi agen, bertugas meneliti data-data yang diajukan oleh
calon tertanggung
C. Makelar Pertanggungan: merupakan kuasa langsung
dari tertanggung atau penutup pertanggungan terutama di
bursa
D. Assurantiebezorger: merupakan perantara
pertanggungan yang bersedia untukmengusahakan suatu
pertanggungan yang baik bagi pemberi amanat.
Unsur-unsur penting dalam perjanjian
pertanggungan
1. Para pihak dalam pertanggungan
2. Kepentingan
3. Benda pertanggungan
4. Jumlah pertanggungan
5. Bahaya yang ditanggung oleh penanggung
6. Risiko adalah beban kerugian yang diakibatkan peristiwa di luar
kesalahannya
7. Saat mulai dan berakhirnya bahaya bagi tangugngan si
penanggung
8. Premi adalah kewajiban tertanggung sebagai imbalan dari
kewajiban penanggung untuk menggantikerugian tertanggung
9. Pemberian kepada penaggung dan syarat-syarat yang
diperjanjikan
3 jenis polis
1. Polis Maskapai. Dinamakan polis maskapai karena polis ini
dibuat dan diterbitkan oleh maskapai asuransi. Selain syarat yang
diharuskan undang-undang polis maskapai memuat beberapa ketentuan
khusus yang beraku bagi askapai yang menciptakan syarat-syarat tersebut

2. Polis Bursa. Polis ini mempunyai syarat seragan dan digunakan


pada bursa asuransi. Ada 2 macam polis bursa yaitu polis bursa
amsterdam dan polis bursa roterdam. Kedua polis ini digunakan pada
asuransi pengangkutan laut dan kebakaran

3. Polis Lloyds. Adalah polis yang digunakan di bursa Lloyds London.


Polis ini telah dikembangkan tersendiri di bawah merek Lloyds dan hanya
digunakan oleh perusahaan asuransi yang menjadi anggota The Lloyds
Corporation
Larangan dalam Pertanggungan
1. Asuransi rangkap (pasal 252 KUHD) yaitu jika benda
sudah diasuranskan dengan nilai penuh, maka tidak
boleh lagi diasuransikan untuk waktu yang sama
dan atas evenemen yang sama
2. Tidak beritikat baik
3. Melanggar idemnitas

Anda mungkin juga menyukai