Anda di halaman 1dari 22

Hukum

Perburuhan
“Perselisihan Hubungan Industrial &
Mekanisme Penyelesaiannya”
Definisi Perselisihan Perburuhan

Menurut UU No. 22 tahun 1957,


Perselisihan Perburuhan adalah
perselisihan antara majikan dan serikat
buruh tentang tidak adanya
persesuaian paham mengenai
hubungan kerja, syarat-syarat kerja
dan atau keadaan perburuhan.
Alur Prosedur Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Menurut
UU NO. 22 Tahun 1957

Serikat Buruh Arbitrasi Keputusan Disahkan P4P

Berselisih Penyelesaian Pemerantaraan

Majikan Anjuran

Ditolak Diterima
P4D

Bipartit

Gagal PB Selesai
Sepakat
Keputusan Anjuran

Ditolak Diterima
Keputusan

Banding Diterima

P4P

Keputusan

Serikat Buruh Serikat Buruh


Serikat Buruh
Definisi Perselisihan Hubungan
Industrial
Menurut UU No. 2 Tahun 2004, Perselisihan Hubungan
Industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau
gabungan pengusaha dengan pekerja atau serikat
pekerja karena adanya perselisihan mengenai hak,
perselisihan kepentingan, perselisihan pemutusan
hubungan kerja dan perselisihan antar serikat pekerja
dalam satu perusahaan.
Jenis Perselisihan Hubungan
Industrial
a. perselisihan hak;
b. perselisihan kepentingan;
c. perselisihan pemutusan hubungan kerja;
d. perselisihan antar serikat pekerja hanya
dalam satu perusahaan.
Perselisihan
Hak
Perselisihan hak adalah perselisihan yang
timbul karena tidak dipenuhinya hak,
akibat
adanya perbedaan pelaksanaan atau
penafsiran terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian
kerja bersama.
Perselisihan
Perselisihan kepentingan
Kepentingan
perselisihan
adalah yang timbul dalam hubungan
kerja karena tidak adanya kesesuaian
pendapat mengenai pembuatan, dan atau
perubahan syarat-syarat kerja yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja, atau
peraturan perusahaan, atau perjanjian
kerja bersama.
Perselisihan Pemutusan Hubungan
Kerja
Perselisihan pemutusan hubungan
kerja adalah perselisihan yang
timbul karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai
pengakhiran hubungan kerja yang
dilakukan oleh salah satu pihak.
Perselisihan Antar Serikat
Pekerja
Perselisihan antar serikat pekerja adalah
perselisihan antara serikat pekerja dengan
serikat pekerja lain hanya dalam satu
perusahaan, karena tidak adanya
persesuaian paham mengenai keanggotaan,
pelaksanaan hak, dan kewajiban
keserikatpekerjaan.
PERUNDINGAN
Perundingan bipartit adalah perundingan antara
BIP ARTIT
pekerja
atau serikat pekerja dengan pengusaha untuk
menyelesaikan perselisihan hubungan
industrial (Menghasilkan Risalah).

Isi
Risalah: nama lengkap dan alamat para
pihak; tanggal dan tempat perundingan;
pokok
masalah atau alasan perselisihan;
pendapat para pihak;
kesimp
ulan atau hasil perundingan;
DIDAFTAR
PERJANJIAN
BERSAMA

SELESAI
PERJANJIAN
BERSAMA
MEDIASI

TIDAK SELESAI M
SELESAI DISETUJUI A
ANJURAN
DITOL
P
ACARA CEPAT H
AK
E K
PERJANJIAN N PERTAMA: DISETUJUI
P B BERSAMA
G
A
KEPEN- - PHK
I TINGAN A M
E SELE - HAK DITOLAK
SAI D A
P
R I
S PHK KONSILIAS L H
PUTU KASASI
I A SELA
E A SAN
HAK N
LI TIDAK
SELESAI A
DISETUJUI
R ANJUR N
ANTAR
S SP
AN DITOL E TERAKHIR:
AK G
I T AKTE
G - KEPENTINGAN
H DIDAF E - ANTAR SP
TIDAK
I PERDAMAIAN R
TAR U
SELESAI
I ACARA BIASA
A T
SELESAI
N INSTANSI N
KETENAGAKERJAAN ARBITRA
SE
PENCATATAN TIDAK SELESAI G
EKSEKUSI
MENAWARKAN PUTUSAN PERMOHONAN
PILIHAN DITOLAK PEMBATALAN
PENYELESAIAN
DIDAFTAR

PERJANJIAN
BERSA
MA

PERJANJI SELESAI
AN
BERSAMA MEDIASI

TIDAK M
SELESAI
SELE DISETUJUI A
ANJUR
SAI
AN DITOL
P ACARA H
AK CEPAT
DISETUJUI
K
PERJANJIAN E PERTAMA:
P B BERSAMA
N - PHK
A
KEPEN-
I TINGA - HAK M
E N
SELE
SAI G
DITOLAK
A
P
R PHK
S KONSILIAS A KASAS
H
PUTUSAN SEL
E A I A
I
HA K D
LI TIDAK
SELESAI A
DISETUJUI
R ANJUR I
ANTA TERAKHIR:
S R
AN DITOL L
AK - KEPENTINGAN G
I T SP A
- ANTAR SP
H TIDAK I
AKTE DIDAFTAR
PERDAMAI N
SELESAI AN U
ACARA
A T
INSTANSI
SELE
N BIASA
N KETENA
SAI
N
GA ARBITRAS E
KERJAAN
E G
PENCATAT TIDAK G
AN SELESAI E
EKSEKUS R
PUTUSAN
MENAWARK I
I
AN PILIHAN DITOL PERMOHONAN
PENYELESAIAN AK PEMBATALAN
PERANTARA PERSELISIHAN Hubungan
Industrial
Mediator Konsiliator Arbiter Hakim Ad-Hoc
Beriman dan bertakwa Beriman dan bertakwa Beriman dan bertakwa Beriman dan bertakwa

WNI WNI WNI WNI

Pendidikan S1
Pendidikan S1 Pendidikan S1 Pendidikan S1 (Sarjana hukum utk MA)

Berbadan sehat Berbadan sehat Berbadan sehat Berbadan sehat


Berwibawa, jujur, adil dan Berwibawa, jujur, adil Berwibawa, jujur, adil
berkelakuan tidak tercela dan berkelakuan tidak dan berkelakuan tidak
tercela tercela
Menguasai per-UU- Menguasai per-UU- Menguasai per-UU-an
an an ketenagakerjaan
ketenagakerjaan ketenagakerjaan Setia kepada Pancasila
dan UUD45
Syarat lain yg Syarat lain yg Cakap
ditetapkan ditetapkan melakukan Umur 30 tahun
menteri menteri tindakan hukum
Berpengalaman 5
Umur 45 tahun Umur 45 tahun tahun
Berpengalaman 5 Berpengalaman 5
tahun tahun
Yang Dapat Menjadi
Pihak
Para Jenis
Pihak Perselisihan
- Hak
Pekerja - PHK
- Kepentingan (PK dan PP )
- Hak
Pengusaha - PHK
- Kepentingan

- - Hak
- Antar SP
Serikat Pekerja - Kuasa pekerja (Hak & PHK)
- Kepentingan

- Kuasa pengusaha (Hak, PHK dan


Organisasi kepentingan)

Pengusaha
Kepentingan Hak Antar SP PHK
Bipartit

Mediasi

Konsilia
si
Kasa
si
Arbitras
e
Pengadil - Pertam - - Pertam -
a Pertama a Pertama
an
Negeri - Terakhir - Terakhir

M Terakh Terakh
A ir ir
PERBANDINGAN
PENGATURAN
Uraian Mediator Konsiliator Arbiter Pengadilan HI MA
- Hakim karir - Hakim karir
Swasta Swasta
Status PN (PNS) (PNS)
terdaftar terdaftar
S - Hakim Ad- - Hakim Ad-Hoc
Sifat Wajib bila Hoc (Swasta) (Swasta)
penyelesaia Sukarela Sukarela Waji Waji
tdk
n b b
memilih Kesepakat Kesepakat
Permintaan Tertulis/lisan Gugata Kasas
an an tertulis
penyelesaia n i
- Kepentinga tertulis - Kepenting Pertama:
nKewenangan - Hak
Terakhir:
n - Kepentingan an - Hak
- Hak - Antar SP - Antar SP - PHK
- PHK
- Antar SP - PHK Terakhir: • Penundaa
- PHK - Kepentinga
n
n
arbitrase
- Antar SP
Perjanjia Perjanjia Akta
Hasil
n n perdamaian
akhir Putusa Putusa
bersama bersama atau
atau atau putusan n n
anjuran anjuran arbitrase
tertulis tertulis
PERBANDINGAN PENGATURAN
(Cont..)
Uraian Mediator Konsiliator Arbiter Pengadilan HI MA

Waktu 30 hari 30 30 hari 50 hari 30


hari hari

Jumlah Tidak diatur Seorang atau Seorang atau Tiga orang Tiga orang
petugas lebih lebih

Ditempat Seluruh PN tempat Seluruh


Wilayah kerja Tidak diatur
pekerja Indonesia pekerja Indonesia
Hak ingkar Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Tidak ada
Bentuk
Tidak diatur Tidak diatur Tertutup Terbuka Tertutup
persidangan

Adanya kuasa Tidak diatur Tidak diatur Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan


Konsiliasi
• Konsiliator orang swasta yang terdaftar dan diangkat oleh instansi ketenagakerjaan
setempat.
• Wilayah kerjanya di tempat kerja pekerja bekerja.
• Bewenang menyelesaikan perselisihan kepentingan, PHK dan antar SP.
• Atas permintaan penyelesaian tertulis yang disepakati kedua belah pihak.
• Waktu kerja paling lama 30 hari.
• Bila tercapai kesepakatan dibuat perjanjian bersama yang didaftar para pihak (akte
bukti
pendaftaran).
• Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan anjuran tertulis.
• Diminta jawaban tertulis para pihak, bila tidak menjawab dianggap menolak.
• Bila anjuran diterima dibuat perjanjian bersama yang didaftarkan pada Pengadilan
Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).
• Perjanjian bersama yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di pengadilan
setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
• Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan gugatan ke
Pengadilan
Negeri setempat.
Mediasi
• Mediator adalah PNS yang diangkat oleh Menteri Tenaga Kerja.
• Wilayah kerjanya tidak diatur.
• Menyelesaikan perselisihan Kepentingan, Hak, PHK dan antar SP.
• Wajib apabila para pihak tidak memilih penyelesaian melalui konsiliasi atau
arbitrase
• Waktu kerja paling lama 30 hari.
• Bila tercapai kesepakatan dibuat perjanjian bersama yang didaftar para pihak
(akte bukti pendaftaran).
• Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan anjuran tertulis.
• Diminta jawaban tertulis para pihak, bila tidak menjawab dianggap menolak.
• Bila anjuran diterima dibuat perjanjian bersama yang didaftarkan pada
Pengadilan Negeri setempat (akte bukti pendaftaran).
• Perjanjian bersama yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di
pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
• Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan
gugatan ke
Pengadilan Negeri setempat.
Arbitrase
• Arbitor adalah orang swasta yang diangkat oleh Menteri Tenaga Kerja, setelah lulus ujian
seleksi.
• Wilayah kerjanya seluruh Indonesia.
• Bewenang menyelesaikan perselisihan kepentingan dan antar SP.
• Dipilih berdasarkan kesepakatan tertulis para pihak dengan suatu surat perjanjian
arbitrasi.
• Arbitor yang ditunjuk boleh tunggal atau gasal (3 orang).
• Waktu kerja paling lama 30 hari.
• Bila menerima penunjukkan memberitahu secara tertulis.
• Dibuat perjanjian penunjukkan arbitor, setelah itu tidak boleh menarik diri kecuali
dengan persetujuan kedua belah pihak atau Pengadilan Negeri dengan alasan
yang sah.
• Apabila diragukan (hubungan kerja atau keluarga) para pihak dapat mengajukan
tuntutan ingkar kepada Pengadilan Negeri yang tidak dapat dilakukan perlawanan.
• Bila tercapai kesepakatan dibuat akte perdamaian yang didaftar para pihak (akte bukti
pendaftaran).
• Bila tidak tercapai kesepakatan dikeluarkan putusan arbitor.
• Bila putusan diterima dibuat akte perdamaian yang didaftarkan pada Pengadilan
Negeri
setempat (akte bukti pendaftaran).
• Akte perdamaian atau putusan arbiter yang tidak dilaksanakan dimintakan eksekusi di
pengadilan setempat atau tempat pemohon untuk diteruskan.
• Salah satu pihak atau para pihak yang menolak mengajukan permohonan pembatalan
ke
MA.
Pengadilan Hubungan Industrial
(Pada Pengadilan Negeri)
Pengadilan khusus yang berada pada lingkungan peradilan umum.
Majelis hakim terdiri dari satu hakim sebagai ketua, masing-masing satu hakim Ad-
Hoc dari unsur pengusaha dan pekerja.
Kecuali ditentukan lain dalam UUPPHI yang berlaku hukum acara perdata.
Tidak dikenakan biaya beracara dan eksekusi untuk perkara yang nilai gugatannya <
Rp150 juta.
Hakim Ad-Hoc tidak boleh merangkap jabatan sebagai anggota lembaga tinggi
negara, kepala daerah, lembaga legislatif daerah, PNS, TNI-Polri, pengurus partai,
pengacara, mediator, konsiliator, arbiter dan pengurus SP atau OP.
Tugas lainnya: - Mencatat pendaftaran perjanjian bersama.
- Mencatat pendaftaran akte perdamaian.
- Melaksanakan eksekusi.
- Meneruskan berkas kasasi.
Untuk perselisihan kumulatif, perselisihan hak dan kepentingan diputus lebih
dahulu dari kasus PHK.
Proses pengadilan dilakukan dengan acara cepat atau acara biasa.
Dapat mengeluarkan putusan sela.
Harus mengeluarkan keputusan paling lama 50 hari kerja.
Pengadilan tingkat Kasasi (MA)

Majelis hakim sama dengan majelis di Pengadilan Negeri.


Tata cara permohonan kasasi sesuai dengan per-UU yang
berlaku.
Putusan telah dikeluarkan paling lama 30 hari kerja sejak
permohonan kasasi diterima.
Berwenang membatalkan keputusan arbitrase.

Anda mungkin juga menyukai