Anda di halaman 1dari 37

Berdasarkan jumlah sampel

Analisis makro
Kuantitas zat 0,5 – 1 g
Volume yang dipakai sekitar 20 ml
Analisis semimikro
Kuatitas zat sekitar 0,05 g
Volume yang dipakai sekitar 1 ml
Analisis mikro
Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
Volume yang dipakai < 1 ml
Keuntungan analisis semi mikro

Penggunaan zat yang sedikit


Kecepatan analisis tinggi
Ketajaman pemisahan yang meningkat
Penggunaan asam sulfida lebih sedikit
Penghematan peralatan
Jenis Uji

Reaksi Kering Reaksi Basah


Pemanasan Reaksi-reaksi kimia
Uji Pipa tiup
Uji Nyala
Uji spektroskopi
Uji Manik Boraks
Uji manik fosfat
Uji Manik natrium
karbonat
FLAME TEST (Uji Nyala)

Uji perubahan warna api karena pembakaran


suatu senyawa
Tiap logam memberikan warna yang berbeda-
beda
Terjadi karena eksitasi elektron oleh panas
Reaksi Nyala Logam Alkali
Analisis Kualitatif Anion & Kation
berdasarkan :
Sifat Fisika : yang dapat diamati langsung
 Warna
 Bau dan Rasa
 Rupa

Sifat Kimia : berdasarkan reaksi-reaksi kimia


 Reaksi pengendapan
 Reaksi Redoks
 Reaksi Asam Basa
 Reaksi Pembentukan Kompleks
 Kesetimbangan Reaksi Kimia
Sifat Fisika

Warna Larutan Warna Endapan


Sifat Fisika

Bau Rupa
Asam Asetat : K2CrO4 :
bau khas cuka / scorpion Butiran berwarna Kuning

Senyawa-senyawa Ester : K2CrO7 :


Bau khas pada buah-buahan
Butiran berwarna Merah Bata
seperti pisang, apel, jeruk,
salak
FeSO4 :
Hidrogen Sulfida : Butiran berwarna putih
Bau khas belerang / sampah kehijauan
Reaksi kImIa

Reaksi Redoks

Reaksi Asam Basa

Reaksi Pembentukan Kompleks

Kesetimbangan Kimia

Please remember your lesson on


Basic
Larutan Jenuh
Larutan jenuh merupakan suatu sistem kesetimbangan, contoh :
AgCl  Ag+ + Cl-
Ini merupakan kesetimbangan heterogen karena AgCl dalam
bentuk padat, sedangkan Ag+ dan Cl- dalam bentuk larutan
Hasil kali kelarutan :
Ks = [Ag+] [Cl-]

Bila Ks terlewati artinya kesetimbangan bergeser kearah kanan,


akan terbentuk endapan AgCl
Reaksi kImIa

Reaksi Pengendapan

Ksp adalah konstanta hasilkali kelarutan

MgF2 (s) Mg2+ (aq) + 2F- (aq) Ksp = [Mg2+][F-]2


Ag2CO3 (s) 2Ag+ (aq) + CO32- (aq) Ksp = [Ag+]2[CO32-]
Ca3(PO4)2 (s) 3Ca2+ (aq) + 2PO43- (aq) Ksp = [Ca2+]3[PO33-]2
Pelarutan suatu padatan ionik ke dalam larutan berair:
Q < Ksp Larutan tak jenuh Tidak ada endapan
Q = Ksp Larutan jenuh
Q > Ksp Larutan lewat jenuh Endapan akan terbentuk
Reaksi kImIa

Q < Ksp Q = Ksp Q > Ksp


Reaksi Pembentukan Kompleks

Suatu ion (atau molekul) kompleks terdiri dari


suatu atom (ion) pusat dan sejumlah ligan
Ion pusat adalah ion logam
Ligan adalah ion atau melekul yang memiliki
pasangan elektron bebas
contoh : CN- , NO2- , H2O , NH3 dll
Uji nyala / flame test
Uji perubahan warna api karena pembakaran
suatu senyawa
Tiap logam memberikan warna yang berbeda-
beda
Terjadi karena eksitasi elektron oleh panas
Analisis cara kering … (1)
 Perubahan pada pemanasan
 sedikit zat dalam tabung uji dipanaskan perlahan-lahan dan
akan terjadi perubahan yang dapat diamati.

Pengamatan Kesimpulan
Pengarangan karena pembakaran dan Zat-zat organik
terbentuk karbondioksida
Hitam tapi tidak disertai pembakaran dan Garam Cu,Mn, Ni
bau
Kuning (panas), putih (dingin) ZnO dan garam-garam Zn
Kuning coklat (panas), kuning (dingin) SnO2 dan BiO3
Kuning (panas / dingin) PbO dan garam Pb
Coklat (panas / dingin) CdO dan garam Cd
Merah hitam (apanas), coklat (dingin) Fe2O3
Putih (panas / dingin) 16
Garam Na, K, Ba, Ca, Mg,
Pb
Analisis cara kering
• Pemeriksaan warna nyala logam
– sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat, beberapa
kristal dipijarkan menggunakan kawat platina (Pt) di atas
bunsen.

17
Reaksi Basah
Uji dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.
Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
Terbetuknya endapan
Pembebasan gas
Perubahan warna
Analisis cara basah
 Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati
adanya perubahan yang terjadi, yang pada
umumnya berupa terbentuknya endapan, timbulnya
gas, dan perubahan warna.
Pembentukan Kompleks
Fenomena penting yang sering terjadi “bila
kompleks terbentuk adalah kenaikan
kelarutan”
Banyak endapan bisa melarut karena
pembentukan kompleks
Contoh :
AgCN(s) + CN-  [Ag(CN)2]-
Penambangan CN berlebih menyebabkan
endapan berubah menjadi ion yang larut
CONTOH ION KOMPLEKS
[ Fe (CN)6 ]4-
Fe (CN)6 ]3-
[ Cu (NH3)4 ]2+
[ Cu (CN)4 ]3-
Reaksi Pengendapan …

Ksp adalah tetapan kesetimbangan untuk


kelarutan suatu senyawa ionik yang sukar larut.
MmAn(s) m M+(aq) + n A-(aq)
Ksp = [M+]m [A-]n
Suatu larutan jenuh perak klorida mengandung
0,0015 g zat terlarut dalam 1 liter. Hitung Ksp, bila
diketahui Mr AgCl = 143,3 !

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq) Ksp = [Ag+] [Cl-]


Reaksi Pengendapan
Prediksi terbentuknya endapan: Qsp vs Ksp

Harga Ksp, dapat dibandingkan dengan harga hasil kali


konsentrasi ion-ionnya, Qsp untuk mengetahui apakah larutan
sudah membentuk endapan atau belum.

Qsp = Ksp: pada saat larutan jenuh, tidak ada lagi solut yang akan terlarut.
Qsp > Ksp: endapan akan terbentuk.
Qsp< Ksp: Larutan belum jenuh, tidak ada endapan yang terbentuk.
Reaksi Pembentukan Komplek

(merah darah)

25
Tugas Mandiri
Jelaskan dan berikan contoh reaksi :
Reaksi redoks
Reaksi asam basa
Reaksi pengendapan
Reaksi pembentukan kompleks
Kesetimbangan Reaksi
Klasifikasi Kation
Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer
Pb2+, Hg+, Ag+
Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk endapan
dengan H2S
Cu 2+, Hg(2+), Bi2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn3+
Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan
sebelumnya
Mg, Na, NH4+, Li, K+
SKEMA ANALISIS
SAMPEL

+ HCl Gol II, III, IV, V

Golongan I + H2S Gol III, IV, V

Golongan II (NH4)2S Gol IV, V

Golongan III (NH4)2CO3 Golongan V

Golongan IV
Golongan Kation

Acidify to Add
Add
Add pH 0.5; NH3/NH4+
(NH4)2HPO4
add H2S buffer(pH 8)
6M HCl
Centrifuge

Centrifuge

Centrifuge

Centrifuge
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Analisis Kation
 Menurut sistematika berikut, kation digolongkan berdasarkan atas
perbedaan kelarutan dari garam kloria, sulfida dan karbonat sebagai
berikut : Gol I (Gol. Asam Klorida), II (Gol. Asam Sulfida), III (Gol.
Amonium Sulfida), IV (Gol. Amonium Karbonat), V (Gol. Sisa).

dan 5
Golongan 4 , dapat mengendap dengan larutan Amonium Karbonat
Analisis Kation Golongan I

Garam klorida :

larut dalam suhu panas

atau dengan H2SO4 memebentuk


endapan putih PbSO4
Suatu sampel diketahui mengandung kation golongan I. Ditam- bahkan pereaksi
perak nitrat terbentuk endapan putih. Endapan dicuci dengan air panas,
penambahan K2CrO4 pada filtrat air panasnya membentuk endapan kuning.
Endapan sisa setelah penambahan air panas larut seluruhnya dengan penambahan
amoniak. Tentukan kation yang ada dan yang tidak ada? jelaskan alasan anda!
Pemisahan Golongan I
Copyright : hendri.apt@gmail.com 33
34

Anda mungkin juga menyukai