Analisis Kation
Analisis Kation
Analisis makro
Kuantitas zat 0,5 – 1 g
Volume yang dipakai sekitar 20 ml
Analisis semimikro
Kuatitas zat sekitar 0,05 g
Volume yang dipakai sekitar 1 ml
Analisis mikro
Kuatitas zat kurang dari 0,01 g
Volume yang dipakai < 1 ml
Keuntungan analisis semi mikro
Bau Rupa
Asam Asetat : K2CrO4 :
bau khas cuka / scorpion Butiran berwarna Kuning
Reaksi Redoks
Kesetimbangan Kimia
Reaksi Pengendapan
Pengamatan Kesimpulan
Pengarangan karena pembakaran dan Zat-zat organik
terbentuk karbondioksida
Hitam tapi tidak disertai pembakaran dan Garam Cu,Mn, Ni
bau
Kuning (panas), putih (dingin) ZnO dan garam-garam Zn
Kuning coklat (panas), kuning (dingin) SnO2 dan BiO3
Kuning (panas / dingin) PbO dan garam Pb
Coklat (panas / dingin) CdO dan garam Cd
Merah hitam (apanas), coklat (dingin) Fe2O3
Putih (panas / dingin) 16
Garam Na, K, Ba, Ca, Mg,
Pb
Analisis cara kering
• Pemeriksaan warna nyala logam
– sedikit zat dalam gelas arloji dibasahi HCl pekat, beberapa
kristal dipijarkan menggunakan kawat platina (Pt) di atas
bunsen.
17
Reaksi Basah
Uji dilakukan dengan zat-zat dalam larutan.
Suatu reaksi diketahui berlangsung bila:
Terbetuknya endapan
Pembebasan gas
Perubahan warna
Analisis cara basah
Hasil reaksi dapat diketahui dengan mengamati
adanya perubahan yang terjadi, yang pada
umumnya berupa terbentuknya endapan, timbulnya
gas, dan perubahan warna.
Pembentukan Kompleks
Fenomena penting yang sering terjadi “bila
kompleks terbentuk adalah kenaikan
kelarutan”
Banyak endapan bisa melarut karena
pembentukan kompleks
Contoh :
AgCN(s) + CN- [Ag(CN)2]-
Penambangan CN berlebih menyebabkan
endapan berubah menjadi ion yang larut
CONTOH ION KOMPLEKS
[ Fe (CN)6 ]4-
Fe (CN)6 ]3-
[ Cu (NH3)4 ]2+
[ Cu (CN)4 ]3-
Reaksi Pengendapan …
Qsp = Ksp: pada saat larutan jenuh, tidak ada lagi solut yang akan terlarut.
Qsp > Ksp: endapan akan terbentuk.
Qsp< Ksp: Larutan belum jenuh, tidak ada endapan yang terbentuk.
Reaksi Pembentukan Komplek
(merah darah)
25
Tugas Mandiri
Jelaskan dan berikan contoh reaksi :
Reaksi redoks
Reaksi asam basa
Reaksi pengendapan
Reaksi pembentukan kompleks
Kesetimbangan Reaksi
Klasifikasi Kation
Golongan I : membentuk endapan dengan HCl encer
Pb2+, Hg+, Ag+
Golongan II : tidak bereaksi dengan HCl, membentuk endapan
dengan H2S
Cu 2+, Hg(2+), Bi2+, Cd2+, As3+, As5+, Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn3+
Golongan III : membentuk endapan dengan NH4S
Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Al3+, Zn2+, Mn2+
Golongan IV : membentuk endapan dengan (NH4)2 CO3
Ca2+, Sr2+, Ba2+
Golongan V : tidak bereaksi dengan reagen golongan
sebelumnya
Mg, Na, NH4+, Li, K+
SKEMA ANALISIS
SAMPEL
Golongan IV
Golongan Kation
Acidify to Add
Add
Add pH 0.5; NH3/NH4+
(NH4)2HPO4
add H2S buffer(pH 8)
6M HCl
Centrifuge
Centrifuge
Centrifuge
Centrifuge
Copyright © The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.
Analisis Kation
Menurut sistematika berikut, kation digolongkan berdasarkan atas
perbedaan kelarutan dari garam kloria, sulfida dan karbonat sebagai
berikut : Gol I (Gol. Asam Klorida), II (Gol. Asam Sulfida), III (Gol.
Amonium Sulfida), IV (Gol. Amonium Karbonat), V (Gol. Sisa).
dan 5
Golongan 4 , dapat mengendap dengan larutan Amonium Karbonat
Analisis Kation Golongan I
Garam klorida :