Anda di halaman 1dari 42

INDIKATOR NASIONAL MUTU

PELAYANAN RUMAH SAKIT

DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN


DASAR HUKUM

PP 47/2021 tentang Penyelenggaraan Permenkes 80/2020 tentang Komite


Bidang Perumahsakitan Mutu RS

Pasal 62 : RS harus memberikan laporan Pasal 10 ayat (2) : Komite Mutu


pemenuhan indikator nasional mutu memiliki fungsi a.l pengumpulan
pelayanan kesehatan dan insiden data, analisis capaian, validasi dan
keselamatan pasien kepada Kemenkes. pelaporan data indikator prioritas
dan indikator mutu nasional RS

Permenkes 12/2020 tentang


Akreditasi RS Permenkes 14/2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada
Pasal 13 : RS harus memberikan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
laporan pemenuhan indikator Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
nasional mutu pelayanan
kesehatan dan insiden keselamatan Standar RS Pemerintah dan Swasta  RS
pasien kepada Kemenkes harus melakukan pengukuran indikator mutu
secara berkala.
UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN

Peningkatan Mutu Internal 01 Peningkatan Mutu Eksternal


Dilakukan oleh Pihak Eksternal
Internal Continous Quality Faskes melalui Sertifikasi
Improvement dilakukan oleh ataupun Akreditasi
Fasilitas kesehatan dengan
melakukan : penetapan indikator
mutu, melakukan pengukuran,
evaluasi (PDSA/PDCA) dan
Perbaikan

02
INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan

kepentingan
Untuk menilai apakah transparansi publik
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik
terbaik yang diperoleh
melalui proses kaji
Memberikan umpan banding
balik kepada fasyankes
INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT

• Kepatuhan kebersihan tangan • Kepatuhan waktu visite Dokter


1 7
• Pelaporan hasil kritis laboratorium
• Kepatuhan penggunaan APD 8
2
• Kepatuhan penggunaan formularium
• Kepatuhan identifikasi pasien 9 nasional
3 • Kepatuhan terhadap alur klinis
• Waktu tanggap Operasi Seksio 10 (clinical pathway)
4 sesarea emergensi • Kepatuhan upaya pencegahan risiko
11 pasien jatuh
• Waktu tunggu rawat jalan
5 • Kecepatan waktu tanggap komplain
12
• Penundaan operasi elektif • Kepuasan pasien
6 13
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan


Numerator

Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya


Denominator dilakukan dalam periode observasi

Inklusi Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan


terindikasi harus melakukan kebersihan tangan

Eksklusi Tidak ada

Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan


x 100 %

Formula Jumlah total peluang kebersihan tangan yang


seharusnya dilakukan dalam periode observasi
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan

• Minimal 200 peluang per unit


• Non probability Sampling –
hasil observasi /pengamatan Consecutive sampling
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan  Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel  Analisis dilakukan setiap
Teknik
sampling bulan/ triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

observasi

Pengumpulan TARGET
≥85%
Data
2. Kepatuhan Penggunaan APD

Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi


Numerator dalam periode observasi

Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan


Denominator APD dalam periode observasi

Semua petugas yang terindikasi harus


Inklusi menggunakan APD

Eksklusi Tidak ada

Formula
2. Kepatuhan Penggunaan APD

 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30


 Rumus Slovin jika jumlah populasi >
30
hasil observasi /pengamatan  Non Probability Sampling –
menggunakan formulir Consecutive Sampling  Pelaporan dilakukan setiap
pengumpulan data/aplikasi bulan/triwulan/tahunan
pelaporan  Analisis dilakukan setiap
Besar sampel bulanan/triwulan/tahunan
Teknik
sampling
Sumber data Pelaporan
analisis

observasi

Pengumpulan TARGET 100%


Data
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi


Numerator
pasien secara benar dalam periode observasi

Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode


Denominator observasi

Semua pemberi pelayanan yang memberikan


Inklusi pelayanan kesehatan.

Eksklusi Tidak ada

Formula
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien

 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30


 Rumus Slovin jika jumlah populasi >
Hasil observasi /pengamatan 30
menggunakan formulir  Non Probability Sampling –
pengumpulan data/aplikasi Consecutive Sampling
pelaporan  Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel
bulan,triwulan, tahunan
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling
bulan, triwulan, tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

observasi

Pengumpulan TARGET 100%


Data
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi

Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea


Numerator emergensi kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio
sesarea emergensi ≤ 30 menit

Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio


sesarea emergensi kategori I
Denominator

Seksio sesarea emergensi kategori I


Misalnya : fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau tali
Inklusi pusat menumbung, gagal vakum/forsep, ruptur uteri imminent,
ruptur uteri, perdarahan ante partum dengan perdarahan aktif

Eksklusi Tidak ada

Formula
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi >
30
 Probability Sampling – Simple Random
Sampling/Stratified Random sampling
 Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel bulan/triwulan/tahunan
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling triwulan/tahunan
Data sekunder dari laporan
operasi maupun rekam medis Sumber data Pelaporan
analisis

Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
Data dikumpulkan
secara retrospektif

Waktu 30 menit dihitung sejak diputuskan operasi sampai dengan incisi


5. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Numerator Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 60 menit

Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi


Denominator

Pasien yang berobat rawat jalan


Inklusi
Pasien medical check up , pasien poli gigi, Pasien yang
mendaftar online atau anjungan mandiri datang lebih dari 60 menit
Eksklusi dari waktu yang sudah ditentukan , Pasien yang ada tindakan pasien
sebelumnya

Formula
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/Stratified Random sampling
Data sekunder
• Catatan Pendaftaran Pasien rawat jalan  Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel
• Rekam medik Pasien rawat jalan Teknik bulan/triwulan/tahunan
• Formulir waktu tunggu rawat jalan sampling  Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET

Waktu tunggu rawat jalan dihitung sejak pasien kontak dengan petugas pendaftaran (saat petugas
pendaftaran menanyakan dan mencatat data pasien atau saat pasien melakukan konfirmasi
kehadiran untuk pendaftaran online) sampai mendapat pelayanan dokter/dokter spesialis
6. Penundaan Operasi Elektif

Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari


Numerator
1 jam

Denominator Jumlah pasien operasi elektif

pasien operasi elektif


Inklusi

Penundaan operasi atas indikasi medis


Eksklusi

Formula
6.Penundaan Operasi Elektif
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi >
30
 Probability Sampling – Simple Random
Data sekunder dari laporan  Pelaporan dilakukan setiap
Sampling
operasi maupun rekam medis bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling bulan,triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan < 5%
Data TARGET

Waktu Penundaan 60 menit dihitung sejak waktu operasi yang dijadwalkan sampai dengan
pelaksanaan operasi.
7. Ketepatan Waktu Visite Dokter

Numerator Jumlah pasien yang di-visite Dokter pada pukul 06.00 – 14.00

Jumlah pasien yang diobservasi


Denominator

Inklusi Visite dokter pada pasien rawat inap

Pasien yang baru masuk rawat inap pada hari


Eksklusi tersebut atau pasien konsul

Formula
7. Ketepatan Waktu Visit Dokter
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan unit pelayanan)
Data sekunder dari laporan  Pelaporan dilakukan setiap
visit dalam rekam medis bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling bulan, triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium

Numerator Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤30 menit

Denominator Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi

Inklusi Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi


kategori hasil kritis

Tidak ada
Eksklusi

Formula
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium

 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30


 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Simple Random
Sampling / Systematic Random Sampling
Data sekunder dari laporan  Pelaporan dilakukan setiap
hasil tes kritis maupun rekam bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel
medis  Analisis dilakukan setiap
Teknik
sampling bulan. triwulan/tahunan

Sumber data Pelaporan


analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan 100%
Data TARGET

Waktu lapor hasil kritis laboratorium dihitung sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah
dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan sampai dilaporkan hasilnya kepada
dokter yang meminta pemeriksaan
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional

Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan


Numerator formularium nasional

Denominator Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi

Inklusi Resep yang dilayani rumah sakit

• Obat yang diresepkan di luar FORNAS tetapi dibutuhkan pasien dan


telah mendapatkan persetujuan komite medik dan direktur.
Eksklusi • Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS karena stok obat
nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong.

Formula
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional

 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30


 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/ Systematic random Sampling
Data sekunder dari lembar  Pelaporan dilakukan setiap
resep bulan/triwulan/tahunan
Besar sampel
 Analisis dilakukan setiap
Teknik
sampling bulan, triwulan/tahunan

Sumber data Pelaporan


analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)

Numerator Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway

Denominator Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang
diobservasi

Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang


Inklusi lingkup CP yang diukur
 Pasien pulang atas permintaan sendiri
 Pasien meninggal
Eksklusi  Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis pasien
dalam perkembangan pelayanan

Formula
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
 Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan masing-masing
Clinical Pathway)
Data sekunder dari rekam medis
 Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel bulan/triwulan/tahunan
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling
bulan,triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET

CP dievaluasi adalah kepatuhan 5 CP prioritas nasional (hipertensi, DM , TB, HIV, keganasan)


11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh

Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan


Numerator ketiga upaya pencegahan risiko jatuh

Denominator Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi

Inklusi Pasien Rawat inap berisiko tinggi jatuh

 Pasien tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun


intervensi
Eksklusi  Pasien yang menolak intervensi

Formula
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh

 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30


 Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan Unit Pelayanan)
Data sekunder dari rekam medik  Pelaporan dilakukan setiap
Besar sampel bulan/triwulan/tahunan
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling bulan, triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan 100%
Data TARGET

Kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh dinilai dari dilakukannya asesmen awal, asesmen
ulang dan monitoring intervensi
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain

Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai


Numerator
waktu yang ditetapkan berdasarkan grading

Denominator Jumlah Komplain yang disurvei

Inklusi Semua komplain

Eksklusi Tidak ada

Formula
12. Ketepatan Waktu Tanggap Komplain

 total sampel jika jumlah populasi ≤ 30


 Rumus Slovin jika jumlah populasi >
30
Data sekunder dari Laporan  Probability Sampling – Simple Random  Pelaporan dilakukan setiap
komplain Sampling
Besar sampel bulan/triwulan/tahunan
Teknik  Analisis dilakukan setiap
sampling bulan, triwulan/tahunan
Sumber data Pelaporan
analisis

Data dikumpulkan
secara retrospektif
Pengumpulan ≥ 80%
Data TARGET

Waktu tanggap diukur sesuai dengan grading complain.


13. Kepuasan Pasien

Sesuai dengan survei kepuasan masyarakat


Capaian berdasarkan PermenPAN RB No. 14 Tahun 2017

Inklusi Seluruh pasien

Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner


Eksklusi dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi.

Formula
13. Kepuasan Pasien

 Tabel Sampel Krejcie and Morgan


 Stratified Random Sampling (berdasarkan
unit pelayanan)
Data primer dengan lembar  Pelaporan dilakukan setiap
kuesioner survei kepuasan pasien 6 bulan/ semesteran
Besar sampel
Teknik  Analisis dilakukan setiap 6
sampling bulan/tahunan
Sumber Pelaporan
data analisis

Survei

Pengumpulan Skor ≥ 76.61


Data TARGET
INDIKATOR MUTU PRIORITAS UNIT
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN
• Kepatuhan identifikasi pasien (profil indikator terlapir di INM RS)
• Peningkatan komunikasi efektif (handover)
• Peningkatan keamanan obat yg perlu diwaspadai
• Kepastian tepat lokasi,prosedur dan tepat pasien operasi
• Pengurangan infeksi
• Pengurangan resiko jatuh
• Pengurangan resiko jatuh
INDIKATOR PELAYANAN KLINIS PRIORITAS
• LAMA OPERASI PASIEN SECTIO CAESARIA ≤ 60 menit
INDIKATOR SESUAI TUJUAN RUMAH SAKIT
• Pasien CKD yang dirujuk
INDIKATOR TERKAIT PERBAIKAN SISTEM
• Assesmen awal keperawatan lengkap dalam 6 jam pada pasien IGD
INDIKATOR TERKAIT MANAJEMEN RESIKO
• RESIKO KEBAKARAN
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1. Kepatuhan identifikasi pasien (profil indikator terlapir di INM RS)


2. Peningkatan komunikasi efektif (handover)
• numerator
• denominator : Jumlah pasien yang disampling yang melakukan komunikasi
3. Peningkatan keamanan obat yg perlu diwaspadai (high alert)
• numerator : jumlah obat high alert yang ditemukan tanpa label
• Denominator: jumlah obat high alert yang berlabel
4. Kepastian tepat lokasi,prosedur dan tepat pasien operasi
•Numerator : Jumlah check list keselamatan pasien operasi yang dinyatakan lengkap
(hitung performat)
• Denominator : jumlah seluruh Tindakan operasi dalam satu bulan
5. Pengurangan resiko infeksi (Profil indikator terlampir di INM RS)
6. Pengurangan resiko jatuh (Profil indikator terlampir di INM RS)
INDIKATOR PELAYANAN KLINIS PRIORITAS
• LAMA OPERASI PASIEN SECTIO CAESARIA ≤ 60 menit
• Numerator : Jumlah persalinan dengan seksio caesaria yang lama tindakannya ≤
60 menit
• Denominator : Jumlah total persalinan dengan seksio caesaria
• Target : 100%
INDIKATOR SESUAI TUJUAN RUMAH SAKIT
• Pasien CKD yang dirujuk
• Numerator : Jumlah pasien CKD yang membutuhkan pelayanan HD yang dirujuk
• Denominator : Jumlah total pasien CKD yang memerlukan HD
• Target : 0%
INDIKATOR TERKAIT PERBAIKAN SISTEM
• Assesmen awal keperawatan lengkap dalam 6 jam pada pasien IGD
• Numerator : Jumlah Assesmen keperawatan yang lengkap dalam 6 jam
• Denominator : Jumlah seluruh assesmen keperawatan IGD
• Target : 100%
INDIKATOR TERKAIT MANAJEMEN RESIKO
• RESIKO KEBAKARAN
Indikator Mutu Prioritas Unit

IGD (Waktu tunggu transfer pasien dari IGD kerawat inap < 6 jam)
• NUMERATOR : Jumlah Pasien IGD dengan waktu transfer < 6 jam dalam 1 bulan
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh pasien IGD dalam 1 bulan
• TARGET : ≥ 80 %

PONEK ( Kejadian Kematian Ibu Persalinan Karena Pre Eklampsia)


• NUMERATOR : Jumlah ibu melahirkan yang meninggal karena pereklampsia dalam 1 bulan
• DENOMINATOR: Jumlah total ibu melahirkan dengan preeclampsia pada satu bulan
tersebut
• TARGET : ≤ 30%

PERINATOLOGI (Kematian Bayi > 48 jam )


• NUMERATOR : Jumlah kejadian kematian bayi rawat inap > 48 jam dalam satu bulan
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh bayi rawat inap dalam satu bulan
• TARGET : ≤ 0,24 % (internasional) atau ≤ 0,25% (Indonesia)
ICU (Rata - rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam )
• NUMERATOR : Jumlah Pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam dalam 1 bulan
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh pasien yang dirawat diruang intensif dalam 1 bulan
• TARGET : 0%

IBS (Terpenuhinya assessment pra anastesi oleh dokter anastesi)

• NUMERATOR : Jumlah pasien yang dilakukan assessment pra anestesi oleh dokter anastesi
• DENOMINATOR: Jumlah total pasien yang akan dilakukan anestesi
• TARGET : 100%

RAWAT INAP ( Assesment awal medis rawat inap lengkap dalam 24 jam pada pasien rawat inap)

• NUMERATOR : Jumlah assesment awal medis rawat inap yang lengkap dalam 24 jam
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh assesment awal medis rawat inap
• TARGET : 100%

RAWAT INAP ( Assesment awal keperawatan lengkap dalam 24 jam pada pasien rawat inap )

• NUMERATOR : Jumlah seluruh dokumen asessment keperawatan yang di isi lengkap pada dokumen pasien yang rawat
inap <24 jam
• DENOMINATOR:Jumlah seluruh dokumen asessment keperawatan yang di observasi
• TARGET : 100%
PERAWATAN BEDAH (Kepatuhan site marking pasien operasi)
• NUMERATOR : Jumlah pasien operasi yang dinyatakan ada site marking lengkap dalam 1 bulan
• DENOMINATOR:Jumlah operasi elektif dalam 1 bulan
• TARGET : 100%

PERAWATAN DELIMA (Angka kepatuhan pemberian ASI eksklusif bayi baru lahir selama rawat inap)

• NUMERATOR : Jumlah bayi baru lahir yang hanya diberikan ASI eksklusif selama di rumah sakit sejak bayi dilahirkan.
• DENOMINATOR:Jumlah seluruh bayi baru lahir di rumah sakit
• TARGET : 100%

INSTALASI FARMASI (Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi pasien IGD)

• NUMERATOR : Jumlah kumulatif waktu tunggu pelayanan obat jadi pasien IGD
• DENOMINATOR: Jumlah pasien IGD yang menyerahkan resep obat jadi
• TARGET : 100%
LABORATORIUM ( Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ( standar : waktu ≤140 menit) kimia darah dan darah
rutin )
• NUMERATOR : Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien mendaftar diloket laboratorium sampai dengan keluarnya
hasil yang sudah diekspertasi
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
• TARGET : 100%
UTDRS (Pemenuhan kebutuhan darah pada pasien transfuse)
• NUMERATOR : Jumlah permintaan darah yang dapat dipenuhi dalam satu bulan
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh permintaan darah dalam satu bulan
• TARGET : 100%

INSTALASI GIZI (Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien)

• NUMERATOR : Jumlah pasien rawat inap yang disurvei untuk mendapat makanan tepat waktu selama satu bulan
• DENOMINATOR: Jumlah pasien rawat inap yang disurvei selama satu bulan
• TARGET : ≥ 90 %

CSSD( Ketepatan pemprosesan sterillisasi alat)


• NUMERATOR : Jumlah alat yang di sterilkan
• DENOMINATOR: Total keseluruhan alat yang disterilkan
• TARGET : 100%

REKAM MEDIK ( Kelengkapan berkas rekam medis lengkap 24 jam setelah mendapatkan pelayanan
(standar : ≤20 menit)
• NUMERATOR : Jumlah dokumen rekam medik yang diisi lengkap dan dikembalikan dalam waktu ≤ 24 jam setelah pasien pulang
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh pasien pulang
• TARGET : 100%
IPS RS ( Pengelolaan limbah padat berbahaya sesuai aturan keselamatan)
• NUMERATOR : Jumlah limbah padat yang dikelola sesuai dengan standar prosedur operasional yang diamati
• DENOMINATOR: Jumlah total proses pengelolaan limbah padat yang diamati
• TARGET : 100%

RAWAT JALAN ( Waktu tunggu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan)
• NUMERATOR : Jumlah kumulatif waktu penyediaan rekam medik sampel rawat jalan yang diamati
• DENOMINATOR: Total sampel penyediaan rekam medik yang diamati
• TARGET : 0%

LAUNDRY (Tidak adanya kejadian linen yang hilang)


• NUMERATOR : Jumlah linen bersih + Jumlah linen kotor
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh linen
• TARGET : 100%

KAMAR JENAZAH ( Waktu tanggap pelayanan pemulasaran jenazah (≤2 jam)


• NUMERATOR : Jumlah kumulatif waktu pelayanan pemusalaran jenazah (≤ 2 jam)
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh jenazah
• TARGET :100 %
RADIOLOGI ( Waktu tunggu pemeriksaan foto thorax ( ≤ 3 jam))
• NUMERATOR : Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax ( ≤ 3 jam)
• DENOMINATOR: Jumlah total pasien yang difoto thorax
• TARGET :100%

PPI ( Kepatuhan pengelolaan limbah padat infeksius)

• NUMERATOR : Jumlah kepatuhan petugas pelayanan limbah padat infeksius yang dikelola sesuai dengan SPO yang
diamati
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh petugas pelayanan limbah padat infeksius yang diamati
• TARGET : 100%

FISIOTERAPI (Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medic)

• NUMERATOR : Jumlah seluruh pasien di program rehabilitasi medik dalam satu bulan dikurangi jumlah pasien yang
mengalami kesalahan tindakan rehabilitasi medik dalam satu bulan
• DENOMINATOR: Jumlah seluruh pasien yang di program rehabilitasi medik dalam satu bulan
• TARGET : 100 %

K3 (Insiden tertusuk jarum suntik di rawat inap)

• NUMERATOR : Jumlah seluruh kejadian tertusuk jarum


• DENOMINATOR: Jumlah seluruh tindakan resiko tertusuk jarum
• TARGET : 0%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai