Anda di halaman 1dari 22

ASPEK KEUANGAN

DALAM PERENCANAAN USAHA


Kelompok 5
Fadillah Nur Indah (64191335)

Anita Nopitasari (64191327)

Indah Dwi Wulandari (64191441)

Aqillah Purwanti (64191603)

Yunisa Puspitasari (64191577)

Zikriadani (64191479)

Bagas Yudistira (64191320)

Umar Faruq (64191524)


Aspek Keuangan
Tahapan yang perlu dilalui oleh calon wirausaha terkait aspek
keuangan sebelum memulai usaha:
• Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha
• Perkirakan keuntungan dan kerugian usaha
• Perkirakan neraca keuangan usaha
• Perkiraan laba rugi usaha
• Perkirakan arus kas usaha
Kendala terikat aspek keuangan dalam memulai usaha:

• Kurangnya modal usaha


• Kesulitan menghitung modal awal untuk
memulai usaha.
• Kurangnya inovasi
Manfaat membuat rencana aspek keuangan:

1. Memahami secara baik berapa sebenarnya modal


yang diperlukan untuk usaha
2. Mengetahui modal minimumyang diperlukan untuk
usaha
3. Mengetahui secara baik apakah usaha tersebut
menguntungkan secara jangka pendek maupun
jangka panjang
Menghitung Modal Usaha
Adapun cara menghitung modal usaha bisnis adalah sebagai berikut:

Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional

 Modal investasi adalah uang yang diinvestasikan investor instrumen keuangan untuk tujuan mencari
keuntungan. Dana yang berbentuk moneter menjadi modal investasi ketika digunakan dalam produksi
untuk membeli peralatan, tenaga kerja, dan elemen tenaga kerja lainnya. .
 Modal kerja adalah seluruh biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan barang dan bahan baku
guna pengembangan usaha.
 Modal operasional adalah seluruh uang yang digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan
operasional bisnis.
Contoh Cara Menghitung Modal Usaha PT Bangun Rintis:
PT Bangun Rintis baru saja membuka usaha dengan mengeluarkan modal awal, sebagai berikut:
Modal Investasi
Laptop Rp 7.000.000
Meja-kursi Rp 10.000.000
WiFi Rp 2.000.000
Handphone Rp 3.500.000
Printer Rp 6.000.000
Legalitas usaha Rp 1.000.000
Total Rp 30.000.000
Modal Kerja
Kertas HVS Folio 4 Rim @50.000 Rp 200.000
Printer Ink 3 warna @50.000 Rp 150.000 +
Total Rp 350.000
Modal Operasional
Upah pegawai 2 orang @ 1.500.000 Rp 3.000.000
Tagihan listrik Rp 200.000
Tagihan air Rp 200.000 +
Total Rp 3.400.000
Dari catatan keuangan di atas, dapat dilihat PT Bangun Rintis memiliki modal investasi sebesar Rp
30.000.000. Sedangkan, modal kerja yang dimiliki sebesar Rp 350.000 dan modal operasional sebesar Rp
3.400.000.

Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional

Modal Awal = Rp30.000.000,00 + Rp350.000,00 + Rp3.400.000,00

Modal Awal = Rp33.750.000,00

Modal awalnya diketahui sebesar Rp 33.750.000. Biasanya, cara menghitung modal awal memakai rumus di
atas dilakukan dalam periode satu bulan atau sesuai ketentuan perusahaan.
Perkiraan Neraca
Neraca merupakan laporan keuangan yang menunjukkan posisi harta, utang, dan modal.
• Harta : semua kekayaan baik yang begerak maupun yang tidak bergerak yang dimiliki oleh perusahaan
• Utang : semua kewajiban yang belum dibayar oleh perusahaan
• Modal : dana awal untuk mendirikan suatu perusahaan dan dana tersebut digunakan untuk aktivitas
perusahaan dan dimiliki oleh pemilik perusahaan

Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam waktu tertentu setiap
saat dibutuhkan. Secara garis besar, neraca menggambarkan jumlah harta diposisi aktiva dan jumlah utang
serta modal (ekuitas) diposisi pasiva.
Komponen harta yang tergambar diposisi, yaitu :
1. Aktiva lancar terdiri dari :
a. Kas
b. Rekening pada bank (giro dan tabungan)
c. Deposito berjangka
d. Surat-surat berharga
e. Piutang/Kredit yang diberikan
f. Persediaan
g. Biaya yang dibayar dimuka
h. Pendapatan yang masih harus diterima
Komponen harta yang tergambar diposisi, yaitu :
2. Aktiva tetap terdiri dari :
a. Aktiva tetap berwujud :
o Tanah
o Mesin
o Bangunan
o Akumulasi penyusutan
o Aktiva tetap lainnya
b. Aktiva tetap tidak berwujud :
o Good will
o Hak cipta
o Lisensi
o Merek dagang
komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas)
tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut :
1. Utang lancar (kewajiban jangka pendek) terdiri dari :
a. Utang dagang
b. Utang wesel
c. Utang bank
d. Utang pajak
e. Biaya yang masih harus dibayar
f. Utang sewa guna usaha
g. Utang dividen
2. Utang jangka panjang terdiri dari :
h. Utang hipotek
i. Utang obligasi
j. Utang bank jangka panjang
komponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas)
tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut :
3. Modal (ekuitas) terdiri dari :
a. Modal saham
b. Aigo saham
c. Laba ditahan
d. Modal sumbangan

Berdasarkan neraca terlihat jelas berapa kebutuhan dana untuk investasi dan
modal kerja, apabila dana pengadaan aktiva terbatas, untuk memulai usaha bisa
dilakukan dengan cara :
 Mencari investor/mengajak kerjasama orang lain untuk berusaha
 Mencari pinjaman (utang)
Perkiraan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement atau profit and loss statement) adalah salah satu bagian laporan
keuangan perusahaan dalam periode akuntansi tertentu yang berisikan pendapatan serta beban
perusahaan, lalu menghasilkan laba/rugi bersih. Laporan ini terdiri atas pendapatan selama periode
berjalan dan beban, baik beban usaha maupun diluar usaha selama periode berjalan.
 Tujuan membuat laporan laba rugi
1. Perhitungan besar pajak perusahaan
2. Memberikan informasi dari perolehan laba atau rugi semua periode
3. Menjadi referensi evaluasi bagi manajemen perusahaan untuk menetapkan langkah-langkah apa saja
yang harus diambil di periode yang akan datang
4. Memberikan informasi apakah langkah yang ditempuh menjadi efisien atau tidak dari besaran beban
atau biaya perusahaan
 Manfaat laporan laba rugi
1. Sebagai bahan evaluasi kinerja perusahaan
2. Memajukan perusahaan
3. Mengetahui risiko yang dihadapi
4. Sebagai tolok ukur keberhasilan perusahaan
5. Untuk analisa strategi perusahaan
Elemen yang harus ada dalam laporan laba rugi
1. Laba kotor
Laba ini merupakan elemen yang membantu kamu mengukur pendapatan perusahaan yang
dilakukan secara langsung terhadap penjualan produk selama satu periode akuntansi. Laba
kotor memiliki indikasi langsung terhadap kemampuan perusahaan untuk menutupi biaya
produksi
2. Laba bersih
Laba bersih merupakan kelebihan pendapatan dari hasil penjualan bersih pada harga pokok
penjualan setelah dipotong biaya seperti pajak penghasil dan operasi. Pendapatan dan total
beban operasi, beban pokok penjualan serta tarif pajak penghasilan adalah faktor yang dapat
mempengaruhi laba bersih
3. Laba operasi
Laba ini mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam mendapatkan pendapatan sesuai
bisnis utamanya. Karena pada laba operasi ini terdapat selisih antara penjualan dengan
seluruh beban dan biaya operasi
4. Laba sebelum pajak
Laba sebelum pajak merupakan jumlah dari laba yang didapatkan perusahaan sebelum pajak
penghasilan
Perhitungan harga pokok penjualan
Harga Pokok Penjualan atau HPP adalah jumlah pengeluaran dan beban yang dikeluarkan
secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk atau jasa. Nilai HPP
biasanya digunakan sebagai penentu dan patokan berapa laba yang diinginkan oleh perusahaan
 Komponen dalam harga pokok penjualan
1. Persediaan awal barang dagang
2. Persediaan akhir barang dagang
3. Pembelian bersih
 Pembelian kotor
 Pengurangan harga
 Retur pembelian
 Potongan pembelian
4. Penjualan bersih
 Retur pembelian
 Pembelian kotor
 Pengurangan harga
 Cara menghitung harga pokok penjualan
1. Rumus menghitung penjualan bersih
Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
2. Rumus menghitung pembelian bersih
Pembelian bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur
Pembelian + Potongan Pembelian)
3. Rumus menghitung persediaan barang
Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
4. Rumus menghitung harga pokok penjualan
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
Perkiraan Arus kas
Laporan arus kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama periode tertentu serta
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber kas dan
pengunaannya. Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan juga ada pula yang bersifat
insidental. Menurut (Umar, 2009) kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur
modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Aliran kas dikelompoknya menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Aliran kas permulaan (initial cash flow) Aliran kas permulaan yang berhubungan dengan pengeluaran
untuk investasi.
2. Aliran kas operasional (operational cash flow) Aliran kas yang biasanya mempunyai selisih neto yang
positif yang dapat dipakai untuk mencicil pengembalian investasinya.
3. Aliran kas terminal (terminal cash flow) Aliran kas dari nilai aktiva tetapyangdianggap sudah tidak
mempunyai nilai ekonomis lagi dan pengembalian modal kerja awal.
Jenis jenis arus kas
1. Metode langsung pada laporan arus kas adalah metode pembuatan laporan arus kas yang
cara menghitungnya secara langsung dari aktivitas operasi yang didasarkan dari penerimaan
dan pengeluaran perusahaan dagang.
Contoh metode langsung
Jenis jenis arus kas
2. Metode tidak langsung
Pengertian metode tidak langsung merupakan metode yang digunakan untuk membuat
laporan kas yang arus kas besarnya dibandingkan aktivitas operasi perusahaan dihitung
berdasarkan dari laporan laba rugi kemudian menyesuaikan dengan amortisasi dan
penyusutan.
Contoh metode tidak langsung
Thank you
For Listening

Anda mungkin juga menyukai