Anda di halaman 1dari 46

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Poppy Dewi Puspitawati


Disajikan dalam kegiatan
Bimbingan Teknis bagi Guru Pamong CLC SMP

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PAUD DIKMAS, DIKDAS DAN DIKMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
2021
SISTEMATIKA
● LATAR BELAKANG PROFIL PELAJAR PANCASILA?

● PROFIL PELAJAR PANCASILA?

● ELEMEN KUNCI NILAI-NILAI PROFIL PELAJAR PANCASILA?

● CONTOH ALUR PERKEMBANGAN NILAI-NILAI PROFIL PELAJAR


PANCASILA?
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
• Sebagai kementerian yang mengemban amanat mengendalikan pembangunan
SDM melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan memajukan kebudayaan, Kemendikbud dalam menentukan visi
kementerian berdasarkan pada capaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi
Presiden pada RPJMN Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi
Kemendikbud 2020-2024 adalah:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi Presiden


untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri,
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


• Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung terwujudnya
visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki secara
konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan
profesionalitas dan integritas.
• Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan
dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan
kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong
royong, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan kebudayaan,
bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai dengan Visi dan
Misi Presiden tersebut.

• Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai dengan
tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


VISI PENDIDIKAN INDONESIA Beriman,
bertakwa kepada Berkebinekaan


Tuhan YME, dan Global
berakhlak mulia

mewujudkan Indonesia maju yang


berdaulat, mandiri, dan Bergotong-
Mandiri
berkepribadian melalui terciptanya PELAJAR Royong

Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, PANCASILA


kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, bergotong royong, dan
“ Bernalar Kreatif
berkebinekaan global Kritis

6
Sumber: Ainun Na’im (2020). Kebijakan dan Program Kemendikbud 2020-2024 7
MENGAPA PANCASILA?
FUNGSI DAN KEDUDUKAN
Pancasila sebagai……
1. Jiwa Bangsa Indonesia
2. Kepribadian Bangsa Indonesia
3. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
4. Dasar Negara Indonesia
5. Sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia
6. Perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara
7. Cita cita dan tujuan bangsa Indonesia
QUIZ 1#

• Apakah yang dimaksud dengan Pembelajar sepanjang hayat,


mengapa perlu menjadi pembelajar sepanjang hayat? bagaimana
implementasinya?
• Jelaskan fungsi dan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dan
berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
TANTANGAN
1.MILENIAL
2.GLOBALISASI
3.REVOLUSI INDUSTRI 4.0
4.PANDEMI COVID 19
1. Milenial
2. globalisasi

1) Deteritorialisasi yang berarti batas -- batas geografi


ditiadakan atau tidak lagi berperan dan tidak lagi
menentukan,
2) Transnasionalisme ialah mentiadakan batas - batas
geografis seperti blok - blok,
3) Mutilokal dan translokal, dimana globalisasi memberikan
kesempatan bagi manusia di berbagai belahan dunia
membuka horison hidupnya seluas dunia, tanpa
kehilangan kelokalannya

Ulrich Beck dalam Sindhunata (2003)


33. Revolusi Industri 4.0
Tahap-Tahap Revolusi Industri
1800 1900 2000-sekarang

Penemuan Mesin Penemuan listrik Inovasi teknologi


Uap mendorong dan assembly line informasi, Revolusi Industri ke-4
munculnya kapal yang komersialiasi
uap, kereta api, meningkatkan personal computer, Kegiatan
dll produksi barang dll. manufaktur
terintegrasi melalui
penggunaan
teknologi wireless
Fase periode Revolusi Industri membutuhkan dan big data
masa yang semakin singkat dari waktu ke waktu secara masif
1
3. Revolusi Industri Ke-4
Internet dan Dunia Digital
Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Marketplace Online Health Services


Collaborative

Smart Smart City Smart Appliances


Saat ini berbagai macam
Manufacturing
kebutuhan manusia telah banyak
menerapkan dukungan internet
dan dunia digital sebagai wahana
interaksi dan transaksi 5
Revolusi Industri 4.0 = Dua Sisi Koin
• keuntungan bagi sektor industri
→ meningkatnya efisiensi • tantangan baru bagi para tenaga
produksi dan terjadi peningkatan kerja →
produktivitas serta daya saing terjadinya pengurangan tenaga
kerja karena adanya otomasi atau
pemanfaatan robot dalam proses
produksi manufaktur 
Generasi Milenial & Revolusi Industri 4.0
• pintar dan menguasai teori
• memiliki kemampuan belajar (learning ability) tinggi untuk mengikuti
perubahan yang berlangsung cepat
• menguasai bahasa-bahasa teknologi baru
• kemampuan mengolah dan menyerap data dan informasi
4.Pandemi covid 19

a. Ekonomi: Banyak kegiatan ekonomi terhenti atau


menurun yang berakibat pada pemutusan hubungan kerja,
lapangan kerja menurun, angka pengangguran meninggi,
dst.
b. Sosial: Interaksi sosial, kasus orang yang stres atau
tertekan (masalah psikologis)
c. Pendidikan: Perubahan pelaksanaan pendidikan – bila
pengelolaan kurang baik bisa terjadi penurunan mutu
pendidikan terjadi Learning Loss
Sudah satu tahun lebih pandemi COVID-19 terjadi dan berpotensi
menimbulkan dampak sosial negatif yang berkepanjangan

Kekerasan pada anak dan risiko


Putus sekolah Penurunan capaian belajar
eksternal
Anak harus bekerja Kesenjangan capaian belajar Kekerasan yang tidak terdeteksi

● Risiko putus sekolah dikarenakan ● Perbedaan akses dan kualitas ● Tanpa sekolah, banyak anak yang
anak “terpaksa” bekerja untuk selama pembelajaran jarak jauh terjebak di kekerasan rumah
membantu keuangan keluarga di dapat mengakibatkan kesenjangan tanpa terdeteksi oleh guru.
tengah krisis pandemi COVID-19. capaian belajar, terutama untuk
anak dari sosio-ekonomi berbeda. Risiko eksternal
Persepsi orang tua
“Learning loss”
● Banyak orang tua yang tidak bisa ● Ketika anak tidak lagi datang ke
melihat peranan sekolah dalam ● Studi menemukan bahwa sekolah, terdapat peningkatan resiko
proses belajar mengajar apabila pembelajaran di kelas untuk pernikahan dini, eksploitasi
proses pembelajaran tidak dilakukan menghasilkan pencapaian anak terutama perempuan, dan
secara tatap muka. akademik yang lebih baik saat kehamilan remaja.
dibandingkan dengan PJJ.

19
QUIZ 2
• Strategi apa yang diperlukan bagi para pendidik
untuk menyiapkan Generasi muda menghadapi
beberapa tantangan yang telah dijelaskan
sebelumnya.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
PROFIL PELAJAR PANCASILA
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.”

• Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keimanan
dan ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia terhadap diri sendiri, sesama manusia,
alam, dan negaranya. Ia berpikir dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai ketuhanan sebagai panduan
untuk memilah dan memilih yang baik dan benar, serta menjaga integritas dan keadilan.

• Pelajar Indonesia senantiasa berpikir dan bersikap terbuka terhadap kemajemukan dan perbedaan,
serta secara aktif berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan manusia sebagai bagian dari
warga Indonesia dan dunia. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, Pelajar Indonesia memiliki identitas
diri selaku representasi budaya luhur bangsa, menghargai dan melestarikan budayanya, sambil
berinteraksi dengan berbagai budaya lainnya. Ia peduli pada lingkungannya dan menjadikan
kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


• Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap
mempelajari hal-hal baru, serta gigih dalam mencapai tujuannya. Pelajar Indonesia
gemar dan mampu bernalar secara kritis dan kreatif. Ia menganalisis masalah
menggunakan kaidah berpikir saintifik dan mengaplikasikan alternatif solusi secara
inovatif. Ia aktif mencari cara untuk senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan
bersikap reflektif agar dapat terus mengembangkan diri dan berkontribusi kepada
bangsa, negara, dan dunia.

• Ada enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam
elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dan
berkesinambungan satu sama lain.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


PROFIL PELAJAR PANCASILA

6 Karakteristik Pelajar
Pancasila
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
“ Sumber daya manusia (SDM) yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai Pancasila.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


ELEMEN KUNCI NILAI-NILAI
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam
Berakhlak Mulia hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya
sehari-hari.
Elemen Kunci Berakhlak Mulia:
▪ Akhlak beragama: Mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti
dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang
Akhlak Akhlak ▪ Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting
bernegara beragama dilakukan bersamaan dengan menjaga dan merawat orang lain dan
lingkungan sekitarnya
▪ Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di
Akhlak
Akhlak atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain
kepada
pribadi
alam ▪ Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan
sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan
Akhlak
alam, agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini
kepada
manusia maupun generasi mendatang
▪ Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga
negara

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan

Berkebinekaan Global tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya
baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen Kunci Berkebinekaan Global:


Mengenal dan Menghargai Budaya: mengenali, mengidentifikasi, dan
mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara
Kemampuan komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan identitas
Mengenal komunikasi dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok
dan interkultural sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global.
menghargai dalam berinteraksi
budaya Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama:
dengan sesama
memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan
masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun
kesalingpahaman dan empati terhadap sesama.
Refleksi dan
tanggung jawab Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan: secara reflektif
terhadap memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya agar terhindar dari
pengalaman prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, sehingga dapat
kebinekaan menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar
sesama; dan kemudian secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang
damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan
yang berkelanjutan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Gotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan
suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah
dan ringan.
Elemen Kunci Gotong Royong:

Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan


senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan
Kolaborasi Kepedulian sikap positif terhadap orang lain.

Kepedulian: memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi


atau keadaan di lingkungan fisik sosial.

Berbagi Berbagi: memberi dan menerima segala hal yang penting bagi
kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani
kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama
sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang
Mandiri bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.

Elemen Kunci Mandiri:

Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi : Melakukan


refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi
dimulai dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta
keterbatasan dirinya, sehingga ia akan mampu mengenali dan
Kesadaran menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai
akan diri dan dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Regulasi diri
situasi yang
dihadapi
Regulasi diri: mampu mengatur pikiran, perasaan, dan
perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai
Bernalar Kritis informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.
Elemen Kunci Bernalar Kritis:
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan: memiliki rasa
keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi dan
mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut.
Memperoleh dan Menganalisis
memproses dan Menganalisis dan mengevaluasi penalaran: dalam pengambilan keputusan,
informasi dan mengevaluasi menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam
gagasan penalaran pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan analisis serta
evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
Merefleksi Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: melakukan refleksi terhadap
Mengambil berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya
pemikiran dan
keputusan
Merefleksi
proses berpikir proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan.
pemikiran dan
proses berpikir Mengambil keputusan: mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan
informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.

Elemen Kunci Kreatif:

Menghasilkan gagasan yang orisinal: menghasilkan gagasan


yang terbentuk dari hal paling sederhana, seperti ekspresi
pikiran dan/atau perasaan, sampai dengan gagasan yang
kompleks untuk kemudian mengaplikasikan ide baru sesuai
Menghasilkan dengan konteksnya guna mengatasi persoalan dan
Menghasilkan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian.
karya dan
gagasan yang
tindakan yang
orisinal Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal:
orisinal
menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan
kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai
dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan
sekitarnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


• Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilainilai budaya
Indonesia dan Pancasila, yang adalah fondasi bagi segala arahan pembangunan
nasional. Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar
dalam, masyarakat Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang
berkewargaan global - dapat menerima dan memanfaatkan keragaman sumber,
pengalaman, serta nilai-nilai dari beragam budaya yang ada di dunia, namun
sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


QUIZ 3#
• Jelaskan pentingnya 6 karakteristik profil pelajar
Pancasila sebagai fondasi bagi para pelajar Generasi
penerus bangsa
CONTOH ALUR PERKEMBANGAN
NILAI-NILAI
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Contoh Alur Perkembangan
✔ Setiap elemen memiliki alur perkembangan.
✔ Capaian Pembelajaran tidak harus merujuk pada alur perkembangan ini

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Alur Perkembangan Profil Mandiri
Di Akhir Fase A (Usia 6-9 Di Akhir Fase B (Usia 10-12 Di Akhir Fase C (Usia 13-15 Di Akhir Fase D (Usia 16-
Dimensi Sub-dimensi tahun), pelajar tahun), pelajar tahun), pelajar 18 tahun) pelajar

Kesadaran Diri Mengenali Emosi Mengidentifikasi berbagai Menggambarkan pengaruh Memahami bahwa emosi Menjelaskan sebab-akibat
dan pengaruhnya emosi yang dialami dan orang lain, situasi, dan yang dirasakan dan merefleksikan secara
menggambarkan situasi peristiwa yang terjadi berpengaruh pada kritis dari emosi yang
yang mungkin terhadap emosi yang perilakunya dan dirasakannya, serta
membangkitkan emosi ini dirasakannya serta menggambarkan mengidentifikasi respon
menggambarkan perbedaan konsekuensi emosi emosi yang tepat untuk
emosi yang dirasakan pada terhadap perilakunya menunjang performa
situasi yang berbeda dalam konteks dirinya pada berbagai
pembelajaran, sosial, dan konteks pembelajaran,
pekerjaan sosial, dan pekerjaan

Mengenali Mengidentifikasi dan Menggambarkan kekuatan Mengidentifikasi gaya Mengevaluasi efektivitas


kualitas dan menggambarkan diri, tantangan yang belajar dan kebiasaan kerja strategi pembelajaran dan
minat dirinya kemampuan, prestasi, dan dihadapi, dan pengaruh yang disukai, serta memilih latihan yang biasanya
serta tantangan ketertarikannya secara kualitas dirinya terhadap berbagai strategi digunakan, serta
yang dihadapi subjektif pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang sesuai mengembangkan strategi
belajar untuk dengan tugas tertentu dan rencana
mengidentifikasi keahlian pengembangan diri pada
yang ingin dikembangkan konteks pembelajaran,
sosial, dan pekerjaan di
masa depan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Alur Perkembangan Profil Mandiri
Di Akhir Fase A (Usia 6- Di Akhir Fase B (Usia 10-12 Di Akhir Fase C (Usia 13-15 Di Akhir Fase D (Usia 16-
Dimensi Sub-dimensi 9 tahun), pelajar tahun), pelajar tahun), pelajar 18 tahun) pelajar

Kesadaran Mengembangkan Melakukan refleksi Melakukan refleksi Memonitor kemajuan Melakukan refleksi
Diri refleksi diri terhadap apa yang terhadap kekuatan, belajar yang dicapai terhadap umpan balik
telah dipelajari kelemahan, dan prestasi serta memprediksi dari teman, guru, dan
orang dewasa lainnya,
tentang dirinya dirinya, serta tantangan pribadi dan serta informasi-
sendiri berdasarkan mengidentifikasi faktor- akademik yang akan informasi karier yang
pengalaman di faktor yang dapat muncul berlandaskan akan dipilihnya untuk
rumah dan di membantunya dalam pada pengalamannya menganalisis
sekolah mengembangkan diri dan untuk karakteristik dan
mengatasi mempertimbangkan keterampilan yang
kekurangannya strategi belajar yang dibutuhkan dalam
menunjang atau
berdasarkan umpan balik sesuai menghambat
dari para guru kehidupan dan
kariernya di masa
depan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Alur Perkembangan Profil Mandiri
Fase A Fase B Fase C Fase D
Dimensi Sub-dimensi (6-8 tahun) (9-11 tahun) 12-14 tahun 15-18 tahun

Regulasi Diri Regulasi Emosi Mengenali emosi- Mengidentifikasi dan Memprediksi konsekuensi Mengendalikan dan
emosi yang menggambarkan dari ekspresi emosi yang menyesuaikan emosi
dialaminya dan strategi untuk tidak tepat dan menyusun yang dialaminya secara
mengekspresikan mengelola dan langkah-langkah untuk tepat ketika menghadapi
emosinya saat menyesuaikan emosi mengatur perilaku di situasi yang menantang
berinteraksi pada situasi baru berbagai situasi agar dan menekan pada
dengan orang lain baginya mendapatkan penilaian yang konteks belajar, relasi,
diinginkan dari orang lain dan pekerjaan

Penetapan tujuan Menetapkan Menilai faktor-faktor Merencanakan dan Menetapkan tujuan


dan rencana tujuan dan (kekuatan dan merancang strategi yang pengembangan diri secara
strategis rencana belajar kelemahan) yang ada dapat menunjang spesifik dan merancang
pengembangan berdasarkan pada dirinya dalam pencapaian tujuan belajar, strategi yang sesuai untuk
diri arahan dari orang upaya mencapai pengelolaan dan menghadapi tantangan-
dewasa tujuan belajar dan pengembangan diri dengan tantangan yang akan
pengembangan mempertimbangkan dihadapi pada konteks
pembelajaran, sosial dan
dirinya kekuatan dan kelemahan pekerjaan yang akan
dirinya serta tantangan- dipilihnya di masa depan
tantangan yang dihadapi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Alur Perkembangan Profil Mandiri
Fase A Fase B Fase C Fase D
Dimensi Sub-dimensi (6-8 tahun) (9-11 tahun) 12-14 tahun 15-18 tahun

Regulasi Diri Menunjukkan Mengerjakan tugas Mempertimbangkan, Mengkritisi efektivitas Menentukan prioritas
inisiatif dan belajar yang sudah memilih dan dirinya dalam bekerja pribadi, berinisiatif
bekerja secara menjadi rutinitas mengadopsi berbagai secara mandiri dengan mencari dan
mandiri secara mandiri dan strategi serta mengidentifikasi hal-hal mengembangkan
mencoba berinisiatif yang menunjang maupun pengetahuan dan
berstrategi menjalankannya untuk menghambat dalam keterampilan yang
mengerjakan tugas mendapatkan hasil mencapai tujuan spesifik sesuai tujuan di
serta belajar yang diinginkan masa depan
mengidentifikasi
sumber bantuan
jika diperlukan

Mengembangkan Melaksanakan Menjalankan aktivitas Memonitor, memilih dan Menganalisis efektivitas


pengendalian dan aktivitas belajar di belajar rutin yang telah menggunakan strategi strategi belajar secara
disiplin diri kelas dan dibuat secara mandiri belajar yang efektif untuk kritis dan mengarahkan
menyelesaikan dan mulai menerapkan mencapai tujuan aktivitas belajar secara
tugas-tugas dalam strategi belajar untuk spesifik untuk mencapai
waktu yang telah mendapat hasil belajar tujuan di masa depan
disepakati. yang diinginkan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Alur Perkembangan Profil Mandiri
Fase A Fase B Fase C Fase D
Dimensi Sub-dimensi (6-8 tahun) (9-11 tahun) 12-14 tahun 15-18 tahun

Regulasi Diri Menjadi individu Menghadapi Tetap bertahan Menilai, mengadaptasi dan Menyesuaikan rencana
yang percaya diri, situasi baru mengerjakan tugas memodifikasi strategi yang dan strategi
resilien, dan dengan percaya ketika dihadapkan sudah dibuat, dan pengembangan dirinya
adaptif diri dan tetap dengan tantangan, membuat rencana baru dengan
bertahan menyusun strategi serta menjalankan kembali mempertimbangkan
mengerjakan dan menyesuaikan tugasnya dengan keyakinan minat dan tuntutan pada
tugas-tugas-tugas cara kerjanya ketika baru konteks belajar maupun
rutin di bawah upaya pertama yang pekerjaan yang akan
bimbingan orang dilakukannya tidak dijalaninya dimasa
dewasa berhasil depan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


▪ Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden, Kemendikbud berkomitmen untuk menciptakan
Pelajar Pancasila. Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi
global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
▪ Enam karakteristik dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan global,
mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Masing-masing nilai tersebut memiliki
elemen kunci.
▪ Elemen kunci berakhlak mulia adalah akhlak beragama; akhlak pribadi; akhlak kepada manusia;
akhlak kepada alam; dan akhlak bernegara.
▪ Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
berkomunikasi interkulturan dalam berinteraksi dengan sesama; dan relfeksi dan tanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan.
▪ Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi; kepedulian; dan berbagi.
▪ Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
▪ Elemen kunci bernalar kritis adakah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan;
menganalisis dan mengevaluasi penalaran; mengambil keputusan; dan merefleksi pemikiran dan
proses berpikir.
▪ Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta menghasilkan
gagasan yang orisinal.
▪ Setiap elemen memiliki alur perkembangan. Capaian Pembelajaran tidak harus merujuk pada alur
perkembangan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Profil Pelajar Pancasila Bagaimana profil pelajar yang ingin dibentuk oleh
pembelajaran paradigma baru?
Pada Profil Pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari lintas disiplin ilmu
tertuang dalam 6 dimensi. Setiap dimensi memiliki beberapa elemen yang menggambarkan
lebih jelas kompetensi dan karakter yang dimaksud. Selaras dengan tahap perkembangan
peserta didik serta sebagai acuan bagi pembelajaran dan asesmen, indikator kinerja pada setiap
elemen dipetakan dalam pada setiap fase. Secara umum 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila
beserta elemen di dalamnya adalah sebagai berikut:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia


Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia
memahami ajaran
agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan
sehari- hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia;
(d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebhinekaan global
meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural
dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap
pengalaman kebhinekaan.
3. Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan
dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah 4
kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Profil Pelajar Pancasila

4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun
kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar
kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, refleksi pemikiran dan proses
berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif
terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal.

5
Bagaimana profil pelajar dibangun di satuan
pendidikan?
Intrakurikuler
Kompetensi dan karakter yang
dijabarkan dalam Profil Pelajar Muatan Pelajaran
Pancasila dibangun dalam Kegiatan/pengalaman
keseharian dan dihidupkan dalam belajar.
diri setiap individu peserta didik
Beriman,
melalui budaya sekolah, bertakwa kepada Projek Penguatan Profil
pembelajaran intrakurikuler, Tuhan Yang
Pelajar Pancasila (SD -
Maha Esa,
projek penguatan profil Pelajar berakhlak mulia SMA)
Pancasila, maupun Projek Penguatan Profil
Mandiri
ekstrakurikuler. Berkebinekaan
global Pelajar Pancasila dan
Pelajar Budaya Kerja (SMK)
Indonesi Projek Lintas Disiplin Ilmu
a yang kontekstual dan berbasis
pada kebutuhan
Bernalar kritis
Bergotong masyarakat/permasalahan di
royong
lingkungan sekolah.

Budaya Sekolah Kreatif

Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi, serta Kegiatan untuk
norma yang berlaku mengembangkan minat
di sekolah. dan bakat.

6
Terima kasih

Hatur Nuhun

Anda mungkin juga menyukai