Anda di halaman 1dari 34

*P4K*

(PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN


PENCEGAHAN KOMPLIKASI)

Wiwin windayani Am.Keb


Ayuni Am.Keb
1
Kondisi kesehatan ibu dan anak di
Indonesia saat ini masih sangat penting
untuk ditingkatkan serta mendapat
perhatian khusus

2
PROGRAM KIA
Kesehatan Ibu
dan Anak
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada
periode kelahiran

INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA


YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK

LAHIR MATI
KEMATIAN BBL

KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK
Prinsip Pengelolaan Program
KIA
Bertujuan untuk memantapkan & meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif &
efisien. Pemantapan pelayanan KIA diutamakan pada
kegiatan pokok:
1. Peningkatan pelayanan antenatal
2. Peningkatan pertolongan persalinan
3. Peningkatan deteksi dini risiko tinggi/ komplikasi,
4. Peningkatan penanganan komplikasi
5. Peningkatan pelayanan neonatal & ibu nifas
Pelayanan Antenatal
 Pelayanan antenatal selengkapnya mencakup
anamnesis, pemeriksaan fisik, px laboratorium atas
indikasi, intervensi, implementasi dan evaluasi.
 Penerapan operasional:
1. Timbang badan & ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama
kehamilan
5. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid lengkap
6. Pemeriksaan HB
7. Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Lab)
8. Pemeriksaan protein Urin
9. Pemeriksaan Urin Reduksi
10. Perawatan payudara
11. Senam hamil
12. Pemberian Obat Malaria
13. Pemberian Kapsul Minyak Yodium
14. Temu wicara/konseling

7
Pertolongan Persalinan
Tenaga kesehatan yang berhak menolong
persalinan: dokter umum, dokter obsgyn, bidan,
perawat.
Prinsip penolong persalinan yang baik, prinsipnya:
1. Sterilitas/ pencegahan infeksi.
2. Metode pertolongan persalinan sesuai standar
pelayanan.
3. Merujuk kasus yang memerlukan tingkat pelayanan
lebih tinggi.
Deteksi Dini Ibu Hamil Berisiko

Faktor resiko ibu hamil:


1. Primigravida ≤ 20 tahun/ ≥ 35 tahun
2. Anak ≥ 4
3. Jarak persalinan terakhir & kehamilan sekarang
kurang dari 2 th
4. Tinggi badan ≤ 145 cm
5. BB ≤ 38 kg / Lila ≤ 23,5 cm
6. Kelainan bentuk tubuh, ex: kelainan tl belakang /
panggul
Lanjutan…
7. Riwayat hipertensi
8. Sedang / pernah menderita
penyakit kronis
9. Riwayat kehamilan buruk
10. Riwayat persalinan beresiko
11. Riwayat nifas beresiko
12. Riwayat keluarga menderita DM,
hipertensi, cacat kongenital
Pelayanan kesehatan neonatal
• Bertujuan meningkatkan akses neonatus thdp
pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini
mungkin bila tdpt kelainan pada bayi/ bayi mengalami
mslh kesehatan.
• Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan
pendekatan komprehensif, meliputi:
 pemeriksaan tanda bahaya spt kemungkinan infeksi
bakteri
 Perawatan tali pusat
Lanjutan..
• Pelayanan kesehatan neonatal dasar
menggunakan pendekatan komprehensif,
meliputi:
 pemeriksaan tnd bhya spt kemungkinan
infeksi bakteri
 Perawatan tali pusat
 Imunisasi
 Konseling pada ibu & keluarga
 Penanganan & rujukan kasus
 Penanganan kesh neonatus oleh tenaga kesh
sdktnya 2 x dlm mgg pertama & 1 x dlm mgg
kedua stlh lahir
Pelayanan kesehatan bayi
1. Pemberian imunisasi dasar (BCG, Polio 1-4,
Hepatitis B 1 s/d 3 & campak)
2. Stimulasi deteksi intervensi tumbang bayi
3. Pemberian vit A (6-11 bln)
4. Konseling ASI eksklusif & pemberian mak
pndmpng ASI
5. Konseling pencegahan hipotermi &
perawatan kesh bayi di rumah
6. Penanganan & rujukan kasus
Pelayanan kesehatan balita
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan setiap
bulan yang tercatat dlm buku KIA/ KMS
2. Pemantauan tumbuh kembang ( motorik kasar,
motorik halus, bahasa, sosialisasi &
kemandirian) minimal 2 x/ thn
3. Suplementasi vit A dosis tinggi (200.000 IU)
diberikan pd balita 2 x/ thn
4. Kepemilikan & pemanfaatan buku KIA oleh
setiap anak balita
• Pelayanan KB berkualitas → pelayanan KB
sesuai Pelayanan
standar dgnKB berkualitas
menghormati hak individu
shg diharapkan mampu meningkatkan derajat
kesehatan & menurunkan tingkat fertilitas
(kesuburan).
• Pelayanan KB bertujuan untuk menunda,
menjarangkan dengan metode kontrasepsi.
Buku KIA
Sebagai alat integrasi pelayanan kesehatan Ibu dan
Anak
Manfaat Buku KIA
Umum
Ibu dan anak mempunyai catatan kesehatan
yang lengkap, sejak ibu hamil sampai anak
berumur lima tahun
Khusus
1. Untuk mencatat dan memantau kesehatan ibu
dan anak
2. Alat komunikasi dan penyuluhan yang dilengkapi
dengan informasi penting bagi ibu, keluarga dan
masyarakat tentang kesehatan, gizi dan standar
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
3. Alat untuk mendeteksi secara dini
adanya gangguan atau masalah
kesehatan ibu dan anak
4. Catatan pelayanan gizi dan kesehatan
ibu dan anak termasuk rujukannya

18
Komponen Ibu dalam Buku KIA
Kesehatan
• Ibu Hamil
• Ibu Bersalin
• Ibu Nifas
• KB

Catatan Kesehatan Ibu


P4K (Perencanaan Persalinan
& Pencegahan Komplikasi)
Buku KIA
dalam mendukung Kesehatan Ibu dan Anak
Sebagai alat untuk meningkatkan surveilance,
monitoring dan sistem informasi
catatan kesehatan berguna dalam
pelayanan kesehatan ibu dan anak walaupun
diberikan oleh petugas kesehatan yang berbeda
indikator komitmen pemerintah terhadap
kesehatan ibu dan anak
KESIMPULAN

• Buku KIA salah satu intervensi


pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan ibu dan anak.

• Bila Buku KIA dimanfaatkan secara


maksimal sejak ibu hamil sampai anak
berusia 5 tahun diharapkan berkonstribusi
terhadap penurunan AKI, AKB dan AKBAL.
• Peran kader & profesi sangatlah penting
untuk mendukung kelangsungan
pemanfaatan buku KIA dalam pelayanan
yang integratif dan komprehensif.

• Peran sarana pelayanan kesehatan


sangatlah penting untuk mendukung
kelangsungan pemanfaatan buku KIA
dalam pelayanan yang integratif dan
komprehensif

23
PENGERTIAN P4K …

MERUPAKAN SUATU KEGIATAN YANG DIFASILITASI OLEH BIDAN


DI DESA DALAM RANGKA PERAN AKTIF SUAMI, KELUARGA
DAN MASYARAKAT DALAM MERENCANAKAN PERSALINAN
YANG AMAN DAN PERSIAPAN MENGHADAPI KOMPLIKASI
BAGI IBU HAMIL, TERMASUK PERENCANAAN PENGGUNAAN
KB PASCA PERSALINAN DENGAN MENGGUNAKAN STIKER
SEBAGAI MEDIA NOTIFIKASI SASARAN DALAM RANGKA
MENINGKATKAN CAKUPAN DAN MUTU PELAYANAN
KESEHATAN BAGI IBU DAN BAYI BARU LAHIR
(DEPKES RI, 2010).

24
Tujuan yang diharapkan dari stiker Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) yaitu

1. Semua ibu hamil terdata dan rumahnya tertempel stiker P4K.


2. Bidan memberikan pelayanan antenatal sesuai dengan
standar
3. Ibu hamil dan keluarganya mempunyai rencana persalinan
termasuk KB yang dibuat bersama dengan penolong
persalinan
4. Bidan menolong persalinan sesuai dengan standar
5. Bidan memberikan pelayanan nifas sesuai dengan standar
6. Keluarga menyiapkan biaya persalinan, kebersihan, dan
kesehatan lingkungan (sosial budaya)

25
7. Adanya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal
maupun non formal dan forum peduli KIA/pokja
posyandu dalam rencana persalinan termasuk KB
pasca persalinan sesuai dengannya perannya masing –
masing.
8. Ibu mendapatkan pelayanan kontrasepsi pasca
persalinan
9. Adanya kerjasama yang mantap antara bidan, petugas
pustu, forum peduli KIA, dukun bayi, dan pendamping
persalinan.
26
Komponen P4K dengan Stiker Menurut Depkes
RI, komponen dari stiker Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
adalah:
a. Fasilitas aktif oleh Bidan Fasilitas aktif yang
harus diberikan bidan kepada ibu hamil dan ibu
bersalin antara lain:
◦ 1) Pencatatan ibu hamil
◦ 2) Dasolin/ tabulin
◦ 3) Donor darah
◦ 4) Transport/ambulan desa
◦ 5) Suami/keluarga menemani ibu pada saat bersalin
◦ 6) IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
◦ 7) Kunjungan nifas
◦ 8) Kunjungan rumah
27
Peran dalam P4K
Peran Puskesmas, Bidan, kader
A.Peran Puskesmas
1. Menentukan target sasaran, memastikan
ketersediaan logistik (stiker, buku KIA) bagi
setiap ibu hamil untuk keberlangsungan ANC
2. Memnatau pelaksanaan program P4K dengan
melakukan supervisi Fasilitatif terhadap bidan
di desa, PWS – KIA.
3. Menjajaki pertemuan dengan kader, untuk
mencari masukan – masukan dari masyarakat
tentang program P4K 28
b. Peran Bidan
1) Masa Kehamilan
1)Melakukan pemeriksaan ibu hamil (ANC)
sesuai standar minimal 4 kali
2)Melakukan penyuluhan dan konseling pada
ibu hamil dan keluarga
3)Melakukan kunjungan rumah
4)Melakukan rujukan apabila diperlukan
5)Melakukan pencatatan pada : Kartu ibu,
Kohort Ibu, Buku KIA

29
6) Membuat laporan (PWS KIA)
7) Memberdayakan unsur – unsur masyarakat
termasuk suami, keluarga, dan kader untuk
terlibat aktif dalam program P4K. untuk
melaksanakan komponen – komponen P4K
dengan stiker di wilayahnya melalui
peretemuan rapat koordiansi tingkat desa.

30
Hambatan dalam Pemasangan
Stiker P4K
1. Belum semua desa mempunyai jadwal pertemuan
antara bidan desa, kepala desa, dan tokoh agama
untuk membahas dan menyepakati calon donor
darah, transportasi dan pembiayaan
2. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui
golongan darah masing-masing.
3. Kurang pro aktif suami, keluarga, kader, dukun
untuk memantau secara intensif keadaan ibu hamil
4. Ketidaksiapan petugas dalam memberi pelayanan
bulin dan penanganan komplikasi yang terjadi.

31
Pada dekade menekan Angka Kematian Ibu
tahun 90 Gerakan (AKI) dan Angka Kematian
Sayang Ibu Bayi (AKB) dan deteksi dini
(GSI) penyakit HIV/AIDS

tahun 2007
Program Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K)

tahun 2010
Kelas Ibu Hamil
33
Terimakasih atas perhatiannya ..
Semoga bermanfaat ….

34

Anda mungkin juga menyukai