Anda di halaman 1dari 27

Perkembangan Kognitif

pada Bayi
Dosen Pengampu: Dr. Afandi, M. Pd
Anggota Kelompok

Putri Januariza
Aulia Nur Rahmania F1071221009
F1071221061

WAHYUNI
Maya Novita Sari F1071221055
F1071221021
Pembahasan
01 Teori Perkembangan 02 Belajar, Mengingat,
Bayi Piaget dan Konseptualisasi

03 Perbedaan Individu dan 04 Perkembangan Bahasa


Penilaian
01
Teori Perkembangan
Bayi Piaget
Teori Perkembangan Bayi Piaget

Progres Kognitif

Tahap Sensorimotor

Mengevaluasi Tahap Sensorimotor Piaget


1. Teori Perkembangan Bayi Piaget
Piaget berpikir bahwa seperti halnya tubuh fisik kita yang
memiliki struktur yang memungkinkan kita beradaptasi dengan
dunia, kita juga membangun struktur mental yang juga membantu
beradaptasi. Piaget menekankan jika anak-anak secara aktif
membangun dunia kognitif mereka sendiri.
Piaget mengembangkan beberapa konsep, yaitu skema,
asimilasi, akomodasi, organisasi, ekuilibrium, dan ekuilibrasi.
a. Skema
Bayi berusaha membangun pemahaman tentang dunia, otak yang
sedang berkembang menciptakan skema. Hal ini merupakan tindakan
atau representasi mental yang mengatur pengetahuan. Skema perilaku
(aktivitas fisik) mencirikan masa bayi, dan skema mental (aktivitas
kognitif) berkembang di masa kanak-kanak.
b. Asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi karena anak-anak menggunakan skema yang ada untuk menghadapi
informasi atau pengalaman baru. Akomodasi terjadi ketika anak-anak menyesuaikan
skema mereka untuk mempertimbangkan informasi dan pengalaman baru.

c. Organisasi
Piaget menyatakan anak-anak secara kognitif mengatur pengalaman mereka. Organisasi
ini ialah pengelompokkan perilaku dan pemikiran terisolasi ke dalam sistem tingkat
tinggi. Penyempurnaan organisasi terus menerus merupakan bagian inheren dari
pengembangan.

d. Ekuilibrasi dari tahapan perkembangan asimilasi dan akomodasi selalu membawa


anak ke tempat yang lebih tinggi. Anak pasti mengalami konflik kognitif atau
ketidakseimbangan. Pencarian internal akan keseimbangan menciptakan motivasi untuk
berubah.
Ada pergerakan yang cukup besar
antara kondisi ekuilibrium dan
disekuilibrium kognitif karena
asimilasi dan akomodasi berkerja
sama untuk menghasilkan perubahan
kognitif. Ekuilibrasi adalah
mekanisme dimana anak-anak
berpindah dari satu tahap pemikiran
ke tahap berikutnya. Cara anak
bernalar pada satu tahap berbeda
dengan cara mereka bernalar pada
tahap lainnya.
2. Tahap Sensorimotor

Tahap ini berlangsung dari lahir hingga sekitar 2 tahun. Bayi


membangun pemahaman tentang dunia dengan mengoordinasikan
pengalaman indrawi (seperti melihat dan mendengar) dan tindakan
fisik dan motorik, karena itu disebut sensorimotor. Tahap sensorimotor
terbagi menjadi 6 subtahapa, yaitu:
a. Refleks sederhana, bulan pertama. Sensasi dan tindakan
dikoordinasikan terutama melalui tindakan menyerupai refleks.
b. Kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler prime, pada usia 1-4 bulan.
Bayi mengoordinasikan sensasi dan dua jenis skema: kebiasaan dan
reaksi melingkar primer.
c. Reaksi sirkular sekunder, berkembang pada usia 4 dan 8 bulan.
Reaksi sirkular sekunder ialah suatu aksi yang diulangi karena akibat-
akibatnya. Bayi juga meniru beberapa tindakan sederhana.
d. Koordinasi sirkular sekunder berkembang pada usia 8 dan 12
bulan. Bayi harus mengoordinasikan penglihatan dan sentuhan,
tangan dan mata. Tindakan menjadi lebih diarahkan ke luar.
Perubahan signifikannya ialah melibatkan koordinasi skema dan
intensionalitas.

e. Reaksi melingkar tersier, kebaruan, keingintahuan yang


berkembang pada usia 12 dan 18 bulan. Bayi menjadi tertarik dengan
banyak sifat benda dan banyak hal yang dapat mereka wujudkan pada
benda.

f. Internalisasi skema yang berkembang antara usia 18 dan 24


bulan. Bayi mengembangkan kemampuan untuk menggunakan
simbol-simbol primitif. Simbol adalah gambar atau kata sensorik
yang terinternalisasi yang mewakili suatu peristiwa.
3. Mengevaluasi Tahap Sensorimotor Piaget

Piaget membuka cara baru dalam memandang bayi adalah


mengoordinasikan kesan sensorik mereka dengan aktivitas motorik mereka.
Namun, dunia kognitif bayi tidak dikemas secara rapi seperti apa yang
digambarkan Piaget dan beberapa penejelasan Piaget tentang penyebab
perubahan di perdebatkan.

Perkembangan persepsi dan ekspektasi ahli teori, seperti Eleanor Gibson


(2001) dan Elizabeth Spelke (2009), berpendapat bahwa kemampuan
perseptual bayi sangat berkembang sangat awal dalam perkembangannya.
Spelke menyimpulkan bahwa bayi muda menginterpretasikan dunia sebagai
peristiwa yang dapat diprediksi.
02
Belajar,
Mengingat,dan
konseptualisasi
Perkembangan Belajar Mengingat Bayi

Bayi 0-1 bulan Bayi 1-3 bulan Bayi 3-6 bulan


Mulai mengulangi gerakan
untuk membantu pertumbuhan Mulai memperhatikan dan Mengenali dan merespon ketika
otak dan memori mengenali wajah orang namanya dipanggil,merespon
disekitarnya dan mulai percakapan dengan membuat suara
mengenali
Bayi 6-9 bulan Bayi 9-12 bulan
Mulai mengingat sebab- Mulai mencoba mengulang kata-
akibat,misalnya melihat apa yang kata,mulai merespon dengan cara
terjadi ketika menggoyangkan menggeleng atau melambaikan
mainan tangan ketika menolak sesuatu
Konsep Konseptualisasi Pada Bayi
Pengondisian Perhatian
Pengondisian klasik seperti yang Perhatian dalam bermain bersama bayi
digambarkan Pavlov yakni sebagai akibat dari penting dalam berbagai aspek perkembangan
pemasangan sebuah stimulus baru datang. bayi dan meningkatkan kemampuan bayi
perilaku menghasilkan perubahan untuk belajar memahami dari orang lain
kemungkinan terjadinya perilaku tersebut
(dalam buku John W.Santrock, edisi 11). Imitasi
Meltzoff (2007; Meltzoff & Williamson, 2008) menyimpulkan bahwa bayi
Memori tidak meniru secara membabi buta terhadap segala yang mereka lihat dan
Aspek utama dari memori sering kali membuat kesalahan yang orisinal. ia juga berpendapat bahwa
kognitif yang melibatkan retensi permulaan pada kelahiran terdapat pengaruh timbal-balik antara belajar
informasi dari waktu ke waktu. melalui observasi dan belajar dengan melakukan (Piaget menekankan belajar
dengan melakukan). Akan tetapi tidak semua bayi bisa menirukan atau
mampu melakukan imitasi, bahkan bati lebih sedikit memberikan tanggapan
terhadap rangsangan yang diberikan.
04
Perkembangan
Bahasa
A. Mendefinisikan Bahasa

Bahasa adalah bentuk komunikasi baik lisan, tertulis,


atau tanda yang didasarkan pada sistem simbol. Bahasa terdiri
dari kata-kata yang digunakan oleh suatu komunitas dan aturan
untuk memvariasikan dan menggabungkannya.

Generativitas tak terbatas adalah kemampuan untuk menghasilkan kalimat


bermakna dalam jumlah tak terbatas menggunakan seperangkat kata dan aturan yang
terbatas.
B. Sistem Aturan Bahasa
Organisasi melibatkan lima sistem aturan bahasa yaitu: fonologi. morfologi, sintaksis, semantik, dan
● pragmatik.
Fonologi Setiap bahasa terdiri dari suara dasar. Fonologi adalah sistem bunyi bahasa, termasuk bunyi yang
digunakan dan cara menggabungkannya (Menn & Stoel-Gammon, 2009). Fonologi memberikan dasar untuk
menyusun kumpulan kata yang besar dan dapat diperluas dari dua atau tiga lusin fonem. Fonem adalah satuan dasar
bunyi dalam suatu bahasa; itu adalah unit terkecil dari suara yang mempengaruhi makna. Misalnya, dalam bahasa
Inggris bunyi yang diwakili oleh huruf p. seperti pada kata pot dan spot, adalah fonem.
● Morfologi, Morfologi mengacu pada unit makna yang terlibat dalam pembentukan kata. Morfem adalah unit
makna minimal; itu adalah kata atau bagian dari kata yang tidak dapat dipecah menjadi bagian-bagian bermakna
yang lebih kecil. Sama seperti aturan yang mengatur fonologi yang menjelaskan urutan bunyi yang dapat terjadi
dalam suatu bahasa, aturan morfologi menjelaskan cara unit bermakna (morfem) dapat digabungkan dalam kata-
kata (Tager-Flusberg & Zukowski, 2009). Morfem memiliki banyak tugas dalam tata bahasa, seperti menandai
tegang.
● Sintaks, Sintaks melibatkan cara kata digabungkan untuk membentuk frasa dan kalimat yang dapat diterima
(Tager-Flusberg & Zukowski, 2009). Sistem sintaksis di semua bahasa di dunia memiliki kesamaan (Saffran, 2009).
● Semantik, Semantik mengacu pada makna kata dan kalimat. Setiap kata memiliki seperangkat fitur semantik, yang
merupakan atribut wajib yang terkait dengan makna. Gadis dan wanita, misalnya, berbagi banyak fitur semantik,
tetapi mereka berbeda secara semantik dalam hal usia. Kata-kata memiliki batasan semantik tentang bagaimana
mereka dapat digunakan dalam kalimat (LI, 2009; Pan & Uccelli, 2009).
● Pragmatik Serangkaian aturan bahasa terakhir melibatkan pragmatik, penggunaan bahasa yang tepat dalam
konteks yang berbeda. Pragmatik mencakup banyak wilayah (Bryant. 2009).
Gambaran umum dari sistem aturan ini disajikan pada Gambar 5.12
dibawah ini

GAMBAR 5.12 SISTEM ATURAN BAHASA


C. Bagaimana Bahasa Berkembang
1. Mengenali Suara Bahasa Jauh sebelum mereka mulai mempelajari kata-kata, bayi dapat membuat
perbedaan halus di antara bunyi bahasa (Sachs, 2009).

DARI AHLI BAHASA UNIVERSAL KE PENDENGAR KHUSUS BAHASA. Dalam penelitian Patricia Kuhl (2007)
bayi laboratorium mendengarkan rekaman suara yang mengulangi suku kata. Saat bunyi suku kata berubah, bayi dengan
cepat belajar melihat beruang. Dengan menggunakan teknik ini, Kuhl telah mendemonstrasikan bahwa bayi adalah ahli
bahasa universal sampai sekitar usia 6 bulan, tetapi dalam enam bulan berikutnya menjadi pendengar khusus bahasa.
Bayi harus mengeluarkan kata-kata individu dari aliran suara tanpa henti yang membentuk ucapan biasa (Jusczyk, 2000).
Untuk melakukannya, mereka harus menemukan batasannya antara kata-kata, yang sangat sulit bagi bayi karena orang
dewasa tidak berhenti di antara kata-kata saat mereka berbicara. Namun, bayi mulai mendeteksi batas kata pada usia 8
bulan.

2. Mengoceh dan Vokalisasi Lainnya jauh sebelum bayi mengucapkan kata-kata yang dapat dikenali, mereka
menghasilkan sejumlah vokalisasi (Sachs, 2009). Fungsi vokalisasi awal ini adalah untuk berlatih membuat suara,
berkomunikasi, dan menarik perhatian (Lock, 2004). Suara bayi melewati urutan ini selama tahun pertama:
● Menangis, Bayi menangis bahkan saat lahir. Menangis bisa menandakan kesusahan.
● Bersuara, Bayi pertama kali mengoceh sekitar 2 hingga 4 bulan (Menn & Stoel-Gannon, 2009). Ini adalah suara
gemericik yang dibuat di belakang tenggorokan dan biasanya mengungkapkan kesenangan saat berinteraksi dengan
pengasuh.
● Mengoceh, Pada pertengahan tahun pertama, bayi mengoceh yakni mereka menghasilkan rangkaian konsonan
vokal, seperti “ba, ba, ba, ba.”

3. Gerakan, Bayi mulai menggunakan gerakan, seperti menunjukkan dan menunjuk, sekitar usia 8 sampai 12 bulan.

4. Kata-kata Pertama, Anak-anak memahami kata-kata pertama mereka lebih awal daripada mereka mengucapkannya
(Pan & Uccelli, 2009). Sejak usia 5 bulan, bayi mengenali namanya ketika seseorang mengatakannya. Rata-rata, bayi
memahami sekitar 50 kata pada usia sekitar 13 bulan, tetapi mereka tidak dapat mengucapkan kata sebanyak ini hingga
usia 18 bulan (Menyuk. Liebergott, fr Schultz, 1995). Jadi, pada masa bayi kosa kata reseptif (kata-kata yang dipahami
anak) jauh melebihi kosa kata yang diucapkan (kata-kata yang digunakan anak). Kosa kata yang diucapkan bayi dengan
cepat meningkat begitu kata pertama diucapkan (Pan & Uccelli, 2009). Rata-rata anak usia 18 bulan dapat berbicara
GAMBAR 5.16 VARIASI DALAM TONGGAK BAHASA

Seperti waktu kata pertama seorang anak, waktu kosa kata menyembur var. ies (Lieven,
2008), Gambar 5.14 menunjukkan rentang dua tonggak bahasa ini pada 14 anak. Rata-rata,
anak-anak ini mengucapkan kata pertama mereka pada usia 13 bulan dan mengalami
peningkatan kosakata pada usia 19 bulan. Namun, usia untuk kata pertama dari masing-
masing anak bervariasi dari 10 hingga 17 bulan dan untuk lonjakan kosakata mereka dari 13
hingga 25 bulan.
Anak-anak kadang-kadang memperluas atau mengecilkan arti dari kata-kata yang mereka gunakan
(Woodward & Markman, 1998). Overextension adalah kecenderungan untuk menerapkan kata pada objek
yang tidak sesuai dengan arti kata itu. Misalnya, anak-anak pada awalnya mungkin mengatakan "dada"
tidak hanya untuk "ayah" tetapi juga untuk pria lain, orang asing, atau anak laki-laki. Seiring waktu,
overextensions berkurang dan akhirnya menghilang. Underextension adalah kecenderungan untuk
menerapkan kata terlalu sempit: itu terjadi ketika anak-anak gagal menggunakan kata untuk menyebutkan
peristiwa atau objek yang relevan. Misalnya, seorang anak mungkin menggunakan kata anak laki-laki untuk
mendeskripsikan tetangga berusia 5 tahun tetapi tidak menggunakan kata tersebut untuk bayi laki-laki atau
5. Ucapan Dualaki-laki berusia
Kata, Pada saat9anak-anak
tahun. berusia 18 sampai 24 bulan, mereka biasanya mengucapkan ucapan dua kata.
Untuk menyampaikan makna hanya dengan dua kata, anak sangat mengandalkan gerak tubuh, nada, dan konteks.
Kekayaan makna yang dapat dikomunikasikan anak dengan ucapan dua kata antara lain sebagai berikut (Slobin, 1972):
● Identifikasi: "Lihat doggie."
● Lokasi: "Pesan di sana."
● Pengulangan: "Lebih banyak susu."
● Negasi: "Bukan serigala."
● Kepemilikan: "Permen saya."
● Atribusi: "Mobil besar".
● Agent-action: "Mama jalan.
● Objek aksi-langsung: "Memukulmu."
● Objek aksi-tidak langsung: "Beri Papa."
● Instrumen aksi: "Potong pisau."
● Pertanyaan: "Di mana bola?"
Ucapan dua kata menghilangkan banyak bagian ucapan dan sangat
ringkas. Nyatanya, dalam setiap bahasa, kombinasi kata pertama
seorang anak memiliki kualitas ekonomis ini; mereka telegraf. Pidato
telegraf adalah penggunaan kata-kata pendek dan tepat tanpa penanda
tata bahasa seperti artikel, kata kerja bantu, dan kata penghubung
lainnya. Pidato telegraf tidak terbatas pada dua kata. "Mommy memberi
es krim" dan "Mommy memberi Tommy es krim" juga merupakan
contoh pidato telegraf.
Menurut Baron (1992) orang tua dapat memfasilitasi
perkembangan bahasa bayi dan balita dengan cara:

Pada Bayi
● Menjadi Mitra percakapan Pada Balita
● Terus menjadi Mitra percakapan yang aktif.
yang aktif. ● Ingatlah untuk mendengarkan.
● Gunakan bahasa yang ● Gunakan gaya bahasa yang membuat Anda
dirasa nyaman. nyaman.
● Terus menjadi Mitra ● Sesuaikan dengan keistimewaan anak anda.
percakapan yang aktif. ● Hindari stereotip seksual
● Menolak membuat perbandingan normatif.
D. Pengaruh Biologi dengan Lingkungan

Perangkat pemerolehan
Pengaruh Biologi
bahasa (LAD)

Pengaruh Perbedaan perkembangan


Lingkungan bahasa anak
E. Pandangan Interaksionis

Menekankan bahwa biologi dan pengalaman berkontribusi pada


perkembangan bahasa

Seberapa banyak bahasa bergantung pada interaksi dengan orang lain


(masih menjadi perdebatan diantara ahli bahasa dan psikolog)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai