Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS MADU HUTAN PEDALAMAN ULOBONGKA

TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus


DAN Streptococcus pneumoniae

EVI DAMAYANTI
G1C217250

Penguji I :
Penguji II : Dra. Sri Sinto Dewi, M.Si, Med
Penguji III : Wildani Wilson M.Sc
Penyakit salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit infeksi terjadi
karena adanya mikroba patogen yang dapat ditularkan dari satu orang ke
L Infeksi orang lain.
A
Organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya
T diperlukan alat bantua, seperti mikroba patogen S. aureus dan S.
Mikroba
A penumoniae
R
bakteri berbentuk coccus, bersifat gram positif, biasanya tersusun dalam
S. aureus rangkaian tidak beraturan seperti buah anggur
B
E merupakan penghuni normal pada saluran pernapasan bagian atas manusia.
Bakteri S. pneumoniae dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis, bronkitis,
L S. Pneumonia
bakterimia, meningitis dan proses infeksi lainnya.
A
K Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
Antibiotik berfungsi dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba lain.
A
N
cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah
G Madu menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah.
• Bagaimanakah aktivitas madu hutan Pedalaman Ulobongka terhadap
Rumusan pertumbuhan S. aureus dan S. pneumoniae?
masalah

• Tujuan Umum
• Mengetahui aktivitas madu hutan Pedalaman Ulobongka terhadap pertumbuhan S. aureus dan S.
penumoniae
• Tujuan khusus
• Mengukur zona hambat madu hutan Pedalaman Ulobongka terhadap pertumbuhan S. aureus dan S.
Tujuan pneumoniae.
penelitian • Menganalisa aktivitas madu hutan Pedalaman Ulobongka terhadap pertumbuhan S. aureus dan S.
pneumoniae.

• Manfaat penelitian ini bagi masyarakat adalah memberikan informasi dan wawasan baru
Manfaat kepada masyarakat adanya antibiotik baru yang dapat dijadikan sebagai obat untuk
penelitian membunuh bakteri patogen penyebab infeksi.
Kerangka Teori
Madu Hitam

Flafonoid Polifenol Glikosida Alkaloid

Antibakteri

Staphylococcus aureus Streptococcus pneumoniae


Kerangka Konsep

Staphylococcus aureus dan


Madu Hutan Streptococcus pneumoniae

Hipotesis

Terdapat pengaruh madu hutan terhadap pertumbuhan Staphylococcus


aureus dan Streptococcus pneumoniae.
Metodologi penelitian

Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen laboratorium

Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Ilmu


Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl.
Kedungmundu Raya no. 18.
Waktu Dan Tempat
Penelitian
Waktu Penelitian : Mei 2018

Variabel Bebas : madu hutan volume 25µl, 50µl, 75µl, dan 100µl

Variabel Penelitian

Variabel Terikat Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae

 
Prosedur Kerja

Suspensi bakteri Standar McFarlan


S.aureus

Suspensi bakteri digores


pada media MHA dan dibuat
sumuran
Bakteri murni
S.aureus

Bakteri murni
S.pneumoniae

Suspensi bakteri
Standar McFarlan
S.pneumoniae
Lanjutan Di pipet 25 µl, 50 µl, Madu hutan di masukkan
Madu hutan
75 µl, 100 µl disetiap sumuran

Diukur diameter
zona hambat
Inkubasi suhu
37°C, 24 jam
Data diolah menggunakan
Analisa Data
program spss

Uji One Way Anova


Universitas Muhammadiyah Semarang

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai