Anda di halaman 1dari 15

MIKROORGANISME TANAH, AIR, DAN UDARA

Evi damayanti
P062182010

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASUNDDIN MAKASSAR
2019
• Mikroba ada dimana-mana, disetiap bagian biosfer, dapat
ditemukan dalam tubuh manusia, hewan, tanaman maupun
dilingkungan hidup kita.
• Mikroba di temukan di tanah, dasar laut, di dalam batu karang,
dan lapisan kerak bumi.
• Mikroba meliputi bakteri, jamur (sel ragi dan cendawan),
protozoa, virus, dan algae

Sumber : Murwani, sri. 2015. Dasar-dasar Mikrobiologi.


Malang. UB press
• TANAH

 Tahan : penunjang kehidupan yang penting berdasarkan faktor


kimia dan komposisi mikroba, tahan mengandung bahan
organik air maupun udara.
 Secara langsung maupun tak langsung, bahan buangan dari
manusia dan hewan, serta jaringan tumbuh-tumbuhan, dibuang
atau dikubur dalam tanah
 Setelah beberapa lama bahan-bahan tersebut berubah menjadi
komponen organik dan beberapa komponen anorganik tanah.
Sumber : Pelczar, Michael J. 1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Ed 1. Jakarta. UI
 Perubahan ini dilakukan mikroorganisme yaitu perubahan
bahan organik menjadi subtansi yang menyedikan nutrisi bagi
dunia tumbuhan. Tanpa aktivitas mikroba segala kehidupan di
bumi ini lambat laun akan terhambat
 Kategori utama unsur tanah: partikel mineral, bahan organik, air,
gas, dan jasad hidup

Sumber : Pelczar, Michael J. 1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Ed 1. Jakarta. UI


 Berdasarkan susunan fisik tanah, populasi, mikroorganisme
dapat diketahui. Mikroorganisme dalam tanah, kelembapan,
oksigen, suhu dan pH. Jumlah bakteri dalam tanah
merupakan yag terbanyak, didaerah yang hangat banyak
ditemukan acinomycetes, seperti nocardia, streptomyces dan
micromonaspora.

Sumber :Muslimin, Winata R . L. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan..


Jakarta. Universitas Indonesia
 Salah satu kelompok yang penting dalam ekosistem
tanah dan berperan sebagai agen peningkat
pertumbuhan tanaman adalah rizobacteri yaitu bakteri
yang hidup dirizosfer tanaman dan mengalami interksi
yang intensif dengan akar tanaman maupun tanah

Sumber :Muslimin, Winata R . L. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan..


Jakarta. Universitas Indonesia
PERBANDINGAN JUMLAH BERBAGAI KELOMPOK
MIKROORGANISME DI RIZOSFER (DAERAH PERAKARAN) DAN DI
TANAH KONTROL (TANPA SISTEM PERAKARAN TANAMAN)
• UDARA

• Udara bukanlah suatu medium tempat mikroorganisme tumbuh,


tetapi merupakan pembawa bahan partikulat, debu, dan tetesan
cairan.
• Jumlah dan tipe mikroorganisme yang mencemari udara
ditentukan oleh sumber pencemaran didalam lingkungan.
• CONTOH :
Dari saluran pernapasan manusia disemprotkan melalui batuk
atau bersin, dan partikel-partikel diedarakn oleh aliran udara.
Mikroorganisme yang paling banyak diudara adalah bakteri, jamur
atau khamir. Mikroba tersebut ada dalam bentuk vegetatif atau
dalam bentuk generatif, jenis mikroba tersebut :
• Bakteri : Bacillus, staphylococcus, streptococcus, pseudomonas,
sarcina
• Jamur : Aspergillus, Mucor, Rhizospus, Pennicillium, Tri-
chordema
• Khamir : Candida, saccaharomycetes, paecylomyces

Sumber :Muslimin, Winata R . L. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan.. Jakarta.


Universitas Indonesia
 Bakteri yang mampu hidup dilingkungan udara umumnya
bakteri gram positif berbetuk batang berspora dan kokkus.
 Sedangkan bakteri dari lingkungan laut yang mampu berada di
udara adalah bakteri gram negatif berbentuk batang,
sebagainnya adalah memebntuk spora
 Jumlah mikroorganisme di udara sulit untuk dihitung secara
akurat. Tetapi ada cara yang bisa digunakan : cawan petri
terbuka diletkkan pada udara selama 15 menit – 60 menit,
setalah diinkubasi koloni yang terbentuk dihitung.

Sumber :Muslimin, Winata R Lucia. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan..


Jakarta. Universitas Indonesia
BEBERAPA INFEKSI ASAL UDARA YANG DISEBABKAN OLEH
BAKTERI

Sumber : Pelczar, Michael J. 1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Ed 1. Jakarta. UI


• AIR

 Air dipermukaan bumi 97% terdiri atas lautan, 2% es, 0,0009%


berupa danau, 0,0009% pada sungai dan sisanya pada air
permukaan. Pada permukaan bumi 71 % adalah lautan sehingga
air merupakan hal domina di permukaan bumi
 Air yang kita anggap jernih ternyata didalamnya terkandung
sejumlah kehidupan, misal : air yang berasal dari sumur biasa,
sumur pompa, dll.

Sumber :Muslimin, Winata R . L. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan..


Jakarta. Universitas Indonesia
 Kelompok bakteri besi (Crenothrix dan saphaerotilus)
yang mampu mengoksidasi senyawa fero menjadi ferit.
Akibatnya, air sering berubah warna jika disimpan lama
yaitu warnaya kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan
 Kelompok bakteri belerang (Chromatium dan
Thiobacillus) yang mampu mereduksi senyawa sulfat
menjadi H2S. Akibatnya jika air disimpan lama akan
tercium bau busuk seperti bau telur busuk

Sumber :Muslimin, Winata R . L. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan..


Jakarta. Universitas Indonesia
 Kelompok mikroalga (hijau, biru dan kersik) sehingga
jika air disimpan lama didalamnya akan tanpak jasad-
jasad yang berwarna hijau, biru ataupun kekuning-
kuninngan.
Kehadiran kelompok bakteri dan mikroalga didalam air,
dapat menyebabkan terjadinya penurunan turbiditas dan
hambatan aliran air, dan dapat juga terjadi proses korosi
(pengkaratan) terhadap benda logam, menjadi bau, berubah
warna.

Sumber :Muslimin, Winata R . L. 2012 . Mikrobiologi Lingkungan..


Jakarta. Universitas Indonesia
…Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai