Anda di halaman 1dari 33

INDIVIDU DALAM ORGANISASI:

SIKAP DAN KEPUASAN KERJA


Sistem Nilai dan Sikap

Sistem nilai (Value System)


Suatu hirarki yang didasarkan pada suatu
peringkat nilai-nilai seorang individu dalam hal
intensitasnya.
 * Sumber sistem nilai
  Orang tua/keluarga ; Masyarakat ;
Pendidikan
 *   Tipe nilai
Teoritis ; Ekonomis ; Estetis ; Sosial ; Politis ;
Religius
 
Sistem nilai yang dianut seseorang akan
berpengaruh terhadap perilaku seseorang
karena nilai mempengaruhi sikap dan sikap
mempengaruhi perilaku.
Seseorang yang memiliki sistem nilai lebih
tinggi cenderung berperilaku lebih terkendali
dibandingkan seseorang yang memiliki sistem
nilai lebih rendah.
Seseorang yang memiliki sistem nilai
berbeda maka akan mempengaruhi pandangan
tentang mutu suatu tindakan atau produk.
Sikap (Attitudes)

Adalah faktor yg menentukan perilaku


karena sikap berhubungan dengan :
1. Persepsi
2. Kepribadian
3. Belajar
4. Motivasi
1. PERSEPSI
Adalah suatu proses dimana seseorang
melakukan pemilihan, penerimaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian atas
informasi yang diterimanya dari lingkungan.

Merupakan suatu proses kognitif yang dialami


oleh setiap orang dalam memahami informasi
tentang lingkungannya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERSEPSI
• Karakteristik yang Mempersepsikan
(Characteristics of the perceiver)
• Karakteristik yang dipersepsikan
(Characteristics of the perceived)
• Kontek Situasi ( Situation Context)
KARAKTERISTIK PERCEIVER
(ORANG)
• Kebutuhan (Needs)
• Pengalaman (Experience)
• Norma-norma (Values)
• Sikap (Attitudes)
• Kepribadian (Personality)
KARAKTERISTIK YANG
DIPERSEPSIKAN
• Penampakan ( Appearance):
• Perilaku (Behavior)
KONTEK SITUASI
(SITUATION CONTEXT)
• PHISICAL SETTING
- Illusi
• CULTURAL & SOCIAL SETTING
- Norms
- Taboos
• ORGANIZATIONAL SETTING
- Power distance
- Empowerment
DISTORSI DALAM
PERSEPSI
• Stereotipe : menggeneralisasi persepsi atas dasar
informasi umum.
• Efek Halo : kecenderungan hanya menggunakan
satu informasi saja untuk mempersepsikan sesuatu.
• Seleksi : hanya memperhatikan informasi-informasi
tertentu.
• Proyeksi : menggunakan atribut pribadi (self
concept) sebagai dasar persepsi.
• Harapan : menggunakan harapan pribadi sebagai
dasar persepsi
PERSEPSI SOSIAL
• Adalah persepsi seseorang terhadap
orang lain.
• Pola Persepsi Sosial :
- Type A : Individual to Individual
- Type B : Individual to Grouping
- Type C : Grouping to Individual
- Type D : Grouping to Grouping
ATRIBUSI
• Merupakan elemen persepsi sosial

- Adalah suatu proses bagaimana


seseorang mencari kejelasan sebab-
akibat dari perilaku orang lain.
- Proses atribusi sangat menentukan
perilaku
BIAS ATRIBUSI
• Point of View : Kesalahan
mempersepsikan perilaku orang lain
karena perspektif yang digunakan keliru.
• Effectiveness of The Behavior : Kesalahan
mempersepsikan perilaku orang lain
akibat salah mendefinisikan tujuan dari
perilaku.
IMPLIKASI PERSEPSI
TERHADAP SIKAP KERJA
• Disiplin Kerja
(Rules x Punishment) + (Norms x Knowledge) =
Consistency
• Kepuasan Kerja
(Job x Reward) + (Knowledge x Bas.Needs x
Expectation) = Equity
• Komitmen pada perusahaan
Promotion Mechanisms + Ach.Need = Fairness
PENANGANAN PERSEPSI
• Mempertinggi tingkat mawas diri
• Mengupayakan kelengkapan informasi
• Empati
• Menghindari segala macam distorsi
Perilaku
Merupakan tindakan nyata dari sikap. Bisa
berbentuk;
1. Ramah
2. Agresif
3. Bermusuhan
4. Apatis
HUBUNGAN
ATRIBUSI - SIKAP
• Proses Atribusi akan menentukan sikap
(attitude)
• Komponen Attitudes :
COGNITIF AFFECTIVE BEHAVIOR
Beliefs, Favorable Human
knowledge or unfavorable
Actions
understanding Feeling
Sikap, Afek,Kognitif dan Perilaku
Sikap
Bagian hakiki dari perilaku
Afek ????????
Merupakan komponen emosional atau
perasaan dari sikap yang dipelajari dari
orang tua, guru, dan teman sejawat
Kognitif
Berkaitan dengan proses berpikir dengan tekanan khusus
kepada rasionalitas. Unsur terpenting adalah
kepercayaan evaluatif dari seseorang.

Kepercayaan evaluatif diwujudkan dalam bentuk kesan


baik atau tidak baik yang dimiliki oleh orang terhadap
objek atau orang.

Kognitif terdiri dari:


1. Persepsi
2. Pendapat
3. Kepercayaan
Tekanan psikologis
Tekanan psikologis adalah Suatu keadaan dimana seseorang tidak
mampu memberikan jawaban secara wajar dan tepat terhadap
rangsangan dari sekitarnya, atau mampu tetapi dengan biaya
yang terlalu besar seperti kelelahan kronis, tertekan, khawatir,
gangguan fisik, syaraf atau kehilangan harga diri.

Penyebab tekanan psikologis:


Kurang diterima di lingkungannya ; Jenjang hirakhi ; Kompetisi;
ketidakpastian peranan ; Perubahan
 
Bentuk tekanan
    Frustasi ; Cemas ; Rendah diri

Pengaruh terhadap perilaku


      dorongan untuk bangkit ; dorongan merubah persepsi ;
jawaban/tindakan kreatif ; menggerutu ; afiliasi kelompok ; agresif
depresi ; alkoholisme ; melarikan diri
 
2. Kepribadian
• Kepribadian adalah organisasi dinamis di
dalam masing-masing dari sistem – sistem
psikofisik yang menentukan penyesuaian
unik terhadap lingkungannya (Gordon
Allport dalam Robbins, 2008)
• Kepribadian sebagai total jumlah dari
cara-cara dalam mana seorang individu
bereaksi dan berinteraksi dengan orang
lain (Robbins, 2008)
16 Ciri Kepribadian yang Utama
1. Pendiam vs Ramah 9. Santai vs Tegang
2. Mengalah vs Dominan 10. Konservatif vs Suka
3. Serius vs Suka bersenang bereksperimen
4. Malu vs Petualang 11. Bergantung orang vs Mandiri
5. Praktis vs Imajinatif 12. Tak terkendali vs Terkendali
6. Terus terang vs licik 13. Mudah bersedia vs berhati-
7. Percaya diri vs takut hati
14. Kurang cerdas vs lebih cerdas
8. Berperasaan vs mantap
secara emosional 15. Keras hati vs Peka
16. Mempercayai vs MenCurigai
Kepribadian seseorang terbentuk
dari:
1. Faktor turunan
2. Lingkungan
3. Situasi
Menyelaraskan Kepribadian dan
Pekerjaan
• Banyak bukti yang menunjukkan bahwa keselarasan
antara kepribadian dan job (placement) mendukung
kepuasan pekerja (Ronald O’reilly, 2003).
• Enam tipe kepribadian yang dimaksud adalah: realistis,
investigatif, sosial, konvensional, enterprising,dan artistik.
• Kepribadian realistis lebih menyukai aktivitas fisik yang
membutuhkan keterampilan, kekuatan,dan koordinasi.
Sifat kepribadian mereka adalah: pemalu, serius, tekun,
stabil. Contoh job yang cocok: Mekanik, petani.
• Kepribadian investigatif lebih menyukai aktivitas yang
melibatkan pemikiran, pengorganisasian, dan
pemahaman. Sifat kepribadian mereka adalah: analitis,
selalu ingin tahu, dan mandiri. Contoh job yang cocok:
Ahli ekonomi-matematika, programer software
 Kepribadian sosial lebih menyukai aktivitas yang
melibatkan aktivitas membantu dan mengembangkan
orang lain. Sifat kepribadian mereka adalah: suka
bergaul, ramah, kooperatif, dan pengertian. Contoh job
yang cocok: guru, konselor, psikolog, PR
 Kepribadian konvensional lebih menyukai aktivitas yang
ditentukan oleh peraturan, teratur, dan tidak ambigu.
Sifat kepribadian mereka adalah: mudah menyesuaikan
diri, efisien, praktis, dan tidak imajinatif.Contoh job yang
cocok: akuntan, kasir, pegawai bagian arsip
 Kepribadian enterprising lebih menyukai aktivitas
verbal yang di dalamnya ada kesempatan untuk
mempengaruhi orang lain dan mendapatkan
kekuasaan. Sifat kepribadian mereka adalah:
percaya diri, ambisi, dan suka
mendominasi.Contoh job yang cocok: Pengacara,
PR, Manajer
 Kepribadian artistik lebih menyukai aktivitas
yang ambigu dan tidak sistematis yang
memungkinkan munculnya ekspresi kreatif. Sifat
kepribadian mereka adalah: imajinatif, tak
teratur, emosional, idealistis.Contoh job yang
cocok: pelukis, musisi, desainer
Kepuasan kerja pegawai
Pengertian
Rasa senang dan puas selama dan setelah melakukan suatu
pekerjaan.
 Pengukuran kepuasan kerja
Sejauh mana perasaan seseorang selama/setelah melakukan
pekerjaan
Skala Likert : 1 – 5 / 0 – 4 / STS-TS-R-S-SS
Hal-hal yang menentukan kepuasan kerja
1. Imbalan yang pantas
2. Kondisi kerja yang mendukung/rekan sekerja yang mendukung
3. Kesesuaian antara kemampuan dan level kesulitan pekerjaan
4. Kesesuaian antara kepribadian dan jenis pekerjaan
5. Kerja yang secara mental menantang.
 Efek kepuasan kerja pada kinerja
   Tingkat produktifitas ; Tingkat kemangkiran ; Tingkat keluar pekerjaan
 Pengungkapan ketidakpuasan
Keluhan/protes/kritik; Pasif/apatis; Sabotase; Keluar pekerjaan
 
KEPUASAN KARYAWAN:

Faktor Pendorong:
Ciri-Ciri Intrinsik Pekerjaan
Imbalan yang Dirasakan Adil
Hubungan dengan Atasan
(Penyelia)
Rekan-Rekan Sejawat
Kondisi Kerja yang Menunjang
CIRI-CIRI INTRINSIK PEKERJAAN
 Lima ciri yang memperlihatkan kaitannya dengan kepuasan
kerja untuk berbagai macam pekerjaan adalah:
A. keragaman ketrampilan,
B. Jati diri tugas (task identity),
C. Tugas yang penting (task significance),
D. Otonomi,
E. umpan balik.
 Berdasarkan ciri-ciri intrinsik pekerjaan tersebut Hackman
dan Oldham (1980) mengembangkan model karakteristik
kerja. Ciri-ciri pekerjaan menimbulkan tiga keadaan
psikologis kritis yaitu (1) pengalaman akan arti penting dari
pekerjaan, (2) pengalaman akan tanggung jawab yang
dialami untuk hasil kerja itu dan (3) pengetahuan akan hasil
yang sebenarnya dari kegiatan kerja.
 Ketiga kondisi ini akan menghasilkan empat macam hasil
pribadi dan kerja (personal and work outcomes) yaitu: (1)
motivasi kerja internal tinggi, (2) kinerja berkualitas dan
tinggi, (3) kepuasan kerja tinggi dan kemangkiran dan (4)
tingkat keluarnya karyawan rendah.
Imbalan yang Dirasakan Adil
 Kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolut
dari gaji yang diterima, derajat sejauh mana gaji
memenuhi harapan-harapan tenaga kerja, dan
bagaimana gaji diberikan.
 Dengan menggunakan teori keadilan dari Adams
dilakukan berbagai penelitian dan salah satu hasilnya
adalah bahwa orang yang menerima gaji yang
dipersepsikan sebagai terlalu kecil atau terlalu besar
akan mengalami distress atau ketidakpuasan. Yang
penting ialah sejauh mana gaji yang diterima dirasakan
adil.
 Jika gaji dipersepsikan sebagai adil didasarkan atas
tuntutan-tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu,
dan standar gaji yang berlaku untuk kelompok tertentu,
maka akan ada kepuasan kerja.
Hubungan dengan Atasan
(Penyelia)
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ada satu ciri
kepemimpinan yang secara konsisten berkaitan dengan
kepuasan kerja, yaitu penenggang rasa (consideration).
• Locke memberikan kerangka teoritis untuk memahami
kepuasan tenaga kerja dengan penyeliaan. Ia
menemukan dua jenis dari hubungan atasan-bawahan :
hubungan fungsional dan keseluruhan (entity).
• Hubungan fungsional mencerminkan sejauh mana
penyelia membantu tenaga kerja, untuk memuaskan
nilai-nilai pekerja yang penting bagi tenaga kerja.
• Hubungan keseluruhan didasarkan pada ketertarikan
antarpribadi yang mencerminkan sikap dasar dan nilai-
nilai yang serupa. Tingkat kepuasan kerja yang paling
besar dengan seorang atasan ialah jika kedua jenis
hubungan adalah positif.
Rekan-Rekan Sejawat
 Rekan-rekan sejawat yang menunjang
Kepuasan kerja yang ada pada para pekerja
timbul karena mereka, dalam jumlah tertentu,
berada dalam satu ruangan kerja, sehingga
mereka dapat saling berbicara (kebutuhan
sosialnya terpenuhi). Corak kepuasan kerja disini
bersifat kepuasan kerja yang tidak menyebabkan
peningkatan dari motivasi kerja.
 Didalam kelompok kerja dimana para pekerjanya
harus bekerja satu tim, kepuasan kerja mereka
dapat timbul karena kebutuhan-kebutuhan tingkat
tinggi mereka (kebutuhan harga diri, kebutuhan
aktualisasi diri) dapat dipenuhi, dan mempunyai
dampak pada motivasi kerja mereka.
Kondisi Kerja yang Menunjang
 Bekerja dalam ruangan yang sempit,
panas, yang cahaya lampunya menyilaukan
mata, kodisi kerja yang tidak mengenakkan
akan menimbulkan keengganan untuk
bekerja. Orang akan mencari alasan untuk
sering-sering keluar ruangan kerjanya.
Perusahaan perlu menyediakan ruangan
kerja yang terang, sejuk, dengan peralatan
kerja yang enak untuk digunakan,
musik yang menyejukkan perasaan. Dalam
kondisi kerja seperti itu kebutuhan-
kebutuhan fisik terpenuhi dan memuaskan
tenaga

Anda mungkin juga menyukai