Anda di halaman 1dari 40

MINI LOKAKARYA

KABUPATEN TASIKMALAYA
SEPTEMBER 2022
c
Dasar Pelaksanaan Mini
Lokakarya
Mini lokakarya dilaksanakan
berdasarkan Pepres 72 Tahun 2021
dan Perban 13 tentang Juknis dana
BOKB bagi pembiayaan anggaran
Minilokakarya dan Pendampingan TPK
ARAHAN PRESIDEN PADA RATAS PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
11 JANUARI 2022

1) Tahun 2022 prevalensi stunting harus diturunkan


sedikitnya 3% melalui intervensi spesifik dan
sensitif, pembentukan Tim Percepatan
Penurunan Stunting (TPPS) dan penguatan
implementasi di Posyandu.

2) BKKBN sebagai Ketua Pelaksana TPPS perlu


didukung oleh Kementerian/Lembaga lain.

3) Intervensi yang dilakukan harus tepat sasaran,


didukung data sasaran yang lebih baik dan
terintegrasi.

4) Alokasi anggaran Tahun 2022 melalui APBN dan


APBD perlu dioptimalkan.

5) Difokuskan pada daerah yang prevalensi


stuntingnya tinggi.
APA ITU STUNTING ?
APA ITU STUNTING? APA PENYEBABNYA?
Stunting adalah gangguan Pengasuhan Yang Kurang Kurangnya akses terhadap air bersih
Baik dan sanitasi
pertumbuhan dan
perkembangan anak akibat • Kurangnya pengetahuan ibu • 1 dari 5 rumah tangga di Indonesia masih
buang air besar di ruang terbuka.
kekurangan gizi kronis dan mengenai kesehatan dan gizi
• 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses
infeksi berulang, yang sebelum dan pada masa terhadap air bersih.
kehamilan,serta melahirkan.
ditandai dengan panjang
• 60% anak usia 0-6 bulan tidak
atau tinggi badannya mendapatkan ASI Eksklusif.
berada di bawah standar
yang ditetapkan oleh
menteri yang Terbatasnya layanan kesehatan untuk ibu
menyelenggarakan urusan selama masa kehamilan
pemerintahan di bidang Kurangnya akses rumah tangga/keluarga terhadap makanan
kesehatan. bergizi
(sumber: Perpres 72 Tahun 2021)
• Makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal.
• Komoditas makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibandingkan dengan di
New Delhi, India (RISKESDAS 2013, SDKI 2012, SUSENAS).
1000 Hari Pertama Kehidupan
1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK) merupakan simpul kritis sebagai awal terjadinya stunting yang
selanjutnya akan memberikan dampak jangka panjang hingga akan berulang dalam siklus kehidupan.Terdiri
dari 270 hari selama kehamilan, dan 730 hari dari lahir sampai berusia 2 tahun.
TIM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
TPPS
TPPS TINGKAT KABUPATEN
PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN TIM
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
DAERAH
PERAN KABUPATEN/KOTA DALAM PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING

1. Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan penurunan stunting


2. Melaksanakan Standar Pelayanan Minimal secara Maksimal
3. Menetapkan target percepatan penurunan stunting untuk mendukung
pencapaian target nasional
4. Menetapkan program dan kegiatan terkait penurunan stunting, dalam dokumen
perencanaan dan penganggaran
5. Meningkatkan alokasi dan efektifitas penggunaan dana desa untuk penurunan
stunting
6. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
penurunan stunting
7. Untuk Penurunan Stunting Pemda melaksanakan 8 aksi konvergensi
8. Melibatkan peran multisektor termasuk non pemerintahahan dalam upaya
penurunan stunting

19
PERAN KECAMATAN

Mengoordinasikan pendataan intervensi spesifik dan


Mensosialisasikan kebijakan prevalensi
01 kepada aparat 02
Mensosialisasikan kebijakan penurunan sensitif terhadap kelurahan dan/atau desa, kelompok
stuntingpenurunan prevalensi stunting kepada sasaran, permasalahan terkait stunting, cakupan
kecamatan, kelurahan dan layanan dasar kepada masyarakat, dan kondisi
aparat kecamatan,
desa kelurahan dan desa penyedia layanan; (intervensi spesifik dan sensitif
terlampir form 01)

Mengoptimalkan forum koordinasi pelayanan Intervensi spesifik di


Menyelenggarakan rembuk stunting Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas/(FKTP) dan Puskesmas

03 tingkat Kecamatan, yang dapat menjadi 04 Pembantu (Pustu) dan mendampingi kelurahan dan/atau desa untuk
mengefektifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), peningkatan
layanan kegiatan pengasuhan, penyuluhan pola hidup sehat pada
satu bagian Musrenbang Kecamatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Peningkatan Pelaksanaan Program
Bina Keluarga Balita (BKB) dan lainnya dalam upaya pencegahan dan
penurunan prevalensi stunting

Meningkatkan dan mengoordinasikan pelayanan


Pemantauan pelaksanaan intervensi spesifik
05 kependudukan untuk Rumah Tangga 1000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK) khususnya 06 dan sensitif pencegahan stunting, dan
berkoordinasi dengan perangkat daerah
pembuatan akte kelahiran, Kartu Identitas Anak
(KIA) dan Kartu Keluarga (KK) lainnya dalam pelaksanaan intervensi

20
PERAN KECAMATAN (LANJUTAN)

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Melakukan pemuktahiran data stunting kecamatan


berbasis data kelurahan dan/atau desa yang
07
Mensosialisasikan
stuntingsensitif,
kebijakan stunting
intervensi pencegahan
kepadamengukur
penurunan
capaian kinerja
aparat kecamatan,
prevalensi
spesifik dan
kelurahan
kelurahan dan
08 dilaporkan oleh Lurah secara berkala sebagai dasar
penyusunan rencana intervensi pencegahan
dan/atau desa, dan melaporkan kepada
desa stunting tahun berikutnya; (matriks laporan terlampir
Pokja/Tim Stunting di Kabupaten/Kota
form 02)

Berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait Melaporkan rekap intervensi penurunan


09 dalam rangka meningkatkan kapasitas kader-
kader yang terlibat dalam memastikan sasaran 10 prevalensi stunting terintegrasi secara berkala
kepada Pokja/Tim koordinasi stunting
intervensi menyasar pada keluarga sasaran Kabupaten/Kota. (matriks laporan terlampir form
Rumah Tangga 1000 HPK 03)

21
PERAN KELURAHAN

Mensosialisasikan kebijakan penurunan Melaporkan pelaksanaan intervensi pencegahan


1 prevalensi stunting kepada masyarakat 6 stunting spesifik dan sensitif kepada Camat

Melakukan pemuktahiran data stunting kelurahan


Meningkatkan atau membangun sarana dan
berbasis data laporan dari kader secara berkala
2 prasarana intervensi sensitif sesuai dengan 7 sebagai dasar penyusunan rencana intervensi Peran
kewenangannya
Kelurahan
Memastikan intervensi pada Rumah Tangga 1000
Melakukan pendataan intervensi spesifik dan
HPK, dengan memberdayakan kader yang sudah ada
sensitif kepada kelompok sasaran, permasalahan
3 8 seperti kader posyandu, dasa wisma dan/atau PKK
terkait stunting, cakupan layanan dasar kepada
berkoordinasi dengan Puskesmas atau Pustu
masyarakat, dan kondisi penyedia layanan
setempat
Menyelenggarakan rembuk stunting tingkat Kader sebagaimana dimaksud pada huruf h, yang bertugas
melakukan pendataan penerima intervensi spesifik dan sensitif di
4 kelurahan yang dapat menjadi satu bagian 9 wilayahnya berkoordinasi dengan Ketua Rukun Tetangga
dengan Musrenbang kelurahan (RT)/sebutan lainnya, dan melaporkan kepada Lurah

Memfasilitasi pelayanan kependudukan untuk Melaporkan pendataan penerima intervensi


5 Rumah Tangga 1000 HPK khususnya pembuatan 10 spesifik dan sensitif di wilayah kelurahan kepada
akte kelahiran, KIA dan KK Camat (bentuk matriks laporan terlampir form 02)

22
Mekanisme Operasional Berdasarkan Segmen Wilayah
TIM
PENDAMPING
KELUARGA
(TPK)
KELOMPOK SASARAN PENDAMPINGAN

KELUARGA BERESIKO STUNTING


REMAJA/CALON
PENGANTIN Keluarga sasaran dengan faktor
3 bulan pra nikah resiko:
- Sanitasi tidak layak
- Air minum tidak layak
- Memiliki salah satu karakteristik
IBU HAMIL DAN 4T.
PASCA SALIN PUS (PASANGAN USIA SUBUR)
PUS dengan karakteristik 4T:
- Terlalu MUDA: < 21 tahun
BALITA - Terlalu TUA : >35 – 40 tahun
• Kelompok umur 0-23 bulan - Terlalu DEKAT jarak kelahiran
• Kelompok umur 24-59 bulan. - Terlalu BANYAK anak
Apakah memiliki Faktor Resiko?

FAKTOR RESIKO SPESIFIK PADA PERIODE INKUBASI:


Status Kesehatan, Status Gizi, dll
YANG MELAKUKAN PENDAMPINGAN

BIDAN DESA KADER PKK KADER KB

sebagai koordinator sebagai pencatat dan


sebagai penggerak dan
pelapor data/perkembangan
pendampingan fasilitator (mediator) pelaksanaan pendampingan
keluarga dan pemberi pelayanan-pelayanan keluarga dan/atau kelompok
pelayanan kesehatan bagi keluarga sasaran.
OPERASIONAL
PENDAMPINGAN IBU HAMIL
MENU KEGIATAN

Pendampingan Ibu Hamil di Desa


adalah kegiatan yang dilakukan untuk
memantau perkembangan kehamilan
dan mendeteksi secara dini apabila
Operasional muncul permasalahan untuk segera
Pendampingan dilakukan penanganan.
Ibu Hamil Di
Desa Tim Pendamping dapat melakukan
konsultasi maupun rujukan kepada
Tim Pemeriksa Kehamilan/ANC yang
berada di Puskesmas Tingkat
Kecamatan (Dokter, Bidan, Perawat
dan Ahli Gizi)
Lingkup Pembiayaan Pendampingan Ibu Hamil

Rincian Kegiatan Sasaran Lingkup Pembiayaan Output


Kegiatan
Biaya operasional Semua ibu Biaya operasional Ibu hamil sudah
yang digunakan hamil di desa petugas mendapatkan KIE -
untuk mendukung pendamping konseling, pemeriksaan
pendampingan dengan bukti visum hamil serta rujukan yang
setiap ibu hamil 8 yang diperlukan sesuai hasil
(delapan) kali ditandatangani pendampingan dalam
setahun oleh ibu hamil yang aplikasi pendampingan ibu
didampingi hamil dan menindaklanjuti
hasil pendampingan di
tingkat kecamatan
PEMBAGIAN TUGAS - SASARAN IBU HAMIL

BIDAN DESA KADER PKK KADER KB


a. Melakukan skrining awal terhadap kondisi a. Memastikan dan memfasilitasi ibu a. Memastikan dan memfasilitasi ibu
kesehatan dan kehamilan. hamil melakukan ANC 6 kali dan hamil mendapatkan pemeriksaan
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan memiliki buku KIA. oleh dokter saat TRIMESTER 1
b. Memastikan kepatuhan ibu hamil (K1) dan TRIMESTER 3 (K5).
kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan
terhadap saran dokter, bidan dan b. Memastikan asupan gizi ibu hamil.
c. Memastikan pendampingan ibu hamil dalam tenaga kesehatan lainnya c. KIE dan Komunikasi Antar
rangka pencegahan faktor resiko stunting c. Memastikan pemenuhan asupan gizi Pribadi/konseling tentang gizi dan
melalui surveilans ibu hamil dan janin ibu hamil. kesehatan reproduksi.
minimal 5 kali. d. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar d. KIE dan Komunikasi Antar
d. Melakukan KIE dan Komunikasi Antar Pribadi/Konseling tentang gizi dan Pribadi/konseling tentang KBPP
Pribadi/Konseling tentang kehamilan sehat. kesehatan reproduksi. (utamakan MKJP).
e. Memfasilitasi rujukan dan koordinasi dengan e. Memastikan ibu hamil dengan risiko e. Memastikan Program Bansos tepat
menerima penyaluran Program sasaran dan tepat guna.
tim pelayanan ANC terpadu Bansos Stunting. f. Melaporkan pelaksanaan
f. Koordinasi dengan keluarga ibu hamil pendampingan ibu hamil melalui
untuk melakukan persiapan dana aplikasi, termasuk status
persalinan kesehatan, pelaksanaan
rekomendasi dan KIE ibu hamil
secara berkala
OPERASIONAL
PENDAMPINGAN IBU
PASCAPERSALINAN
MENU KEGIATAN
Pendampingan pasca persalinan di desa adalah
kegiatan memberikan promosi dan KIE tentang KB pasca
persalinan, Asi Eksklusif dan tumbuh kembang anak kepada ibu
yang telah melahirkan agar menggunakan alat kontrasepsi
terpilih dalam jangka waktu sampai setahun setelah melahirkan
sehingga memiliki jarak ideal dengan kehamilan berikutnya serta
juga termasuk ibu pasca keguguran yaitu ibu yang diberikan
Operasional pelayanan KB dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari setelah
Pendampingan keguguran.
Ibu Pasca Tim pendamping memberikan promosi dan KIE KBPP,
Persalinan Di pengasuhan & pembinaan tumbuh kembang anak dengan
Desa harapan saat masih hamil sudah merencanakan dan memilih
metode kontrasepsi, sehingga setelah persalinan langsung
berKB dan melaksanakan pengasuhan dan pembinaan tumbuh
kembang anak yang tepat sesuai dengan usianya.
Namun jika belum merencanakan dan tidak langsung berKB,
pendamping tetap melakukan Promosi dan KIE KBPP dengan
harapan sebelum massa nifas selesai sudah menggunakan KBPP
Lingkup Pembiayaan Pendampingan Ibu Pascapersalinan

Rincian Kegiatan Sasaran Kegiatan Lingkup Pembiayaan Output

Biaya Pendampingan Pasca semua ibu Biaya Operasional ibu pascapersalinan


persalinan di desa adalah pascapersalinan Pendampingan Ibu dan pascakeguguran
biaya operasional yang dan Pascapersalinan di sebelum pulang (dari
digunakan untuk pascakeguguran Desa terdiri dari fasilitas kesehatan)
mendukung dan memiliki biaya biaya sudah menjadi
pendampingan setiap ibu anak usia 0 – 23 operasional petugas peserta KB Baru dan
pascapersalinan dan bulan di desa pendamping dengan mengikuti kegiatan
pendampingan terhadap bukti visum yang pengasuhan dan
anak usia 0 -23 bulan ditandatangani oleh pembinaan tumbuh
sebanyak 2 (dua) kali Ibu Pascasalin/ kembang anak yang
dalam setahun. Pascakeguguran/ tepat dengan usianya.
didampingi.
PEMBAGIAN TUGAS---SASARAN IBU PASCA MELAHIRKAN

BIDAN DESA KADER PKK KADER KB


a. Melakukan kunjungan nifas dan a. KIE tentang pemberian a. Pendampingan
kunjungan neonatal ASI Ekslusif pelayanan KBPP MKJP
b. Memastikan ibu pasca salin sudah b. KIE tentang 1.000 Hari b. KIE tentang 1000 HPK;
menggunakan KBPP MKJP Pertama Kehidupan (HPK) c. KIE dan komunikasi
c. Melakukan deteksi dini faktor risiko c. Membantu penyaluran antar pribadi/konseling
dan komplikasi masa nifas. program bansos stunting tentang KBPP (terutama
d. Melakukan rujukan jika diperlukan tepat sasaran. MKJP).
dan pendampingan pada kasus d. KIE tentang KBPP
rujukan (utamakan MKJP).
e. Melakukan KIE dan Komunikasi
Antar Pribadi/Konseling serta
pelayanan KBPP (utamakan
MKJP)
REKAP PENDAMPINGAN TPK
JULI – OKTOBER 2022
Pendampingan  
Jumlah
No Kecamatan Catin Catin Catin Catin Jumlah Bumil Bumil Bumil Bumil Jumlah KBPP KBPP KBPP KBPP Jumlah Total
Juli Agts Sept Okt Catin Juli Agst Sept Okt Bumil Juli Agst Sept Okt KBPP
1 Cipatujah 50 6 23 15 94 233 222 246 225 926 48 57 83 83 271 1.291
2 Karangnunggal 26 4 24 - 54 107 94 205 - 406 22 40 44 - 106 566
3 Cikalong 0 - - 2 2 200 175 211 129 715 54 48 85 27 214 931
4 Pancatengah 0 - - - - 18 18 96 24 156 13 5 10 6 34 190
5 Cikatomas 7 2 6 11 26 251 167 161 207 786 93 49 42 60 244 1.056
6 Cibalong 5 - 2 2 9 94 88 46 111 339 14 26 15 30 85 433
Parungponten
7 13 4 - - 17 60 40 - - 100 35 - - - 35 152
g
8 Bojongasih 1 2 1 1 5 27 32 73 82 214 4 6 25 13 48 267
9 Bojonggambir 33 12 15 14 74 216 191 198 159 764 50 66 56 42 214 1.052
10 Sodonghilir 9 2 7 3 21 248 351 342 22 963 2 269 81 - 352 1.336
11 Taraju 13 1 13 9 36 17 15 110 180 322 17 5 24 62 108 466
PENDAMPINGAN Jumlah
No Kecamatan Catin Catin Catin Catin Jumlah Bumil Bumil Bumil Bumil Jumlah KBPP KBPP KBPP KBPP Jumlah Total
Juli Agts Sept Okt Catin Juli Agst Sept Okt Bumil Juli Agst Sept Okt KBPP
12 Salawu 46 36 34 15 131 132 186 268 101 687 22 43 59 23 147 965
13 Tanjungjaya 24 10 18 12 64 54 94 88 81 317 47 51 53 49 200 581
14 Cineam 0 - 10 3 13 - 31 139 29 199 - 5 27 6 38 250
15 Karangjaya 0 - - - - 83 67 - - 150 20 18 - - 38 188
16 Manonjaya 0 - - 10 10 49 71 253 15 388 19 12 60 8 99 497
17 Gunungtanjung 0 - - - - 14 68 130 104 316 3 22 44 48 117 433
18 Singaparna 3 - 11 - 14 172 - 221 - 393 243 - 91 - 334 741
19 Mangunreja 0 28 11 - 39 - 186 163 - 349 - - 41 - 41 429
20 Sukarame 7 2 1 3 13 141 143 222 158 664 26 56 57 56 195 872
21 Cigalontang 66 25 31 - 122 188 245 214 - 647 69 76 91 - 236 1.005
22 Leuwisari 13 7 16 - 36 185 217 181 - 583 23 43 48 - 114 733
23 Sukaratu 0 1 10 - 11 45 86 87 26 244 - 16 26 7 49 304
24 Sukahening 4 - - - 4 165 - - - 165 28 - - - 28 197
25 Rajapolah 27 13 15 - 55 253 213 78 - 544 34 52 39 - 125 724
26 Ciawi 20 14 6 12 52 871 397 325 272 1.865 112 75 71 76 334 2.251
27 Pagerageung 0 - - - - 336 336 - 366 1.038 48 48 - 74 170 1.208
28 Sukaresik 0 - - 25 25 - 312 287 115 714 - 74 68 32 174 913
AUDIT KASUS STUNTING
Audit kasus stunting adalah :
Kegiatan untuk mencari penyebab terjadinya kasus stunting
sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.
Laporan Dari
Audit kasus stunting Pert 2x/th oleh TPPS Kab/Kota TPPS Kec/TPPS Desa

Meliputi : 1. Identifikasi jumlah kasus


2. Merumuskan solusi
3. Evaluasi hasil TL (rekomendasi
tindakan/penanganan yang tepat
pada kasus stunting.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai