Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN PADA AN.

M USIA 4
TAHUN DENGAN TUMBUH KEMBANG
NORMAL DAN PERKEMBANGAN SESUAI DI
PUSKESMAS SITOPENG

DISUSUN OLEH:
HENI NUR’AENI
NIM : P20 62 48 22 088 G
R
E
E
PRODI PROFESI KEBIDANAN POLTEKKES N
Pendahuluan

Secara umum proses tahapan perkembangan setiap anak memiliki kesamaan, yaitu hasil dari proses
pematangan. Tetapi dalam pencapainnya, setiap anak memiliki kecepatan yang berbeda. Bahwa
pencapaian dan pematangan itu tergantung stimulus atau rangsangan yang diberikan. Anak prasekolah
masih belum berkembang dengan baik dalam melenturkan jari-jemarinya, pada kegiatan pembelajaran
melukis anak belum dapat melakukan eksplorasi dengan berbagai alat, dan juga masih belum bisa menjaga
kerapian (Lisdayanti, dkk, 2018).

Keterlambatan perkembangan motorik halus akan berimbas negatif jangka panjang bagi anak. Anak
dengan perkembangan motorik halus yang tidak normal akan terhambat dalam bergaul dengan teman
sebayanya, bahkan akan muncul perasaan merasa terkucilkan atau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan). Kemampuan motorik halus sangat diperlukan dalam bersosialisasi dengan teman
sebayanya dalam hal bermain dan juga menulis (Nurjanah, dkk, 2017).
PRINSIP TUMBUH
KEMBANG
Finger Painting
PENGERTIAN M A N F AAT PROSES

Teknik melukis secara Melatih kemampuan motorik Terbimbing oleh guru, sehingga
langsung tanpa menggunakan halus anak, karena jari-jari media secara maksimal digunakan,
bantuan alat, anak dapat anak akan bergerak dan melibatkan semua bagian jari dan
telapak tangan untuk melatih
mengganti kuas dengan jari– bergesekan dengan cat dan motorik halus anak. Dilakukan
jari tangannya secara media lukisnya, mengembang dengan sistem area, metode belajar
langsung. kan dan mengenalkan berbagai sambil bermain. Siapkan media
Di dalam finger painting, warna dan bentuk, warna, dan keperluan lainnya,
anak dapat dengan bebas meningkatkan daya imajinasi seperti menata meja belajar anak,
menuangkan imajinasi yang dan kreativitas anak, melapisi menggunakan taplak
plastik atau koran bekas, serta
akan di wujudkan. Finger meningkatkan koordinasi mata memasangkan kain celemek pada
painting pada dasarnya dan tangan, melatih baju anak agar tidak kotor. Guru
ASUHAN KEBIDANAN PADA AN. M USIA 4 TAHUN 8 BULAN
DENGAN TUMBUH KEMBANG SESUAI

1. Biodata Bayi  
Nama : An. M
Tanggal lahir : 05 Mei 2018
Jenis Kelamin : Laki-laki
2. Biodata Orangtua  
Nama : Ny. F Tn. W
Umur : 32 tahun 34 tahun
Pendidikan : SMA SD
Pekerjaan : Guru PAUD Buruh
Agama : Islam  
Alamat : RT 02/RW03 Argasunya
RIWAYAT :
Ibu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan pertumbuhan dan
perkembangan anaknya. Tidak ada keluhan pada anaknya. Ibu mengatakan
anak sudah bisa menyebutkan angka, huruf, warna dan sudah bisa
menggunakan baju berkancing sendiri. Anak lebih suka bermain bola,
memanjat pohon dan main sepeda daripada menggambar.

Merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara, lahir cukup bulan di PONED
ditolong oleh bidan, dengan berat lahir 3600 gram. Mendapatkan ASI
eksklusif, riwayat imunisasi dasar lengkap. Tidak ada riwayat penyakit berat.
Pola makan 3x sehari dengan menu beragam dan tidak ada alergi makanan.
Tidak terbiasa tidur siang tapi tidur malam cukup
u
h3
u6
,
7 Pemeriksaan Fisik
C
A=
n
Keadaan Umum : Baik t2
TTV : Laju jantung : 110 x/menit r1
Laju nafas : 34 x/menit o,
Suhu : 36,7 C p8
Antropometri : Berat Badan : 21,8 Kg ok
Tinggi Badan : 105 cm mg
Lingkar Kepala : 50 cm e
t
Kepala : bentuk normal, warna rambut hitam bersih,
r tidak ada kelainan
Wajah : tidak pucat, tidak teraba pembengkakan i
Mata : bersih, tidak terdapat sekret
Telinga : tidak terdapat pengeluaran secret, tidak ada tanda-tanda: infeksi
Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak terdapat sekret
Mulut : gusi tidak pucat, tidak ada caries gigi. B
Leher : tidak ada pembengkakan dan pembesaran pembuluh e darah
Bahu, lengan : bentuk simetris, pergerakan aktif, jumlah
r jari tangan kanan dan kiri 5/5.
Dada : tidak ada tarikan rongga dada, bunyi jantung regular,a gerakan rongga dada teratur
Abdomen : bentuk perut normal, tidak ada nyeri tekan. t
Tungkai dan Kaki : bentuk simteris, pergerakan aktif, jumlah jari kanan/kiri
B 5/5, bisa mengangkat salah satu kaki selama
6 detik. a
d
a
Lanjutan

Data penunjang

Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan KPSP = Ya ; 9 ; Tidak : 0


KMPE = Ya: 0 ; Tidak: 14
GPPH = Skor 4
TDD = Skor 3
TDL = Anak dapat melihat dan membaca hingga garis ke-4 sejauh 3 metera
ANALISIS

An. M usia 4 tahun 8 bulan dengan pertumbuhan


dan perkembangan sesuai.
PENATALAKSANAAN
1. Membina hubungan baik dengan ibu, respon ibu baik
2. Melakukan inform consent, ibu menyetujui
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan, ibu mengetahui keadaan anaknya
4. Memberikan KIE mengenai :
- Pertumbuhan dan perkembangan anak, respon ibu baik.
- Pola nutrisi dengan asupan gizi seimbang, respon baik.

5. Mengajarkan ibu cara memberikan stimulasi kepada anaknya dengan melakukan finger painting dan
mempraktekkannya
6. Memberikan pujian kepada ibu atas kenaikan berat badan anaknya, respon ibu baik.
7. Memberitahu kepada ibu mengenai tumbuh kembang yang sesuai dengan usia dan bila ada penyimpangan segera k
puskesmas/doker, ibu bersedia.
8. Mendiskusikan untuk kunjungan ulangm, ibu mengatakan akan rutin melakukan kunjungan ke posyandu setiap
PEMBAHASAN

Berdasarkan kasus di atas, An. M mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai. An. M sudah bisa
menyebutkan angka, huruf, dan warna, serta sudah bisa menggunakan baju berkancing sendiri. Menurut
Kemenkes RI (2016) tahapan perkembangan dan stimulasi anak usia 48 – 60 bulan yaitu bisa berdiri 1 kaki 6
detik, melompat-lompat 1 kaki, menari, menggambar tanda silang, menggambar lingkaran, mengancing baju
atau pakaian boneka.

Berdasarkan grafik kurva pertumbuhan WHO, An. M pada pemeriksaan Antropometri


didapatkan nilai antara 2 sampai dengan (-2) maka Berat badan/Usia dikatakan ideal.
Sehingga tidak terjadinya kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan. Untuk
pemeriksaan
HOLA
head to toe yang lainnya tidak ditemukan kelainan.
Lanjutan

Data penunjang yang dilakukan pada An. M adalah pemeriksaan KPSP dengan nilai “Ya”
9 dan “Tidak” 0. Interpretasi dari hasil pemeriksaan KPSP bila jawaban “ya” berjumlah 9-10
berarti perkembangan anak normal sesuai dengan tahapan perkembangan (Setiyani, 2017).
Sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dan hasil pemeriksaan.

An. M dilakukan pemeriksaan KMPE didapati nilai “Ya” 0 dan “Tidak” 14. Menurut
Kemenkes RI (2016) tujuan dari pemeriksaan KMPE adalah untuk mendeteksi secara dini
adanya penyimpangan/masalah perilaku emosional pada anak pra sekolah. mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.

An. M juga dilakukan pemeriksaan GPPH didapati total nilai 4 yang artinya normal,
yaitu tidaka ada Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH).
Lanjutan
Stimulasi yang diberikan pada An. M dalam kasus ini adalah finger painting, yang mana anak dapat
dengan bebas menuangkan imajinasi yang akan di wujudkan. Finger painting pada dasarnya mudah, tidak begitu
rumit, serta tidak ada aturan baku untuk melakukan kegiatan tersebut. Hal yang harus di lakukan guru adalah
memberikan motivasi serta menumbuhkan keberanian anak untuk melakukan finger painting, yaitu untuk tidak
takut tangannya kotor karena bubur warna. Kegiatan finger painting dapat digunakan sebagai kegiatan alternatif
guna menggantikan crayon agar kegiatan bermain warna lebih menarik bagi anak (Nababan and Tesmanto,
2021).

Kegiatan finger painting sangat bermanfaat bagi perkembangan anak, yaitu melatih kemampuan motorik
halus anak karena jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat dan media lukisnya, mengembangkan
dan mengenalkan berbagai warna dan bentuk, meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas anak, meningkatkan
koordinasi mata dan tangan, melatih konsentrasi, serta dapat dijadikan sebagai media mengekspresikan emosi
anak. Pengaruh kegiatan finger painting terhadap kemampuan motorik halus anak pada aspek aspek kecepatan
jari- jemari, aspek koordinasi mata dan tangan, dan aspek kombinasi warna, mengalami perubahan yang
signifikan yang dapat dilihat dari tabel sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kegiatan finger painting
(Annuar dan Ninda Wulandari, 2021).
Evaluasi

Saat dilakukan kunjung rumah, 2 hari setelah pemberian stimulasi, menurut ibunya An. M
menjadi lebih suk menggambar dengan menggunakan jari. Padahal sebelumnya kurang
berminat melakukan kegiatan tersebut.

Pada saat kegiatan finger painting harus dilakukan pendampingan, ibu merasa khawatir cat
warna yang digunakan masuk ke dalam mulut anak dan juga mengotori baju anak.

Media yang digunakan dalam kegiatan finger painting harus dipastikan aman dan personah
hygiene setelahnya perlu diperhatikan
TERIMA KASIH BYE!

Anda mungkin juga menyukai