Anda di halaman 1dari 5

Maya Rifqi Nasution 190569201049

Nurmadi 190569201062
Erika Irmawati Putri 190569201084
Saripah 190569201094
Politik Uang Dalam Demokrasi Di Indonesia: Studi Kasus
Pemilukada Kabupaten Enrekang Tahun 2018
• Dari kutipan jurnal diatas terdapat bahwa. Dalam pesta
demokrasi ini, politik uang
• dijadikan sebagai sumber daya politik yang ditempatkan untuk
mobilisasi masyarakat dalam mempengaruhi pemilih. Praktek
politik uang ini sangat massif terjadi, meski secara keseluruhan
• tidak semua masyarakat terpengaruh olehnya. Terdapat
daerah/wilayah dimana politik uang dijadikan sebagai faktor
utama dalam menentukan pilihan politik masyarakat. Saat yang
sama, terdapat pula daerah/wilayah dimana keberadaan politik
uang merupakan bagian dari pendukung faktor-faktor
pemenangan lainnya, seperti faktor kesamaan daerah,
kedekatan kandidat, kepribadian kandidat, dan berbagai macam
pengaruh-pengaruh lainnya. Makin tinggi politik uang
menyebabkan makin tinggi pula pengaruhnya terhadap
preferensi memilih. Ini menunjukan bahwa faktor politik uang
cukup berpengaruh terhadap perilaku pemilih masyarakat dalam
pesta demokrasi di Indonesia.
• Permasalahan politik di kijang seperti: banyak anak muda
yang berperan dalam politik dan pilkada ini dan di daerah
kijang sendiri juga banyak anak muda yang ikut
berpartisipasi dalam politik, kebanyakan mereka bergabung
karena di iming-imingkan akan dapat sejumlah uang dan
barang yg mereka mau dengan syarat memfoto KTP untuk di
data bahwa mereka akan memilih calon tersebut tetapi
mereka tidak mengerti akan pemilihan ini, tetapi mereka
tetap mengikutinya hanya menginginkan uang dan barang
yang di janjikan
• Budaya politik parokial (parochial political culture), yaitu
tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, yang disebabkan
faktor kognitif (misalnya tingkat pengetahuan relatif rendah).
Sama halnya dengan budaya politik parokial dimana
masyarakat kijang minim akan pengetahuan tentang politik,
sehingga mudah terprovokasi oleh pihak yang terlibat
TEORI
• Pada teori yang disumbangkan oleh Karl Marx berkaitan dengan permasalahan pada
permasalahan tersebut, yang mana uang menjadi eksistensi dalam pemilihan pemilu,
bagi mereka yang mempunyai segala kekuasaan dari segi ekonomi dapat berkuasa
dalam suatu pemilihan pemilu tersebut, hingga timbullah adanya kekuasaan yang
tidak merata.
• Pada teori yang disumbangkan oleh Karl Marx yang mana uang menjadi eksistensi
dalam pemilihan pemilu, bagi mereka yang mempunyai segala kekuasaan dari segi
ekonomi dapat berkuasa dalam suatu pemilihan pemilu tersebut, hingga timbullah
adanya kekuasaan yang tidak merata.
• Sumbangan pemikiran Karl Marx ini menjelaskan bahwa adanya konsep kelas yang
merupakan suatu kumpulan orang yang berada dalam posisi yang sama. Dimana
suatu proses produksi terbagi menjadi kelas pemilik modal dan kelas-kelas pekerja,
dan pada dasarnya adanya pembagian akan mengarah pada suatu ekploitasi antara
kelas penguasa dan kelas yang dikuasai. Baik didalam aspek ekonomi maupun
dalam aspek politik. Sedangkan didalam aspek politik pada konsep negara bagi
• Marx ia memandang inilah sebagai sarana bagi kelas penguasa untuk dapat memiliki
kekuasaan tersebut. Dimana masyarakat agar bisa patuh dan bisa mengikuti apa
yang disuruh oleh sipenguasa. Maka dari itu dari fenomena yang kami ambil adanya
konsep ini terjadi dan fakta terdapat didalam fenomena politik seperti perilaku
memilih.

Anda mungkin juga menyukai