Anda di halaman 1dari 13

Sri Wahyuni, M.

Si
Bagan Konseptual
Konflik adalah suatu keadaan dimana dua atau lebih
orang atau kelompok berada di dalam posisi diametral,
dengan ciri khas adanya perbedaan pandangan, sikap dan
perilaku.
Konflik kelas: konflik yang melibatkan dua kelas dalam
masyarakat yang berbeda, yaitu kelas borjuis (majikan)
dan kelas proletar (rakyat jelata)
Konflik fungsional: konflik bisa menyebabkan dinamika
antar atau intern pelaku. Konflik dapat menjadi penyebab
perubahan.
Konflik otoritas: konflik yang terjadi karena perbedaan
dalam otoritas di antara pelaku-pelaku.
Dalam ilmu sosial dikenal dua pendekatan atau
perspektif yang bertentangan dalam melihat
masyarakat :

 Perspektif konflik ( pendekatan struktural Konflik)

 Perspektif konsensus ( Struktural-fungsional)


Apa itu konflik politik ?
“Gejala pertentangan dalam masyarakat yang
berkenaan dengan mata rantai kekuasaan dan negara
(pemerintahan)”.

Konflik politik, seperti: konflik dalam pemilu,


pilkada, partai politik, konflik kekuasaan,
birokrasi dan sebagainya
Pandangan tentang Konflik
Pandangan tradisional: konflik harus dihindari
dan dijauhkan dari kehidupan. Keteraturan sosial
terjadi ketika tidak ada konflik.
Pandangan interaksionis: konflik dianggap
penting untuk melakukan perubahan. Melalui
konflik perubahan dapat dilakukan.
Pandangan human relation: konflik adalah
sesuatu yang tidak dapat dihindarkan. Bahkan
konflik suatu ketika bisa menguntungkan.
BENTUK PENGENDALIAN KONFLIK
KONSILIASI
(CONCILIATION)

MEDIASI
(MEDIATION)

PERWASITAN
(ARBITRATION)
KONSILIASI (CONCILIATION)

TERWUJUD MELALUI LEMBAGA-LEMBAGA


TERTENTU YANG MEMUNGKINKAN
TUMBUHNYA POLA DISKUSI DAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DIANTARA
FIHAK-FIHAK YANG BERKONFLIK

ga n
d e n
k an m ai
k u d a
Dila -cara
cara
LEMBAGA-LEMBAGA berfungsi EFFEKTIF jika:
Bersifat OTONOM dengan WEWENANG untuk
MENGAMBIL KEPUTUSAN tanpa CAMPUR
TANGAN fihak lain
Kedudukan lembaga tersebut dalam masyarakt
bersifat MONOPOLISTIS (hanya lembaga
tersebut yang berfungsi demikian)
Peran lembaga harus mampu MENGIKAT
KELOMPOK KEPENTINGAN yang
BERLAWANAN. Termasuk KEPUTUSAN-
KEPUTUSAN yang di HASILKAN
Harus bersifat DEMOKRATIS
PRASYARAT KELOMPOK KEPENTINGAN
UNTUK KONSILIASI
Masing-masing kelompok SADAR sedang
BERKONFLIK
Kelompok-kelompok yang berkonflik
TERORGANISIR secara JELAS
Setiap kelompok yang berkonflik harus PATUH
pada RULE OF THE GAMES
MEDIASI (MEDIATION)

Pihak yang berkonflik sepakat menunjuk Pihak


KETIGA untuk memberi “nasehat-nasehat”
penyelesaian konflik

MENGURANGI IRASIONALITAS KELOMPOK


YANG BERKONFLIK
PERWASITAN (ARBITRATION)

Dilakukan/terjadi jika fihak yang bersengketa


bersepakat untuk menerima atau “terpaksa”
menerima hairnya fihak ketiga yang akan
memberikan “keputusan-keputusan” tertentu untuk
mengurangi konflik
Resolusi konflik model John Davies :
1. Pendekatan berdasarkan kekuasaan (power-based
approach) : menggunakan kekuasaan untuk
memecahkan semua jenis konflik.
2. Pendekatan berdasarkan hukum (righ-based
approach ) : menggunakan hukum, adat, norma, dan
sistem hukum sebagai alat untuk menyelesaikan
konflik yang terjadi di masyarakat.
3. Pendekatan berdasarkan kepentingan (interest -based
approach ) : upaya membangun pemecahan yg
mencerminkan nilai, kebutuhan dan kepentingan
yang terpendam dari pihak yang bertentangan.

Anda mungkin juga menyukai