PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan kepala seksi
permasalahan yang didapat adalah pada tahun 2019 telah terjadi KLB polio di negara
tetangga yaitu Filipina dan Malaysia serta sosialisasi mengenai pencegahan polio pada
belum pernah dilakukan. Hal ini didukung oleh data berupa surat himbauan yang
Sultan Syarif Kasim II, didapatkan 3 dari 5 orang tersebut mengetahui apa itu polio
namun tidak ada satupun yang dapat menjawab pertanyaan mengenai pengobatan dari
polio dan negara mana saja yang saat ini terjadi wabah polio. Hal ini menunjukkan
masih rendahnya tingkat pengetahuan calon penumpang mengenai penyakit polio ini.
polio, yaitu dengan menyediakan media informasi berupa leaflet dan flipbook
Bandara Sultan Syarif Kasim II. Media informasi atau alat peraga dalam promosi
42
43
kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat
adalah karena kelebihan media ini adalah sederhana dan murah, lalu orang dapat
menyesuaikan dan belajar mandiri, dan pengguna dapat melihat isinya pada saat santai
serta informasi tersebut dapat di bagikan dengan keluarga dan teman. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanti dkk yang menyatakan bahwa
informasi yang diberikan melalui media tersebut.22 Selain itu, media leaflet juga dapat
dengan penelitian yang dilakukan oleh Agus, bahwa penggunaan media leaflet pada
dengan benar yang di nilai dengan menggunakan pretest dan postest setelah
Penulis juga memilih flipbook sebagai media informasi adalah karena media
ini mudah dalam pembuatannya, disertai isi yang lebih mengedepankan gambar
sehingga lebih menarik perhatian pembaca dan dapat juga digunakan secara individu
maupun kelompok. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuliani
Selain itu, penggunaan media visual dimana dalam hal ini berbentuk flipbook, dapat
44
penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi dkk, dimana menggunakan media Flipbook
tentang penyakit polio kepada calon penumpang. Kegiatan ini dilakukan di ruang
tunggu keberangkatan internasional Bandara Sultan Syarif Kasim II pada hari Senin
melalui flipbook yang sudah di siapkan. Sebelum dan sesudah sosialisasi dilakukan
mengenai apa itu polio dan tidak ada satupun calon penumpang yang dapat menjawab
tersebut dapat menyebutkan tentang apa itu polio, apakah polio dapat disembuhkan,
cara pencegahan polio dan negara mana yang saat ini terkena wabah polio. Tidak
adanya ikatan calon penumpang dengan pihak KKP dan bandara, menyebabkan
penyuluhan. Oleh sebab itu, sosialisasi yang dilakukan berupa tatap muka Person to
45
person dengan para calon penumpang yang akan berangkat keluar negeri. Selain itu,
pengetahuan calon penumpang mengenai polio dalam waktu singkat. Hal ini sejalan
pengetahuan sebesar 22% dan sikap 34% setelah dilakukan penyuluhan metode
penelitian yang dilakukan oleh Hurrul, dimana dari hasil penelitian secara umum
memasukkan sosialisasi mengenai penyakit polio ke dalam salah satu agenda kerja
KKP kelas II Pekanbaru. Sosialisasi ditujukan terutama kepada calon penumpang yang
akan berangkat ke negara KLB polio. Semua kegiatan alternatif pemecahan masalah
dapat berjalan dengan lancar. Keberhasilan jangka panjang dari segala kegiatan yang
dilakukan dari kegiatan ini diharapkan dapat terealisasi dengan baik sehingga semua
pihak memiliki pengetahuan tentang polio dan bisa mencegah terjadinya wabah polio
di Indonesia.
Kendala kegiatan: dalam melakukan kegiatan ini ada beberapa kendala yang
ditemui yaitu adalah dokter muda tidak dapat menggunakan banner sebagai media
informasi dikarenakan terdapatnya beberapa syarat yang tidak dapat dipenuhi oleh
dokter muda jika ingin meletakkan banner di bandara SSK II dan di KKP kelas II
pembayaran yang cukup mahal dan dilakukan setiap bulan dan penyediaan banner di
KKP kelas II Pekanbaru harus disertai izin dimana dalam mengurus izin tersebut
diperlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu dan pihak KKP kelas II
pekanbaru menolak pembuatan banner yang disarankan oleh dokter muda. Selain itu,
terbatasan nya waktu dari dokter muda untuk melakukan sosialisasi perorangan
polio.
47
Dafpus
24. Wahyuliani Y.
26. Pasanda A.
27. Fikri H, Subekti, Sofia. Peran penyuluhan dalam agribisnis perikanan air