Anda di halaman 1dari 11

- KELOMPOK 3 - KELOMPOK 14

- KELOMPOK 7 - KELOMPOK 15
- KELOMPOK 9 - KELOMPOK 16
- KELOMPOK 12 - KELOMPOK 18

SOSIOLOGI PEMERINTAHAN
Konflik berasal dari kata kerja, yaitu
configure yaitu yang berarti saling memukul.
Secara sosiologis =› konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang
atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkan atau membuatnya Menurut Pendapat Ahli
tidak berdaya.
Menurut Soerjono Soekanto (2006), “Konflik sosial
adalah suatu proses sosial dimana individu atau
kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan
ancaman atau kekerasan”.

Menurut Pritt dan Rubbin dalam Syahril Ramadhan


(2008), konflik berarti persepsi mengenai perbedaan
kepentingan (repceived divergence of interest) atau suatu
kepercayaan bahwa aspirasi pihak-pihak yang berkonflik
tidak dapat tercapai secara simultan.
Konflik dalam pemerintahan sering juga disebut dengan “Konflik Politik”. Konflik dalam pemerintahan
adalah sebagai perbedaan, persaingan dan pertentangan diantara sejumlah individu, kelompok atau organisasi
dalam upaya mendapatkan atau mempertahankan sumber-sumber dari keputusan yang dibuat dan dilaksanakan
pemerintah.
Jadi sepanjang konflik melibatkan pemerintah dan negara, maka disebut konflik politik.

Konflik yang berwujud kekerasan


Konflik Pemerintahan
dibedakan menjadi 2
yaitu :

Konflik yang tidak berwujud


kekerasan
Konflik yang berwujud Konflik yang tidak
kekerasan berwujud kekerasan

Konflik yang tidak berujud kekerasan Konflik yang berwujud kekerasan adalah
pada umumnya dapat ditemui dalam konflik yang pada umumnya terjadi dalam
masyarakat negara yang memiliki konsensus masyarakat negara yang belum memiliki
mengenai dasar dan tujuan negara dan konsensus dasar mengenai dasar negara, tujuan
mekanisme penyelesaian konflik yang negara dan mekanisme pengaturan dan
melembaga. Mekanisme disini adalah penyelesaian konflik yang melembaga.
lembaga-lembaga demokrasi, seperti partai
politik, dewan perwakilan rakyat, pengadilan
pemerintah, pers dan forum lainnya.

Contohnya : Unjuk Rasa,


Contohnya : Kudeta,
Pemogokan, Pengajuan Petisi,
Pemberontakan Konflik
Protes Dan Dialog
Konflik atau pertentangan pribadi, yaitu konflik yang terjadi
antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan
sebagainya.

Konflik atau pertentangan rasial, yaitu konflik yang timbul


akibat perbedaan ras.

Konflik atau pertentangan antara kelas-kelas sosial, yaitu


Jenis - Jenis O P Eyang
konflik N Idisebabkan
NG adanya perbedaan kepentingan antar
Konflik kelas sosial.

Konflik atau pertentangan politik, yaitu konflik yang terjadi


akibat adanya kepentingan atau tujuan politis seseorang atau
kelompok.

Konflik yang bersifat Internasional yaitu konflik yang terjadi


karena perbedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh
pada kedaulatan Negara.
Faktor-faktor penyebab konflik menurut Soejono Soekanto (2006), antara lain yaitu:

(1) (2) (3) (4)


Adanya perbedaan Perbedaan latar Perbedaan Faktor terjadinya
individu yang belakang kepentingan antara konflik juga dapat
meliputi perbedaan kebudayaan individu atau disebabkan karena
pendirian dan sehingga membentuk kelompok, individu perubahan-
perasaan, karena pribadi-pribadi yang memiliki latar perubahan nilai yang
setiap manusia unik, berbedabeda. perasaan, pendirian cepat dan mendadak
dan mempunyai dan latar belakang dalam masyarakat.
perbedaan pendirian, budaya yang
perasaan satu sama berbeda.
lain.
Dampak Konflik

Dampak Positif Konflik Dampak Negatif Konflik

1. Memperjelas berbagai aspek kehidupan 1. Merusak integrasi sosial dalam


yang masih belum tuntas. pemerintahan maupun masyarakat.
2. Menimbulkan penyesuaian kembali 2. Menyebabkan trauma secara sosial dan
serangkaian norma dan makna nilai yang psikologis.
berlaku. 3. Timbulnya rasa dendam dan tidak bisa
3. Mendorong solidaritas antar pemerintah menciptakan kehidupan harmonis.
pusat maupun daerah. Dampak Positif Konflik.
4. Mengurangi rasa ketergantungan terhadap
individu atau kelompok.
a. Pra-Konflik: merupakan periode dimana terdapat suatu ketidak sesuaian sasaran diantara dua pihak atau
lebih, sehingga timbul konflik.
b. Konfrontasi: pada saat ini konflik menjadi semakin terbuka. Jika hanya satu pihak yang merasa ada
masalah, mungkin para pendukungnya mulai melakukan demonstrasi atau perilaku konfrontatif lainnya.
c. Krisis: ini merupakan puncak konflik, ketika ketegangan dan/ kekerasan terjadi paling hebat. Dalam
O P Eketika
konflik skala besar, ini merupakan periode perang, N I orang-orang
N dari kedua pihak terbunuh.
G
d. Akibat: kedua pihak mungkin setuju bernegosiasi dengan atau tanpa perantara. Suatu pihak yang
mempunyai otoritas atau pihak ketiga yang lebih berkuasa mungkin akan memaksa kedua pihak untuk
menghentikan pertikaian.
e. Pasca-Konflik: akhirnya situasi diselesaikan dengan cara mengakhiri berbagai konfrontasi kekerasan,
ketegangan berkurang dan hubungan mengarah lebih normal diantara kedua pihak.
CONTOH KONFLIK DALAM PEMERINTAHAN

1. Konflik gerakan masyarakat sipil dan 3. Konflik internal pemerintah dengan


pemerintah dalam proses penyusunan gerakan separatis di papua seperti OPM
rancangan undang undang omnibus law.
Karena kurangnya komunikasi politik, dan
partisipasi politik. 4. Pemberontakan G30S/PKI

2. Konflik gerakan mahasiswa yang menolak


revisi UU KPK dan RUU KUHP pada tahun
2019 . Revisi UU KPK dianggap tidak pro
terhadap pemberantasan korupsi sedangkan
RUU KUHP masih terdapat pasal yang
ngawur.
Manajemen Konflik adalah sebuah proses mengelola konflik dengan menyusun sejumlah strategi yang
dilakukan oleh pihak-pihak berkonflik sehingga mendapatkan resolusi yang diinginkan.
Dalam menyelsaikan konflik terdapat 3 istilah yang berlainan yaitu : Penyelesaian konflik Pembasmian konflik
Pengaturan konflik

Penyelesaian Konflik : Pembasmian konflik :


Penyelesaian konflik lebih menunjukkan pada Pembasmian konflik lebih merujuk pada manifestasi atau
penyebab konflik. akibat konflik daripada penyebab konflik. Dalam jangka
Bila berdasarkan asumsi bahwa konflik selalu terjadi pendek, konflik dapat dibasmi dengan kekerasan, tetapi untuk
dalam masyarakat karena ada kepentingan yang jangka panjang tidak akan dapat ditumpas. Semakin dibasmi,
berlawanan, maka konflik tidak pernah dapat diselesaikan. akan semakin muncul konflik berikutnya yang semakin besar.

Pengaturan konflik : Pengaturan konflik berupa bentuk-


bentuk pengendalian konflik yang lebih diarahkan pada
manifestasi konflik daripada penyebabnya. Asumsi yng
mendasarinya adalah kalau konflik tidak akan dapat
diselesaikan dan dibasmi, maka konflik dapat diatur
sedemikian rupa, sehingga konflik tidak berakibat timbulnya
perpecahan dalam masyarakat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai