DISUSUN OLEH :
Kelompok 6
Bunga rahmadani 2001113639
Mila Putika Jerni 2001116507
Putri Oktaviani 2001113686
Kemunculan masyarakat madani atau civil society bukan lagi merupakan sesuatu yang harus dilawan, namun
menjadi dambaan bagi sebuah negara.
1. Menjamin keamanan negara dari segala kemungkinan serangan dari luar, dan menjaga agar tidak terjadi pemberontakan dari
dalam,
2. Memelihara ketertiban dengan mencegah terjadinya gontokan antar warga masyarakat, sehingga perubahan yang terjadi dapat
berlangsung secara damai,
4. Melakukan pekerjaan umum dan memberi pelayanan dalam bidang yang tidak mungkin dilakukan oleh lembaga non
pemerintah,
Menurut Fathurrohman dan Sobri dalam ( Suryadi, 2007 : 148 ), untuk mengidentifikasi konsep
masyarakat madani dalam suatu masyarakat, dapat mengacu pada beberapa faktor yang ada, yaitu :
1. Sifat partisipatif. Masyarakat madani tidak akan menyerahkan seluruh nasibnya pada negara, tetapi
mereka menyadari bahwa yang akan dominan menentukan masa depan mereka haruslah berasal dari
diri sendiri.
2. Otonom. Masyarakat madani mempunyai karakter madiri, yaitu dalam mengembangkan dirinya
tidak tergantung dan tidak menunggu bantuan negara.
3. Tidak bebas nilai. Seluruh komponen masyarakat madani, memiliki keterikatan terhadap nilai-nilai,
yang merupakan hasil musyawarah demokratis
4. Merupakan bagian dari sistem dengan struktur non dominatif. Meskipun eksistensinya yang
partisipatif dan otonom terhadap kekuatan negara, namun masyarakat madani adalah bagian dari
komponen negara.
5. Termanifestasi dalam organisasi. Prinsip-prinsip organisasi dipegang oleh masyarakat madani
sebagai perwujudan identitasnya secara material.
Selain itu, menurut Diamond dalam ( Suryadi, 2007 : 150 ),
civil society memberikan kontribusi yang besar bagi
tumbuhnya demokrasi, yaitu :
1. Menyediakan wahana sumber daya politik, ekonomi, kebudayaan dan moral untuk menjaga dan mengawasi
negara
2. Beragam dan pluralnya masyarakat dengan berbagai kepentingannya, yang apabila diorganisir dan terkelola
dengan baik, maka akan menjadi dasar yang penting bagi kompetisi dan persaingan,
3. Memperkaya peranan-peranan partai politik dalam hal partisipasi politik, meningkatkan efektifitas politik
dan meningkatkan kesadaran kewarganegaraan,
4. Menjaga stabilitas negara dalam arti mengontrol peran negara,
5. Sebagai wadah bagi seleksi dan lahirnya para pemimpin politik yang baru,
6. Menghalangi dominasi rezim otoriter.
KESIMPULAN