Anda di halaman 1dari 21

RAGAM BAHASA,

PENYUNTINGAN DAN
ULASAN TEMAN SEJAWAT
MODUL 06
RAGAM BAHASA DALAM KARYA ILMIAH

A. RAGAM BAHASA INDONESIA


-Ragam Bahasa merupakan variasi penggunaan Bahasa dalam tindak komunikasi. Setiap tindak
komunikasi memiliki bentuk-bentuk kebahasaan tertentu yang hanya dapat digunakan di dalamnya.
-Ragam Bahasa memberikan ciri atau penanda kepada penggunanya
- Ragam Bahasa mengacu pada Penggunaan Bahasa pada bidang tertentu
- Ragam Bahasa memiliki ciri-ciri tertentu sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam yang lain
- Ragam Bahasa baku merupakan ragam Bahasa yang oleh penulisnya atau penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik , biasa digunakan dikalangan terdidik di dalam karya ilmiah, didalam suasana resmi
atau dalam surat menyurat resmi
A. MACAM RAGAM BAHASA
1.Ragam Bahasa Beku (Frozen atau Sangat Resmi)
-Ragam Bahasa beku ini merupakan ragam Bahasa yang digunakan dalam
acara atau situasi yang bersifat sacral atau ritual.
-Berisi kalimat yang Panjang dan tidak boleh digunakan sembarangan
-Digunakan orang-orang tertentu saja yang boleh menggunakan
-Digunakan dalam kondisi yang khusus
-Contih pada acara pernikahan , khutbah, mantra.
2. Ragam Bahasa Baku (Formal atau Resmi)
-Ragam Bahasa ini digunakan dalam situasi yang formal atau resmi
-Ragam Bahasa ini menuntut penggunaan Bahasa yang baik dan benar
-Digunakan dalam Lembaga-Lembaga pemerintah, sebagai Bahasa pengantar
Pendidikan, acara kenegaraan, diskusi, seminar, perkuliahan, kegiatan
keilmuan dan berbagai acara lainnya.
-Digunakan dalam penulisan karya ilmiahseperti skripsi, tesis, desertasi,
laporan penelitian, laporan keuangan, artikel ilmiah atau karya ilmiah lainnya
3. Ragam Bahasa jabatan atau konsultatif
-digunakan dalam lingkungan kerja atau komunitas tertentu
-menggunakan istilah-istilah teknis yang tidak lazim diketahui oleh masyarakat
umum atau orang diluar anggota komunitas atau tempat kerjanya.
-Penggunaan istilah berkaitan dengan bidang kerja atau lingkup pergaulan yang
membatasi antara anggita denga orang luar. Contohnya kata “akun”, “neraca”
(ekonomi), “renovasi” Teknik, “anemia” (kedokteran)
4. Ragam Bahasa Non Formal
-Merupakan ragam Bahasa yang selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari
-Tidak mengunakan kaidah baku
-Tujuan utamanya adalah untuk keberlangsungan komunikasi
-Unsur penting dalam ragam Bahasa ini adalah keakraban atau
keberlangsungan komunikasi
LARAS BAHASA

• Ragam Bahasa berbeda dengan laras Bahasa, laras Bahasa merupakan


kesesuaian penggunaan Bahasa berdasarkan bidang-bidangnya
B. RAGAM BAHASA FORMAL (BAKU)
Ragam Bahasa formal adalah Bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti surat menyurat
resmi antar Lembaga, berbicara dalam seminar ilmiah atau bertutur dengan orang yang kita tidak
kenal dekat atau lebih tinggi status dan pangkatnya.
Ciri-ciri ragam Bahasa formal :
1. Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten
2. Menggunakan imbuhan secara lengkap
3. Menggunakn kata ganti resmi
4. Menggunakan kata baku
5. Menggunakan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
6. Menghindari unsur kedaerahan
• Ragam Bahasa baku bersifat cendekiaan artinya perwujudan dalam kalimat,
paragraf dan satuan Bahasa lain mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang
teratur, logis dan masuk akal.
• Ragam baku perlu digunakan dalam pembicaraan di depan umum, seperti
kuliah, ceramah, khutbah, pidato atau dalam pembicaraan dengan orang yang
dihormati seperti pembicaraan dengan atasan, guru maupun dengan orang yang
baru dikenal.
C. RAGAM BAHASA NON-FORMAL

• Ragam Bahasa non formal merupakan kebalikan dari ragam Bahasa formal
• Ragam Bahasa non formal dilaksanakan pada situasi santai dan kepada orang yang
sudah dikenal akrab.
• Situasi tidak resmi akan memunculkan suasana penggunaan Bahasa yang tidak resmi
juga
• Bahasa non formal mempunyai sifat yang khas yaitu (1) bentuk kalimatnya
sederhana, singkat, kurang lengkap, tidak banyak menggunakan kata penghubung (2)
menggunakan kata-kata yang biasa dan lazim dipakai sehari-hari
• Ragam Bahasa ini tidak dapat disebut sebagai ragam tulis tetapi sebagai ragam lisan
• Contoh 1
Non Formal : Berhubung berjangkitnya penyakit cacar perlu diambil tindakan ……
Formal : Berhubung berjangkitnya penyakit cacar, perlu diambil tindakan ……

• Contoh 2
Non Formal : Saudara ketua, para hadirin yang terhormat
Formal : Saudara ketua, hadirin yang terhormat

• Contoh 3
Non Formal : Seluruh sekolah-sekolah yang ada di kota ini tidak menyenangi sistem ujian itu
Formal : Seluruh sekolah yang ada di kota ini tidak menyenangi sistem ujian itu

• Contoh 4
Non Formal : Waktu kami menginjak klinik di bulan September
Formal : Waktu kami memasuki klinik pada bulan September
Contoh 5
Non Formal : Atas perhatian saudara dihaturkan banyak terima kasih
Formal : Atas perhatian saudara diucapkan terima kasih

Contoh 6
Non Formal : Setiap anak-anak wajib untuk diwakili oleh orangtuanya saat pengambilan rapot
Formal :

Cobalah sempurnakan menjadi kalimat formal/baku


Non Formal :
7. Setiap perguruan tinggi wajib melaksanakan pengabdian pada masyarakat
8. Penggunaan urea tablet ternyata lebih hemat dari urea tabur
9. Buat petani daerah ini, saluran irigasi merupakan prasarana pertanian yang sangat berarti.
10. Di lembaga di mana mahasiswa dididik tersedia fasilitas guna meningkatkan prestasi
mahasiswa.
11. Gedung-gedung yang mana akan direnovasi masih digunakan untuk kegiatan akademik.
D. PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS PADA ARTIKEL ILMIAH
• Orang sering beranggapan bahwa menulis dalam Bahasa Inggrisitu sulit
• Kesulitas disebabkan oleh :
1. Persoalan yang akan ditulis
2.Tujuan yang akan dicapai dalam tulisan itu
3.Cara mengungkapkan gagasan
4.Penggunaan bentuk tata Bahasa yang dituntut oleh tulisan
5.Kosakata yang seharusnya digunakan
PENYUNTINGAN DAN ULASAN TEMAN
SEJAWAT
A.PENYUNTINGAN
• Penyuntingan disebut juga editorial, redaksi
• Tujuan penyuntingan :
1.Memperbaiki struktur kalimat yang kurang efektif menjadi lebih komunikatif
2.Membuat naskah bersih dari kesalahan kebahasan dari isi materi dengan
persetujuan penulis naskah
3.Membuat naskah yang akan dimuat atau ditayangkan lebih mudah dan enak
dibaca dan lebih mudah dipahami isinya
4.Mengolah naskah hingga layak siar, tayang atau unggah
• LANGKAH-LANGKAH PENYUNTINGAN
1. Membaca seluruh bagian dari naskah
2. Menandai hal yang perlu diperbaiki atau memberi catatan bila ada hal yang
harus diganti, ditambah dan disempurnakan , termasuk didalamnya kesalahan
EYD
3.Menambahkan subjudul, keterangan tabel, keterangan gambar agar naskah
menjadi lebih mudah dibaca
4.Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan
• PENYUNTINGAN HURUF
1.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, ermasuk julukan,c
2.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan Bahasa
3.Catatan : nama bangsa, suku bangsa dan Bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis
dengan huruf awal kapital, contoh : keinggris-inggrisan, keindonesiaan
4.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah, contoh : Konferensi Asia Afrika,
Perang Dunia II, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi, contoh : Jakarta, Asia Tenggara
6.Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jenis atau saluran ukuran, contoh : mesin diesel, 5
ampere
7.Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata bin, binti, boru, van, contoh : Rahmat bin Zaini, Rahmi
binti Susilo, Ayam jantan dari Timur
8. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital, contoh : berlayar ke teluk
9.Huruf pertama nama dari diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital,
contoh : jeruk bali
• PENYUNTINGAN PARAGRAF
1. Paragraf harus mempunyai satu gagasan utama; gagasan utama itu biasanya
tertuang dalam kalimat topik
2. Selain gagasan utama, dalam paragraph juga terdapat beberapa informasi
yang tertuang dalam kalimat penjelas atau kalimat pengembang
3. Secara visual, paragraph ditandai oleh perenggangan baris antar kelompok
kalimat atau penjorokan ke dalam baris pertama kelompok kalimat tersebut
ULASAN TEMAN SEJAWAT

• Proses penilaian teman sejawat dilakukan untuk mencegah penyebaran temuan yang tidak
relevan, klaim yang tidak beralasan, interpretasi yang tidak dapat diterima dan pandangan
pribadi
• Penilaian sejawat digunakan untuk memastikan bahwa hanya penelitian berkualitas tinggi
yang diterbitkan terutama dijurnal terkemuka dengan menemukan validitas, signifikan, dan
orisinalitas penelitian.
• Penilaian teman sejawat memberika saran kepada penulis tentang cara meningkatkan kualitas
naskah mereka dan juga mengidentifikasi kesalahn yang perlu diperbaiki sebelum
dipublikasikan
ULASAN TEMAN SEJAWAT DAPAT DIBEDAKAN
1. Single blind peer review
Nama penhulas/peninjau/reviewer disembunyikan dari penulis
2. Double blind peer review
Menyembunyikan nama penulis dan pengulas dari keduanya
3. Open peer review
Baik pemulis atau pengulas diidentifikasi
4. Peer review
Ulasan yang diberikan setelah publikasi
PROSES ULASAN TEMAN SEJAWAT

Anda mungkin juga menyukai