Anda di halaman 1dari 34

CURICULUM VITAE

Nama : Dr. H. Novadian, SpPD, K-GH FINASIM


TTL : Pulau Panggung, 15-11-1969
1996 : Kedokteran Umum di FK UNSRI Plg
2008 : Program Pendidikan Dokter Spesialis
Penyakit Dalam FK UNSRI/RSMH PLG
2011 : Fellowship FINASIM
2013 : Konsultan Ginjal Hipertensi
Jabatan : Ka Inst Hemodialisis
RS M Hoesin Palembang.
Organisasi : PB PERNEFRI (Pengurus), PAPDI SUMSEL (Pengurus),
IDI cab Plg (Pengurus), ISN (Anggota), ISPD (Anggota}
Vascular Access in Dialysis
Surveilance and Management

NOVADIAN
Sub Bagian Ginjal Hipertensi Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FK Unsri/ RSMH Palembang
Outline
 Background
 Akses Vaskular Hemodialisis
 AksesVaskuler Hemodialisis melalui
kateter
 Teknik insersi kateter
Background
 Populasi pasien yang membutuhkan HD dari
tahun ke tahun semakin
Kebutuhan untuk kateter dialisis juga

 Kateter dialisis dibutuhkan sbg akses


vaskular temporer untuk keberhasilan
pelaksanaan dialisis pada kondisi fistula
arteriovenus(AV) belum tersedia.
 Alasan peningkatan ini adalah:
1. usia lanjut
2. penyakit arteri perifer
3. diabetes
4. akses fistula AV-nya bermasalah,
5.tidak memungkinkan atau ada keterlambatan
rujukan untuk membuat fistula AV.

.
 Pemakaian kateter vena sentral pada
pasien penyakit ginjal tahap akhir
berkisar 56,8% s.d 71%.

 Pada sumber lain sekitar 22-25% pasien


dialisis menggunakan kateter vena sentral
sebagai akses dialisis primer.
Hal yang penting diperhatikan 
1. Kebutuhan akan akses vaskular untuk dapat
tetap berfungsi dengan baik.
2. Angka komplikasi yang rendah
3. Angka patensi yang lama.
RSMH
AKSES VASKULAR HEMODIALISIS
METODE
 Tiga metode utama : 1) kateter intravena, 2)
fistula AV 3)cangkok sintetik
 Jenis akses dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti perjalanan waktu yang diharapkan pada
pasien gagal ginjal dan kondisi pembuluh darah.
 Pasien mungkin memiliki beberapa akses, biasanya
karena fistula AV atau graft jatuh tempo dan
kateter masih digunakan. Ketiga jenis akses
vaskular utama ini memerlukan tindakan
pembedahan.
AKSES VASKULAR
MENURUT PERJALANAN WAKTU

1. Akses vaskular akut


a. Fistula eksternal AV
b. Double lumen catheter
c. Tunnelled cuffed catheter

2. Akses vaskular permanen


a. Fistula AV Primer
b. Graft AV sintetis
DOUBLELUMEN
CATHETER
Indikasi
● Pemantauan hemodinamik ( CVP )
● Pemberian obat yang cenderung
menyebabkan phlebitis
● Insersi pacu jantung trans- vena
● Akses Hemodialisis
● Tidak ada lagi akses vena perifer
● Resusitasi dengan
 volume besar dan cepat
● Pengambilan sampel berulang
● Kateterisasi arteri pulmonal
Kontraindikasi
ABSOLUT

●Trombosis pada vena target


●Trauma pada klavikula ipsilateral, kosta
proksimal anterior atau vascular subklavia
●Koagulopati
●Cedera vena femoralis
●Pasien rawat jalan (relatif )
RELATIF
● Operator tidak berpengalaman dan belum kompeten
● Infeksi lokal pada tempat insersi
● Distorsi anatomi akibat trauma atau kongenital
● Sindroma VCS
● Koagulopati
● Thrombosis vena pada pembuluh darat target
● Jejas sekitar insersi
● Pasien Tidak kooperatif
● Morbid obesitas
Gambar 1. Double lumen catheter
Gambar 2. Akses tunneled cuffed catheter
AKSES VASKULAR
HEMODIALISIS
MELALUI KATETER
Berdasarkan Jenis Kateter
a. Nontunnelled
b. Tunnelled

Letak insersi kateter

1. Leher atau dada atas di vena jugularis internal, vena jugularis eksterna
dan vena subclavia
2. Ekstremitas atas di vena brachialis, vena cephalica dan vena basilica
3. Lipat paha di vena femoralis
Gambar 5. Posisi double lumen catheter
Teknik insersi kateter
1. Ultrasound guidance terutama digunakan pada insersi kateter
permanen pada vena jugular interna
2. Blind/landmark technique digunakan untuk insersi pada vena
subclavia, vena femoralis dan vena jugular interna.

 Penusukan/puncture kateter dilakukan dengan metode


Seldinger
VENA JUGULARIS
INTERNA
VENA JUGULARIS

● Anatomi yang konsisten


● Memiliki jalur yang langsung mengarah ke
SVC
● Risiko Kateterisasi berulang rendah
● Landmark dan arteri karotis yang mudah
untuk di identifikasi
MACAM VENA JUGULARIS INTERNA

PENDEKATAN
 ANTERIOR
 SENTRAL
 POSTERIOR
Pemasangan Non Tunneled
Kateter Double Lumen
dextra dengan Guiding USG
PERSIAPAN ALAT

1. Larutan antiseptic ( Betadin) 2


2.Nacl 0,9% (30 ml)
3.Lidocain 1%
5 1
4.Scalpel Mess no 5-11
11
5.Duk Steril
12 10
6.Clamp

7.Pinset

8.Nald holder
14 3
9.Gunting
8 4 13 2
10.Benang Non Absorbable no 2.0
6 9
11.Guide wire
12.Dilator 7 6
13.Catheter Double Lumen
14.Probe USG linear
Posisi pasien

 Posisi pasien tidur


terlentang dengan
kepala miring ke arah
kontraleteral daerah
insersi
Persiapan Pasien

 Membersihkan kulit
dengan antiseptic
 Leher terbuka dari
bagian superior
rahang hingga
inferior nipple, dan
lateral linea
midaksilaris, dan
medium sternum.
Menentukan lokasi dan
akses vena
 Untuk menentukan lokasi vena, menggunakan guiding usg

A VJ
C I
SIMPULAN

 SETIAP PASIEN HD SEBAIKNYA DIPASANG CDL


SAAT HD
 CDL TEMPORER SEBAIKNYA 2 MINGGU
 SEBELUM DIPASANG AV SHUNT DIPASANG CDL
TUNNEL TERLEBIH DAHULU
 AV SHUNT AKSES VASKULER TERBAIK
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai