Anda di halaman 1dari 28

Job Safety Analysis

Or

Job Hazard
Analysis

Arman Natal Purba,S.T.,M.T.


Job Safety Analysis
Apakah Job Safety Analysis (JSA)

 JSA adalah suatu teknik skrining analisa


pekerjaan sebagai jalan untuk
identifikasi faktor risiko/hazard sebelum
muncul.
 Fokus pada hubungan antara pekerja,
tugas, peralatan dan lingkungan kerja.
 Setelah identifikasi faktor risiko/hazard,
dapat dilakukan tahapan untuk eliminasi
atau mengurangi risiko pada level yang
diterima.
Hazard – a potential for harm
A hazard is associated with a condition or activity that, if
left uncontrolled, can result in an injury or illness.
Kenapa mengatur suatu
Job Safety Analysis
 Untuk menyadari seluruh bahaya
berhubungan dengan tiap posisi
penyelenggaraan.
 Untuk melindungi kematian
sehubungan pekerjaan, cedera, atau
sakit melalui eliminasi atau identifikasi
pengendalian bahaya.
 Untuk menjamin seluruh pekerja
memiliki prosedur kerja yang tepat
yang menjamin keselamatannya.
 Untuk menjamin seluruh pekerja
mendapat pelatihan , peralatan dan
kebutuhan melaksanakan keselamatan
kerja
Hazard Awareness

 Menerima risiko dari bahan berbahaya tidak


sama dengan eliminasi atau
mengendalikannya.
 Memerlukan penglihatan komprehensif
terhadap seluruh bahaya yang mungkin secara
terbuka.
Bagaimana memanajemen suatu JSA?

 Melibatkan pekerja dalam proses JSA.


 Identifikasi pekerjaan atau tugas yang akan
dianalisa.
 Identifikasi bahaya ditemukan dalam tiap
komponen.
Gunakan cidera atau mendekati cidera dari riwayat kecelakaan .
 Cara identifikasi untuk eliminasi atau
mengendalikan bahaya-bahaya.
 Tindakan eliminasi bahaya atau implementasi
pengendalian.
 Catat identifikasi bahaya dan tahapan yang
diambil dalam eliminasi atau pengendaliannya.
 Menentukan pengendalian berkala untuk
menjamin mereka bekerja dengan benar.
Pengelolaan Job Safety Analysis
Identifikasi Pekerjaan untuk Analisis

 Setiap pekerjaan atau tugas yang


ditemukan untuk setiap kondisi
yang memerlukan JSA
Tugas-tugas dengan riwayat cedera, atau
hampir cedera.
Berpotensi kekeacauan : api, ledakan,
pelepasan bahan kimia, udara beracun,
udara kekurangan oksigen.
Pekerjaan dikerjakan dalam lingkungan baru
Pengelolaan Job Safety Analysis
Identifikasi Pekerjaan untuk Analisis

Sebagai tambahan , setiap pekerjaan atau


tugas yang ditemukan dengan kondisi
yang mengikutinya harus memiliki
pengelolaan JSA:
Pekerja baru mengerjakan tugasnya.
Tugas yang berubah
Melakukan tugas yang jarang.
Setiap tugas dikerjakan dalam kondisi
keselamatan
Pengelolaan Job Safety Analysis
Identifikasi Pekerjaan untuk JSA
 Mengetahui pekerjaan yang melukai
pekerja menggunakan informasi dari :
Kecelakaan atau laporan-laporan insiden
Klaim kompensasi pekerja
Mengelola observasi untuk identifikasi
pekerjaan atau tugas berbahaya
Identifikasi Pekerjaan/Tugas untuk Analisis
Dokumentasi informasi yang ada

 Insiden atau laporan kecelakaan


secara langsung menjelaskan adanya
pekerja yang cedera pada waktu lalu.
Jangan lupakan “mendekati cedera”.
 Klaim kompensasi pekerja
menunjkkan bahwa pekerjaan dapat
menyebabkan cedera.  
Identifying the Job/Task for Analysis
Walk-through Observations

 Observe workers doing their jobs to


identify potential hazards that may lead
to an injury, pay attention to the
amount of time the worker is exposed
to a particular hazard.
 Talk with workers to find out what they
think is the most hazardous part of
their job, ask them if what you
observed them doing is typical.
Identifikasi Pekerjaan/Tugas untuk Analisis
Sumber bahaya - Walk-through Observations
Lis sumber bahaya
Bahaya jatuh : Apakah pekerja bekerja pada ketinggian ?

Pembatasan ruang Apakah pekerja yang memiliki ruang masuk terbatas?


masuk:
Penggalian , Lubang Dapatkan pekerja jatuh ke dalam atau melalui?
atau lantai terbuka:
Peralatan bergerak: Apakah ada mesin, forklift, dll dalam areal?

celah: Ada bagian mesin bergerak menimbulkan celah ?


Dapatkan pekerja menggapai mesin atau sabuk& kerek,
rantai dan sebagainya?
Bahan kimia: Apakah pekerja menggunakan pelarut, asam, basa,
pestisida, dsb?
Bahaya penghancuran: Dapatkah pekerja hancur tertindas objek?

Debu: Apakah proses menimbulkan pekerja terpapar debu


(debu kayu, debu penggilingan, dll.)?
Identifikasi Pekerjaan/Tugas untuk Analisis
Sumber bahaya - Walk-through Observations

Lis sumber bahaya –sambungan


Bahaya listrik: Apakah ada kondisi kabel tambahan,sistem
pemasangan listrik,What is the condition of your
extension cords, wiring, dll?
Pencahayaan: Apakah cukup pencahayaan untuk bekerja?
Bahaya persediaan energi Dapatkah persediaan listrik dilepaskan melalui
(Listrik, mesin otomatis, pekerjaan? (tertutup)
tekanan):
Jatuh atau objek jatuh: Apakah bekerja dengan benda diatas kepala?
Kenderaan bermotor atau Adakah pekerja mengemudi atau bekerja dengan
lalu lintas: lalu lintas sebagai bagaia dari pekerjaan?

Benda tajam: Apakah pekerja menggunakan pisau, pisau cukur


dll?
Terpeleset, tersandung Apakah ada kondisi berjalan/ permukaan kerja,
atau kejatuhan bahan housekeeping, dll?
bahaya:
Tempat kerja: Tata ruang atau proses kerja menimbulkan bahaya?
Identifikasi Pekerjaan/Tugas untuk Analisis
Sumber bahaya - Walk-through Observations
Lis sumber bahaya-sambungan
Cuaca: Dapatkah cuaca menimbulkan bahaya?

Api/ledakan Apakah ada potensi api atau ledakan?

Jalan masuk: Dapatkah pekerja mengetahui keselamatan di area


kerja? Dapatkah evakuasi selamat dalam kasus
darurat?
Alur proses: Dapatkah proses produksi menimbulkan bahaya?

Lokasi co-workers atau Apakah posisi kerja berbahaya atau ?


pekerja lain di tempat
kerja:
Isu faktor manusia: Apakah pelatihan adekuat? Pekerja lelah,dll?

Benda bergerak atau Apakah pekerja menggunakan lif atau membawa


dipegang: beban berat?

Pergerakan berulang : Apakah pekerjaan membutuhkan pergerakan


berulang (mengetik, dll)?
Pengaturan Job Safety Analysis
Melibatkan Pekerja dan Manajer
dalam JSA

 Melibatkan pekerja dan manajer


dalam proses JSA memberikan
mereka memahami lebih dalam
proses kerja.

Mereka dapat membantu identifikasi


bahaya dan memiliki JSA dan lebih
mudah menerima menemukan dan
seleksi pengendalian bahaya.
Pengaturan Job Safety Analysis

 Ketika pekerjaan diidentifikasi, harus


mengupayakan ke komponen kunci atau
bagian tugas dan kemudian identifikasi
serta mendata seluruh bahaya
berhubungan dengan setiap bagian tugas.
Apa yang dapat menyalah?
Apa konsekuensi?
Bagaimana masalah terjadi?
Bagaimana efek bahaya terjadi?
 Mengikuti masing-masing akan
mengetahui bahaya pekerjaan dan
identifikasi serta derajat bahaya.
Pengaturan Job Safety Analysis
Pertanyaan-pertanyaan mengenai setiap bagian tugas

 Daftar pertanyaan berikut direncanakan untuk


menolong terarah usaha identifikasi dan
pengendalian bahaya-bahaya.
 Daftar pertanyaan perlu difikirkan bagian tugas dan
bahaya-bahaya yang muncul. 
 Pertanyaan …
Apakah denah lokasi atau proses menimbulkan bahaya,
(cth. Jalan kaki/lintasan fork-lift )?
Apakah ditemukan jalan masuk ke dan keluar area
kerja?
Apakah pekerja terpapar suhu ekstrim?
Apakah pencahayaan adekuat?
Apakah pekerjaan dikerjakan di luar ruangan? Dapatkah
cuaca menimbulkan bahaya?
Pengaturan Job Safety Analysis
Pertanyaan-pertanyaan mengenai setiap bagian tugas

Apakah tugas membutuhkan pembatasan ruang?


Iapakah pekerjaan dikerjakan pada ketinggian (dari
tangga, atap, dll.)?
Apakah peralatan menimbulkan suatu bahaya?
Apakah ditemmukan bising atau getaran
berlebihan?
Dapatkah setiap bagian tubuh pekerja atau pakaian
mengenai peralatan?
Apakah peralatan tepat untuk tugas (daya tahan,
ukuran, kekuatan, dll.)?
Apakah menggunakan bahan kimia?
Apakah pekerja scara langsung dengan bahan
kimia?
Pengaturan Job Safety Analysis
Pertanyaan-pertanyaan mengenai setiap bagian tugas

Apakah bahan kimia dilepaskan ke udara (gas,


kabut, asap, dll.)?
Apakah pekerja terpapar bahaya listrik?
Apakah ada penggalian, lubang, atau lantai tebuka
pada areal kerja?
Apakah mulai dan berhenti proses secara
otomatis?
Apakah dalam proses menggunakan robot?
Dapatkah isu faktor manusia(pelatihan, kebugaran,
kelelahan, dll.) menimbulkan bahaya?
Adakah risko cedera dari membawa material
seperti mengangkat, membawa, mendorong, atau
menarik)?
Apakah ditemukan risiko cedera darai gerakan
berulang?
Pengaturan Job Safety Analysis
tingkat bahaya tugas

 Ketika identifikasi pekerjaan yang


berpotensi menyederakan pekerja,
memerlukan tingkatan tugas dan mulai
menetapkan yang diawali paling
serius.  
 Metode tingkatan tugas dengan
memperhatikan kemungkinan bahaya
mengakibatkan cedera, dengan
menduga keparahan cedera.  
Pengaturan Job Safety Analysis
Suatu metode untuk prioritas tugas berbahaya
 Mempertimbangkan keparahan suatu
cedera jika sesuatu yag salah terjadi
dalam suatau tugas.  
 Melihat pada empat kategori
“Keparahan“.

Severity
4 – Catastrophic, may cause death
3 – Critical, may cause serious injury or illness
2 – Marginal, may cause minor injury or illness
1 – Negligible, will not cause injury or illness
Pengaturan Job Safety Analysis
Suatu metode untuk prioritas tugas berbahaya

 Selanjutnya memikirkan seberapa


sering pekerja terpapar bahaya
menggunakan kategori dalam tabel
“Peluang”
Peluang
5 – Sering, sering terjadi
4 – Mungkin terjadi , terjadi dalam beberapa waktu
3 – Kadang-kadang, sesekali terjadi
2 – Jarang, tidak mungkin tapi berpeluang
1 – Tak mungkin, sangat tak mungkin diasumsikan tidak
akan terjadi
Pengaturan Job Safety Analysis
Suatu metode untuk prioritas tugas berbahaya

 Meningkatnya tingkatan “Keparahan“


sesuai dengan tingkatan "Peluang”.
 Mengorganisasi tugas melalui skor
mulai dari paling tinggi ke paling
rendah.
 Metode ini akan menolong menentukan
yang lebih penting, pekerjaan yang
jarang berpotensi membunuh pekerja,
atau pekerjaan jarang menimbulkan
peekrja cedera.  
Pengaturan Job Safety Analysis
contoh form JSA
pengaturan Job Safety Analysis
Eliminasi atau Pengendalian Bahaya
 Setelah identifikasi pekerjaan dan evaluasi
bagian dari tugas dan bahayanya, perlu untuk
identifikasi cara mengeliminasi atau
mengendalikan bahaya.
 Cara terbaik untuk melindungi pekerja adalah eliminasi
sumber bahaya. “Memindahkan risiko”
 Jika eliminasi tidak mungkin, pengendalian bahaya
pada sumber dengan pengendalian secara teknik atau
pembatasan paparan menggunakan pengendalian
administrasi.
 Jika pengendalian secara teknik atau administrasi tidak
cukup untuk mengurangi paparan pada level yang
diterima, alat pelindung diri mesti digunakan
 Alat pelindung diri juga digunakan jika pengendalian
secara teknik dilakukan.
Pengaturan Job Safety Analysis
Eliminasi Bahaya-bahaya

 Eliminasi bahaya atau proses – pada umumnya


tidak realistik
 Pengendalian secara teknik – mengubah
proses atau pengulangan secara teknik untuk
eliminasi atau meminimalisasi bahaya-bahaya.
Pengendalian paling efektif terukur
Yang lebih mungkin atau sedikit mungkin
pengendalian bahaya dihindari,lebih baik
Isolasi bahaya – menutup mesin berbahaya
Substitusi – substitusi bahan kimia toksik dengan
yang kurang toksik
Pengaturan Job Safety Analysis
Eliminasi Bahaya

 Pengendalian Administratif –
mengetatkan prosedur dan pelaksanaan kerja
selamat meliputi penggunaan bahan berbahaya
Alarm, tanda dan peringatan
Pelatihan
Pembatasan paparan

 Alat Pelindung Diri


Respirator
Pelindung pendengaran
Pelindung mata
Pakaian pelindung termasuk sepatu
Pengendalian Bahaya
Kesimpulan

 Jika bahaya tidak dapat dieliminasi ,


tahapan harus dilakukan untuk
mengendalikan paparan pada pekerja
melalui:
Pengendalian secara teknik
Pengendalian administratif
Alat Pelindung Diri (APD)
Kombinasi pengendalian
 Kombinasi pengendalian dibutuhkan bila bahaya
tidak dapat secara lengkap dikendalikan melalui
pengendalian secara teknik.

Anda mungkin juga menyukai