Anda di halaman 1dari 18

Probabilitas dan

Statistik
Kelompok 6

Korelasi sederhana dan


Korelasi berganda

 DWINDAH RAMADHANIA (2112000059)


 HABIB BURRAHMAN (2112000064)
 MUHAMMAD SAFWAN NAUFAL (2112000076)
Apa itu korelasi ?
Pengertian korelasi adalah ukuran sejauh mana dua variabel berkaitan. Pada
dasarnya, fungsi korelasi yaitu untuk melakukan standarisasi pada hasil kovarians
(ukuran hubungan antara dua variabel) yang didapat.

Korelasi sederhana yaitu keterikatan antara 2 variabel, yakni variabel bebas


(independent) disimbolkan "X" dan variabel terikat (dependent) disimbolkan "Y".
Tujuan korelasi sederhana adalah mengetahui hubungan kekuatan antara dua
variabel yang ada.

Korelasi antara ukuran baru dan ukuran yang sudah ada disebut keabsahan
validitas konkuren. Analisis korelasi (correlation analysis) atau uji korelasi
dipakai untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel.
KORELASI SEDERHANA DAN BERGANDA

 KORELASI SEDERHANA
 
 

Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang digunakan


untuk mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk
dapat mengetahui bentuk hubungan antara dua variabel tersebut
dengan hasil yang sifatnya kuantitatif.
Membuat Hipotesis Penelitian Menggunakan H0 Dan H1

H0 : tidak ada hubungan antara variabel x dengan y

H1 : ada hubungan variabel x dan y

KAIDAH PENGUJIAN

Jika thitung > T table, maka H0 di tolak,


Jika ttabel ≤ T hitung ≤ ttabel , maka H0 di terima
Tingkat Nilai Kolerasi
 
 

Nilai Kolerasi Seringkan Di Tuliskan Dengan Interval :

( -1 ≤ r ≤ 1 ).

1. r = 0 tidak ada korelasi


2. 0 < r ≤ 0,20 korelasi sangat lemah sekali
3. 0,20 < r ≤ 0,40 korelasi lemah sekali
4. 0,40 < r ≤ 0,70 korelasi yang cukup kuat
5. 0,70 < r ≤ 0,90 korelasi yang kuat
6. 0,90 < r ≤ 1,00 korelasi sangat kuat
7. r = 1 korelasi sempurna
Koefesien Korelasi
 
 
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, maka cukup melihat nilai dari koefisien
korelasi. Koefisien korelasi merupakan indeks atau bilangan yang digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan antar variabel. Berikut adalah rumus dari koefisien
korelasi.
Contoh

Suatu penelitian yang ingin dilihat apakah ada hubungan antara banyaknya kredit yang
diambil dengan indeks prestasi yang dicapai mahasiswa dalam satu semester. Setelah
dilakukan pengumpulan data dari 10 mahasiswa ternyata penyebaran kredit yang diambil dan
indeks prestasi yang dicapai dengan simpangan baku sebesar 5% ,sebagai berikut:
Tabel Data Indeks Prestasi Mahasiswa
Mahasiswa ke Jumlah Kredit diambil IP

1 20 3,1
2 18 4,0
3 15 2,8
4 20 4,0
5 10 3,0
6 12 3,6
7 16 4,0
8 14 3,2
9 18 3,5
10 12 4,0
Penyelesain :

Mahasiswa ke
Jml kredit yang
di ambil (x) Ip (Y) X2 Y2 XY

1
20 3.1 400 9.61 62
2
18 4 324 16 72
3
15 2.8 225 7.84 42
4
20 4 400 16 80
5
10 3 100 9 30
6
12 3.6 144 12.96 43.2
7
16 4 256 16 64
8
14 3.2 196 10.24 44.8
9
18 3.5 324 12.25 63
10
12 4 144 16 48

∑ 155 35,2 2513 125.9 549


PENYELESAIAN :
 

Hal-hal yang bisa diketahui berdasarkan pada persoalan dalam Tabel di atas adalah:
n = 10;
α = 5% / 0,05,
549;
155;
35;
2513;
125,9
Penyelesaian
 Setelah kita inventarisir seluruh faktor yang diperlukan dalam rumus , maka angka-angka tersebut dapat
dimasukkan dalam rumus . Dengan demikian maka perhitungan korelasi Pearson sebagai berikut:

= 0,2289378023 = 0,23.
Menentukan T Hitung Dan T Tabel

Berdasarkan gambar di samping ,


dapat kita ketahui bahwa thitung
lebih kecil dari t table atau
daerah penerimaan hipotesis nol diantara -
2,306 dan +2,306. Dengan demikan, maka
kita menerima hipotesis nol yang berarti
antara jumlah kredit yang diambil tidak
mempunyai hubungan dengan IP
mahasiswa.

Maka kesimpulan nya adalah ho di


terima yang artinya tidak ada
korelasi atau hubungan indeks
prestasi mahasiswa dengan jumlah
kredit yang di ambil.
Korelasi berganda
 

Korelasi berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang


terjadi antara variabel yang terikat. (variabel Y) dan dua atau lebih
variabel bebas (x1, x2……xk). Analisis korelasinya menggunakan
tiga koefisien korelasi yaitu koefisien determinasi berganda,
koefisien korelasi berganda, dan koefisien korelasi parsial.
Contoh soal :
 
Perhatikan Tabel Berikut Ini
TABEL NILAI TES, PENGALAMAN KERJA, DAN KELUARAN DARI 10 guru di bawah

Keterangan:
Y = keluaran (satuan)
X1= nilai tes
X2= pengalaman kerja (tahun)
Dengan menggunakan data Tabel di atas, tentukan korelasi berikut!
a. b. c.
 
Penyelesaian:
Dari jawaban contoh soal sebelumnya, diperoleh:

 
Korelasi berganda
 

Korelasi berganda merupakan alat ukur mengenai hubungan yang terjadi antara variabel yang terikat.
(variabel Y) dan dua atau lebih variabel bebas (x 1, x2……xk). Analisis korelasinya menggunakan tiga
koefisien korelasi yaitu koefisien determinasi berganda, koefisien korelasi berganda, dan koefisien korelasi
parsial.
SEKIAN
 

Anda mungkin juga menyukai