Penyakit Frambusia
Penyakit Frambusia
Subdit PTML
Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI
Stadium III:
Stadium I: destruksi
Stadium II:
lesi primer tulang,
Laten awal lesi Laten lanjut
pada daerah sendi, dan
diseminata
infeksi jaringan
lunak
Ulseropapiloma
• Beberapa papul bersatu menjadi plak, dapat
menjadi ulkus Kadang ada lesi satelit berupa
papul-papul kecil
• Ulkus tidak nyeri, tepi meninggi, bau anyir,
penuh dengan lalat yang sukar diusir
(benjolan:perlunakan &
merusak cacat)
Gangosa: lesi
destruktif osteitis
pada hidung, sentral
wajah, bisa sampai
perforasi tulang
hidung, palatum , dan
nasofaring
Diagnosis banding
Ektima
Molluscum
Impetigo Contagiosum
Kasus probable adalah kasus suspek yang memiliki kontak erat dengan kasus frambusia.
• kontak lebih dari 20 jam per minggu
• waktu kontak antara 9-90 hari sebelum munculnya lesi frambusia
Kasus konfirmasi adalah kasus suspek atau kasus probable frambusia dengan hasil positif
pada uji serologi (Rapid Diagnostic Test/RDT). Jika hasil tes tersebut meragukan, dapat
dilakukan tes Rapid Plasma Reagen (RPR).
Kasus suspek/probable RDT (-) yang kemudian disebut kasus RDT (-) adalah kasus suspek
atau kasus probable dengan hasil pengujian RDT negatif (-).
Cara
No. Nama Obat Umur (tahun) Dosis Lama Pemberian
Pemberian
1. Azitromisin 2-5 th 500 mg Oral Dosis tunggal
tablet 1x sehari
6–9 th 1000 mg Oral Dosis tunggal
1x sehari
10-15 th 1500 mg Oral Dosis tunggal
1x sehari
‚*Kasus < 2 tahun dan > 69 tahun, wanita hamil, warga sakit berat,
atau alergi obat azitromisin, pengobatannya konsultasikan ke dokter
Kontraindikasi, Toksisitas & Efek Samping
Setelah
diobati
Sebelum diobati Setelah 15 hari diobati
Pertemuan Sosialisasi Kegiatan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Frambusia Tahun 2016
Footer Text
Surveilans Frambusia
Strategi Nasional Eradikasi Frambusia 2019
1 2 3 4
Rencana Aksi Eradikasi Frambusia
Inti Kegiatan Surveilans
• Pengamatan/ Pemantauan kasus secara terus
menerus
• Pencatatan Pelaporan
• Analisis dan Interpretasi data
• Hasil berupa informasi bagi pemegang kebijakan
Berbasis Indikator
Penemuan Kasus :
Surveilans 1. Pelayanan - Puskesmas, PP dan
bidan desa serta RS Zero Reporting
frambusia laporan tiap bulan
2. Puskesmas Keliling Zero reporting
desa) *)
[Upaya 3. Pemeriksaan murid sekolah SD/MI
Zero rep. sekolah *)
Penemuan 4. saat investigasi dan kegiatan lapangan
lain
Kasus]
Berbasis Kejadian
*) tidak wajib di kabupaten/kota bebas (laporan masyarakat)
frambusia
Berbasis Indikator
Surveilans Penemuan Kasus :
1. Pelayanan - Puskesmas, PP dan bidan desa serta RS
frambusia Zero Reporting
a. Kampanye frambusia
b. Kemampuan petugas
c. Sarana diagnostik dan obat
d. Penemuan kasus saat pelayanan
e. Pencatatan dalam Register Frambusia PKM/RS
f. Pelaporan (zero reporting)
g. Laporan investigasi dan tindakan
Indikator
Surveilans frambusia
1
2
3
4
5
6
Frambusia Puskesmas
2
3
4
5
6
Register Frambusia
Puskesmas
Kabupaten/Kota :
Puskesmas : Kode :
Tahun :
J e n s K e la m in
Klinis Frambusia RDT RPR Pengobatan No. Kasus
(Sembuh, Masih Sakit)
K o re n g b u k a n
P e rik s a (Y /T )
P e rik s a (Y /T )
Lok as i Les i
B e n tu k L e s i
c id e ra (Y /T )
Hubungan
U m ur
Nama Kepala
Desa/ dengan Tgl (kasus
No. Keluarga Diagnosis
H a s il
H a s il
Penderita Alamat Kasus Mulai konfirmasi
(NKK) Nama Dosis 7 14 30
Indeks Berob dan
at probable)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Lampiran :
Register Frambusia Puskesmas
+ review minggu ke 4 & 8
Surveilans
Pengobatan Kasus &
Kontak
POPM Frambusia
Surveilans menemukan kasus dan luas penularan ●
Monitor dan evaluasi pasca tindakan penanggulangan ●
Surveilans
Sertifikat
Bebas Frambusia
Survei Serologi Frambusia
• Survei serologi atau disebut Evaluasi Penularan Frambusia: melakukan
identifikasi adanya orang terinfeksi frambusia diantara populasi anak 1-
5 tahun di wilayah Kab/Kota tertentu, dilaksanakan setelah wilayah
tersebut tidak ditemukan kasus frambusia
• Tidak adanya hasil uji serologi positif pada anak usia 1-5 menunjukkan
tidak ada transmisi infeksi baru di masyarakat
Penetapan Endemisitas Frambusia Kabupaten/Kota
Telah melaksanakan:
- Survei serologi pada anak 1-5 tahun selama 3 (tiga) tahun berturut-turut dan
terbukti tidak terdapat penularan lagi,
- Tidak ditemukan adanya kasus baru frambusia berdasarkan surveilans kasus
frambusia berkualitas (sesuai indikator kinerja surveilans).
Kab/Kota Kab/Kota
Endemis Frambusia Bebas Frambusia
Subdit PTML
Teknis pelaksanaan
1. Kader mendata keluarga dan anak usia 1 – 5 tahun
2. Puskesmas menentukan sasaran, tempat, dan waktu
kegiatan
3. Kader menginformasikan kegiatan pada keluarga sasaran
4. Sosialisasi penyakit frambusia dan kegiatan survei
serologi pada keluarga sasaran dan Pemeriksaan serologi
frambusia pada sasaran
5. Kunjungan dan pemeriksaan pada sasaran yang tidak
hadir
6. Tindak lanjut sasaran yang RDT positif
1. Kader mendata keluarga dan anak usia 1 – 5
tahun
Format pendataan keluarga (Form 21)
Kab/Kota : ………………………..
Puskesmas : ………………………..
Desa : ………………………..
Nama Kader : ………………………..
Bulan/Tahun : ………./ ……………..
Lokasi Lesi
Bentuk Lesi
Periksa
Periksa
Umur
Hasil
Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Total
2. Menentukan sasaran, tempat, dan
waktu kegiatan
1. Menentukan sasaran kegiatan :
Merekap data anak 1 – 5 tahun di desa sasaran
yang telah dikumpulkan oleh kader
Menentukan sasaran (anak usia 1 – 5 tahun yang
akan diperiksa) melalui teknik pengambilan
sampel secara acak.
2. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan Survei Serologi Frambusia pada
kader
3. Kader menginformasikan kegiatan pada
keluarga sasaran
• Puskesmas melakukan sosialisasi kegiatan
Survei Serologi Frambusia dan menyerahkan
daftar sasaran (anak usia 1 – 5 tahun yang
akan diperiksa) pada kader
• Kader menyampaikan informasi kegiatan pada
keluarga sasaran untuk hadir bersama
sasaran pada kegiatan sesuai dengan waktu
dan tempat yang telah ditentukan
4. Sosialisasi pada keluarga sasaran dan
Pemeriksaan serologi pada sasaran
Sosialisasi penyakit frambusia dan kegiatan survei
serologi dilakukan oleh puskesmas kepada keluarga
sasaran yang telah berkumpul di pos pemeriksaan
Anak usia 1 – 5 tahun yang telah hadir dicatat dan
dilakukan pemeriksaan serologi dengan
menggunakan RDT
Hasilnya dicatat di Format pendataan
anak usia 1 – 5 tahun (form 22) yang sebelumnya
telah diisi oleh kader
5. Kunjungan dan pemeriksaan pada
sasaran yang tidak hadir
Sasaran yang tidak hadir di pos pemeriksaan
dikunjungi oleh petugas puskesmas dan kader
Puskesmas memberikan informasi penyakit frambusia
dan kegiatan survei serologi pada keluarga sasaran
Sasaran dicatat dan dilakukan pemeriksaan serologi
dengan menggunakan RDT
Hasilnya dicatat di Format pendataan
anak usia 1 – 5 tahun yang sebelumnya telah diisi
oleh kader
6. Tindak lanjut sasaran yang RDT positif
• Apabila RDT positif, sasaran diperiksa klinis frambusia dan
anamnesa
• Jika ada klinis namun meragukan, lakukan pemeriksaan RPR
• Sasaran yang positif frambusia (RDT positif dan ada klinis
frambusia) langsung diobati . Lakukan juga pengobatan pada
kontaknya. Laporkan pada kabupaten untuk perencanaan
POPM
• Apabila RDT positif namun tidak ada klinis, lakukan
penyelidikan di lingkungan sasaran untuk melihat apakah ada
anak dan dewasa yang positif frambusia (cari koreng bukan
karena cedera dan cek dengan RDT)
• Jika di lingkungan sasaran ada kasus frambusia konfirmasi,
obati kasus dan kontaknya terlebih dahulu kemudian laporkan
pada kabupaten untuk perencanaan POPM