Anda di halaman 1dari 26

MERDEKA BELAJAR

EPISODE 15
Kurikulum Merdeka dan
PMM
Pengertian Kurikulum
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional:
Kurikulum yaitu seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pembelajaran, serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional
SUKSES IKM
DISDIK Kab/Kota utk:
1. Melengkapi pengisian Aplikasi e-Rakortek bagi yang belum lengkap.
2. Meng-upload draft RKPD Thn 2024 dan Renja Thn 2023 bagi yang belum
3. Mendorong pembentukan Komunitas Belajar (KOBEL)
4. Mendorong satuan pendidikan yg akan melaksanakan Implementasi Kurikulum
Merdeka secara mandiri utk memanfaatkan (login) Platform Merdeka Belajar.
5. Mendorong Satuan Pendidikan (GTK, Siswa dan Orang Tua Peserta Didik PAUD)
utk melakukan aktivasi Akun Belajar id. Dan
memanfaatkan/menggunakannya.Terima kasih.Bapak/ ibu…Selamat
menjalankan tugas hati-hati di jalan, tetap memauhi protokol kesehatan,
semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.
Kurikulum Merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk melakukan
pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024
berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pemulihan
Pandemi Pandemi
Pra pandemi pembelajaran 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
2022 - 2024

Kurikulum 2013 Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan


Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, dan kurikulum nasional
Kurikulum Kurikulum Merdeka di SP Kurikulum Merdeka berdasarkan evaluasi
dan SMK PK sebagai opsi bagi semua terhadap kurikulum pada
Darurat (Kur- satuan pendidikan masa pemulihan
2013 yang pembelajaran
disederhanakan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi
ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa karakteristik


utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:

Pengembangan soft skills dan karakter (akhlak mulia,


gotong royong, kebinekaan, kemandirian, nalar kritis,
1 kreativitas) mendapat porsi khusus melalui pembelajaran
berbasis projek.
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup
2 untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar
seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran
3 yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right
level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan
muatan lokal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Karakteristik Kurikulum Merdeka di PAUD, SD, dan SMP (dan yang sederajat)

PAUD SD SMP

Kegiatan bermain sebagai proses Penguatan kompetensi yang mendasar  Penyesuaian dengan
belajar yang utama dan pemahaman holistik: perkembangan teknologi
Penguatan literasi dini dan • Untuk memahami lingkungan sekitar, digital, mata pelajaran
penanaman karakter melalui mata pelajaran IPA dan IPS Informatika menjadi mata
kegiatan bermain-belajar berbasis digabungkan sebagai mata pelajaran wajib
buku bacaan anak pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Fase Fondasi untuk meningkatkan
dan Sosial (IPAS)  Panduan untuk guru
kesiapan bersekolah • Integrasi computational thinking Informatika disiapkan untuk
dalam mata pelajaran Bahasa membantu guru-guru pemula,
Pembelajaran berbasis projek
untuk penguatan profil Pelajar
Indonesia, Matematika, dan IPAS sehingga guru mata pelajaran
tidak harus berlatar belakang
Pancasila dilakukan melalui kegiatan
perayaan hari besar dan perayaan
• Bahasa Inggris sebagai pendidikan informatika
tradisi lokal mata pelajaran pilihan
 Pembelajaran berbasis
Pembelajaran berbasis projek untuk
penguatan profil Pelajar Pancasila
projek untuk penguatan profil
dilakukan minimal 2 kali dalam satu Pelajar Pancasila dilakukan
tahun ajaran minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,Riset, dan Teknologi
dan Teknologi 7
Karakteristik Kurikulum Merdeka di SMA, SMK, dan SLB (dan yang sederajat)

SMA SMK SLB

Lebih fleksibel untuk disesuaikan Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran pendidikan khusus
dengan minat siswa, karena pilihan pengembangan pembelajaran dibuat hanya untuk yang memiliki hambatan
pada level mata pelajaran (bukan intelektual
Struktur lebih sederhana dengan dua
program peminatan/ penjurusan) kelompok mata pelajaran, yaitu Umum
Di kelas 10 pelajar menyiapkan diri untuk dan Kejuruan. Persentase kelompok Untuk pelajar di SLB yang tidak memiliki
menentukan pilihan mata pelajaran di kejuruan meningkat dari 60% ke 70% hambatan intelektual, capaian
kelas 11. Mata pelajaran yang dipelajari pembelajarannya sama dengan sekolah
Penerapan pembelajaran berbasis reguler yang sederajat, dengan menerapkan
serupa dengan di SMP projek dengan mengintegrasikan mata prinsip modifikasi kurikulum
Di kelas 11 dan 12 pelajar mengikuti pelajaran terkait.
mata pelajaran dari Kelompok Mapel Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi Sama dengan pelajar di sekolah reguler,
Wajib, dan memilih mata pelajaran dari mata pelajaran wajib minimal 6 bulan pelajar di SLB juga menerapkan
kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan (1 semester). pembelajaran berbasis projek untuk
Keterampilan Vokasi sesuai minat, menguatkan Pelajar Pancasila dengan
bakat, dan aspirasinya Pelajar dapat memilih mata pelajaran di mengusung tema yang sama dengan sekolah
luar program keahliannya reguler, dengan kedalaman materi dan
Pembelajaran berbasis projek untuk aktivitas sesuai dengan karakteristik dan
penguatan profil Pelajar Pancasila Alokasi waktu khusus projek penguatan
profil pelajar Pancasila dan Budaya Kerja kebutuhan pelajar di SLB
dilakukan minimal 3 kali dalam satu
tahun ajaran, dan pelajar menulis esai untuk peningkatan soft skill (karakter dari
ilmiah sebagai syarat kelulusan dunia kerja)

Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,Riset, dan Teknologi
dan Teknologi 8
Fokus pada Materi Esensial

Materi yang terlalu padat Kurikulum prototipe berfokus


Pembelajaran yang pada materi esensial di tiap
akan mendorong guru
mendalam (diskusi, kerja mata pelajaran, untuk
untuk menggunakan
kelompok, pembelajaran memberi ruang/waktu bagi
ceramah satu arah atau
berbasis problem dan pengembangan kompetensi -
metode lain yang efisien
projek, dll.) perlu waktu terutama kompetensi
dalam mengejar
ketuntasan penyampaian mendasar seperti literasi dan
materi numerasi - secara lebih
mendalam

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Capaian Pembelajaran
(CP)
262/M/2022
Modul Ajar
Implementasi projek profil pelajar
Pancasila di satuan pendidikan
- Projek penguatan profil pelajar Pancasila akan
dijalankan terpisah dari mata pelajaran.
- Mengambil sebagian waktu dari keseluruhan
pembelajaran di satuan pendidikan.
- Sejumlah 20-30 persen jam pelajaran dari setiap
mapel dialokasikan untuk projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
- Satuan pendidikan perlu mengalokasikan waktu agar
guru bisa bekerja secara kolaboratif.
- Kolaborasi akan menjadi kunci sukses/tidaknya
sebuah projek.
- Dalam pelaksanaan projek, guruguru harus
berkolaborasi secara lintas ilmu untuk merencanakan,
memfasilitasi, dan menjalankan asesmen.
Mengukur ketercapaian profil pelajar Pancasila
• Projek profil pelajar Pancasila memiliki rapor tersendiri
yang akan membantu rekam jejak ketercapaian profil
pelajar Pancasila.
• Hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila dilaporkan
dalam rapor akhir tahun (semester 2) peserta didik.
• Rapor hasil projek menggambarkan perkembangan sub
elemen profil pelajar Pancasila yang dipilih dalam tema
projek di tahun ajaran.

Profil Pelajar Pancasila merupakan tujuan akhir dari


hasil pendidikan, sehingga satuan pendidikan juga
seyogyanya tidak terburu-buru dalam mengukur
ketercapaian profil, melainkan membangun kompetensi
dan karakter tersebut secara konsisten dan melihat
perkembangannya melalui penilaian projek

Anda mungkin juga menyukai