Anda di halaman 1dari 23

ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمتُ هللِ َوبَ َر َكة‬

َّ ‫اَل‬

Mari kita belajar PKn


dengan sungguh-sungguh
dan menyenangkan 
Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi tata urutan Peraturan


Perundang-undangan nasional

Materi Pokok
Bab 3
Memaknai Peraturan perundang-undangan
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan arti dan fungsi peraturan


perundang-undangan nasional
2. Menjelaskan kedudukan UUD 1945 dalam
peraturan perundang-undangan nasional
3. Mengidentifikasi tata urutan perundang-
undangan nasional menurut UU No. 12 tahun
2011
Ketaatan dan Pelanggaran terhadap
Peraturan/UU

KETAATAN PELANGGARAN
KETAATAN PELANGGARAN
KETAATAN PELANGGARAN
A. ARTI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
NASIONAL
Menurut UU No. 12 Tahun 2011
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan
pertulis yang memuat norma hukum yang mengikat
secara umum dan dibentuk atau ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan

Contoh : UUD 1945,


Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional
B. FUNGSI PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN NASIONAL

1. Memberikan kepastian hukum bagi warga


negara
2. Melindungi dan mengayomi hak-hak warga
negara
3. Memberikan rasa keadilan
4. Menciptakan ketertiban dan ketentraman
C. KEDUDUKAN UUD 1945

Merupakan hukum dasar tertinggi di Indonesia dan


sumber hukum tertulis bagi pembentukkan peraturan
perundang-undangan lainnya

-Makna tata Urutan Peraturan perundang-


undangan:
Peraturan perundang-undangan merupakan
hierarki atau tingkatan, peraturan yang satu
memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan
dengan peraturan yang lain
D. Tata Urutan Perundang-undangan Nasional
(UU No 12 Th.2011)/Hierarki/tingkatan

UUD 1945
TAP MPR

UU/PERPU

PP

PERPRES

PERDA Provinsi

PERDA
Kabupaten/Kota
E. LANDASAN PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. LANDASAN FILOSOFIS
Rumusan perundang-undangan harus berkaitan
dengan dasar idiologi negara (Pancasila)
2. LANDASAN SOSIOLOGIS
Peraturan perundang-undangan harus berkaitan
dengan kondisi atau kenyataan yang tumbuh
dan hidup dalam masyarakat
3. LANDASAN YURIDIS
Peraturan perundang-undangan harus
mempunyai landasan hukum atau hukum dasar
atau legalitas yang terdapat dalam ketentuan
lain yang lebih tinggi
F. ASAS-ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN (pasal 5 UU No. 12 Tahun 2011)

1. Kejelasan tujuan
2. Kelembagaan /organ pembentuk yang tepat
3. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan materi muatan
4. Dapat dilaksanakan
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan (efektif dan
efisien)
6. Kejelasan rumusan
7. Keterbukaan/transfaran

(Penjelasannya ada di Buku Paket halaman 55)


G. MATERI MUATAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN MENCERMINKAN ASAS-ASAS
(Pasal 6 UU No 12 Tahun 2011):

1. Pengayoman
2. Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kekeluargaan
5. Kenusantaraan
6. Bhineka Tunggal Ika
7. Keadilan
8. Kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan
9. Ketertiban dan kepastian hukum
10. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan

(Penjelasannya ada di Buku Paket halaman 56)


H. TAHAP-TAHAP PEMBUATAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL

1. TAHAP INISIASI
Tahap munculnya gagasan atau ide dari masyarakat

2. TAHAP SOSIO-POLITIS
Tahap pengolahan gagasan tentang perlunya
pengaturan hukum dari masalah tertentu

3. TAHAP YURIDIS
Tahap perumusan dalam bahasa hukum perundang-
undangan
I. PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1. PROSES PENYUSUNAN UUD 1945


Secara historis UUD 1945 disusun oleh BPUPKI pada
sidang yang ke-2, tangga 10-17 Juli 1945

 Ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945

Pada era reformasi MPR telah berhasil mengubah


UUD 1945 (pasal 3 ayat 1), sebanyak 4 kali
perubahan sesuai dengan pasal 37 UUD 1945. Mulai
tahun 1999, 2000, 2001, 2002
2. PROSES PENYUSUNAN KETETAPAN MPR (TAP MPR)
Ketetapan MPR adalah putusan majelis yang
memiliki kekuatan hukum mengikat ke dalam
(mengikat seluruh anggota majelis) dan mengikat
keluar majelis ( mengikat setiap warga negara
Indonesia)

Keputusan MPR adalah putusan majelis yang


hanya mengikat ke dalam (anggota majelis)
Proses Penyusunan Ketetapan MPR, Melalui Beberapa
Tingkat/Tahap:

a. Tingkat I: pembahasan oleh Badan pekerja Majelis (BP


MPR) yang menghasilkan rancangan Ketetapan/ keputusan
(rantap/rantus)
b. Tingkat II: pembahasan/ rapat paripurna tentang
rantap/rantus, dengan penjelasan pimpinan dan
dilanjutkan dengan pemandangan umum fraksi-farksi
c. Tingkat III: pembahasan oleh komisi/panitia Ad Hoc
Majelis, mengenai semua hasil pembicaraan tingkat 1 dan 2
d. Tingkat IV: Pengambilan keputusan oleh rapat paripurna
Majelis, dan penetapan dari rantap/ rantus menjadi
Ketetapan MPR
3. PROSES PENYUSUNAN UNDANG_UNDANG (UU)
-Undang-undang adalah peraturan perundang-undangan yang
dibentuk oleh DPR dengan persetujuan bersama presiden.

-DPR merupakan badan legislatif / badan yang berwenang


membentuk UU berdasarkan pasal 20 ayat 1 UUD 1945

-Sebelum UU disahkan terlebih dahulu berwujud RUU, menurut UUD


1945 RUU dapat diajukan oleh Preseden, DPR dan DPD.

a. RUU yang diajukan Presiden


RUU diabuat oleh menteri/pimpinan lembaga pemerintah non
departemen, setelah itu diajukan kepada Presiden.
Jika disetujui RUU diajukan Presiden kepada pimpinan DPR untuk
dibahas dalam sidang DPR kemudian disahkan dan ditetapkan
b. RUU yang diajukan DPR

Anggota DPR membuat RUU, selanjutnya diajukan secara tertulis kepada


Presiden melalui pimpinan DPR untuk dibahas bersama dan kemudian disahkan
oleh DPR
c. RUU yang diajukan oleh DPD (pasal 22D)
Diajukan secara tertulis kepada DPR untuk dibahas bersama presiden dan
kemudian disahkan
Tahap-tahap/Proses Pembuatan UU:
1. Tahap pembahasan draf RUU oleh presiden atau DPR
2. Tahap pengajuan RUU oleh DPR/presiden kepada DPR
3. Tahap pembahasan RUU dalam sidang DPR, oleh fraksi-fraksi
4. Tahap Penetapan dan pemberlakuan RUU menjadi undang-undang

4. PROSES PENYUSUNAN PERPPU (peraturan pemerintah pengganti UU)


PERPU adalah peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Presiden dalam keadaan
darurat/ memaksa (pasal 22 ayat 1,2,3 UUD 1945)

5. PROSES PENYUSUNAN PP (Peraturan Pemerintah)


PP adalah peraturan perundang –undangan yang ditetapkan oleh presiden untuk melaksanakan
UU sebagaimana mestinya (pasal 5 ayat 2) . PP dirancang oleh menteri, kemudian diajukan
kepada Presiden untuk disahkan
6. PROSES PENYUSUNAN PERATURAN PRESIDEN (PERPRES)
PERPRES adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden
untuk menjalankan perintah peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau
dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan. Perpres disusun untuk
memberikan penjelasan dari ketetapan-ketetapan dalam UU atau PP

7. PROSES PENYUSUNAN PERDA PROVINSI


Adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD provinsi dengan
persetujuan bersama gubernur. Perda dibuat untuk melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi
-Rancangan Perda Provinsi dapat diusulkan oleh DPRD provinsi atau gubernur

8. PROSES PENYUSUNAN PERDA KABUPATEN/KOTA


Adalah peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh DPRD kabupaten/kota
dengan persetujuan bersama bupati/wali kota. Perda dibuat sesuai dengan
kebutuhan daerah yang bersangkutan sehingga peraturan daerah dapat berbeda
antara daerah yang satu dan daerah lainnya
-Rancangan Perda Kabupaten/kota dapat diusulkan oleh DPRD kabupaten/kota
atau bupati/ wali kota
KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA DAPAT DIUKUR
DENGAN BEBERAPA INDIKATOR

1. Pengetahuan hukum
2. Pemahaman kaidah-kaidah hukum
3. Sikap dan norma-norma hukum
4. Perilaku hukum
Menampilkan sikap sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
1. Di lingkunagn sekolah
a. .....................................................
b. .....................................................
c. ......................................................
2. Di lingkungan masyarakat
a. ...................................................
b. ...................................................
c. ....................................................
3. Di lingkungan bangsa dan negara
a. ....................................................
b. ....................................................
c. .....................................................
‫‪Sekian‬‬
‫‪dan‬‬
‫‪Terimakasih‬‬

‫ت هللِ َوبَ َر َكةُ‬


‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُ‬

Anda mungkin juga menyukai