Anda di halaman 1dari 13

HAM DAN KAM

Hak dan Kewajiban Asasi Manusia

By Kim See Kian


Pro dan Kontra
Dua pakar HAM PBB mendesak pemerintah Filipina patuh
hukum internasional dengan menghentikan pembunuhan
ilegal di luar proses pengadilan bagi 2000 bandar + pengedar
narkoba ( janji habisi 100.000 mafia, hasilnya 576.146
penjahat serahkan diri kepada polisi death squad yang diberi
kekebalan hukum). Mayat akan dibuang dan dimakankan ikan
di teluk Manila. AS ikut mengancam akan stop bantuan
militer bila HAM tidak ditegakkan. Presiden Filipina Rodrigo
Duterte marah dan kritik balik bahwa Filipina akan keluar
dari PBB, bahkan akan membentuk organisasi internasional
tandingan PBB. Apakah dalam persoalan HAM sebuah
lembaga NGO / negara lain boleh intervensi kebijakan negara
berdaulat? Coba anda diskusi silang pendapat dalam suasana
pro dan kontra dengan kumpulkan argumentasi sebanyak
Pendahuluan
Kesadaran akan hak dan kewajiban amat
vital. Dua hal ini terkait, sebab bicara hak
negara berarti bicara kewajiban warga
negara, dan sebaliknya

Obligation
HAM
Right
Balance is the key of life
HAM
Hak asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum dan
pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia
Cakupan Hak Asasi 1. Hak Asasi pribadi
- Kebebasan
berpendapat
- Kebebasan beragama
6. Hak asasi dalam
- Kebebasan bergerak
perlakukan yang sama
- Hukum
PERSONAL - dll
- Pemerintahan 2. Hak Asasi Ekonomi
- dll - Hak memiliki
LEGAL
EQUITY
PROPERTI - Hak manfaat
- Hak membeli
HUMA - Hak menjual
N
RIGHT
5. Hak asasi politik
- Memilih
SOCIAL &
- Dipilih POLITICAL
CULTURE
- Berorganisasi 3. Hak asasi sosial
- dll dan kebudayaan
PROCEDUR
AL - Mendapatkan
4. Hak asasi prosedural pendidikan
- Mendapatkan keadilan, - Mengembangkan
peradilan dan kebudayaan
perlindungan, dll - dll
KAM
Kewajiban asasi manusia adalah
kewajiban dasar yang harus
dijalankan oleh seseorang dalam
kaitannya dengan kepentingan
dirinya sendiri, alam semesta,
masyarakat, bangsa, negara
maupun kedudukannya sebagai
makhluk Tuhan
Voltaire
1. Sistem Eropa
Sistem HAM Eropa adalah sistem yang paling
maju dalam segala hal daya tahan serta jumlah
yurisprudensinya. Konvensi Eropa merumuskan
3 tujuan utama: Pertama, memperkuat demokrasi
dan komitmen negara-negara anggota pada rule
of law. Kedua, memberikan peringatan tanda
bahaya munculnya diktator totaliterisme yang
baru. Ketiga, bertindak sebagai benteng dalam
menghadapi ancaman kepungan komunisme
2. Sistem Amerika
Sistem hak asasi manusia antar amerika
berbeda dengan sistem eropa, karena sistem ini
terbentuk dari dua mekanisme proteksi yang
masing-masing berdiri sendiri-sendiri namun
jelas saling berkaitan. Sistem Amerika
mengikuti model Konvensi Eropa, tetapi
karena disusun belakangan, para perancangnya
dapat memperhitungkan beberapa cacat pada
konvensi eropa dan memperbaikinya.
3. Sistem Afrika
Sistem regional untuk proteksi hak
asasi manusia yang ketiga dan
terbaru adalah Piagam Afrika yang
mengambil bentuk traktat
multilateral seperti instrumen hak
asasi manusia lain, disahkan oleh
Organisasi Persatuan Afrika di
Nairobi pada tahun 1981 dan
Pancasilais: Sintesa Pluralis vs Marxis
Pancasila memandang bahwa hak asasi dan
kewajiban asasi manusia bersumber dari
ajaran agama dan nilai moral universal.
Semua ketentuan dapat diketahui dengan
menggunakan ‘nalar yang benar’, tetapi
kesahihannya tidak bergantung Tuhan?

Kearifan lokal, regional


atau universal?
Menjadi Warga Dunia
Bangsa dan negara Indonesia sebagai
anggota PBB mempunyai
tanggungjawab dan kewajiban
menghormati ketentuan Deklarasi
Universal Hak Asasi Manusia tahun
1948 dengan segala instrumen yang
terkait, sepanjang tidak bertentangan
dengan Pancasila
Kesimpulan
Promosi dan proteksi HAM boleh dikata telah menjadi
agenda nasional dan global. Kemajuan dalam teknologi
komunikasi dan informatika telah menyebabkan
pelanggaran HAM di suatu negeri tidak dapat lagi diisolir
sebagai masalah domistik. Suatu pelanggaran HAM di
mana saja dengan mudah dan cepat dapat diketahui di
bagian dunia lain, yang pada gilirannya mendorong
timbulnya simpati maupun protes. Kepedulian
internasional semakin nyata dan tidak ada suatu negara
atau masyarakat, tak terkecuali indonesia, yang dapat
mengelakkan diri dari tuntutan akan tanggungjawab dan
kewajiban itu.

Anda mungkin juga menyukai