Anda di halaman 1dari 17

PENGERINGAN SAYURAN DAN

BUAH-BUAHAN

KELOMPOK 2
1. Yuntri H. Poli
2. Erbin O. Hekboy
3. Julio M.K Gili
4. Maria I Klau
PENDAHULUAN

Tanaman pisang adalah salah satu tanaman unggulan di Indonesia,


karena besarnya volume produksi nasional yang melebihi komoditi
lainnya. Ini merupakan jumlah produksi buah terbesar dibandingkan
dengan buah lainnya. Industri sale pisang salah satu industri rumah
tangga. Usaha sale pisang goreng menghasilkan keuntungan yang
lebih tinggi dibanding usaha keripik pisang goreng. Usaha sale pisang
goreng memiliki prospek yang sangat baik.
Industri sale pisang salah satu industri rumah tangga. Usaha sale pisang goreng
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dibanding usaha keripik pisang
goreng. Salai pisang dibuat dari pisang matang dengan cara pengasapan atau
pengeringan matahari. Proses pengasapan mengakibatkan pencemaran
lingkungan dan tidak baik bagi kesehatan jika terhirup terus menerus. Proses
pengeringan pisang di bawah terik matahari membutuhkan waktu cukup lama,
tiga sampai enam hari. Untuk perlu dirancang alat yang bisa mempercepat
proses pengeringan sehingga kapasitas produksi meningkat
METODE

Perancangan, pembuatan dan uji pengeringan buah pisang

Untuk menguji kelayakan alat mengacu pada standar yang telah


ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Dalam pembuatan salai pisang berdasarkan SNI 01-4319-1996
maksimal memiliki kadar air 40 %. Proses pengeringan dilakukan
dengan meletakkan buah pisang pada tray dalam ruang pengering.
Buah pisang dikupas dipisahkan dengan kulitnya kemudian dikerok
pada bagian yang berwarna putihnya dan dipotong-potong kemudian
diletakan pada tray pengering.
PEMBAHASAN
Alat yang dirancang menggunakan sumber dari sinar matahari dan pemanas elektrik
yang sumber arusnya didapat dari panel surya.

Pemanas berfungsi menaikkan suhu yang ada di dalam ruangan pengering.


Selanjutnya terjadi penguapan air yang ada dalam buah pisang. Pemanas
yang digunakan dalam alat pengering berupa lampu spot pemanas, dengan
posisi menghadap ke tray. Lampu ini berdaya 60 watt.
Ukuran tray 38 x 38 cm, dengan bahan kawat stainless steel.

Sel surya merupakan sebuah perangkat yang mengubah energi sinar


matahari menjadi energi listrik dengan proses efek fotovoltaic. Panel surya
yang digunakan memiliki spesifikasi 50 WP berbentuk persegi panjang
dengan ukuran 53 x 67 cm.
Radiasi matahari

>Tutup pengering
polycarbonate

Udara Keluar Udara panas

Buah pisang

Tray pengering

Udara panas

Plat alumunium

Gambar 4. Sistem kerja alat pengering tenaga surya


KESIMPULAN

Alat yang dibuat telah berfungsi sebagaimana mestinya. Alat ini punya
kemampuan mengeringkan buah pisang sampai kadar air menjadi di
bawah 40%. Waktu yang dibutuhkan rata-rata 212 menit atau 3 jam 32
menit. Kapasitas penguapan kadar air dari alat yang dibuat adalah sebesar
0.0114 kg/jam. Efisiensi termal dari alat yang dibuat adalah sebesar
15.70%. Selanjutnya, sebagai perbaikan perlu dilakukan perbaikan untuk
penelitian selanjutnya mencoba menggunakan penutup alat selain
polycarbonate. Bahan-bahan seperti kaca es sangat mungkin punya
kemampuan meningkatkan alat.
PENGERINGAN SAYUR-SAYURAN
PENDAHULUAN

Cabai merah (Capsicum annuum L) merupakan tanaman hortikultura yang


banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan, (Rukmana dan Oesman
2006). Cabai merah merupakan pangan penting pada masyarakat Indonesia.
Cabai merupakan sayuran yang memiliki tingkat kerusakan yang cepat jika
dipertahankan dalam bentuk segar, sehingga perlunya penangan pasca panen
yang baik seperti dikeringkan.
TUJUAN

Tujuan dari pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan


sampai batas dimana mikroorganisme dan kegiatan enzim yang
dapat menyebabkan pembusukan akan terhenti, dengan demikian
bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang
lama.
BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan antara lain 175 gram Cabai keriting matang penuh, 0,2 % Natrium
Metabisulfit (Na2S2O5), dan 1 liter Air, atau lebih agar cabai tercelup rata.

METODE
• Persiapan bahan baku
• Sortasi dan pembersihan
• Perlakuan cabai
• Pengeringan
• Penghalusan
Pengaruh Perbedaan Perlakuan Blanching dan Tanpa Blanching terhadap Kualitas Cabai Kering

Parameter mutu 3 menit 7 menit 11 menit Tanpa perlakuan


Berat awal (g) 175 175 175 175

Berat tanpa biji (g) 105 105 105 105


Berat bubuk total
(g) 9.9 11.1 14.2 8.6
9.43 10.57 13.52 8.19
Rendemen
Pengeringan (%)
Aroma Agak Menyengat Tidak terlalu
menyengat menyengat
Aroma pedas
yang menyengat
Warna Merah Merah gelap Merah pucat
Agak merah
Karakteristik Pengeringan Cabai Merah.
Penyusutan Berat Cabai
Perubahan Warna Cabai
Aroma Cabai
Kesimpulan

Cabai yang mengalami proses blanching warnanya merah tua, dan cabai
yang tanpa perlakuan blanching berwarna merah cerah cenderung pucat.
Rasa cabai bubuk yang mengalami proses blanching lebih pedas daripada
cabai tanpa proses blanching. Cabai yang mengalami proses blanching
mengalami penurunan berat lebih banyak daripada berat cabai tanpa
blanching. Efisiensi pengeringan paling tinggi pada perlakuan blanching
selama 7 menit dikarenakan warna pada bubuk cabai yang bagus. Aroma
cabai yang paling menyengat pada waktu blanching 11 menit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai