Anda di halaman 1dari 56

OLEH

PT. PLN (PERSERO) SEKTOR KIT BL.


UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No. 1918)
Di Undangkan Tgl. 12 Januari 1970
DASAR HUKUM - 1
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


DASAR HUKUM
 Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan
 UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai
ketenagakerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi
norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian
ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN

BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT


• Pengobatan/ Perawatan

$1
• Gaji (Biaya Diasuransikan)

• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material

$5 $50
• Terlambat dan ganguan produksi
HINGGA • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN: fasilitas dan peralatan gawat darurat
KERUSAKAN PROPERTI • Sewa peralatan
(BIAYA YANG TAK • Waktu untuk penyelidikan
DIASURANSIKAN)

$1 $3
• Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang
HINGGA • Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/
BIAYA LAIN YANG atau biaya melatih
TAK DIASURANSIKAN • Upah lembur
• Ekstra waktu untuk kerja administrasi
• Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
• Hilangnya bisnis dan nama baik
KECELAKAAN KERJA

 KEBAKARAN

 PELEDAKAN

 PENYAKIT AKIBAT KERJA

 PENCEMARAN LINGKUNGAN
FAKTOR BAHAYA
DI LINGKUNGAN KERJA

MANAJEMEN PERUSAHAAN

MANUSIA

PROSES
MESIN MEDIA

FISIK KIMIA
POTENSI BAHAYA
(HAZARD)
BIOLOGIS ERGONOMI
TUJUAN PENGAWASAN KESEHATAN KERJA

Upaya perlindungan kepada tenaga kerja dan


orang lain dari potensi bahaya yang berasal
dari :
• Kondisi mesin, pesawat, alat kerja,
bahan, energi
• Lingkungan kerja
• Sifat pekerjaan
• Cara kerja
• Proses produksi
LINGKUNGAN KERJA

Adalah
Kondisi lingkungan di tempat kerja
yang terdiri dari faktor :
• Fisik
• Kimia
• Biologi
• Fisiologi
• Psikologi
• Suara bising gangguan konsentrasi, komunikasi dan ketulian
• Suhu ekstrem – lelah, kejang , pinsan
• Suhu rendah – Hipotermia, frosbite
• Penerangan – katarak, kebutaaan, rabun dll
• Sinar inframerah – katarak
• Sinr ultraviolet radang selaput mata
• Radiasi – kanker darah
• Getaran – penyempitan pembuluh darah, gangguan syaraf
dan tulang sendi
• Bahan kimia baik berbentuk padat,
partikel, cairan
• Bahan Proses (bahan baku) Bahan antara
(hasil sampingan), atau sampah produksi
• Pencemaran lingkungan kerja
• Berbentuk Uap, gas, Debu atau larutan
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
• Substances  Flammable
• Ergonomics
 Explosive Accidental
• Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
• Mendadak, dramatis, bencana (Prolonged Reaction)
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
. Konsentrasi kepedulian • Environment (bahan • pd bahaya
• Titik berat pd pencemar) tersembunyi
• Process • Sepertinya kurang
kerusakan asset, • Exposure
• Equipment, facilities, urgent (laten)
fatality • Work hours
tools • PPE • Prinsip pendekatan
• Working practices • Sepertinya urgen
• Pengkajian
(bahaya mendadak) • Pendidikan
• Guarding kepaparan
• Prinsip pendekatan • Karir jab. Sesuai
• Pengalaman • Utk
• Pengkajian resiko pendidikan
• Karir lapangan + memperkecil
• Utk memperkecil
pelatihan kepaparan
resiko
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan Kerja
Kesehatan Kerja • Filosofi
• Keilmuan
• • Hukum/Praktis
Hazard
• Danger
• Risiko
• Insiden
• Accident
• Unsafe Action
• Unsafe Condition
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Philosophy
Upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan tenaga kerja
dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budayanya
menuju masyarakat yang adil
dan sejahtera.
PENGANTAR

KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

Upaya / pemikiran dalam menjamin keutuhan dan


kesempurnaan jasmani rohani manusia pada
Filosofi umumnya dan tenaga kerja pada khususnya serta
hasil karya dan budaya yang dalam rangka
menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila.

Keilmuan Ilmu dan penerapan teknologi pencegahan


kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Suatu ilmu pengetahuan dan


Keilmuan penerapannya dalam upaya
mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan,
pencemaran, penyakit akibat
kerja , dll

“ACCIDENT PREVENTION”
“HAZARD”
Adalah sumber bahaya potensial yang
dapat menyebabkan
kecelakaan/kerusakan

 Hazard dapat berupa :


bahan-bahan , bagian-bagian mesin,
bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
KECELAKAAN KERJA
Kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
mengakibatkan terganggunya proses
pekerjaan yang telah direncanakan
sebelumnya
Catatan :
Kecelakaan kerja termasuk kebakaran,
peledakan, penyakit akibat kerja.
“DANGER”
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya
telah ter-identifikasi dan telah
dikendalikan ke tingkat yang memadai
Aman (safe)
DEFINISI
Bahaya
 Sesuatu/sumber yang berpotensi menimbulkan
cedera/kerugian (manusia, proses, properti dan
lingkungan
 Faktor internal yang menjadikan konsekuensi
Konsekuensi = Hazard x exposure
Exposure = konsentrasi x lama pemajanan
 Tidak akan menjadi risiko jika tidak ada pemajanan
“RISK”

risicare
DEFINISI
Risiko/Risk
 Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian
dari suatu bahaya, atau kombinasi dari
kemungkinan dan akibat risiko
 Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability
dan Konsekuensi
 Risiko = Probability x Konsekuensi
 Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lama
“RISK”
Resiko adalah ukuran kemungkinan
kerugian yang akan timbul dari sumber
bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Untuk menentukan resiko membutuhkan


perhitungan antara konsekuensi/ dampak
yang mungkin timbul dan probabilitas,
yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
PENANGANAN RISIKO
Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus
dilakukan upaya penanganan risiko agar tidak
menimbulkan kecelakaan/kerugian. Bentuk tindakan
penanganan risiko dapat dilakukan sebagai berikut :
☻ Hindari risiko
☻ Kurangi/minimalkan risiko
☻ Transfer risiko
☻ Terima risiko
HIRARKI PENGENDALIAN
ELIMINASI
1
2 SUBSTITUSI

3 REKAYASA/
ENGINEERING

PENGENDALIAN
4 ADMINISTRATIF

5 APD
Hirarki Pengendalian Risiko K3
☻ Eliminasi
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya
☻ Substitusi
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan
☻ Rekayasa Teknik
 Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis
Hirarki Pengendalian Risiko K3

☻ Pengendalian Administratif
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan
☻ Alat Pelindung Diri
 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles
1
Fatal

29
Cidera berat

300
Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss

3000
Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
1. IMMEDIATE CAUSE
TERMASUK DALAM KELOMPOK INI :

1. UNSAFE ACTS
(perbuatan berbahaya)
2. UNSAFE CONDITIONS
(kondisi berbahaya)
PENYEBAB KECELAKAAN
(De Reamer Theory)
KASUS
KECELAKAAN

KASUS CONTRIBUTING
IMMEDIATE KECELAKAAN CAUSES
CAUSES
1.Manajemen
1.PERBUATAN AKIBAT dan Supervisi
BERBAHAYA KECELAKAAN
(Unsafe Acts) 2.Kondisi Mental
- Cidera
Pekerja
2.KONDISI - Kerusakan Asset
BERBAHAYA - Kerusakan Lingkungan 3. Kondisi Fisik
(Unsafe Conditions) -Berpengaruh thd :
Pekerja
- Produktivitas, Kualitas,
Effisiensi Biaya, Loss
KENAPA PERBUATAN TIDAK AMAN
DILAKUKAN
• KURANG PENGETAHUAN
• KURANG TERAMPIL/ PENGALAMAN
• TIDAK ADA KEMAUAN
• FAKTOR KELELAHAN
• JENIS PEKERJAAN YG TIDAK SESUAI
• GANGGUAN MENTAL
• KESALAHAN DALAM SIFAT DAN TINGKAH LAKU
MANUSIA
PERBUATAN BERBAHAYA
(UNSAFE ACTION)

• Menjalankan Mesin/ • Mengambil posisi pada


Peralatan tanpa tempat yang berbahaya
wewenang • Membetulkan mesin dalam
• Menjalankan Mesin/ keadaan jalan
Peralatan dgn kecepatan • Lalai memberikan peringatan
yg tidak semestinya atau lupa mengamankan
• Membuat Alat tempat kerja
Pengaman/K3 tidak • Bersenda gurau tidak pada
berfungsi tempatnya
• Lalai menggunakan APD • Memaksakan diri untuk
• Mengangkat barang bekerja walaupun sakit
dengan cara yg salah • Merancang /memasang
peralatan tanpa pengaman
PENYEBAB TERJADINYA KONDISI BERBAHAYA

ENERGY MATERIAL
KONDISI
BERBAHAYA

SITE & MACHINERY


STRUCTURE
DISEBABKAN OLEH :
-Environmental Stress
-Failures
-Design Characteristics
KONDISI BERBAHAYA
(UNSAFE CONDITION)

• Pelindung atau pengaman • Kebersihan lingkungan kerja


yang tidak memadai yang jelek
• Peralatan/ perkakas dan • Polusi udara di ruangan kerja
bahan yang rusak tetap (gas, uap, asap, debu dsb.)
digunakan • Kebisingan yang berlebihan
• Penempatan barang yang • Pemaparan Radiasi
salah
• Ventilasi yang tidak memadai
• Sistem peringatan yang tidak
memadai • Penerangan yang tidak
• Pengabaian terhadap memadai
perkiraan bahaya
kebakaran/peledakan
FAKTOR-FAKTOR BAHAYA
DI TEMPAT KERJA

• FISIK (Physical Hazard)


• KIMIA (Chemical Hazard
• BIOLOGIS (Biological Hazard)
• ERGONOMI
• PSIKOLOGIS (Psychological Hazard)
A. TEORI DOMINO
(William W. Heinrich 1930)

A B C D E

LINGKUNGAN SIFAT PERBUATAN/ KECELAKAAN


SOSIAL CIDERA/RUSAK
INDIVIDU KONDISI
BERBAHAYA

PERSYARATAN PENGENDALIAN :
~ MENGENDALIKAN DAN MENIADAKAN
PERBUATAN/KONDISI BERBAHAYA
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai
sebab-akibat (Domino Sequen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
CONTROL IMMIDIATE
CAUSES LOSSES
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
TAK INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR
LANGSUNG (Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN>
KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR DENGAN ATAU
&
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
PELAKSANAAN DIHARAPKAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

• MANUSIA
• PERALATAN
KERUGIAN

• MATERIAL
• LINGKUNGAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


KONTAK  STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar
 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
INSIDEN

 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin


 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN


 OPERASI TANPA OTORISASI
 PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK
 GAGAL MEMPERINGATKAN
 GAGAL MENGAMANKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK SEBAB LANGSUNG  PERALATAN RUSAK
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK  RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK
 BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 POSISI TIDAK AMAN  TEMPERATUR EXTRIM
 SERVIS ALAT BEROPERASI
 PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN
 MABOK ALKOHOL, OBAT  VENTILASI TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

FAKTOR KERJA
FAKTOR PRIBADI
 PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN
 KEMAMPUAN FISIK ATAU  ENGINEERING
PHISIOLOGI TIDAK LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  KURANG PERALATAN
SEBAB DASAR
LAYAK  MAINTENANCE
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  STANDAR KERJA
 STRESS MENTAL  SALAH PAKAI/SALAH
 KURANG PENGETAHUAN
MENGGUNAKAN
 KURANG KEAHLIAN
 MOTIVASI TIDAK LAYAK
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB TAK
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

LEMAHNYA PENGENDALIAN

 PROGRAM TIDAK SESUAI


LACK OF CONTROL

 STANDARD TIDAK SESUAI


 KEPATUHAN TERHADAP
 STANDAR
PENGENDALIAN KERUGIAN
LEMAH KONTROL

SEBAB LANGSUNG
SEBAB DASAR

KERUGIAN
INSIDEN
PRE CONTACT CONTACT POST
CONTROL CONTROL CONTACT
Subsitusi &
CONTROL
minimisasi Menerapkan
Pengembangan dan peninjauan sistem energi, Rencana
manajemen, pelatihan, penetapan barricade, Penanggulangan
program dan memeliharanya perbaikan Darurat
permukaan objek
penyebab
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
• Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi
• Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap
rekayasa
• Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3
 STANDARISASI
• Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan
pelak K3
 INSPEKSI / PEMERIKSAAN
• Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi
tempat kerja masih memenuhi ketentuan &
persyaratan K3
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS &
STATISTIK
• Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan
bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik &
teknologi
 PENDIDIKAN & LATIHAN
• Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan &
ketrampilan K3 bagi TK
 PERSUASI
• Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan
melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-
sanksi
Langkah Penanggulangan
Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO)
 ASURANSI
• Insentif finansial utk meningkatkan
pencegahan kec dgn pembayaran premi yg
lebih rendah terhdp peusahaan yang
memenuhi syarat K3

 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA


• Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat
kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3
di tempat kerja
Safety is an attitude
• We focus too much trying to manage safety rather trying
to encourage people to take personal responsibility for
their own safety and the safety of others
• Kita terlalu memfokuskan memenej K3 daripada mencoba
mendorong dan memberi semangat pada orang orang
untuk mempunyai tanggungjawab pribadi pada
keselamatan diri dan keselamatan untuk yang lainnya
Beyond Process
• Processes, Standards and Engineering are important BUT
• Proses, standar dan enginering bukan sesuatu yang
penting
• We need to focus on Attitudes and Behaviours of reach
higher levels of safety performance
• Kita harus berfokuspada sikap dan prilaku selamat sampai
pada level tertinggi
• Influencing Attitudes and Behaviours is difficult
• Merobah sikap dan perilaku bukanlah pekerjaan mudah
• Tingkatkan Kompentensi
menuju Profesionalisme
• Tunjukan prestasi K3 di tempat
kerja secara proaktif
• Yakinkan kepada Manager anda
bahwa K3 adalah benefit bukan
Coss
• Lakukan uji banding pada
perusahaan yang telah berhasil
dalam penerapan SMK3
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH ‘ INDUSTRIAL ACIDENT PREVENTION
• Melakukan usaha inspeksi keselamatan
dan kesehatan untuk mengindentifikasi
kondisi kondisi tidak aman
• Mengadakan usaha pendidikan dan
pelatihan para pekerja
untukmeningkatkan pengetahuan tugas
mengenai cara kerja yang aman
• Membuat Peraturan Keselamatan Kerja
yang harus ditaati semua pekerja
• Pembinaan disiplin dan ketaatan
terhadap semua Peraturan Perusahaan
dibidang keselamatan kerja

Anda mungkin juga menyukai