Anda di halaman 1dari 21

HEMODIALISA

OLEH

Elfira Octa P
Pelatihan Hemodialisa Angkatan V
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
14 FEB – 24 MEI
2019

1
PENDAHULUAN
Hemodialisa cuci darah : terapi pengganti ginjal dengan
tujuan mengeluarkan sisa metabolisme cairan dan elektrolit

3 jenis terapi pengganti ginjal,sebagai berikut:


* Hemodialisis
* Peritoneal Dialisis (CAPD)
* Transplantasi Ginjal

Dialisis dapat dilakukan untuk gagal ginjal akut maupun kronis

2
INDIKASI DIALISIS
 Hiperkalemia
 Overload cairan
 Asidosis berat
 Perikarditis uremik
 Gejala uremik ensefalopati
 Kenaikan BUN progresif – 150 mg/dl
 Kelainan metabolisme kongenital dengan asidosis

INDIKASI DIALIS KRONIK


 Biasanya dilakukan secara elektif bila GFR < 15ml/min/1.73m2
Dialisis harus segera diawali dengan tujuan untuk
mempertahankan pertumbuhan & menghindari terjadinya
ostteodistrofi renal

3
HEMODIALISIS
PRINSIP FISIOLOGI DIALISIS
Dialisis merupakan suatu proses pertukaran solut
dari suatu larutan (A) dengan larutan lain (B)
melalui membran semipermiabel
Membran semipermiabel
- tidak dapat dilalui semua solut
- pori pori dapat dilalui air dan zat dengan
BM kecil
 Mekanisme transport solut

diffusi dan ultrafiltrasi

4
Diffusi

 Diffusi perpindahan solut dari konsentrasi tinggi ke


konsentrasi rendah melalui membran semipermeabel

 Perpindahan zat tersebut tergantung


* Perbedaan konsentrasi
* Berat molekul
* Resistensi dari membran, disebabkan oleh
karena:
Keadaan membran sendiri (tipis/tebal/jumlah pori)
Resistensi akibat cairan yang kurang homogen

5
Ultrafiltrasi

 Ultrafiltrasi mengeluarkan air dalam tubuh


 Mekanisme proses hidrostatik / osmotik
 Pergerakan air disertai zat/solut dengan molekul kecil
sampai terjadi keseimbangan. Zat dengan molekul besar
tidak dapat melewati membran
 Hidrostatik ultrafiltrasi ditentukan oleh
* Tekanan transmembran
* Koefisien ultrafiltrasi (KUf)

6
7
8
ALAT ALAT HEMODIALISIS

1 . DIALISER
2 . WATER TREATMENT
3 . CAIRAN DIALISAT
4 . MESIN DIALISIS

9
DIALISER
Dialiser merupakan tabung
Mempunyai 4 muara. 2 muara
Dilalui darah, 2 muara lain di
Lalui cairan dialisat.

Membran semipermiabel me
Misahkan darah dan cairan
Dialisat

Permukaan membran diperluas


Dg adanya serabut hollow fibers

10
WATER TREATMENT

Seorang penderita hemodialisis memerlukan kira kira 120


liter air selama dialisis

Air yang dipergunakan untuk dialisis harus memenuhi


syarat :

* air RO sesuai standart AAMI (Association for the


Advancement of Medica Instrumentation)

* tidak mengandung bahan bahan kontaminan:


Aluminium, tembaga, timah, kuningan, besi, sinar
matahari, dsb

11
CAIRAN DIALISAT

12
MESIN DIALISIS

13
Akses vaskuler
Legal aspek : UU Keperawatan No. 32 tahun 2014 pasal ttg
pelimpahan wewenang

Akses sementara/ temporary access

* Biasanya mempergunakan venous cannula


baik single maupun double lumen
* Melalui pembuluh darah vena subclavia, jugular
interna maupun femoral

Akses permanen
* AV Shunt (Cimino&Brescia 1964)
* AV graft

14
TEHNIK DIALISIS

1. Tentukan dialiser dan blood lines


penentuan dialiser berdasarkan dari luas permukaan
membran yang disebut High flux (> 15) dan Low flux(< 15)

15
2. Tentukan kecepatan blood flow dan lamanya
dialisis (dengan melihat gambar dan tabel)
* Penentuan kecepatan blood flow 150 – 300 ml/mnt
atau 5x BBK
* Lama dialisis biasanya 3-4 jam

3. Kecepatan cairan dialisat biasanya 500 ml/menit

4. Komposisi cairan dialisat sebaiknya mempergunakan


bicarbonat, terutama bila hemodinamik penderita tidak
stabil

5. Kecepatan ultrafiltrasi
Maksimum jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh
tidak melebihi 5% berat badan

16
6. Heparinisasi

Tujuan heparinisasi adalah untuk mencegah terjadi


pembekuan darah (clotting) pada dialiser.

Pemberian dosis awal biasanya 50 IU/kg BB


Pemberian maintenance 10-20 IU/kg BB(intra HD)
Free Heparin pada pasien dengan perdarahan, px post op,
px dengan gangguan pembekuan darah

17
Kronik dialisis

Dialisis kronik biasanya dilakukan secara elektif


2 -3 kali seminggu
Efektifitas hemodialisis yang diharapkan (KT/V)
Adalah 1.3
Dialisis efisien bila BUN post dialisis berkisar 30 – 35 %
Dari predialisis

Lama dialisis biasanya 3 – 4 jam

Urea klirens biasanya 3 ml/menit/kg BB

18
Komplikasi pada dialisis akut

Sindroma disequilibrium
berupa kejang, tidak sadar
Untuk menghindari, kecepatan blood flow dan
lama dialisis harus dibatasi
Hipotensi
Sering terjadi terutama pada bayi kecil. Sebagai
akibat terlalu banyak cairan yang dikeluarkan.
Perlu monitor ketat pengeluaran cairan

19
Hipotermia
Sebagai akibat cairan dialisat yang tidak
dihangatkan
Perlu monitor suhu

Hipertensi
Pada anak sering ditemukan
Dapat terjadi akibat - kelebihan cairan
-blood flow terlalu cepat

20
21

Anda mungkin juga menyukai