Anda di halaman 1dari 50

Asesmen

Pembelajaran
Pengantar
1 2 Pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan
Kurikulum merdeka mengembangkan asesmen
yang tidak terpisahkan. Pendidik dan peserta didik perlu
pembelajaran dengan menekankan pada asesmen
memahami kompetensi yang diharapkan, sehingga
formatif. Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan
keseluruhan proses pembelajaran dapat digunakan
layanan terbaik kepada peserta didik. Asesmen formatif
untuk mencapai kompetensi tersebut. Asesmen bukan
diharapkan memiliki ruang lebih bagi guru dapat
sekedar proses untuk mengisi laporan akhir hasil
mendampingi peserta didik dalam proses pembelajaran
belajar, tapi juga merupakan proses untuk refleksi dan
untuk mengembangkan potensi mereka.
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.

3 4
Maka pendidik diharapkan dapat memahami pola pikir
Tujuan asesmen tidak hanya berhenti pada menentukan
tentang pengembangan pembelajaran dan asesmen
atau mengukur tingkat kemampuan peserta didik,
dengan memahami bahwa setiap peserta didik memiliki
namun tujuan akhirnya adalah menjadi input dalam
kekhasan, termasuk kemampuan sehingga hal itu
perbaikan pembelajaran. Maka harapan secara lebih
menentukan tingkat kecepatan belajar yang juga
luas dan jangka panjang sebagai bagian tidak
berbeda. Perencanaan pembelajaran dan asesmen yang
terpisahkan dari pembelajaran, hasil asesmen akan
dirancang pendidik harus menyesuaikan kondisi
dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
demikian.
Tujuan
Pada akhir kegiatan diharapakan peserta dapat;
1 6 Mempraktikkan menyusun
Mereview pemahaman asesmen
pembelajaran laporan hasil belajar/rapor

2Mengkaji contoh hasil asesmen 5


Mempraktikkan mengolah hasil
awal asesmen

3
Merancang instrument asesmen 4Menganalisis contoh asesmen
awal formatif dan sumatif
Pokok Bahasan

Pokok Materi yang dibahas pada Unit ini;


• Review konsep asesmen pembelajaran
• Asesmen awal
• Asesmen formatif dan sumatif
• Mengolah hasil asesmen
• Laporan hasil belajar/rapor
Alur Pembelajaran
Pendahuluan (40’) Kegiatan inti (205’)
1. Pengantar • Mengkaji Contoh Hasil
2. Tujuan Unit Asesmen Awal
3. Pokok Bahasan • Merancang Instrumen
4. Curah Gagasan • Studi Kasus Asesmen
Formatif-Sumatif
• Simulasi Pengolahan
Penutup (15’)
Hasil Asesmen
• Refleksi • Praktik Menyusun
• Penguatan Laporan Hasil Belajar
Kegiatan 1: Curah Gagasan
Apa(35’)
saja yang dipelajari pada sesi terkait dengan asesmen
pembelajaran?
• Apa saja topiknya?
• Apa poin penting pada setiap topik tersebut?
• Apa yang harus dipelajari lebih lanjut untuk dapat
mengimplementasikan topik tersebut?
Review: Topik yang dipelajari

1 4
Pelaporan
Konsep Dasar
Kemajuan
Asesmen
Belajar

2 3
Perencanaan Pengolahan
Asesmen Hasil Asesmen
Paradigama Asesmen
Pembelajaran
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif
yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen
belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen


formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif
untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Prinsip Asesmen Pembelajaran
 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk menentukan teknik
dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran
 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran selanjutnya
 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut
 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran
Kegiatan 2: Mengkaji Contoh Hasil Asesmen Awal
(40’)membagi diri menjadi 6 kelompok
• Peserta
• Mengkaji secara berkelompok contoh hasil asesmen awal yang sudah disedikan
fasilitator pada Lembar Kerja (LK)
• Peserta mengkaji contoh hasil asesmen awal dengan bantuan pertanyaan pemantik;
1. Apa saja aspek yang diasesmen?
2. Bagaimana hasil asesmen awal?
3. Bagaimana cara melakukan asesmen awal?
• Hasilnya tuliskan pada kertas plano dan dipresentasikan secara bergantian!
Lembar Kerja 2: Contoh Hasil Asesmen
Awal Rekap Data Level Kemampuan Membaca Siswa

Siswa Informasi Pendukung


Level Kelas 2 / Keterangan  Siswa kelas 2 Fase A
Fase A
 Sejumlah 30 Siswa
Huruf 5 5 siswa pada level huruf  Aspek yang diukur adalah
kemampuan awal
Kata 8 8 siswa pada level kata
membaca mata pelajaran
Paragraf 10 10 siswa pada level paragraf Bahasa Indonesia dengan
level huruf, kata, paragraf,
Cerita 7 7 siswa pada level cerita
dan cerita
Dari data hasil asesmen di atas, diskusikan dalam kelompok bagaimana cara mendapatkan
data dan coba skenariokan cara melakukan asesmen dengan menggunakan instrumen yang
diadaptasi dari alat asesmen Pratham!
Cerita Contoh Alat Asesmen
Adaptasi Pratham

Hari Ahad lalu, aku, ibu, kakak dan ayah pergi ke pantai. Kami Paragraf
membawa alat untuk berenang seperti handuk, pelampung dan

baju renang. Setelah tiba di pantai, ayah dan kakak mengajariku Anisa suka minum air. Dia tahu minum air itu sehat. Dia
berenang. Ternyata berenang di pantai tidak mudah. Kadang- juga tahu minum air membuat rasa haus hilang. Sering
kadang aku tertarik ombak kecil, tapi ayah dan kakak minum air membuat badan Anisa terasa segar.
menjagaku dengan baik. Ibu melihat kami sambil menyiapkan

makanan. Ibu tahu kami pasti lapar setelah berenang. Ayah dan
Kata Huruf
kakak berjanji akan mengajariku berenang lagi pekan depan.
Kancil j h R g
Aku tidak sabar menunggu.
baru ikan
Pertanyaan: b L e t
sekolah jalan
1. Apa saja alat untuk berenang yang kami bawa?
2. Apa yang ibu lakukan saat kami berenang? burung P n u m
3. Kapan ayah dan kakak akan mengajariku berenang lagi?
mulut kuku
w d
Kegiatan 3: Merancang Instrumen Asesmen Awal
(45’)
 Peserta merancang instrumen asesmen awal sesuai dengan mata pelajaran
yang diampuh
 Aspek yang dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun instrumen
asesmen awal;
1. Tentukan kemampuan apa yang akan diukur
2. Bagaimana cara mengukurnya
3. Tentukan bentuk Bentuk instrumen yang akan dibuat
4. Identifikasi aspek/kriteria apa saja yang penting harus ada pada
instrument
 Hasilnya dituliskan pada kertas plano dan ditempel pada tempat yang sudah
disediakan panitia. Peserta lain akan saling belajar dan memberikan masukan
positif
Lembar Kerja: Merancang Instrumen Asesmen
Awal
Buatlah instrumen asesmen awal sesuai dengan mata pelajaran
yang diampuh dengan langkah kerja berikut:
1. Tentukan kemampuan apa yang akan diukur
2. Bagaimana cara mengukurnya
3. Tentukan bentuk Bentuk instrumen yang akan dibuat
4. Identifikasi aspek/kriteria apa saja yang penting harus ada pada
instrument
Penguatan: Teknik dan Instrumen Asesmen
Observasi
Teknik Asesmen Pembelajaran
Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan
maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas
rutin/harian.

“Terdapat berbagai teknik dalam


Penilaian Kinerja (Performance Test)
melakukan asesmen, pendidik
Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,
diberikan keleluasaan memilih melakukan projek, dan membuat portofolio.

teknik dan instrumen agar Tes Tertulis


asesmen selaras dengan kegiatan
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
pembelajaran. Sehingga hasil
belajar peserta didik valid dan Tes Lisan
dapat ditindak lanjuti” Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran

Portofolio

Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta


didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan
(reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Teknik dan Instrumen Asesmen Rubrik

Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas


“Terdapat berbagai teknik capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara
dalam melakukan asesmen, bertingkat dari kurang sampai terbaik.

pendidik diberikan Ceklist


keleluasaan memilih teknik
dan instrumen agar asesmen Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Instrumen Asesmen
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga Catatan Anekdotal
hasil belajar peserta didik
Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi catatan
valid dan dapat ditindak performa dan perilaku peserta didik yang penting, disertai latar
belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah
lanjuti” dilakukan.

Grafik Perkembangan

Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap perkembangan


belajar peserta didik.
Kegiatan 4: Studi Kasus Asesmen
Formatif-Sumatif (30’)

1. Peserta diskusi studi kasus tentang asesmen formatif dan


asesmen sumatif dalam kelompok masing-masing dengan
menjawab panduan pertanyaan pada lembar kerja terlampir!
2. Hasilnya ditulis pada kertas plano yang sudah disediakan
panitia!
3. Masing-masing kelompok saling memberi masukan!
Lembar Kerja: Studi Kasus Asesmen
Formatif-Sumatif
Pak Ali mengajar di MI Assa’adah Kelas 1 Mata Pelajaran Fikih. Pada saat
membahas materi tentang Wudlu selesai dilakukan, memberikan pertanyaan terbuka
kepada siswa tentang rukun wudlu, dan beberapa siswa dapat menjawab dengan
benar. Untuk meyakinkan dirinya bahwa siswa dapat menguasai materi, Pak Ali
mencoba bertanya kepada beberapa siswa yang pada saat pembelajaran terlihat pasif
dan kurang konsentrasi. Dari beberapa siswa yang ditanya, ada dua siswa belum bisa
menjawab pertanyaan tentang rukun wudlu dengan benar. Atas kondisi demikian, Pak
Ali menjelaskan Kembali tentang rukun wudlu di kelas.
1. Bentuk asesmen sumatif atau formatif yang dilakukan Pak Ali?
2. Jika asesmen yang dilakukan Pak Ali adalah asesmen formatif maka bagaimana
caranya melakukan asesmen sumatif pada kondisi tersebut?
3. Jika asesmen yang dilakukan Pak Ali adalah asesmen sumatif maka bagaimana
caranya melakukan asesmen formatif?
Penguatan: Karakteristik Asesmen
Formatif Sumatif

● Terpadu dengan proses ● Merupakan alat ukur untuk


Kedua memiliki pembelajaran, sehingga asesmen mengetahui pencapaian hasil
formatif dan pembelajaran menjadi belajar peserta didik dalam satu
kesamaan yaitu adanya suatu kesatuan. Perencanaan lingkup materi atau periode
asesmen formatif dibuat menyatu tertentu, misalnya satu lingkup
umpan balik untuk dengan perencanaan pembelajaran; materi, akhir semester, atau akhir
● Melibatkan peserta didik dalam
pemberian intervensi pelaksanaannya (misalnya melalui ●
tahun ajaran;
Capaian hasil belajar untuk
kepada peserta didik penilaian diri, penilaian antarteman,
dan refleksi metakognitif terhadap
dibandingkan dengan kriteria
capaian yang telah ditetapkan
maupun perbaikan proses belajarnya);
● Memperhatikan kemajuan
● Digunakan pendidik atau satuan
pendidikan untuk mengevaluasi
proses pembelajaran penguasaan dalam berbagai efektivitas program
ranah, meliputi sikap, pengetahuan, pembelajaran.
berikutnya dan keterampilan, sehingga
dibutuhkan metode/strategi
pembelajaran dan teknik/instrumen.
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk
mengonfirmasi capaian
dalam melaksanakan
pembelajaran peserta didik
Formatif
● Dilakukan secara terus pada periode tertentu (akhir
menerus bersamaan dengan lingkup materi, semester atau
Formatif proses pembelajaran akhir jenjang)
Asesmen dilakukan pada saat ● ● Hasilnya akan digunakan
menggunakan berbagai teknik
proses pembelajaran dengan
asesmen sesuai dengan target sebagai bahan pengolah
Bentuk fungsi perbaikan pembelajaran
pada tujuan pembelajaran laporan hasil belajar
Asesmen
Sumatif ● memberikan umpan balik baik ● Pemberian umpan balik tetap
Asesmen dilakukan pada akhir untuk peserta didik maupun dilakukan walaupun data hasil
proses pembelajaran yang pendidik pengukuran capaian telah
berfungsi untuk menentukan ● berorientasi pada perubahan, didapat
ketercapaian pembelajaran bukan sekadar memenuhi ● Menggunakan berbagai teknik
kuantitas nilai yang termuat asesmen
dalam rapor Hal yang harus diperhatikan
● bersifat informatif
dalam melaksanakan
Sumatif
Kegiatan 5: Merumuskan KKTP (30’)

• Peserta diberikan contoh sebuah TP (Tujuan Pembelajaran) dan diminta untuk


merumuskan KKTP (Kriteria/Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) dalam bentuk;

1. Deskripsi Kriteria
2. Rubrik
3. Interval Nilai
• Peserta dibagi menjadi enama kelompok dan setiap bentuk akan dikerjakan dua kelompok
untuk mengerjakan tiga bentuk penentuan KKTP tersebut.
Lembar Kerja: Merumuskan KKTP

Berikut adalah Contoh salah satu Tujuan Pembelajaran (TP) mata pelajaran
Bahasa Indonesia Fase C:
“peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”
Rumuskan KKTP dalam bentuk:
1. Deskripsi Kriteria
2. Rubrik
3. Interval Nilai
Penguatan: Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
• Pengolahan hasil penilaian dapat Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran
dilakukan dengan menganalisis secara (KKTP), ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap • Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak
data hasil pelaksanaan penilaian yang (misalnya 75, 80, dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang
berupa angka dan/atau deskripsi. paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun
Pendidik perlu menentukan kriteria untuk jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
memetakan ketercapaian tujuan menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan
pembelajaran. sebagainya).
• Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta
• Untuk mengetahui apakah peserta didik didik telah mencapai tujuan pembelajaran dapat
telah berhasil mencapai tujuan dikembangkan menggunakan beberapa pendekatan; deskripsi
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan kriteria, rubrik, dan interval nilai.
kriteria atau indikator ketercapaian
tujuan pembelajaran. 1. Menggunakan deskripsi kriteria

• Kriteria ini dikembangkan pendidikan


saat menyusun perencanaan 2. Menggunakan rubrik
pembelajaran, baik dalam bentuk
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
ataupun modul ajar. 3. Menggunakan interval nilai
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia
Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”

1. Menggunakan deskripsi
kriteria

Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks
eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen
yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval
Kegiatan 6: Pengolahan Hasil Asesmen
(30’)
 Peserta diberikan studi kasus contoh pengolahan hasil
asesmen pembelajaran dalam bentuk satu TP (Tujuan
Pembelajaran) yang belum lengkap dan mereka diminta
untuk melengkapinya
 Hasilnya dituliskan pada kertas plano yang sudah
disediakan panitia dan antar kelompok akan memberikan
masukan hasil pekerjaan kelompok lain
Lembar Kerja: Pengolahan Hasil Asesmen
Bukti Perlu Cukup Baik Sangat
Tujuan Bimbing (61-70) (71-80) Baik Kualitas Kualitas
Pembelaja an (81-100) Bukti Bukti Nilai
Nama Deskripsi
ran (0-60) (Indikator (Indikator (rerata)
1) 2)
1. Mampu Belum Menguraikan Menguraikan Menguraikan
mengur mampu 1 contoh 2 contoh lebih dari
menguraik manfaat manfaat 2 contoh Amar Baik Cukup
aikan an sumber energi sumber energi manfaat (75) (69)
manfaat manfaat sumber energi
sumber sumber
energi energi
Badu Perlu Cukup
Bimbinga (63)
2. Mampu Memerluk Melakukan Melakukan Mampu
melaku an prosedur prosedur mengarahkan n
kan
bimbingan pengamatan pengamatan teman yang (55)
dalam secara mandiri, secara mandiri lain dalam
pengam melakukan namun masih dengan tepat melakukan
atan prosedur ditemukan prosedur
sesuai pengamata 1 atau 2 kali pengamatan Candr Sangat Baik
n kesalahan a Baik (80)
prosedu
r (95)

Lengkapi deskripsi dan nilai rata-rata setiap siswa berdasarkan rubrik yang ada!
Penguatan: Pengolahan Hasil Asesmen
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu Penting untuk Diperhatikan
atau lebih tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi Pendidik tidak mencampur
penghitungan dari hasil asesmen
capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik formatif dan sumatif karena asesmen
dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil asesmen tujuan formatif dan sumatif memiliki fungsi
pembelajaran peserta didik, juga dapat menggunakan data yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
kuantitatif dan mendeskripsikannya secara kualitatif. Pendidik memberikan umpan balik pada proses
diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara sehingga asesmen formatif bukan
rerata maupun proporsional. menjadi penentu atau pembagi untuk
nilai akhir

Mengolah Hasil Asesmen


dalam Satu Tujuan 1 Dalam mengolah dan menentukan hasil
akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
Pengolahan Pembelajaran membagi asesmennya ke dalam
Hasil beberapa kegiatan asesmen sumatif agar
peserta didik dapat menyelesaikan
Asesmen asesmen sumatifnya dalam kondisi
Mengolah Capaian Tujuan
Pembelajaran menjadi Nilai 2 yang optimal (tidak terburu-buru atau
tidak terlalu padat). Untuk situasi ini,
Akhir nilai akhir merupakan gabungan dari
beberapa kegiatan asesmen tersebut
Pengolahan Hasil Asesmen
1 Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran

Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase C:
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar
Pendidik
menentukan kriteria
Rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut:
ketercapaian tujuan
Bukti Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik pembelajaran pada
Tujuan (0-60) (61-70) (71-80) (81-100)
Pembelajara kualitas yang
n
diyakininya,
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan misalkan pada
mengurai menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
kan
manfaat manfaat manfaat 2 contoh kualitas CUKUP,
sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
manfaat sumber energi peserta didik
sumber
energi dianggap telah
mencapai kriteria
2. Mampu Memerlukan bimbingan Melakukan prosedur Melakukan prosedur Mampu mengarahkan
melakuka dalam melakukan pengamatan secara pengamatan secara teman yang lain dalam tersebut.
prosedur Pengamatan mandiri, namun masih mandiri dengan tepat melakukan prosedur
n ditemukan 1 atau 2 kali Pengamatan
pengamat Kesalahan
an sesuai
prosedur
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan
pendidik, untuk pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini

Kualitas Kualitas
Bukti Bukti Nilai
Nama Deskripsi
(Indikator (Indikator (rerata)
1) 2)

Amar Baik Cukup Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi 72


(75) (69) dan dapat melakukan prosedur pengamatan secara
mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali
kesalahan

Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Candra Sangat Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
Baik (80) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
(95) mandiri dengan tepat
* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.

Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pengolahan Hasil Asesmen
Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai
2 Akhir
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang
sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan dapat ditambahkan
tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:

Cara 1
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif
(angka pencapaian)

Cara 2
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif
(skala dengan deskriptor)
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 1
Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
dengan data kuantitatif (angka pencapaian) pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).

Asumsi: satuan pendidikan menggunakan


rentang nilai untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan
pendidikan.

Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan


pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan
nilai sumatif per mata pelajaran.
Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan
pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan
untuk mengkomunikasikan kepada orang tua
dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
mana yang belum dituntaskan oleh peserta
didik.
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori
yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
Tanda centang peserta didik masih kesulitan dan
iberikan sesuai sangat bergantung pada bimbingan
dengan rubrik ● Cukup (2)
ketercapaian yang peserta didik masih kesulitan dalam
ada pada masing- mencapai sebagian tujuan
pembelajaran
masing tujuan ● Baik (3)
pembelajaran peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
pembelajaran
Deskriptor tertera ● Sangat Baik (4)
pada rubrik peserta didik mengikuti pembelajaran
penilaian yang selanjutnya dan dilibatkan diberikan
telah disusun. pengayaan
Kegiatan 7: Menyusun Laporan Hasil Belajar
(40’)
• Peserta diberikan data-data hasil asesmen pembelajaran dan
diminta untuk membuat laporan hasil belajar dalam bentuk
rapor/laporan hasil belajar
• Hasilnya dituliskan pada kertas plano yang sudah disediakan
panitia dan antar kelompok akan memberikan masukan hasil
pekerjaan kelompok lain
Lembar Kerja 7: Menyusun Laporan Hasil
Belajar
Peserta Didik Sumatif TP 1 Sumatif TP 2 Sumatif TP 3 Sumatif Akhir
Semester
Nilai Akhir Semester

Terbiasa Membiasakan adab Terampil


mengucapkan hormat kepada menceritakan dan
kalimah tayyibah orang tua dan guru meneladani kisah
basmalah dan Nabi Muhammad
hamdalah SAW.
Alkaf Terbiasa Membiasakan Terampil Terbiasa mengucapkan
mengucapkan mempraktikkan menceritakan kisah kalimah tayyibah
kalimah tayyibah adab hormat Nabi Muhammad basmalah, adab kepada
basmalah dan kepada orang tua SAW. dan belum orang tua dan guru,
belum terbiasa dan guru terbiasa serta terampil
mengucapkan meneladaninya menceritakan kisa Nabi
hamdalah Muhammad SAW.
Jihan Terbiasa Membiasakan Terampil Terbiasa mengucapkan
mengucapkan mempraktikkan menceritakan dan kalimah tayyibah
kalimah tayyibah adab hormat meneladani kisah basmalah, adab kepada
basmalah dan kepada guru dan Nabi Muhammad orang tua, serta
hamdalah belum pada kedua SAW. terampil menceritakan
orang tua dan meneladani kisa
Nabi Muhammad SAW.

Dari data hasil nilai sumatif tiap TP (Tujuan Pembelajaran) dan sumatif pada Akhir Semester
buatlah deskripsi nilai hasil belajar/akhir semester Ananda Alkaf dan Ananda Jihan!
Penguatan: Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi Capaian Pembelajaran (Rapor)
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor (1) berdasarkan
CP, (2) berdasarkan TP-ATP, (3) berdasarkan Materi Esensial. Ketiga opsi tersebut sebagai
berikut:

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi, pendidik
harus mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan terendah.
Untuk melihat capaian kompetensi
tertinggi ditandai dengan warna
hijau dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan warna
merah
Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP 1
Penyusunan Deskripsi Capaian Pembelajaran (Rapor)

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

2
Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan TP-ATP
Penyusunan Deskripsi Capaian Pembelajaran (Rapor)

Dalam penyusunan
deskripsi capaian
kompetensi, pendidik harus
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi
tertinggi ditandai dengan
warna hijau dan capaian
kompetensi terendah
ditandai dengan warna
merah

Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin


penting dari materi yang sudah diberikan 3
Pengolahan Hasil Asesmen
Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar.
Laporan hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil
Penilaian.
Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`

1 Rapor

2 Portofolio

3 Diskusi/Konferensi

4 Pameran Karya
Bentuk Laporan Hasil Belajar

1 Rapor
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan hasil belajar
hendaknya bersifat sederhana dan informatif. Dapat memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai,
serta strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan orang tua
untuk mendukung capaian pembelajaran.

Komponen pada Rapor DIKDASMEN Catatan:


Format dapat disesuaikan
1. Identitas peserta didik berdasarkan struktur kurikulum
2. Nama satuan pendidikan masing-masing jenjang.
3. Kelas
4. Semester Deskripsi capaian kompetensi peserta
5. Mata pelajaran didik berisi informasi tentang
6. Nilai kompetensi yang sudah dicapai dan
7. Deskripsi kompetensi yang perlu ditingkatkan.
8. Catatan guru Deskripsi menggunakan kalimat
9. Presensi
positif dan memotivasi.
10. Kegiatan ekstrakurikuler.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
2 Portofolio
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
3 Diskusi/Konferensi

Tujuan diskusi adalah berbagi


informasi antara pendidik, peserta
didik dan orang tua. Sekolah perlu
menentukan fungsi dari suatu diskusi
untuk dapat mengembangkan struktur,
dan kegiatannya melibatkan
menentukan target belajar. Diskusi
atau konferensi bisa dalam struktur
formal maupun informal.
Bentuk Laporan Hasil Belajar
4 Pameran Karya
Tujuan dari pameran karya adalah
sebagai perayaan proses belajar
peserta didik dan juga sebagai
asesmen sumatif. Pameran karya berisi
proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran
karya bisa mengundang orang tua
peserta didik, komunitas sekolah
maupun mengundang peserta didik dan
pendidik dari sekolah lain untuk saling
belajar dan mendapatkan umpan balik
dari audiens yang lebih luas selain
pendidik kelas
Mekanisme Kenaikan Kelas
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian
SMK/MAK, atau sederajat, kenaikan kelas Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik dapat
Apabila terdapat tujuan
terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya meskipun ia dinilai pembelajaran pada mata
mempertimbangkan pencapaian peserta didik
belum sepenuhnya mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam pelajaran tertentu yang
pada semua mata pelajaran dan ekstrakurikuler Capaian Pembelajaran di fase sebelumnya atau tujuan pembelajaran tidak tercapai sampai
serta prestasi lain selama 1 (satu) tahun ajaran yang ditargetkan untuk dicapai pada kelas tersebut. saatnya kenaikan kelas,
maka pada rapor peserta
didik tersebut dituangkan
nilai aktual yang dicapai dan
a. Laporan kemajuan belajar yang dideskripsikan bahwa peserta
didik tersebut masih memiliki
mencerminkan pencapaian peserta didik Pembelajaran dilaksanakan menggunakan prinsip mastery tujuan pembelajaran yang
pada semua mata pelajaran learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran perlu ditindaklanjuti di kelas
b. Laporan pencapaian projek penguatan berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian berikutnya
profil pelajar Pancasila (teaching at the right level).
c. Portofolio
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang Dalam proses penentuan
d. Paspor keterampilan (skill passport) dan
peserta didik tidak naik
rekognisi pembelajaran lampau pada sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik
kelas, perlu dilakukan
peserta didik jenjang SMK yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan musyawarah dan pertimbangan
pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan memberikan yang matang sehingga opsi
e. Prestasi akademik dan non-akademik
tidak naik kelas menjadi
f. Ekstrakurikuler perlakukan khusus. Tidak seharus menunggu hingga tahun pilihan paling akhir apabila
g. Penghargaan peserta didik ajaran, tetapi perlu segera diberikan. seluruh pertimbangan dan
perlakuan telah dilaksanakan.
h. Tingkat kehadiran
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas
Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah Setiap peserta didik memiliki
kecepatan belajar yang berbeda-
Peserta didik mempunyai Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan beda. Peserta didik perlu diberi
tujuan pembelajaran yang pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran
belum tuntas yang belum tercapai/tuntas.
kesempatan dan keluasan waktu
(ada tujuan-tujuan dalam mencapai tujuan
pembelajaran pembelajaran (TP) yang akan
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum). diukur pada satu fase tertentu.
Apabila terdapat peserta didik
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. yang belum menuntaskan capaian
masalah Jika peserta didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang tujuan pembelajaran pada tahapan
presensi/ketidakhadiran membantu orang tua bekerja karena alasan ekonomi) atau masalah
yang banyak (Banyaknya kesehatan peserta didik, maka dapat dipertimbangkan naik dengan tertentu, seperti akhir semester atau
jumlah ketidakhadiran catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena “malas”, meskipun akhir kelas maka peserta didik
disepakati oleh satuan kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat berhak memperoleh kesempatan
pendidikan) dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang
perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan untuk belajar pada tahapan
ketidakhadiran harus diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun selanjutnya (termasuk kenaikan
dengan cara konseling atau behavior treatment lain. Khusus
permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat mendeteksi kelas), dengan tetap menuntaskan
permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi tujuan pembelajaran yang belum
penumpukan jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir diselesaikan.
semester.
Penutup (15’)
 Fasilitator memberikan konfirmasi dan penguatan tentang materi asesmen
pembelajaran
 Peserta diminta mengisi reflksi proses pelatihan dengan panduan pertanyaan;
1.Apa yang dirasakan selama kegiatan pelatihan?
2.Apa yang paling berkesan dalam pelatihan?
3.Apa yang perlu ditingkatkan dalam pelatihan berikutnya?
 Hasilnya ditempel pada kertas plano yang sudah disediakan panitia

Anda mungkin juga menyukai