Manajemen Jalan Nafas
Manajemen Jalan Nafas
W
A
Y
AIRWAY PROBLEM
[
AIRWAY PROBLEM
AIRWAY PROBLEM
A- airway
Pastikan, korban sadar atau tidak waktu disapa
Ada nafas
Tidak ada nafas
• berikan nafas Ada suara tambahan?
snoring - pangkal lidah
buatan
gargling - cairan
• berikan oksigen crowing - edema/ spasme plica
Penyebab gangguan jalan
napas
Benda asing yang masuk ke jalan
napas.
Jatuhnya pangkal lidah yang
menutup jalan napas.
Jalan napas :
• Tertekuk.
• Tertekan.
• Tersedak.
• Rusak.
Cara mengetahui gangguan jalan
napas
Melihat (look) :
• Gerak napas
• Pengembangan dada
• Retraksi
• Benda asing
• Mendengar (listen) :
– Suara napas normal / ≠ normal.
– Bunyi tambahan : ronki / wheezing.
• Meraba (feel) :
– Aliran udara napas
SUMBATAN
BEBAS SUMBATAN RINGAN SUMBATAN
BERAT
Sea saw
Lihat gerak
Normal Normal Terganggu Tidak ada
napas
gerak
Ada suara
Ada suara tambahan Tidak
Dengar suara Bersih / tambahan
Kendor, ngorok nada terdengar
napas jernih Melengking
rendah suara
nada tinggi
Raba hawa
Normal Normal Sedikit Tidak teraba
napas
PENGELOLAAN JALAN NAPAS PERLU :
CEPAT, TEPAT, CERMAT
Sumbatan Total :
• FRC (Functional Residual Capacity) : 2500 ml
JAW TRUST
Teknik :
Baringkan korban terlentang.
head tilt
chin lift
Don’t do
neck lift
neck lift
Paling akhir, bila gagal
dengan head tilt, chin lift
AWAM : DILARANG
Membersihkan jalan napas dari benda
asing.
Biru.
Batuk-batuk kecil.
Tindakan :
Back blow.
Chest thrust.
Bergantian.
Benda asing di jalan napas bayi
Tehnik :
Jari tangan masuk mulut ® buka.
Empat jari yang lain menahan muka.
Tengkurapkan hati-hati.
Bayi tengkurap beralaskan lengan penolong di atas paha
dan kaki penolong diluruskan sehingga kepala bayi lebih
rendah.
Tangan penolong yang lain melakukan hentakan halus 5
kali pada titik silang garis tulang belakang bayi dengan
garis antara kedua skapula.
Oro-pharyngeal tube
1. Intubasi trachea
dengan laringoskopi
2. Cricothyroidotomy
needle / surgical
3. Laryngeal mask
4. Tracheostomy
INTUBASI ENDOTRACHEAL
A. Pengertian
Intubasi endotracheal adalah tindakan
untuk memasukkan pipa endotracheal ke
dalam trachea
B. Tujuan
1. Pembebasan jalan nafas
2. Pemberian nafas buatan dengan bag dan
mask
3. Pemberian nafas buatan secara mekanik
(respirator)
4. Memungkinkan penghisapan sekret secara
adekuat
5. Mencegah aspirasi asam lambung (dengan
adanya balon) yang dikembangkan
6. Mencegah distensi lambung
7. Pemberian oksigen dosis tinggi
C. Indikasi
1. Ada obstruksi jalan nafas bagian atas
2. Pasien yang memerlukan bantuan
nafas dengan respirator
3. Pemberian anestesi
4. Terdapat banyak sputum
(PX tidak dapat mengeluarkan sendiri)
1. Intubasi Nasal
a. Keuntungan
Pasien merasa lebih enak / nyaman
Lebih mudah dilakukan pada PX sadar
Tidak akan tergigit
b. Kerugian
Pipa E.T yang digunakan lebih kecil
Penghisapan sekret lebih sulit
Dapat terjadi kerusakan jaringan dan
perdarahan
Lebih sering terjadi infeksi (sinusitis)
2. Intubasi Oral
a. Keuntungan
Lebih mudah dilakukan
Bisa dilakukan dengan cepat pada
pasien dalam keadaan emergency
Resiko terjadinya trauma nafas lebih
kecil
b. Kerugian
Tergigit
Lebih sulit dilakukan oral hygiene
Tidak nyaman
F. Faktor Penyulit
1. Leher pendek
2. Fraktur servical
3. Rahang bawah kecil
4. Osteoarteritis (Temporomandibula
Joint)
5. Trismus
6. Ada masa di pharing dan laring
G. Persiapan pasien, alat-alat dan obat-obat
1. Persiapan pasien
Beritahukan pada pasien tentang tindakan
informed consent
Berikan support mental
Tube
Yakinkan pasien terpasang IV line dan
Magill’s forcep
Oropharyngeal tube
Stetoscope
Gunting
Endotracheal Tube
3. Persiapan Obat-obat
A. Obat-obat untuk intubasi
1. Sedasi
- Penthotal 25 mg/cc Dosis
- Dormikum : 0,6 mg/kg BB
- Diprivan : 1 – 2 mg/kg BB
2. Muscle Relaxant
- Succinyl Cholin 20 mg/cc : 1 – 2 mg/kg BB
- Pavulon : 0,15 mg/kg BB
- Trachrium : 0,5 – 0,6 mg/kg BB
- Norcuron : 0,1 mg/kg BB
B. Obat-obat emergency (Troley emergency)
Sulfas Atropin
Ephedrin
Adrenalin / ephinefrin
Lidokain 2%
dll
H. Prosedur Pemasangan
1. Mencuci tangan
2. Posisi PX terlentang
3. Kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm
4. Pilih ukuran pipa endotracheal yang akan
digunakan
5. Periksa balon pipa / cuff ETT
6. Pasang blade yang sesuai
7. Oksigenasi dengan bag dan mask / ambu bag
dengan 02 100%
8. Masukkan obat-obat sedasi dan muscle
relaxant
9. Buka mulut dengan laryngoscope sampai
terlihat epiglotis
10.Dorong blade sampai pangkal epiglotis
11.Lakukan penghisapan lendir, bila
banyak sekret
12.Lakukan Anestesi didaerah larying
dengan xylocain spray (bila emergency
tidak perlu dilakukan)
13.Masukkan endotracheal tube yang
sebelumnya diberi jelly
14.Cek apakah endotracheal sudah benar
posisinya
15.Isi cuff / balon dengan udara, sampai
kebocoran mulai tidak terdengar
16.Lakukan fiksasi dengan plester
17.Foto thorax
I. Perawatan Intubasi
1. Memar, laserasi
2. Perdarahan hidung
3. Obstruksi jalan nafas
4. Sinusitis
5. Ruptur trachea
6. Fistula tarcheoesofagal
7. Muntah, aspirasi, gigi copot / rusak
8. Hipoksia, bradikardia, aritmia sampai
dengan cardiac arrest
Crico-thyroido-tomy
CRICO
Plica
THYROIDO
vocalis
TOMY
BASIS CRANII
atap nasopharynx
tulang tipis mudah patah
MELAKUKAN KRIKOTIROTOMI