untuk bernapas pada dinding depan trakea Menurut letak : letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batasnya adalah cincin trakea ketiga Menurut waktu :trakeostomi darurat dan trakeostomi berencana Anatomi Laring Indikasi Trakeostomi
Alasan utama trakeostomi dilakukan, yaitu :
Obstruksi saluran napas atas Insufisiensi mekanis respirasi Kesulitan pernapasan akibat sekresi Elektif; trakesotomi dilakukan untuk mempertahankan aliran udara saat saluran napas atas tidak dapat dilakukan. Untuk membantu pemasangan alat bantu pernapasan Mengurangi ruang rugi /dead air space Pemasangan Endotracheal tube lebih dari 7 hari Prosedur Trakeostomi Alat-alat yang diperlukan, yaitu : Spoit (semprit) dengan anestesi local (lidokain 2%) Pisau (bisturi no. 11 & 15 dan penanganannya) Pinset anatomi Gunting panjang dengan tepi/ujung yang tumpul Haak tumpul yang kecil, klem arteri (hemostat) lurus & bengkok Retraktor untuk membuka lumen trakea Suction dan kauterisasi Kanul trakea Forceps. Kanul Trakheostomi
Terdiri dari 3 bagian yaitu kanul luar, kanul
dalam dan abturator Kanul dalam dapat ditarik untuk dapat dibersihkan dalam waktu yang singkat Obturator hanya digunakan sebagai penuntun untuk kanul luar dan dicabut kembali setelah kanul luar masuk pada tempatnya Bentuk-bentuk kanul dapat pula bervariasi sesuai dengan jenis dan kegunaannya masing- masing Kanul Metal
Dewasa Anak-Anak Kanul Plastik Tube Portex Tube Sheiley Trakheostomi Elektif Pada Orang Dewasa.
Penderita tidur terlentang dengan posisi kepala lebih
tinggi daripada kaki untuk mengurangi tekanan aliran balik vena Kulit daerah leher dibersihkan secara asepsis dan antisepsis dan ditutup dengan kain kasa steril. Insisi horisontal direkomendasikan pada trakheostomi elektif Insisi kulit dilakukan pada daerah landmark sepanjang ± 5 cm,yaitu cincin ke-2 dan ke-4 Ikatan-ikatan otot dipisahkan selapis demi selapis dan dijauhkan satu sama lain dengan dua penarik kecil samapi cincin trachea tampak Isthmus ini bisa diretraksi maka dapat ditarik ke atas dan ke bawah menjauhi lapangan trakheostomi Irisan trakhea dilakukan pada jajaran setinggi cincin kedua dan ketiga Kanul trakheostomi disesuaikan dengan diameter dari lumen trakhea dan panjangnya disesuaikan dengan panjang trakhea Setelah kanul terpasang, dilakukan fiksasi berupa pengikatan dari kanul dan diikatkan disisi leher Trakheostomi Darurat
Indikasi :kondisi pasien sangat berat berupa hipoksia
yang semakin menghebat dimana tidak ada waktu untuk trakheostomi terencana dan fasilitas untuk intubasi endoktrakhea dan pemasukkan bronkhoskopi tidak memungkinkan. Teknik dari trakheostomi darurat berbeda dari trakheostomi terencana, yaitu insisi dilakukan secara vertikal Trakheostomi Pada Anak
Teknik trakheostomi pada
anak prinsipnya sama dengan pada orang dewasa Anak harus lebih hati-hati karena anatomi leher anak sedikit berbeda Diperlukan pula suatu ventilasi control dengan masker Perawatan Pasca Trakheostomi
Awasi tanda vital
Foto dada segera dilakukan dan 48 jam kemudian untuk melihat komplikasi lambat yang mungkin ada. Udara hangat yang lembab harus disediakan selama 48 sampai 72 jam Aspirasi teratur harus dilakukan dalam beberapa hari segera setelah operasi Komplikasi Immediate. • Apneu, akibat lambatnya penanganan hipoksia • Perdarahan • Pneumothoraks dan pneumomediastinum • Trauma pada kartilago krikoid • Trauma pada struktur dekat trachea, seperti esophagus, n.laringeal rekurens dan pleura. Intermediate. • Erosi trachea dan perdarahan • Disposisi dari kanul trakheostomi • Emfisema subkutan • Aspirasi dan abses paru Late • Fistel trakheokutanes yang menetap • Stenosis dari laring dan trachea • Pembentukan jaringan ikat pada trachea • Fistel trakheaosofagus Dekanulasi
Pastikan bahwa penyakit
yang mendasari tindakan trakeostomi telah teratasi. Penutupan kanul trakeostomi dilakukan secara bertahap Mulai dari ½ bagian stoma/lubang, ¾ bagian dan terakhir ditutup penuh, atau dengan mengganti kanul dengan diameter yang lebih kecil Syarat-syarat dilakukan dekanulasi
Hambatan atau kelainan neurologik sudah teratasi
sehingga airway melalui hidung sudah adekuat. Jika pasien dapat batuk dengan adekuat dan disertai fungsi menelan yang sudah baik. Sekret tidak ada tanda-tanda infeksi seperti mukopurulen. Stoma terawat baik dan tidak ada komplikasi misalnya fistel (faringokutan).